Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH)

Oleh :
1. Sunarti Hendra (1912342005)
2. Nurfauziah J. La Dade (1911342013)
3. Hardiyanti Rizal (1911342017)

KELAS A3
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahim,

Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan maha suci Engkau yang telah memberi
kemudahan dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Strategi
Pembelajaran Matematika” sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW, yang telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan ke jalan yang penuh
dengan cahaya yaitu Agama Islam.

Walupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangannya, penulis sebagai manusia


biasa yang tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, sangat mengharapkan bimbingan
dan kritik dari berbagai pihak, dengan harapan penulis dapat menyempurnakan segala
kesalahan dan kekurangan dari makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa kami, sangat diharapkan.
Mudah-mudahan makalah ini mampu memberi manfaat serta menunjang ilmu pengetahuan
bagi penulis khususnya dan bagi para generasi yang akan datang. Serta senantiasa
mendapat ridho-Nya. Amin.

Makassar, 1 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………………………. . 1

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………… 2

Daftar isi …………………………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 4

1.1  Latar Belakang …………………………………………………. 4

1.2  Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………............. 5

2.1  Pengertian Pendekatan Saintifik …………………………….... 5

2.2 Tujuan Pendekatan Saintifik ……………….......................................... 5

2.3  Prinsip Pendekatan Saintifik ………………………................. 5

2 4 Komponen Pendekatan Saintifik ................................................ 6

2.5 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pendekatan Saintifik............... 6

2.6 Efisiensi Pendekatan Saintifik ................................................. 7

BAB III : Penutup ……………………………………………………………………………. 8

A.  Kesimpulan ………………………………………………………………….. 8

B.  Saran …………………………………………………………………………… 8

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………… 9

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang berpusat kepada peserta
didik, bukan kepada guru. Guru hanya sebagai fasilitator. Pendekatan saintifik
berisikan proses pembelajaran yang didesain agar peserta didik mengalami
belajar secara aktif melalui suatu tahapan-tahapan.

Pendekatan saintifik diperkenalkan pertama kali dalam dunia pendidikan di


Amerika sejak abad ke-19, pendekatan ini memudahkan guru atau pengembang
kurikulum dalam memperbaikI proses pembelajaran. Pendekatan saintifik juga
dikenal sebagaipendekatan ilmiah. Pendekatan saintifik ini lebih
efektifdibandingkan dengan pembelajaran tradisional.

Pendekatan saintifik ini suatu cara untuk mendapatkanpengetahuan dengan


prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Proses pembelajaran harus
terhindar dari sifat-sifat atau nilainilai non-ilmiah. Pendekatan saintifik ini sudah
mencakup didalamnya komponen: mengamati, menanya, mencoba,
mengolah,menyajikan, menyimpulkan, dan menciptakan. Komponenkomponen
ini harus dimunculkan saat setiap pembelajaran, agar siswa dapat berperan aktif
dalam setiap proses pembelajaran dikelas maupun diluar kelas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan saintifik?
2. Apa tujuan pendekatan saintifik?
3. Apa saja prinsip dari pendekatan saintifik?
4. Apa saja komponen pendekatan saintifik?
5. Apa saja langkah-langkah pelaksanaan pendekatan saintifik?
6. Bagaimana efesiensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi
perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Pendekatan
pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis
pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah.
Pengertian penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya fokus pada
bagaimana mengembangkan kompetensi peserta didik dalam melakukan observasi atau
eksperimen, namun bagaimana mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan berpikir
sehingga dapat mendukung aktifitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.

2.2 Tujuan Pendekatan Saintifik


Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah :
1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa.
2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik
3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis
artikel ilmiah.
6. Untuk mengembangkan karakter siswa.

