1
ISSN 2087 – 7889
Sri Hastuty
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Cokroaminoto Palopo
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon petani dalam
mengelola usaha tani terpadunya yang berorientasi pada usaha agribisnis dan juga untuk
mengetahui bagaimana cara agar produktifitas usaha tani terpadu yang diusahakan oleh
petani dapat mendukung usaha agribisnis. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan
Temmalebba Kecamatan Bara Kota Palopo. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis
deskriptif ditujukan untuk mengetahui bagaimana respon para petani terhadap
pengembangan usaha tani terpadu sehingga mendukung usaha agribisnis di Kota Palopo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon para petani terhadap pola usaha tani terpadu
yang berorientasi pada usaha agribisnis adalah beragam, sebanyak 40% yaitu 8 dari 20
responden merespon dengan baik dikarenakan usaha tani terpadu yang dikelola oleh para
petani telah memenuhi standarisasi yang telah ditentukan. Selanjutnya sebanyak 60% yaitu
12 dari 20 responden yang kurang merespon dengan baik terhadap usaha tani terpadu yang
berorientasi pada usaha agribisnis, dikarenakan para petani responden tersebut tidak
mengembangkan dan mengusahakan usaha tani terpadu sebab terkendala oleh model
usaha. Namun, ada pula beberapa cara yang dapat dilakukan oleh para petani agar
produktifitas hasil usaha tani terpadu dapat dikelolanya dapat mendukung usaha agribisnis
di Kota Palopo diantaranya dengan cara intensifikasi, diversifikasi, serta penyempurnaan
system kelembagaan kelompok tani dan lembaga keuangan mikro lainnya, serta
melengkapi sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah.
1
Sri Hastuty (2013)
2
Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis
3
Sri Hastuty (2013)
4
Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis
Dalam konsep ini dikedepankan 2 hal 5. Curah hujan yang tidak menentu,
yaitu pertama, mengubah limbah menjadi semakin menurunnya jumlah dan hari
pakan ternak dan kedua, mengubah hujan per tahun sehingga membuat
limbah peternakan menjadi pupuk pengurangan dan penundaan masa
organik. (http://ekabees.wordpress.com). tanam.
Agribisnis adalah rangkaian kegiatan 6. Pemakainan pupuk berimbang kian
usaha pertanian yang terdiri atas 4 (empat) menurun dan semakin maraknya
subsistem, yaitu: beredar pupuk alternatif yang tidak
1. Subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi jelas kandungannya.
yang menghasilkan sarana produksi Adapun upaya pemecahan masalah
(input) pertanian. untuk meningkatkan pertanian terpadu
2. Subsistem pertanian primer yaitu yaitu diantaranya:
kegiatan ekonomi yang menggunakan 1. Mensosialisasikan agar petani
reproduksi yang dihasilkan subsistem mengubah pola tanam yang biasanya
hulu. hanya menanam satu jenis komoditi
3. Subsistem agribisnis hilir yaitu menjadi beberapa jenis komoditi
mengolah dan memasarkan komuditas seperti komoditi pertanian, peternakan,
pertanian. perikanan dan perkebunan.
4. Subsistem penunjang yaitu kegiatan 2. Program pemerintah yang mendukung
yang menyediakan jasa penunjang pertanian terpadu dengan cara
antara lain pemodalan dan lain-lain. peningkatan kemampuan petani
Adapun permasalahan yang dihadapi melalui penyuluhan, pelatihan dan
dalam upaya pengembangan usaha magang serta mendorong kelompok
agribisnis berbasis pertanian terpadu yaitu tani untuk menyiapkan kandang ternak
penurunan produksi hasil pertanian dan sesuai dengan ketentuan teknis.
pendapatan petani yang relatif rendah 3. Pemamtauan penyaluran pupuk dan
disebabkan beberapa hal, diantaranya pemberian rekomendasi pembelian
yaitu sebagai berikut: pupuk bersubsidi kepada kelompok
1. Semakin meluasnya alih fungsi lahan, tani. (http://fitlyd14n.blogspot.com).
lahan produktif menjadi lahan
pemukiman dan digunakan untuk Perencanaan Kegiatan
pabrik, alih fungsi lahan pertanian ke Kegiatan identifikasi dilaksanakan
non-pertanian. bersama petani dan penyuluh lapangan
2. Tanah semakin jenuh atas penggunaan dimaksudkan untuk mengetahui
bahan kimia sintesis khususnya pupuk bagaimana pola usahatani terpadu untuk
kimia dan pestisida kimia sintesis yang meningkatkan usaha agribisnis. Selain itu
berlebihan. juga dikumpulkan data dan informasi
3. Biaya usaha tani yang semakin mahal mengenai seberapa besar peran petani
dan semakin sulitnya tenaga kerja untuk mendukung usaha tani terpadu,
pertanian. sehingga dengan demikian dapat tercapai
4. Adanya serangan OPT (organisme keberhasilan dalam usaha agribisnis.
pengganggu tanaman).
5
Sri Hastuty (2013)
Pelatihan Usaha Tani Terpadu kimiawi dan pestisida kimia dalam jangka
Pelaksanaan pelatihan usaha tani panjang justru akan menurunkan hasil
terpadu disesuaikan dengan kondisi produksi dan daya dukung lingkungan.
lapangan dan potensi sumber daya alam Dengan adanya pernyataan seperti itu
serta dukungan sarana dan prasarana. maka dibutuhkan pertanian yang lebih
Materi pelatihan diberikan secara teori hemat energi, mempertahankan
dan praktek baik materi berupa teknis keaneragaman hayati pertanian serta
maupun materi berupa ekonomi pertanian. mampu mencapai produksi optimun
Dan kegiatan ini akan lebih baik hasilnya melalui diversifikasi produk meski dalam
jika dilaksanakan dengan metode belajar lahan yang terbatas. Ciri tersebut dimiliki
sambil bekerja (Sekolah Lapang/SL). oleh sistem pertanian terpadu.
Adapun pelaksanaan Dan unggulan lain dari sistem
pemasyarakatan pola usahatani terpadu pertanian terpadu adalah petani akan dapat
dilakukan melalui penerangan dengan memilih beragam sumber penghasilan,
pemanfaatan berbagai media, baik media dikarenakan seorang petani bisa menanam
cetak maupun elektronik serta penyuluhan dan bisa juga beternak kambing atau ayam
dengan melakukan revitalisasi sistem serta menanam sayuran. Kotoran yang
LAKU yaitu latihan dan kunjungan dihasilkan ternak dapat digunakan sebagai
(Anonim, 2001). pupuk sehingga petani tidak perlu
membeli pupuk lagi. Jika panen gagal,
Peningkatan Produksi Hasil Usaha tani petani masih bisa mengandalkan daging
Terpadu atau telur ayam atau bahkan menjual
Melalui penerapan pola usahatani kambing untuk mendapatkan penghasilan.
terpadu akan dapat memaksimalkan hasil Dengan demikian sistem pertanian terpadu
produksi pertanian para petani sangat bermanfaat dikarenakan tidak
dikarenakan para petani tidak hanya lagi hanya mengandalkan satu sumber
menanam satu jenis tanaman saja tetapi penghasilan saja. (http://ekonomi.
mengembangkan sistem usahatani terpadu kompasiana.com).
yang mana petani menanam padi untuk
kebutuhan pangan, sisa jerami untuk Komponen Sistem Pertanian Terpadu
pakan ternak, sedangkan limbah ternak Sistem ini memiliki satu pusat dan
sebagai bahan pupuk organik fine satu tujuan yaitu manusia yang harus
compost. Sehingga selain mendukung dipenuhi kebutuhannya. Pusat ini
ketahanan pangan, juga menjadi alternatif dikelilingi dengan berbagai model
peningkatan ekonomi bagi petani dan juga kegiatan ekonomi pertanian yang saling
dapat meningkatkan hasil produksi berkaitan satu sama lain misalnya
usahatani terpadu dan usaha agribisnis. peternakan, perikanan, ladang garing
persawahan dan pengolahan limbah
Sistem Pertanian Terpadu (Waste Tretment). Satu per satu kita akan
Sistem pertanian yang selama ini membahas komponen sistem pertanian
menerapkan metode monokultur dan terpadu (Integrated farming System) yaitu
penggunaan input dari luar, seperti pupuk diantaranya:
6
Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis
7
Sri Hastuty (2013)
8
Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis
9
Sri Hastuty (2013)
10
Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis
11
Sri Hastuty (2013)
12
Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan Agribisnis
13
Sri Hastuty (2013)
14