Anda di halaman 1dari 8

ANALISA TINDAKAN PEMASANGAN IV KATETER

OLEH :
DELLA RELYANA
14420212166

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
SOP TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMASANGAN INTRAVENA (INFUS)
Pengertian Tindakan yang dilakukan dengan caramemasukkan cairan,
elektrolit, obat intravena dan nutrisi parental ke dala tubuh melalui
intravena
Tujuan Tujuan :
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang
mengandungair, elektroli, vitamin, proein, lemak, dan
kalori yang tidak dapat dipertahankan melalui oral
2. Mengoreksi dan mencegah ganggu cairan dan elektrolit
3. Memperbaiki eseimbangan asam basa
4. Memberikan transfuse darah
5. Memberikan transfuse darah
6. Menyediakan media untuk pemberian intravena
7. Membantu pemberian nutrisi parenteral
Indikasi 1. Keadaan emerncy
2. Keadaan ini mendapatkan respon yang cepat terhadap
pemberian obat
3. Klien yang mendapat terapi obat ynag tidak bisa diberikan
melalui oral atau intramuskuler
4. Klien yang mendapat terapi obat yang tidak bisa diberikan
melalui oral atau intranuskuler
5. Klien yang menbutuhkan koreksi ataua pencegahan
gangguan cairan dan elektrolit
6. Klien yang sakit akut dan kronis yang membutuhkan terapi
cairan
7. Klien yang mendapatkan transfuse darah
8. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum
prosedur (misalnya pada operasi besar dengan risio
pendarahan, dipasangjalur infus intravena untuk persiapan
jika terjadi syok juga untuk memudahkan pemberian obat)
9. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil,
misalnya risiko dehidrasi (kekurangan cairan dan syok
(mengancam nyawa)
Standar A. Prainteraksi
Operasional 1. Membaca buku rekam medis (instruksi, perintah, program
Prosedur terapi medic, program terapi keperawatan)\
(SOP) 2. Mengecek laporan klien dengan focus data : tingkatan
dehidrasi, syok, intoksikasiberat, klien yang tidak dapat
maka atau minum melalui mulut, klien yang memerlukan
pengobatan intravena dalam waktu yang lama, klien pra
dan pasca bedah, sesuai program keperawatan
3. Menulis atau mencek identitas klien pada format
dokumentasi asuhan keperawatan
4. Menyiapkan peralatan steril
a. Cairan infus sesuai permintaan dokter
b. Infus set
c. Kanul atau kateter IV (Abocath) dengan nomor 18 atau
nomor 20 untuk dewasa, nomor 24 untuk anak-anak
d. Kassa steril yang telah diberikan sedikit betadin dan
kapas alcohol dalam bak instrument kecil tertutup
5. Menyiapkan peralatan non steril
a. Sarung tangan
b. Tourniquet
c. Pengalas infus
d. Bengkok
e. Plester dan gunting plester
f. Standart infus
g. Spalek dalam keadaan siap pakai, jika perlu
h. Mencuci tangan
6. Mencuci tangan
B. Orientasi
1. Memperkenalkan diri
a. Mengucapkan salam terapeutik dan memperkenalkan
diri
b. Validasi dara : nama klien, umur, alamat data lain
terkait
2. Meminta persetujuan tindakan
a. Menyampaikan atau menjelaskan tujuan tindakan
b. Menyampaikan atau menjelaskan langkah-langkah
tindakan
3. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan
tindakan
C. Interaksi
1. Membawa peralatan ke dekat klien
2. Mengatur posisi pasien dan lingkungan (kalau perlu
memakai sampiran)
3. Menyiapkan set infus :
a. Membbuka set infus, pertahankan sterilitas pada kedua
ujungnya
b. Memasang klem rol pada selang infus pada posisi off
(tertutup) yaitu 2-4 cm di bawah bilik (chamber)
c. Isi chamber dengan cairan sebanyak ½ dari bagian
chamber dengan cara menekan chamber lalu buka klem
rol pada posisi on. Dan kosongkan udara dalam selang
infus dengan cara mengalirkan cairan infus sampai
keluar dari ujung selang infus kemudian klem kembali
4. Menyiapkan fiksasi infus menggunakan plester sesuai
kebutuhan
5. Menyiapkan daerah penusukan
a. Membebaskan daerah yang akan ditusuk dari pakaian
dan meletakkan posisi tangan pada posisi dibawah
jantung
b. Memilih tempat penusukan, dimulai pada vena distal
dan pda tangan yang tidak dominan, pilih vena yang
besar, tidak bercabang, bukan didaerah persendian.
Bila banyak rambut pada tempat peusukan gunting
secara perlahan
6. Memasang alat unfus dan lakuan pembendungan dengan
memasang tourniquet ± 15-20 cm dari tempat yang akan
ditusuk
7. Memakai sarung tangan
8. Melakukan penusukan jarum
a. Desinfeksi kulit tempat yang akan ditusuk dengan
kapas alcohol
b. Gunakan ibu jari untuk menegangkan kulit pada daerah
yang akan ditusuk
c. Pegang jarum dengan posisi jarum membentuk sudut
20°-30° dan lubang jarum mengarah keatas
d. Tusukan jarum abocat atau catheter infus setelah
masuk (darah keluar) masukkan cateter sampai ke
pangkal sambil mengeluarkan mandarin dengan
menariknya secara perlahan
9. Setelah mandarin keluar lakukan penekanan di bawah
daerah penusukan sambil menyambungkan ujung cateter
IV dengan ujung selang infus, kemudian meletakkan kassa
betadin didaerah penusukan
10. Membuka tourniquet dan membuka klem roll selang infus,
biarkan cairan infus mengalir, kemudian mengatur tetesan
infus dan inspeksi tanda infiltrate
11. Memfiksasi cateter jarum infus dengan menggunakan
plester dengan cara melintang atau menyilang didaerah
pangkal jarum dan menutup dan menyilang di atas kassa
betadin
12. Merapikan klien dan memberikan posisi nyaman bagi klien
D. Evaluasi
1. Menginformasikan hasil tersebut kepada klien dan
evaluasi tujuan
2. Kontrak pertemuan berikutnya dan mengucapkan salam
terninasi
3. Merapikan alat dan mengembalikan ketempat seula
(ruangan penyimpanan)
4. Mencuci tangan
E. Dokumentasi
1. Mencatat hasil tindakan dan respon klien dengan nama
dan paraf yang jelas
2. Mencatat waktu tindakan (hari/tanggal/jam)
3. Mencatat nama ners yang melakukan serta tanda tangan
Hasil Adapun kriteria hasil :
A. Perasaan lemah menurun
B. Kekuatan nadi meningkat
C. Turgor kulit meningkat
D. Intake cairan membaik
Link video A. Video pertama
https://www.youtube.com/watch?v=9WpPAOyW530&t=304s
B. Video Kedua
https://www.youtube.com/watch?v=2lcdwq0jjqs&t=24s
Kelebihan A. Kelebihan Video pertama
video 1. Mencuci tangan sebelum menyiapkan peralatan
pemasangan intravena kateter. Guna menjaga kebersihan
serta kesterilan dari alat dan bahan yang akan digunakan
saat pemasangan intravena kateter.
2. Memastikan alat yang dipakai dalam kondisi baru dan
mengecek kembali tanggal kadaluarsanya
3. Memastikan jenis, ukuran, dan kualitas alat yang
digunakan telah sesuai dengan kebutuhan pasien
4. Menvalidasi klien secara langsung bertanya dengan klien
dan menvalidasi kembali dengan melihat gelang klien
5. Mencuci tangan dengan 6 langkah menggunkan handrub
sebelum melakukan tindakan
6. Menjelaskan dan memperlihatkan bahwa alat dan bahan
yang digunakan masih dalam bentuk tersegel
7. Mencuci tangan kembali ssetelah mempersiapkan set
infus yang telah tehubung dengan cairan dan sebelum
melakukan penusukan IV kateter
8. Menggunakan dermafix plester infus untuk memudahkan
perawat menfiksasi IV kateter serta menciptakan estetika
pada area IV kateter
9. Memasang perlak dibawah lengan atau area penusukan
IV kateter
10. Memberi tahu klien bahwa tindakan penusukan akan
dilaksanakan serta mengajarkan klien cara meredakan
nyeri sangat proses penusukan IV kateter dengan nafas
dalam
11. Mencatat dan menempel label di selang IV Kateter
(Tanggal pemasangan IV kateter)
12. Mencatat dan menempel label di botol cairan (tetesan per
menit, botol keberapa, serta obat tambahan jika ada)
13. Memberikan reinforcement sesuai dengan kemampuan
klien
14. Berdoa bersama untuk kesembuhan klien
15. Memilah sampah yang termasuk dalam kategori benda
tajam atau infeksi dan non infeksi setelah merapihkan alat
dan bahan yang telah digunakan dengan menggunakan
sarung tangan
B. Kelebihan Video kedua
1. Memberikan edukasi tehnik nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
2. Menfollow up kembali atau menanyakan kembali kepada
klien apakah klien mengerti dengan penjelasa yang di
berikan
Kekurangan A. Kekurangan video pertama
video 1. Tidak memperhatikan dengan baik selang infus saat
mengecek apakah selang infus tidak ada bocoran
2. Tidak menyiapkan bengkok saat mengalirkan cairan
untuk menghilangkan udara dan memastikan tidak ada
kebocor pada selang infus.
3. Tidak memperhatikan privasi klien seperi (menutup
sampiran)
B. Kekurangan video kedua
1. Kurang memperhatikan kesterilan pada selang infus
penghubung selang infus dengan IV Kateter
2. Tidak memperhatikan privasi klien seperti (menutup
sampiran)
3. Mevalidasi klien hanya verbal tanpa melihat gelang klien
4. Tidak mencuci tangan sebelum bertemu dengan klien

Anda mungkin juga menyukai