2.3 Prinsip Pendekatan Saintifik


1) Belajar peserta didik aktif, dalam hal ini termasuk inquiry-based learning atau belajar
berbasis penelitian, cooperative learning atau belajar berkelompok, dan belajar berpusat
pada peserta didik. Assessment berarti pengukuran kemajuan belajar peserta didikyang
dibandingkan dengan target pencapaian tujuan belajar.
2) Keberagaman mengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah mengembangkan
pendekatan keragaman. Pendekatan ini membawa konsekuensi peserta didik unik,
kelompok peserta didikunik, termasuk keunikan dari kompetensi, materi, instruktur,
pendekatan dan metode mengajar, serta konteks.

3) Metode Ilmiah merupakan teknik merumuskan pertanyaan dan menjawabnya melalui


kegiatan observasi dan melaksanakan percobaan. Dalam penerapan metode ilmiah terdapat
aktivitas yang dapat diobservasi seperti mengamati, menanya, mengolah, menalar,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.

2.4 Komponen Pendekatan Saintifik


a. Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense
of wonder)
b. Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation),
c. Melakukan analisis (Push for analysis) dan
d. Berkomunikasi (Require communication)

2.5 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pendekatan Saintifik


a) Merumuskan pertanyaan.
b) Merumuskan latar belakang penelitian.
c) Merumuskan hipotesis.
d) Menguji hipotesis melalui percobaan.
e) Menganalisis hasil penelitian dan merumuskan kesimpulan.
f) Jika hipotesis terbukti benar maka daapt dilanjutkan dengan
laporan.
g) Jika Hipotesis terbukti tidak benar atau benar sebagian maka
lakukan pengujian kembali.

2.6 Efisiensi Pendekatan Saintifik


Pendekatan saintifik disebut juga sebagai pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran dapat
dipadankan dengan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu kurikulum 2013 mengamanatkan
esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian
emas perkembangan dan pengembangan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan peserta
didik. Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan
dengan pembelajaran tradisional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran
tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah 15 menit dan perolehan
pemahaman kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah,
retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan perolehan
pemahaman kontekstual sebesar 50-70 persen.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang berpusat kepada peserta


didik, bukan kepada guru. Guru hanya sebagai fasilitator. Pendekatan saintifik
berisikan proses pembelajaran yang didesain agar peserta didik mengalami belajar
secara aktif melalui suatu tahapan-tahapan.

2. Dalam pengimplementasian pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik,


pendekatan saintifik berperan penting dalam mengaktifkan aktivitas peserta didik.

B. Saran

GDemikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
eprints.umsida.ac.id/306/1/BUku
%2520Saintifik.pdf&ved=2ahUKEwiY1oDE7rTrAhVh4XMBHd54D3sQFjAAegQIARAB&
usg=AOvVaw2uTIfX_iZG0G5Xe2L5nR8l

2. https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjtu4XHv7
PrAhXHT30KHa5bDtkQFjAAegQIBRAB&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uinsby.ac.id
%2F5516%2F5%2FBab%25202.pdf&usg=AOvVaw3P9LY2oiDXqbRUP1VBKugp
MAKALAH
METODE PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT PADA
SISWA

Oleh :
1. Sunarti Hendra (1912342005)
2. Nurfauziah J. La Dade (1911342013)
3. Hardiyanti Rizal (1911342017)

KELAS A3
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Strategi
Pembelajaran Matematika tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa” dapat
diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang metode
pembelajaran inil dapat menjadi referensi bagi calon pendidik maupun pendidik
nantinya.

Penulis menyadari makalah bertema metode pembelajaran ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah bahasa ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar, 3 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………………………. . 1

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………… 2

Daftar isi …………………………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 4

1.1  Latar Belakang …………………………………………………. 4

1.2  Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………............. 5

2.1  Pengertian Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa .... 5

2.2 Prinsip Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa …......... 5

2.3  Macam-Macam Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa ... 5

2.4 Langkah-Langkah Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa .... 6

2.5 Karakteristik Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa ............. 7

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran yang Berpusat pada


Siswa ............. 7

BAB III : Penutup ……………………………………………………………………………. 8

A.  Kesimpulan ………………………………………………………………….. 8

B.  Saran …………………………………………………………………………… 8

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………… 9

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Problematika pendidikan yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah proses belajar
mengajar yang diberikan di kelas pada umumnya hanya mengemukakan konsep-konsep
dalam suatu materi. Proses belajar mengajar yang dilakukan adalah satu arah (teaching
directed). Model pembelajaran tersebut dianggap kurang mengeksplorasi wawasan dan
pengetahuan siswa.

Perubahan paradigma dalam proses yang tadinya berpusat pada guru (teacher
centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) diharapkan
dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap
dan perilaku. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka siswa
memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga
mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam (deep learning) dan pada akhirnya
dapat meningkatkan mutu kualitas siswa. Peran guru dalam pembelajaran berpusat pada
siswa adalah sebagai fasilitator yang dalam hal ini, guru memfasilitasi proses pembelajaran
di kelas. Fasilitator adalah orang yang memberikan fasilitas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian metode pembelajaran yang berpusat pada siswa?


2. Apa saja prinsip metode pembelajaran yang berpusat pada siswa?
3. Apa saja metode-metode pembelajaran yang berpusat pada siswa?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam setiap metode pembelajaran yang berpusat pada
siswa?
5. Apa saja karakteristik pembelajaran yang berpusat pada siswa?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran yang berpusat pada
siswa?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Pengertian Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa
Metode pembelajaran berpusat pada siswa adalah suatu metode pembelajaran yang
mendahulukan kepentingan dan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. Metode ini
harus memberikan ruang kepada siswa untuk belajar menurut keterkaitannya, kemampuan
pribadinya dan gaya belajarnya.

2.2 Prinsip Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa

(1) pada proses pembelajaran peserta didik didorong untuk berpartisipasi aktif
menggunakan kemampuan kognitif dan psikomotornya,

(2) peserta didik didorong untuk membangun (mengkonstruksi) pengetahuan melalui data,
fakta, atau teori yang terkait. Peserta didik didorong untuk memahami materi yang dibahas
bukan menghafalkannya,
(3) Materi yang dipelajari upayakan terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga peserta
didik mempunyai pengetahuan awal yang cukup untuk membangun konsep,
(4) pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik berpikir kritis menggunakan logika
dan mengaitkan antar konsep yang telah dimilikinya,
(5) pengajar perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi
terhadap materi yang dipahaminya. Sedangkan bagi guru dapat melakukan penilaian
berkelanjutan dan memfasilitasi kebutuhan peserta didik agar terjadi proses belajar.
Pembelajaran berpusat pada peserta didik (student-centered learning) merupakan salah
satu pendekatan pembelajaran yang menerapkan paradigma konstruktivisme.

2.3 Macam-Macam Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa


1. Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok adalah cara pembelajaran dimana siswa didalam kelas
dibagi dalam beberapa kelompok yang dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri
untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditetapkan untuk diselesaikan secara
bersama.

2. Metode Karya Wisata

Metode karya wisata adalah siswa dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat-
tempat tertentu dengan maksud mempelajari objek belajar yang terjadi ditempat
tersebut.

3. Metode Penemuan (Discovery)

Penemuan diartikan sebagai prosedur pembelajaran yang mementingkan


pembelajaran perseorangan, manipulasi objek, melakukan percobaan, sebelum
sampai ke generalisasi. Metode penemuan mengutamakan cara belajar siswa aktif 
4. Metode Eksperimen

Eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis


tertentu. Eksperimen dapat dilakukan pada suatu laboratorium sedangkan metode
eksperimen dalam pembelajaran adalah cara penyajian bahan pembelajaran yang
memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu
pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.

5. Metode Pembelajaran Unit

Metode pembelajaran unit adalah suatu cara pembelajaran dimana siswa dan guru
mengarahkan segala kegiatannya pada suatu pemecahan masalah yang dipelajari.

6. Metode Pembelajaran dengan Modul

Modul adalah suatu paket pembelajaran yang membicarakan satu satuan konsep
tunggal mata pelajaran. Jadi yang dimaksud dengan Metode pembelajaran modul
merupakan salah satu bentuk dari bentuk-bentuk belajar mandiri.

2.4 Langkah-Langkah Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa

1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

2. Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut ke dalam


tugas-tugas siswa

3. Mengemukakan tujuan pembelajaran

4. Mengawasi, memonitor,dan bertindak sebagai fasilitator siswa selama


pembelajaran berlangsung

5. Meminta siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji

6. Melakukan evaluasi hasil tugas siswa

2.5 Karakteristik Metode Pembelajaran yang Berpusat Pada Siswa

a. Siswa belajar secara individu maupun kelompok untuk membangun pengetahuan


dengan cara mencari dan menggali sendiri informasi dan teknologi yang dibutuhkan secara
aktif tidak hanya asal menerima pengetahuan secara pasif.
b.      Pendidik atau guru membantu peserta didik mengakses informasi, menata dan
mentransfernya guna menemukan solusi terhadap permasalahan yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari.
c.       Siswa tidak hanya kompeten dalam bidang ilmu yang diterimanya tetapi juga
kompeten dalam belajar. Dengan kata lain siswa tidak hanya menguasai mata pelajaran
tetapi mereka juga mampu untuk belajar bagaimana belajar (how to learn).
d.      Belajar di maknai sebagai belajar sepanjang hayat, suatu keterampilan dalam kegiatan
belajar mengajar
e.       Belajar termasuk di dalamnya adalah memanfaatkan teknologi yang tersedia, baik
berfungsi sebagai sumber informasi pembelajaran maupaun sebagai alat memberdayakan
peserta didik dalam mencapai ketrampilan yang utuh secara intelektual, emosional dan
psikomotorik yang dibutuhkan.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa

 Kelebihan :

1. Membiasakan siswa bermusyawarah, bekerja sama, dan bertanggung jawab


dalam berkelompok.
2. Jika siswa belajar secara langsung dilapangan, siswa dapat memperoleh
pengetahuan yang nyata, hidup, dan bermakna.
3. Menemukan sendiri jawaban dari soal atau masalah yang diberikan sehingga
siswa menjadi lebih aktif dan kreatif
4. Menambah minat dan motivasi belajar siswa
5. Meringankan tugas guru karena siswa sendiri yang mencari sumber tugasnya

 Kekurangan :

1. Dalam menyelesaikan tugas, sering menyimpang dari rencana karena kurang


dikontrol oleh guru.
2. Kadang siswa tidak fokus mengerjakan tugas karena tidak diawasi oleh guru
3. Sulit diimplementasikan pada kelas yang jumlah siswanya banyak.
4. Tidak cocok untuk siswa yang tidak terbiasa aktif, mandiri dan demokratis.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Model pembelajaran student centered learning (SCL), menjadikan siswa


mampu untuk menjadi peserta didik yang aktif dan mandiri dalam proses
belajarnya, yang bertanggung jawab dan memiliki inisiatif untuk
mengenali kebutuhan belajarnya, yang menemukan sumber-sumber
informasi untuk dapat menjawab pertanyaan guru.  Pembelajaran yang
inovatif dengan metode yang berpusat pada siswa memiliki keragaman
model/metode pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif dari siswa.

B. Saran

Diharapkan kepada pembaca khususnya guru bisa menjadikan metode


pembelajaran yang berpusat pada siswa sebagai salah satu alternatif
dalam proses pembelajaran. Kritik dan saran dari para pembaca terhadap
makalah ini diharapkan dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik
dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://simadajibarang.wordpress.com/2016/03/28/makalah-metode-
pembelajaran-berpusat-pada-siswa/
2. http://agus-amed.blogspot.com/2011/11/metode-pembelajaran-yang-berpusat-
pada.html?m=1
3. https://silabus.org/pembelajaran-berpusat-pada-siswa/
4. http://rima-putri13.blogspot.com/2015/04/pembelajaran-berpusat-pada-
siswa.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai