Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SINTESIS TINDAKAN KEPERAWATAN

PENGHISAPAN LENDIR (SUCTION)

Di susun oleh :
DELLA RELYANA
14420212166

CI INSTITUSI CI LAHAN

(…………………………………….) (……………………………………….)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
PENGHISAPAN LENDIR (SUCTION)

Nama Klien :

Umur :

Alamat :

Diagnosa Medik :

No. RM :

1. Diagnosis keperawaatan
-
2. Dasar Pemikiran
Suction merupakan suatu cara unutk mengeluarkan secret dari saluran
napas dengan menggunakan suatu suction kateter yang dimasukkan
melalui hidung atau rongga mulut ke dalam faring atau sampai ke dalam
treakea indikasi suction pada klien yang memiliki sputum yang kental dan
lengken dan pasien tidak mampu mengeluarkan sendiri sehingga bersihan
jalan nafas tidak efektif.
3. Tindakan Keperawatan yang dilakukan
Penghisapan lendir (suction)
4. Prinsip tindakan
Prinsip tindakan
a. Bersih dan steril
Rasional : Karena merupakan tindakan invansif
b. Menjelaskan prosedur dan tujuan
Rasional : menerapkan etika keperawatan serta menjalin hubungan
saling percaya dengan klien serta mengurangi ansietas pasien dan
meningkatkan hubungan kerja sama dengan pasien selama klien
asuhan keperawatan serta agar klien memahami tindakan yang akan di
lakukan
c. Menjaga privasi klien
Rasionalnya : Menerapkan kode etik keperawatan yaitu menjaga serta
menghormati kerahasiaan klien
5. Analisa tindakan
Tujuan dari penghisapan lendir (suction) untuk membersihkan dan
memelihara jalan napas tetap bersih, untuk mengeluarkan sputum dan
secret pada pasisen yang tidak mampu mengeluarkan sendiri, diharapkan
suplai oksigenterpenuhi dengan jalan napas yang adeuat.
a. Fase praintraksi
1) Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
Rasional : identifikasi pasien siap untuk menerima tindakan yang
akan dilakukan serta dapat menjadi pertimbangan dalam memilih
tindakan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
2) Mencuci tangan 6 langkah sebelum memperispkan klien dengan
menggunakan handrub
Rasional : menerapkan 3A, memutus penyebaran virus, bakteri,
atau mikroorganisme yang merugikan klien maupun perawat serta
menerapkan kode etik keperawatan yaitu non-malecience (tidak
merugikan)
3) Persiapkan alat yang akan digunakan unutk pasien dan pastikan
alat yang digunakan dalam kondisi baru dan cek kembali tanggal
kadaluarsanya
Rasional : Guna mempermudah proses tindakan yang akan
diberikan serta menerapkan kode etik non-malecience atau
merugikan klien
4) Mencuci tangan 6 langkah sebelum menemu klien
Rasional : menerapkan 3A, memutus penyebaran virus, bakteri,
atau mikroorganisme yang merugikan klien maupun perawat serta
menerapkan kode etik keperawatan yaitu non-malecience (tidak
merugikan)
b. Tahap Orientasi
1) Salam terapeutik dan memperkenalkan diri
Rasional : untuk membina hubungan saling percaya dengan klien
2) Mengidentifikasi pasien dengan benar (nama, umur, alamat pada
gelang pasien)
Rasional : untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan
seperti salah pasien dan salah tindakan keperawatan yang dapat
menimbulkan kerugian baik untuk klien ataupun perawat.
3) Menjelaskan tujuan tindakan serta manfaat tindakan dan
menginstruksikan untuk melakukan tindakan oengurnagan nyeri
saat dilakukan tindakan invasive.
Rasional : mengedukasi pasien agar pasien dapat memahami
tentang kondisi kesehatannya serta tindakan yang akan diberikan
sehingga dapat menurunkan kecemasan klien
4) Membuat kontrak tindakan yang akan dilakukanRasional : agar
klien mengetahui dimana kapan dan berapa lama tindakan yang
akan diberikan berlangsung.
5) Meminta persetujuan dari klien
Rasional : menerapkan kode etik otonomi yaitu membebaskan
pasien menentukan atau memberi hak pada klien dalam
mengambil keputusan untuk dirinya.
c. Tahap Kerja
1) Memasang sampiran
Rasional : untuk menjaga privacy klien
2) Mengukur kedalaman slang pengisap dan frekuensi pernapasan
serta auskultasi bunyi napas
Rasional : menghindari nonmalecience atau merugikan klien
3) Memastikan fungsi mesin pengisap berfungsi dengan baik
Rasional : agar penghisapan lendir telaksana dengan sempurna
4) Memberikan o2 sebelum memulai prosedur
Rasional : agar klien tidak mengalami hipoksemia saat
dilakukan penghisapan lendir atau suction
5) Memakai sarung tangan yang dominan
Rasional : menerapkan 3A
6) Memberikan pelumas pada ujung kateter
Rasional : pelumas berguna untuk membantu selang masuk
kedalam laring atau faring dengan mudah
7) Memasukkan kateter perlahan-lahan sampai faring-laring tanpa
menghisap.
Rasional : menghindari rasa nyeri klien
8) Dengan kateter mengisap, kateterdikeluarkan secara memutar
(lama pengisapan 10-15 deik), berikan istirahat
Rasional : menghindariterjadinya kontraindikasi sperti dyspnea,
hipoksemia kecemasan
9) Memberikan oksigen setelah melakukan pengisapan
Rasional : salah satu efek suction hipoksemia maka pemberian
oksigen diperlukan setelah memlakukan penghisapan
10) Melepas sarung
Rasional : menghindari penularan penyakit
11) Mencuci tangan
Rasional : menerapkan 3A, memutus penyebaran virus, bakteri,
atau mikroorganisme yang merugikan klien maupun perawat
serta menerapkan kode etik keperawatan yaitu non-malecience
(tidak merugikan)

d. Tahap terminasi
1) Evaluasi tindakan
Rasional : untuk mengetahui apakah tindakan sudah sesuai
dengan kebutuhan klien dan melihat bagaiaman respon klien
setelah diberikan tindakan
2) Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan pasien
Rasional : memotivasi klien menghadapi proses tindakan
3) Berikan edukasi setelah dilakukan pemasangan infus
Rasional : klien mampu memahami tentang infus
4) Doa untuk kesembuhan klien
Rasional : keperwatan spiritual agar klien tetap semangat dan
berserah diri dan memintah kesembuhan dari allah SWT.
5) Kontak tindakan selanjutnya
Rasional : untuk memberi tahu klien bahwa akan dilakukan
tindakan keperawatan yang sama atau berbeda sesuai dengan
kebutuhan klien agar kalien mempersiapkan diri sebelumnya.
6) Rapihkan alat dan bahan yang sudah tidak terpakai. Pilah sampah
yang termasuk dalam kategori benda tajam/ infeksi/noninfeksi
Rasional : Membantu dalam pengelolaan sampah sesuai dengan
jenisnya serta menjaga lingkung dan mencegah penularan infeksi
7) Mencuci tangan 6 langkah dengan handwash
Rasional : menerapkan 3A, memutus penyebaran virus, bakteri,
mikroorganisme yang merugikan klien maupun perawat serta
menerapkan kode etik keperawatan yaitu non-malecience (tidak
merugikan.
6. Bahaya dan pencegahan
Melakukan penghisapan lebih dari 10-15 detik akan membuat pasien
hipoksemia dyspnea cara pencegahan harus memperhatikan waktu suction
dan penutup lubang penghisap agar menghindari terjadianya hipoksemia,
dypsnea
7. Hasil yang didapatkan dan maknanya
Hasil bersihan jalan nafas meningkat dengan kriteria hasil :
a. Batuk efektif meningkat
b. Produksi sputum menurun
c. Suara tambahan mengi, wheezing menurun,
d. Gelisah membaik
e. Frekuensi napas membaik
f. Pola nafas membaik
g. Dyspnea menurun
8. Tindakan keperawatan lain
a. Latihan batukk efektid
b. Pemantauan respirasi
c. Fisioterapi dada
d. Terapi oksigen
9. Evaluasi

Pembimbing Mahasiswa

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai