CSR
di Jepang, perusahaan memiliki standar tinggi untuk etiket dan protokol mengenai segala jenis
masalah bisnis dari cara menyapa rekan kerja di dalam kantor, berurusan dengan klien dalam
rapat atau melalui telepon, kode berpakaian, istilah bisnis, dan bahkan etika selama perkumpulan
sosial, dan lain-lain. Secara umum, perusahaan Jepang kerap memaklumi karyawan asing terkait
dengan “protokol yang rumit” ini yang dapat disalahartikan sebagai “benturan budaya” atau
kurangnya pemahaman terhadap budaya Jepang.
Namun, jika Anda bertujuan untuk bekerja di sana (di perusahaan Jepang) dalam jangka waktu
yang panjang, saya sangat menyarankan untuk mengerahkan seluruh kekuatan Anda dan mulai
belajar (atau setidaknya memahami) seluk-beluk perilaku bisnis Jepang. Dengan cara ini, Anda
menunjukkan ketertarikan pada etiket perusahaan Anda dan menunjukkan bahwa Anda
berintegrasi dengan masyarakat pekerja dan semoga Anda merasakan manfaat dikategorikan
sebagai seseorang yang “cakap dan berpengetahuan” dan bukan “manusia gua”.
`
Etika bisnis
Membungkuk adalah cara khas untuk saling menyapa. Jabat tangan kadang terjadi, tetapi Anda harus
membiarkan orang Jepang memprakarsai itu.
Anggota senior kelompok sering memimpin rapat bisnis, sementara anggota yang lebih muda, karena
rasa hormat, kurang berbicara. Orang-orang dari posisi yang sama dalam kelompok yang berbeda
harus duduk berseberangan; karyawan junior tidak boleh duduk di seberang karyawan senior.
Memberi hadiah adalah hal biasa, tetapi Anda harus memberi perhatian khusus pada cara Anda
memberikan hadiah. Jangan pernah membagikan hadiah yang tidak dibungkus.
Jepang sangat peka terhadap kata "tidak". Merupakan kebiasaan untuk merespons dengan "ya"
bahkan jika Anda tidak setuju dengan apa yang dikatakan
Tepat Waktu
Jepang terkenal sebagai negara yang tepat waktu. Pada saat pertemuan bisnis, orang Jepang akan
datang setidaknya 5 menit sebelum dimulai. Budaya seperti ini memang sangat berbeda dengan
Indonesia. Jadi ketika memulai berbisnis dengan orang Jepang, hendaknya membiasakan diri
untuk bisa tepat waktu. Agar tidak terlambat, bisa mencoba dengan membuat pengaturan waktu
yang baik. Selain itu pastikan berbagai macam hal sudah disiapkan dengan baik.
Berpakaian rapi
Walaupun Jepang memiliki gaya berpakaian yang unik. Namun hal ini tidak berlaku ketika
mereka berada di acara formal. Mereka akan berpakaian normal dan rapi, hal ini dikarenakan
penampilan merupakan faktor penting dalam menjalankan bisnis. Jika anda berpakaian rapi dan
sopan, tentunya rekan kerja juga memberikan rasa hormat.
Di Jepang sendiri ada tata cara tersendiri untuk berkenalan antar pebisnisnya. Dimulai dengan
memberikan salam diikuti dengan membungkuk dan menyebutkan nama. Setelah itu saling
bertukar kartu nama. Biasanya orang Jepang akan menerima kartu nama orang lain
menggunakan kedua tangan mereka dan membacanya sebentar dan menyimpannya dengan baik
di tempat kartu nama. Berbisnis dengan orang Jepang juga perlu mengingat kebiasaan ini sebagai
tanda keseriusan anda dalam berbisnis.