Anda di halaman 1dari 20

Al-Qur'an

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Al Qur'an

Teks[tampilkan]

Isi[tampilkan]

Membaca Al Qur'an[tampilkan]

Tafsir[tampilkan]

Naskah[tampilkan]

Hubungan[tampilkan]

 Portal:Islam
 Portal:Al Qur'an
 Kategori:Al Qur'an

 l
 b
 s

Al-Qur'an (ejaan KBBI: Alquran, bahasa Arab: ‫ )القرآن‬adalah kitab suci berbahasa Arab yang
disampaikan oleh Allah kepada nabi Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril[1][2][3]
(Ruhul Qudus). Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu
[4]

Allah yang diperuntukkan kepada seluruh umat manusia.[5][6][7][8]


Daftar isi
 1 Etimologi
 2 Terminologi
 3 Nama-nama lain
 4 Struktur
o 4.1 Surah
 4.1.1 Makkiyah dan Madaniyah
 4.1.2 Penggolongan menurut jumlah ayat
 5 Sejarah penulisan mushaf Al-Qur'an
o 5.1 Periode penurunan Al-Qur'an
o 5.2 Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya
 5.2.1 Masa Nabi Muhammad
 5.2.2 Masa Khulafaur Rasyidin
 5.2.2.1 Pemerintahan Abu Bakar
 5.2.2.2 Pemerintahan Utsman bin Affan
 6 Upaya penerjemahan dan penafsiran
o 6.1 Terjemahan
o 6.2 Tafsir
 7 Adab terhadap Al-Qur'an
 8 Hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab lain
 9 Lihat pula
 10 Referensi
 11 Pustaka
 12 Pranala luar

Etimologi

Sebuah sampul dari mushaf Al-Qur'an.

Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur'an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau
"sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur'an adalah bentuk kata benda (masdar) dari
kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada
salah satu surah Al-Qur'an sendiri yakni pada Surah Al-Qiyamah ayat 17 dan 18 yang artinya:
{{quotation|"Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur'an dan bacaannya itu adalah tanggung
jawab Kami. jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaan itu". (Surah Al-
Qiyāmah:17-18)
Terminologi
Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: "Kalam Allah yang merupakan
mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan
dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah".

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: "Al-Qur'an


adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad penutup
para nabi dan rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang
kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya
merupakan ibadah, yang dimulai dengan surah Al-Fatihah dan ditutup dengan surah An-Nas"

Dengan definisi tersebut di atas, firman Allah yang diturunkan kepada nabi selain nabi
Muhammad, tidak dinamakan Al-Qur'an. Mayoritas ahli tafsir sepakat bahwa wahyu pertama
yang diterima oleh nabi Muhammad adalah surah Al-'Alaq ayat 1-5.[9]

Allah berfirman tentang definisi-definisi Al-Qur'an,[10][11][12][13] serta Allah menegaskan


bahwasanya tiada yang mengingkari Al-Qur'an selain golongan yang celaka.[14][15][16]

Ini adalah penjelasan yang sempurna untuk umat manusia, dan supaya mereka diperingatkan
melalui (Kitab) ini, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa
dan supaya orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.
— Ibrahim 14:52

Nama-nama lain
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Nama lain Al-Qur'an

Menurut sebagian ahli tafsir, terdapat banyak istilah dalam berbagai ayat Al-Qur'an yang
dianggap merujuk sebagai nama lain dari Al-Qur'an. Berikut merupakan nama-nama tersebut
serta ayat yang mencantumkannya:

 Al-Kitab (Buku)[17][18]
 Al-Furqan (Pembeda benar salah)[19]
 Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)[20]
 Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)[21]
 Al-Hukm (Peraturan/hukum)[22]
 Al-Hikmah (Kebijaksanaan)[23]
 Asy-Syifa (Obat/penyembuh)[21][24]
 Al-Huda (Petunjuk)[21][25][26][27]
 At-Tanzil (Yang diturunkan)[28]
 Ar-Rahmat (Karunia)[25]
 Ar-Ruh (Ruh)[29]
 Al-Bayan (Penerang)[30]
 Al-Kalam (Ucapan/firman)[31]
 Al-Busyra (Kabar gembira)[32]
 An-Nur (Cahaya)[33]
 Al-Basha'ir (Pedoman)[34]
 Al-Balagh (Penyampaian/kabar)[35]
 Al-Qaul (Perkataan/ucapan)[36]

Struktur
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Surah, Makkiyah, dan Madaniyah

Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Hafsh,[37] 6262 ayat
menurut riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat Warsy.[38][39] Secara umum, Al-Qur'an
terbagi menjadi 30 bagian yang dikenal dengan nama juz. Pembagian juz memudahkan mereka
yang ingin menuntaskan pembacaan Al-Qur'an dalam kurun waktu 30 hari (satu bulan).
Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an menjadi 7 bagian, yang memudahkan
penyelesaian pembacaan Al-Qur'an dalam kurun waktu 7 hari (satu pekan).

Surah

Setiap surah dalam Al-Qur'an terdiri atas sejumlah ayat, mulai dari surah-surah yang terdiri atas
3 ayat; yakni surah Al-Kautsar, surah An-Nasr dan surah Al-Asr, hingga surah yang mencapai
286 ayat; yakni surah Al-Baqarah. Surah-surah umumnya terbagi ke dalam subbagian
pembahasan yang disebut ruku.'

Lafadz Bismillahirahmanirrahim (Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang)
merupakan ciri di hampir seluruh pembuka surah di Al-Qur'an. Walaupun demikian, terdapat
114 lafadz Bismillahirahmanirrahim yang setara dengan jumlah 114 surah dalam Al-Quran, oleh
sebab lafadz ini disebut dua kali dalam Surah An-Naml, yakni pada bagian pembuka surah, serta
pada ayat ke-30 berkaitan dengan sebuah surat dari raja Sulaiman kepada ratu Saba.

Makkiyah dan Madaniyah

Menurut tempat diturunkannya, surah-surah dapat dibagi atas golongan Makkiyah (surah
Mekkah) dan golongan Madaniyah (surah Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan
waktu yang diperkirakan terjadi penurunan surah maupun ayat tertentu, di mana surah-surah
yang turun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah digolongkan sebagai surah Makkiyah
sementara surah-surah yang turun setelahnya tergolong sebagai surah Madaniyah.

Surah yang turun di Makkah pada umumnya surah-surah dengan jumlah ayat yang sedikit, berisi
prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan surah-
surah yang turun di Madinah pada umumnya memiliki jumlah ayat yang banyak, berisi
peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan
lainnya (syari'ah) maupun pembahasan-pembahasan lain. Pembagian berdasar fase sebelum dan
sesudah hijrah ini dianggap lebih tepat, sebab terdapat surah Madaniyah yang turun di Mekkah.
[40]

Penggolongan menurut jumlah ayat

Dari segi jumlah ayat, surah-surah yang ada di dalam Al-Qur'an terbagi menjadi empat bagian,
yaitu:

 As Sab'uththiwaal (tujuh surah yang panjang) yakni surah Al-Baqarah, Ali Imran, An-
Nisaa', Al-A'raaf, Al-An'aam, Al Maa-idah dan Yunus.
 Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Syu'ara, Hud, Yusuf, Al-Mu'min, As-Saffat, Ta Ha,
An-Nahl, Al-Anbiya, Al-Isra dan Al-Kahfi.
 Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr. Maryam, Al-
Waqi'ah, An-Naml, Az-Zukhruf, Al-Qasas, Shaad, Al-Mu'minun, Yasin dan sebagainya.
 Al Mufashshal (surah-surah singkat), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas
dan sebagainya.

Sejarah penulisan mushaf Al-Qur'an

Manuskrip dari Al-Andalus abad ke-12.

Al-Qur'an memberikan dorongan yang besar untuk mempelajari sejarah dengan secara adil,
objektif dan tidak memihak.[41] Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil
inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan sejarah
yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis.

Periode penurunan Al-Qur'an

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Periode penurunan Al-Qur'an


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Asbabun Nuzul
Al-Qur'an tidak turun secara sekaligus dalam satu waktu melainkan berangsur-angsur untuk
meneguhkan diri Rasul.[42] Menurut sebagian ahli tafsir, ayat-ayat al-Qur'an turun secara
berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa
turunnya ini dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah yang
membentuk penggolongan surah Makkiyah dan surah Madaniyah. Periode Mekkah berlangsung
selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah dan surah-surah yang turun pada waktu ini
tergolong surah Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah
berlangsung selama 10 tahun dan surah yang turun pada kurun waktu ini disebut surah
Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu
atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan disebut Asbabun Nuzul.

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan ayat-ayat al-Qur'an dilakukan serta diselesaikan oleh seorang Arab,[43] dan Allah yang
mengumpulkan serta menyusun bacaan Al-Qur'an supaya kemudian nabi Muhammad mengikuti
bacaan tersebut.[44] Pertanggungjawaban isi Al-Qur'an berada pada Allah, sebab kemurnian dan
keaslian Al-Qur'an dijamin oleh Allah.[45][46][47][48] Sementara itu sebagian ahli tafsir berpendapat
bahwa transformasi Al-Qur'an menjadi teks tidak diselesaikan pada zaman nabi Muhammad,
melainkan penulisan Al-Qur'an mengalami proses panjang selama Khulafaur Rasyidin hingga
khalifah Utsman bin Affan.

Masa Nabi Muhammad

Menurut riwayat para ahli tafsir, ketika Nabi Muhammad masih hidup, terdapat beberapa orang
yang ditunjuk untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah
bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut
walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma,
lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di
samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah
wahyu diturunkan. Akan tetapi, dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa Allah menentramkan nabi
Muhammad sewaktu menulis Al-Qur'an sebab terdapat penentangan dan pengabaian dari
kaumnya terhadap:[49][50]

Rasul berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang
diabaikan". Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang
yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.
— Al-Furqan 25:30-31
Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak
pernah menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan
menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari. Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-
ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari
ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.
— Al-'Ankabut 29:48-49
Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam
dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan mempergunakan kitab itu, dan menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (Surah Al-A'raf: 2)
— Al-A'raf 7:2

Masa Khulafaur Rasyidin

Pemerintahan Abu Bakar

Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal
dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam
jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir akan keadaan
tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang
saat itu tersebar di antara para sahabat. Abu Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai
koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur'an
tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar
menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya kemudian mushaf tersebut berpindah kepada Umar
sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafshah yang
juga istri Nabi Muhammad.

Pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam cara
pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku
yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia
mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang
Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang kemudian
dikenal dengan istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan hingga saat ini.
Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar yang
dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar). Dengan proses ini Utsman berhasil
mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di antara umat Islam pada masa depan dalam
penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:


Suwaid bin Ghaflah berkata, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang baik
tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilakukannya mengenai mushaf-
mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman berkata, 'Bagaimana
pendapatmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa sebagian mereka
mengatakan bahwa qira'atnya lebih baik dari qira'at orang lain. Ini hampir menjadi
suatu kekufuran'. Kami berkata, 'Bagaimana pendapatmu?' Ia menjawab, 'Aku
berpendapat agar umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi
perpecahan dan perselisihan.' Kami berkata, 'Pendapatmu sangat baik'." ”
Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini
menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Utsman telah disepakati oleh para sahabat.
Demikianlah selanjutnya Utsman mengirim utusan kepada Hafsah untuk meminjam mushaf Abu
Bakar yang ada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang
Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin
Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar menyalin dan memperbanyak mushaf, dan jika ada
perbedaan antara Zaid dengan ketiga orang Quraisy tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa
Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-
lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam,
Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan Madinah (mushaf al-Imam).

Sementara itu, Al-Qur'an membantah tuduhan bahwa dialek bahasa lain di Al-Quran sebab Allah
menegaskan bahwa dialek bahasa yang dipergunakan merupakan dialek Arab murni.[51][52]

Upaya penerjemahan dan penafsiran


Upaya-upaya untuk mengetahui isi dan maksud Al Qur'an telah menghasilkan proses
penerjemahan (literal) dan penafsiran (mengupas makna) dalam berbagai bahasa. Hasil usaha
tersebut dianggap sebatas usaha pemahaman manusia terhadap teks Al-Qur'an berbahasa Arab.

Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an adalah hasil usaha penerjemahan secara literal terhadap teks bahasa Arab
Al-Qur'an tanpa disertai dengan usaha interpretasi lebih jauh. Al-Qur'an menggunakan suatu
lafazh dengan berbagai gaya dan untuk suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang untuk arti
hakiki, kadang-kadang pula untuk arti majazi (kiasan) atau arti dan maksud lainnya. Walaupun
demikian, Allah berfirman bahwa inti ajaran Al-Qur'an adalah bagian-bagian tersurat yang
mudah dipahami (muhkamat) sedangkan bagian-bagian yang tersirat yang rumit
(mutasyahabihat) merupakan urusan Allah, sebab hanya Allah yang bergelar Yang Maha
Mengetahui segala sesuatu.[53][54]

Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia:

1. Al-Qur'an dan Terjemahannya, oleh Departemen Agama Republik Indonesia, ada dua
edisi revisi, yaitu tahun 1989 dan 2002
2. Terjemah Al-Qur'an, oleh Prof. Mahmud Yunus
3. An-Nur, oleh Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Siddieqy
4. Al-Furqan, oleh A. Hassan guru Persatuan Islam
5. Al-Qur'anu'l-Karim Bacaan Mulia, oleh Hans Bague Jassin

Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Inggris:

1. The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary, oleh Abdullah Yusuf Ali
2. The Meaning of the Holy Qur'an, oleh Marmaduke Pickthall

Terjemahan Al-Qur'an dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia:

1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta


2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
6. Al-Amin (bahasa Sunda)
7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf
(Pimpinan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap Sulsel)

Tafsir

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tafsir Al-Qur'an

Upaya penafsiran Al-Qur'an telah berkembang sejak zaman hidupnya nabi Muhammad, saat itu
para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi jika memerlukan penjelasan atas ayat
tertentu. Kemudian setelah wafatnya nabi Muhammad hingga saat ini usaha menggali lebih
dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Metodologi yang umum digunakan para mufassirin
berupa metode analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat. Corak penafsiran yang
dihasilkan berupa tafsir bercorak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat, teologis bahkan ilmiah.
Akan tetapi, adanya berbagai ayat Al-Qur'an yang masih misterius bagi para ahli tafsir,
membuktikan bahwa pengetahuan dan ilmu manusia yang terbatas tidak sanggup menandingi
sebuah Kitab berasal dari Ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu.[55]

Adab terhadap Al-Qur'an


Ada dua pendapat mengenai hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang
junub, perempuan haid dan nifas. Pendapat pertama mengatakan bahwa jika seseorang sedang
mengalami kondisi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan
pendapat kedua mengatakan boleh dan sah saja untuk menyentuh Al-Qur'an, karena tidak ada
dalil yang menguatkannya.[56]


Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang
terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang
disucikan. (Al-Waqiah 56:77-79) ”
 Pendapat pertama

Pendapat kelompok pertama meyakini seseorang diharuskan berwudhu sebelum menyentuh


sebuah mushaf Al-Qur'an. Hal ini berdasarkan tradisi dan interpretasi secara literal dari surah Al
Waaqi'ah diatas. Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an adalah salah satu unsur penting
kepercayaan bagi sebagian besar Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja
terhadap Al Qur'an adalah sebuah bentuk penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci.
Berdasarkan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman untuk hal
ini dapat berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan ada yang menerapkan
hukuman mati.
 Pendapat kedua

Pendapat kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surah Al Waaqi'ah di atas ialah: "Tidak
ada yang dapat menyentuh Al-Qur'an yang ada di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh
ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang telah disucikan oleh Allah."
Pendapat ini adalah tafsir dari Ibnu Abbas dan lain-lain sebagaimana telah diterangkan oleh Al-
Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau
memegang Al-Qur'an kecuali orang yang bersih dari hadats besar dan hadats kecil.

Pendapat kedua ini menyatakan bahwa jikalau memang benar demikian maksudnya tentang
firman Allah di atas, maka artinya akan menjadi: Tidak ada yang menyentuh Al-Qur'an kecuali
mereka yang suci (bersih), yakni dengan bentuk faa'il (subjek/pelaku) bukan maf'ul (objek).
Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak ada yang menyentuhnya (Al-Qur'an) kecuali mereka
yang telah disucikan", yakni dengan bentuk maf'ul (objek) bukan sebagai faa'il (subjek).

"Tidak ada yang menyentuh Al-Qur'an kecuali orang yang suci."[57] Yang dimaksud oleh hadits
di atas ialah: Tidak ada yang menyentuh Al-Qur'an kecuali orang mu'min, karena orang mu'min
itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. "Sesungguhnya orang mu'min itu tidak
najis".[58]

Hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab lain


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Hubungan Al-Qur'an dengan kitab lain

Berkaitan dengan adanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum
Muhammad yakni Shuhuf Ibrahim, Taurat, Zabur, maupun Injil, Diantara kitab-kitab suci
tersebut, Allah secara khusus menyebut kedudukan "Al-Kitab yang diberikan kepada Musa"
memiliki kaitan paling erat dengan Al-Qur'an.[59][60][61][62]

Maka tatkala hadir kepada mereka, Kebenaran dari sisi Kami, mereka mengatakan,
"Mengapakah tidak dikaruniakan kepada dirinya sebagaimana yang dahulu dikaruniakan
kepada Musa?" dan bukankah mereka itu telah mengingkar terhadap apa yang diserahkan
kepada Musa?, mereka telah mengatakan, "Musa beserta Harun merupakan dua ahli sihir yang
saling bekerjasama." Bahkan mereka telah mengatakan, "Sungguh Kami mengingkari masing-
masing mereka itu." Katakanlah: "Hendaklah kalian hadirkan sebuah Kitab dari sisi Allah yang
Itu lebih membimbing dibanding keduanya, niscaya aku mengikuti itu, jika kalian memang
golongan yang sanggup." apabila mereka tidak menghiraukan maka ketahuilah bahwa mereka
itu hanya menuruti kecenderungan nafsu tanpa Bimbingan dari Allah, ketahuilah bahwa Allah
tiada membimbing golongan yang sewenang-wenang.
— Al-Qasas 28:44-50

Terdapat ayat-ayat Al-Qur'an menegaskan kedudukan terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut


adalah beberapa pernyataan Al-Qur'an yang tentunya menjadi dalil bagi umat Islam mengenai
hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:
 Bahwa Al-Qur'an menuntut kepercayaan umat Islam terhadap kebenaran kitab-kitab
tersebut.[63][64]
 Bahwa Al-Qur'an diposisikan sebagai penggenapan dan batu ujian (verifikator) bagi
kitab-kitab sebelumnya.[65]
 Bahwa Al-Qur'an menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat antara
umat-umat rasul yang berbeda.[66]
 Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat riwayat-riwayat
mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian mengenai
kehidupan para rasul tersebut serta meluruskan beberapa aspek penting pada teks-teks
lain di kalangan Bani Israil, Ahli Kitab, Yahudi dan Kristen.[67][68][69][70][71]
 Bahwa Taurat, Injil beserta Al-Qur'an merupakan kesatuan utuh yang saling berkaitan
dalam keimanan terhadap Kitab-Kitab Allah.[72][73][74][75][76][77][78]

Lihat pula
 Surah
 Kitab Allah
 Nabi Islam
 Majlis Tilawah Al Quran Peringkat Antarabangsa

Referensi
1. ^ Surah Asy-Syuara: 192-195
2. ^ Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah
menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-
orang yang beriman. (Surah Al-Baqarah: 97)
3. ^ Surah Ar-Rad: 37, Surah An-Nahl: 103, Surah Ta Ha: 113, Surah Az-Zumar: 27-28,
Surah Asy-Syura: 7
4. ^ Katakanlah: "Ruhul Qudus menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar,
untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta
kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Surah An-Nahl:
102)
5. ^ Alif laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan umat manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan
izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
(Surah Ibrahim: 1)
6. ^ Alif laam miim raa. Ini adalah ayat-ayat Al Kitab Dan Kitab yang diturunkan
kepadamu daripada Tuhanmu itu adalah benar: akan tetapi mayoritas umat manusia tidak
mengimani (kepadanya). (Surah Ar-Ra'd: 1)
7. ^ Surah Yunus: 108
8. ^ Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang
diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang
zalim. (Surah Al-Ankabut: 49)
9. ^ Al-A'zami, M.M., (2005), Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu sampai Kompilasi,
(terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.
10. ^ Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab,
tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut
Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran
itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak
beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi
mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh". (Surah
Fussilat: 44)
Sebuah hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari
mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat
manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala
sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri. (Surah An-Nahl: 89)
Katakanlah: "Ruhul Qudus menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk
meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Surah An-Nahl: 102)
Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu, agar kamu
dapat memberi kabar gembira dengan Al Quran itu kepada orang-orang yang bertakwa,
dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang. (Surah
Maryam: 97)
supaya dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup dan supaya pastilah
(ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. (Surah Yasin: 70)
11. ^ Sesungguhnya Al Quran ini menjelaskan kepada Bani lsrail sebahagian besar dari
(perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya. (Surah An-Naml: 76)
12. ^ Dan tinggalkan orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan
senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka)
dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka,
karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi
syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun,
niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang
dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang
mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (Surah Al-An'aam:
70)
Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum
datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya, supaya jangan
ada orang yang mengatakan, "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam
(menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-
orang yang memperolok-olokkan (agama Allah). atau supaya jangan ada yang berkata,
"Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang
yang bertakwa." Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab, "Kalau
sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat
baik." (Bukan demikian) sebenarnya telah datang keterangan-keterangan-Ku kepadamu
lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk
orang-orang yang kafir." (Surah Az-Zumar:55-59)
13. ^ Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memahami ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran. (Surah Shaad: 29)
14. ^ Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada
yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik. (Al-Baqara: 99)
15. ^ Dan demikian (pulalah) Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran). Maka orang-
orang yang telah kami berikan kepada mereka Al Kitab (Taurat) mereka beriman
kepadanya (Al Quran); dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang
beriman kepadanya. Dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat kami selain orang-orang
kafir. (Al-Ankabut: 47)
16. ^ Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Quran dan mereka sendiri
menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah mencelakakan diri mereka sendiri,
sedang mereka tidak menyadari. (Surah Al-An'am: 26)
17. ^ "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa," (Al-Baqarah 2:2)
18. ^ "Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan," (Ad-Dhukan 44:2)
19. ^ "Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya,
agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam," (Al-Furqan 25:1)
20. ^ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-
benar memeliharanya." (Al-Hijr 15:9)
21. ^ a b c "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman." (Yunus 10:57)
22. ^ "...dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang
benar) dalam bahasa Arab, dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah
datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara
bagimu terhadap (siksa) Allah." (Ar-Ra'd 13:37)
23. ^ "Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu, dan janganlah kamu
mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke
dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)." (Al-Isra 17:39)
24. ^ "...dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
25. ^ a b "...dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman." (An-Naml 27:77)
26. ^ "...dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Quran), kami beriman
kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan
pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan." (Al-
Jin 72:13)
27. ^ "Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan
agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang
musyrikin tidak menyukai." (At-Tawbah 9:33)
28. ^ "...dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,"
(Asy-Syuara 26:192)
29. ^ "...dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah
Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula
mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami
tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami, dan
sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (Asy-
Syuraa 42:52)
30. ^ "(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran
bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Imran 3:138)
31. ^ "...dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan
kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian
antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang
tidak mengetahui." (At-Tawbah 9:6)
32. ^ "Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan
benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk
serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"." (An-Nahl
16:102)
33. ^ "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.
(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang
terang benderang (Al Quran)." (An-Nisa 4:174)
34. ^ "Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
meyakini." (Al-Jatsiyah 45:20)
35. ^ "(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka
diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah
Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran."
(Ibrahim 14:52)
36. ^ "...dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al Quran)
kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran." (Al-Qashash 28:51)
37. ^ (Arab) Mushaf al-Madinah an-Nabawiyah (bi-Riwayah Hafsh). Madinah: Mujamma'
al-Malik Fahd li-Thiba'ah al-Mushaf asy-Syarif. Halaman Ba'.
38. ^ (Arab) Mushaf al-Madinah an-Nabawiyah bi-Riwayah ad-Durr 'an Abi Amr al-Bashri.
Madinah: Mujamma' al-Malik Fahd li-Thiba'ah al-Mushaf asy-Syarif. Halaman Jim.
39. ^ Jalaluddin ‘Abdurrahman bin Abu Bakar As-Suyuthy (849-911 H) , al-Itqan fi Ulum
Al-Qur’an an-Nau’ at-tasi’ ‘asyar ‘adad suwar wa ayat wa kalimat wa huruf Al-Qur’an.
40. ^ Abu Ishaq Ibrahim bin Musa asy-Syatiby , Al-Muwafaqat, Kitab al-Ijtihad al-masalah
ar-rabi’ah ‘asyarah tharf al-ijtihad al-khash bi al-’ulama wa al-’am bi al-mukallafin –at-
Takallum ‘an ahwal at-Tasyri’ wa al-bad al-makkiy wa usul al-’amah-, Dar Ibnu Qayyim/
Dar Ibnu ‘Affan , 1424/ 2003
41. ^ Rahman, A., (2007), Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran: Rujukan Terlengkap
Isyarat-Isyarat Ilmiah dalam Al-Quran, (terj.), Bandung: Penerbit Mizania, ISBN 979-
8394-43-7
42. ^ Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi
bagian. (Surah Al-An'am: 89)
43. ^ Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab,
tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut
Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran
itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak
beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi
mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh". (Surah
Fussilat: 44)
44. ^ Janganlah kamu gerakkan lidahmu terhadap Itu karena hendak cepat-cepat
(menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggung jawab Kami-lah mengumpulkannya
maupun membacakannya, apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah
bacaan tersebut. Maka sungguh merupakan tanggung jawab Kami tentang penjelasannya.
(Surah Al-Qiyamah: 16-19)
45. ^ Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal
saja yang dapat mengambil pelajaran, (Surah Ar-Rad: 19)
46. ^ Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta
dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi
Maha Tahu, (Surah Hud: 1)
47. ^ Surah Al-Hijr: 1, Surah Az-Zumar: 1, Surah Ghaafir: 2, Surah Al-Ahqaf: 2
48. ^ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-
benar memeliharanya. (Surah Al-Hijr: 9)
49. ^ Surah Al-Hijr: 97
50. ^ Surah Luqman: 23, Surah Muhammad: 2-3
51. ^ Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Quran
itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang
mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam, sedang Al Quran
adalah dalam bahasa Arab yang terang. (Surah An-Nahl: 103)
52. ^ Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang
yang berdosa (orang kafir)? Atau adakah kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu
mengambil keputusan? Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan
Allah) yang kamu membacanya?, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih
apa yang kamu sukai untukmu. Atau apakah kamu memperoleh janji yang diperkuat
dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu
benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)? Tanyakanlah kepada mereka:
"Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil
itu?"
53. ^ Dia-lah yang menurunkan al-Kitab kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang
muhkamaat itulah pokok-pokok isi al-Kitab dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat.
Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka
mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk
mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah.
Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, "Kami beriman kepada ayat-ayat yang
mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Surah Ali-Imran: 7)
54. ^ Dan disana terdapat sembilan belas (penjaga neraka). Dan tiada Kami jadikan penjaga
neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu
melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-
Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya
orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya
orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan):
"Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?"
Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi
petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara
Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi
manusia. (Surah Al-Mudassir: 30-31)
55. ^ Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah
berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Surah
At-Talaq: 12)
Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-
Nya meliputi segala sesuatu". (Surah Ta Ha: 98)
Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak membantah tentang
Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku". Dan aku tidak
takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan
Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan
Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya)?" (Surah Al-An'am: 80)
56. ^ Almanhaj: Hukum menyentuh atau memegang Al-Qur'an bagi orang junub, wanita haid
dan nifas (diakses pada 8 Juli 2010)
57. ^ Shahih riwayat Daruquthni dari jalan Amr bin Hazm, dan dari jalan Hakim bin Hizaam
diriwayatkan oleh Daruquthni, Hakim, Thabrani di kitabnya Mu'jam Kabir dan Mu'jam
Ausath dan lain-lain, dan dari jalan Ibnu Umar diriwayatkan oleh Daruquthni dan lain-
lain, dan dari jalan Utsman bin Abil Aash diriwayatkan oleh Thabrani di Mu'jam Kabir
dan lain-lain. Irwaa-ul Ghalil no. 122 oleh Syaikhul Imam Al-Albani. Dia telah
mentakhrij hadits di atas dan menyatakannya shahih.
58. ^ Shahih riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad
dan lain-lain dari jalan Abu Hurairah, ia berkata: "Rasulullah pernah menjumpaiku di
salah satu jalan dari jalan-jalan yang ada di Madinah, sedangkan aku dalam keadaan
junub, lalu aku menyingkir pergi dan segera aku mandi kemudian aku datang (menemui
dia), lalu dia bersabda, "Kemana engkau tadi wahai Abu Hurairah?" Jawabku, "Aku tadi
dalam keadaan junub, maka aku tidak suka duduk bersamamu dalam keadaan tidak bersih
(suci)". Maka dia bersabda, "Subhanallah! Sesungguhnya orang mu'min itu tidak najis".
(Dalam riwayat yang lain dia bersabda, "Sesungguhnya orang muslim itu tidak najis").
59. ^ Dan Sesungguhnya Kamilah yang memberikan kepada Musa, Al-Kitab, maka
janganlah kamu ragu menerima itu dan Kami jadikan Al-Kitab itu petunjuk bagi Bani
Israil. (Surah As-Sajdah: 23)
60. ^ Dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini
(Al Quran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi
peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-
orang yang berbuat baik. (Surah Al-Ahqaf:12)
61. ^ Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al
Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. (Surah Al-
Ahqaf: 30)
62. ^ Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala
mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah:
"Siapakah yang menurunkan Al-kitab yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan
petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-
berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya,
padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak
mengetahui(nya)?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah
kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam
kesesatannya. Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi;
membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi
peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar
lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu
beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya. (Surah
Al-An'aam: 91-92)
63. ^ "...dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu
dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
Akhirat. (Surah Al-Baqarah 2:4)
64. ^ Atau agar kamu (tidak) mengatakan: "Sesungguhnya jikalau kitab ini diturunkan
kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka". Sesungguhnya telah
datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat. Maka
siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan
berpaling daripadanya? Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang
berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksa yang buruk, disebabkan mereka selalu
berpaling. (Surah Al-An'aam: 157)
65. ^ "...dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
menggenapi apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan
batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut
apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya
kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada
Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu Dia beritahukan kepadamu apa yang telah kamu
perselisihkan itu," (Al-Mā'idah 5:48)
66. ^ Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat
sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu menganggap baik perbuatan
mereka sendiri, maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab
yang sangat pedih, dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini,
melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan
itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (An-Naĥl 16:63-64)
67. ^ Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat
dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?
Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu
ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui?
Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan
bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri
(kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.
(Surah Al-Imran : 65-67)
ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il,
Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?"
Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih
zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?"
Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Surah Al-Baqarah: 140)
Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu
pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai
sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula
orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah
akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka
berselisih padanya. (Surah Al-Baqarah: 113)
68. ^ Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil,
melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik
penjelasannya. (Surah Al-Furqan: 33)
69. ^ Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan
kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang)
dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang
menerangkan. (Surah Al-Maidah: 15)
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu
dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Surah An-Nahl: 64)
70. ^ Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka bergembira dengan kitab
yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang
bersekutu, ada yang mengingkari sebahagiannya. Katakanlah "Sesungguhnya aku hanya
diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia.
Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali". (Surah Ar-
Ra'd: 36)
71. ^ Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus
para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab
yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah
didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-
keterangan yang nyata, terdapat dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi
petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka
perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang
dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Surah Al-Baqarah: 213)
Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah.
(Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya lah aku
bertawakkal dan kepada-Nya-lah aku kembali. (Surah Ash-Syura: 10)
72. ^ Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub
dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan
kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara
mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Surah Al-Baqarah: 136)
73. ^ Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada
kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan
apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak
membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami
menyerahkan diri". (Surah Al-Imran: 84)
74. ^ Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan Taurat, Injil dan Apa yang
diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari
atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang awam.
Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh sebagian besar dari mereka. (Surah Al-
Mā'idah:66)
75. ^ Katakanlah, "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu akan
menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada sebagian besar dari mereka; maka
janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (Surah Al-Mā'idah:68)
76. ^ Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka
mempunyai Taurat yang di dalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling
sesudah itu (dari putusanmu)? Dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman.
(Surah Al-Mā'idah:43)
77. ^ dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang
diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah
kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa
yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah
diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan
menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan
sesungguhnya sebagian besar umat manusia merupakan orang-orang yang fasik. (Surah
Al-Mā'idah:49)
78. ^ Dan orang-orang kafir berkata: "Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Quran
ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya". Dan sekiranya kamu lihat ketika
orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka
menghadapkan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah
berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "Kalau tidaklah karena kamu
tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman" Orang-orang yang menyombongkan
diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah: "kamikah yang telah menghalangi
kalian dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? yang sebenarnya kalian
sendiri merupakan orang-orang yang berdosa". (Surah Saba: 31-32)

Pustaka
 Departemen Agama Republik Indonesia -- Al-Qur'an dan Terjemahannya.
 Baidan, Nashruddin. 2003. Perkembangan Tafsir Al Qur'an di Indonesia. Solo. Tiga
Serangkai.
 Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Al Khatab. (terjemahan H.
Masturi Irham, Lc). Jakarta. Khalifa.
 Faridl, Miftah dan Syihabudin, Agus --Al-Qur'an, Sumber Hukum Islam yang Pertama,
Penerbit Pustaka, Bandung, 1989 M.
 Ichwan, Muhammad Nor. 2001. Memasuki Dunia Al-Qur'an. Semarang. Lubuk Raya.
 Ilyas, Yunahar. 1997. Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan
Kontemporer. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
 Shihab, Muhammad Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung. Mizan.
 Wahid, Marzuki. 2005. Studi Al Qur'an Kontemporer: Perspektif Islam dan Barat.
Bandung. Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai