Anda di halaman 1dari 9

ANALISA SINTESIS TINDAKAN KEPERAWATAN

RANGE OF MOTION (PASIF)

Di susun oleh :
DELLA RELYANA
14420212166

CI INSTITUSI CI LAHAN

(…………………………..…….) (………………………………….)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
RANGE OF MOTION

Nama Klien : Ny “I”

Umur : 21 thn

Alamat :

Diagnosa Medik : Stroke

No. RM :

1. Diagnosis keperawaatan
-
2. Dasar Pemikiran
Kebutuhan dasar manusia aktivitas dan latihan sangat dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan pasien seperti aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living
/ ADL), berkerja dan aktivitas lainnya. Gangguan aktivitas dan latihan yang
terjadi pada pasien sangat mengganggu pasien dalam memenuhi
kebutuhannya. Faktor yang mempengaruhi aktivitas dan latihan seperti atropi
otot atau gangguan otot-otot, keseehatan fisik seperti gangguan
muscukloskeletal, kardiovaskuler dan ganggauan system respirasi serta
keadaan nutrisi yang tidak tercukupi dan lainnya. Hal ini menyebabkan
kebutuhan aktivitas dan latihan tidak terpenuhi atau terganggu seperti
gangguan mobilitass fisik dan intolerasi aktivitas.
3. Tindakan Keperawatan yang dilakukan
Range of motion. Range of motion ada dua macam range of motion aktif dan
range of motion pasif.
a. Range of motion aktif dilakukan oleh klien dengan menggunakan energy
sendiri. Perawat memberikan motivasi dan membimbing klien dalam
melakasanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rantang
gerak sendi normal (klien aktif). Kekuatan otot 75%
b. Range Of Motion pasif yaitu energy yang dikeluarkan unutk latihan
berasal dari orang lain (perawat). Perawat melakukan gerakan persedian
klien seusai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan
otot 50%
4. Prinsip tindakan
Prinsip tindakan Range Of Motion
a. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
b. ROM dilakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien
c. Dalam merencanakan program latihan rom, perhatikan umur pasien,
diagnose, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring
d. Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan ROM adalah leher, jari,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki
e. ROM dapat di lakukan pada semua persedian atau hanya pada bagian-
bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit
f. Melakukan ROM harus sesuai waktunya.misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah dilakukan.
g. Bersih
Rasional : Bukan tindakan infasif
h. Menjaga privasi klien
Rasionalnya : Menerapkan kode etik keperawatan yaitu menjaga serta
menghormati kerahasiaan klien
i. Menjaga keselamatan klien
Rasionalnya : menghindari terjadinya risiko jatuh dan memberikan rasa
aman nyaman pada klien
5. Analisa tindakan
Tujuan dari Range Of Motion yang bertujuan untuk meningkatkan atau
mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot, merelaksasikan otot-otot,
mempertahankan fungsi jantung dan pernafasan, mencegah kekakuan pada
sendi, merangsang sirkulasi darah, mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan
kontraktur pada pasien yang mengalami gangguan kebutuhan aktifitas dan
latihan sehingga intoleransi aktivitas dan gangguan imobilisasi fisik dapat
menurun atau teratasi. Adapun langkah-langkah Range Of Motion :
a. Fase praintraksi
1) Persiapan klien
Rasional : identifikasi pasien siap untuk menerima tindakan yang akan
dilakukan serta dapat menjadi pertimbangan dalam memilih tindakan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien
2) Mencuci tangan 6 langkah sebelum menemui klien dan menyiapkan
alat
Rasional : menerapkan 3A, memutus penyebaran virus, bakteri,
mikroorganisme yang merugikan klien maupun perawat serta
menerapkan kode etik keperawatan yaitu non-malecience (tidak
merugikan)
3) Persiapan alat
Rasional : Agar memudahkan serta mempelancar proses tindakan
keperawatan
4) Mencuci tangan 6 langkah sebelum menyentuh dan mendekati klien
Rasional : menerapkan 3A, memutus penyebaran virus, bakteri,
mikroorganisme yang merugikan klien maupun perawat serta
menerapkan kode etik keperawatan yaitu non-malecience (tidak
merugikan)
b. Tahap Orientasi
1) Salam terapeutik dan memperkenalkan diri
Rasional : untuk membina hubungan saling percaya dengan klien
2) Mengidentifikasi pasien dengan benar (nama, umur, pada gelang
pasien)
Rasional : untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti
salah pasien dan salah tindakan keperawatan yang dapat menimbulkan
kerugian baik untuk klien ataupun perawat.
3) Menjelaskan tujuan tindakan serta manfaat tindakan
Rasional : mengedukasi pasien agar pasien dapat memahami tentang
kondisi kesehatannya sehingga dapat menurunkan kecemasan klien
atau dapat memotivasi klien dalam proses pemulihannya.
4) Membuat kontrak tindakan yang akan dilakukan
Rasional : agar klien mengetahui dimana kapan dan berapa lama
tindakan yang akan diberikan berlangsung.
5) Meminta persetujuan dari klien
Rasional : menerapkan kode etik otonomi yaitu membebaskan pasien
menentukan atau memberi hak pada klien dalam mengambil keputusan
untuk dirinya.
c. Tahap Kerja
1) Membaca doa sebelum melakukan tindakan
Rasional : Agar diberi kemudahn serta kelancaran dalam memberikan
tindakn
2) Mejaga privasi klien
Rasional : menerapkan kode etik keperawataan yaitu menghormati
serta menjaga kerahasiaan klien
3) Mencuci tangan 6 langkah sebelum melakukan tindakan
Rasional : menerapkan 3A, memutus penyebaran virus, bakteri,
mikroorganisme yang merugikan klien maupun perawat serta
menerapkan kode etik keperawatan yaitu non-malecience (tidak
merugikan)
4) Melakukan 3 A (Aman penolong, aman pasien, dan aman lokasi)
sebelum melakukan tindakan.
Rasional : menghindari kejadian yang tidak diinginkan yang dapat
merugikan klien maupun perawat
5) Membantu klien Fleksi, ekstensi, fleksi dan ekstensi lateral kanan dan
kiri bagian kepala klien sebanyak 8 kali setiap gerakan dengan
memperhatikan terlebih dahulu apakah tidak ada trauma atau cedera
pada area leher dan kepala klien.
Rasional : merelaksasikan otot-otot daerah kepala dan leher serta
melatih rentang gerak daerah kepala dan leher
6) Melakukann range of motion (ROM) bagian bahu dan tangan klien
yaitu fleksi, ekstensi ,hiperekstansi, abduksi dan adduksi dan bagian
bahu dan tangan sebanyak 8 kali setiap gerakan dan pada pergelangan
tangan di sirkunduksi atau rotasi pergelangan tangan
Rasionalnya : merelaksasikan otot daerah tangan dan bahu dan
pergelangan tangan
7) Melakukan range of motion (ROM) pada bagian kaki (lutut, jari)
fleksi, ekstensi dan hiperekstansi, abduksi dan adduksi sebanyak 8
kali setiap pergerakan serta sirkunduksi pada pergelangan kaki
Rasional : merelaksasi otot-otot daerah kaki (paha, lutut dan
pergelangan kaki)
8) Perhatikan bagian titik-titik tumpu pada klien yang bedrest
Rasional : untuk mengindentifikasi dan menghindari risiko luka tekan
atau decubitus pada klien.
9) Rapihkan klien dan posisikan klien seperti semula dengan senyaman
mungkin
Rasional : menjaga serta menghormati privasi klien serta memberikan
rasa aman dan nyaman pada klien
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi tindakan
Rasional : untuk mengetahui apakah tindakan sudah sesuai dengan
kebutuhan klien dan melihat bagaiaman respon klien setelah diberikan
tindakan
2) Kontak tindakan selanjutnya
Rasional : untuk memberi tahu klien bahwa akan dilakukan tindakan
keperawatan yang sama atau berbeda sesuai dengan kebutuhan klien
agar kalien mempersiapkan diri sebelumnya.
3) Edukasi range of motion (ROM) pada bagian yang terganggu
Rasional : agar klien dapat memahami dan mepraktekkan edukasi yang
diberikan secara mandiri atau bantuan orang lain sehingga tehindar
terjadinya atrofi otot.
4) Membaca doa seelah melakukan tindakan
Rasionalnya : bersyukur telah diberi kelancaran serta kemudahan
selama proses tindakan dan meminta kesembuhan atas izin Allah SWT
6. Bahaya dan pencegahan
Bahaya dari tindakan Range of motion adalah melakukan tindakan range of
motion pada bagian tubuh klien yang mengalami trauma atau cedera sehingga
dapat mengganggu proses penyembuhan. Oleh karena itu untuk mencegah
terjadinya hal tersebut pentingnya membaca buku rekam medik dan
mengetahui riwayat kesehatan klien yang akan diberikan tindakan range of
motion.
7. Hasil yang didapatkan dan maknanya
Latihan Range Of Motion (ROM) telah dilakukan di harapkan dan relaksasi
otot dan rentang gerak klien meningkat. dan Toleransi aktifitas dapat
meningkat serta mobilitas fisik meningkat. Dengan kriteria hasil :
a. Toleransi aktivitas
1) Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari meningkat
2) Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah meningkat
3) Kelulahan lelah menurun
4) Dyspnea saat dan setelah aktivitas menurun
5) Perasaan lemah menurun
6) Frekuensi napas smembaik
b. Mobilitas fisik
1) Pergerakan ekstemitas meningkat
2) Kekuatan otot meningkat
3) Rentang gerak (ROM) meningkat
4) Nyeri menurun
5) Kecemasan menurun
6) Kaku sendi menurun
7) Gerakan terbatas menurun
8) Kelemahan fisik menurun
8. Tindakan keperawatan lain
a. Dukungan mobilitas
b. Manajemen nyeri
c. Manajemen energy
d. Terapi aktivitas
9. Evaluasi
Mampu melakukan sendiri

Pembimbing Mahasiswa

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai