Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Berbicara.
oleh :
Jl. Siliwangi No. 24, Kahuripan, Kec. Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat
2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kami ucapkan, karena atas karunia-Nya,
penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam tercurahkan bagi
Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kami menuju jalan yang lurus.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Bahasa Indonesia, Ibu Ai Siti
Nurjamilah. Yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini. Kami juga
berterima kasih kepada orang tua dan rekan-rekan yang telah mendukung kami dalam
pembuatan makalah ini.
Dengan kerendahan hati kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat kesalahan. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, maka dari itu kami
menerima segala bentuk kritik dan saran dari pembaca makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk
pembaca. Akhir kata, terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
BAB II
PEMBAHASAN
iv
3) Penggunaan komponen isi, yakni:
a. Hubungan isi dengan topik
Seorang pembicara harus paham terhadap topik yang dibicarakan, sehingga
pembicara menyampaikan berita yang selaras antara isi dengan topik.
b. Struktur isi
Ketika berbicara, seseorang harus menyampaikan sesuatu dengan berurutan atau
sudah terstruktur, agar dapat dipahami oleh pendengar.
c. Kualitas isi
Pembicara harus menyampaikan isi yang bermutu, tidak harus banyak asal yang
disampaikan sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
4) Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental
Keadaan fisik pembicara akan mempengaruhi keefektifan berbicara. Jika
pembicara sedang sakit misalnya flu, maka suara pembicara akan bersengau atau
bindeng. Kesehatan mental pun sangat berpengaruh. Jika pembicara mudah merasa
takut, grogi, ataupun malu berbicara terutama di depan umum tentu akan menghambat
kegiatan berbicara.
v
2.2 Hambatan Eksternal Dalam Berbicara
Pada hambatan eksternal, pembicara akan menghadapi hambatan dari luar dirinya.
Hambatan tersebut selalu muncul dan tidak sadar pada saat berbicara. Menurut ahli yaitu
Rusmiati (Isah Cahyani dan Hodijah, 2007:63) ada beberapa hal yang selalu menghambat
pada kegiatan berbicara, hambatan eksternal meliputi:
1.) Suara atau bunyi
Suara-suara sumbang dari para pendengar, seperti komentar negatif bisa
memengaruhi mental pembicara menurun. Hendaknya pembicara dan siap mental
untuk menghadapi suara tersebut.
2.) Kondisi ruangan
Pembicara harus fokus dan bisa mengondisikan pendengar supaya tetap tenang
dan tertib, karena kegaduhan seperti keributan kecil di ruangan bisa memengaruhi
konsentrasi pembicara menjadi buyar. Selain itu, pembicara harus bisa menjadikan
dirinya sebagai pusat perhatian para pendengar.
3.) Media
Pada saat menyampaikan informasi, pembicara harus menyiapkan media.
Misalnya pembicara akan menjelaskan tentang suatu informasi mengenai bentuk
lingkaran, maka harus menyiapkan media yang sesuai dengan informasi tersebut
sehingga pendengar bisa memahami informasi yang disampaikan pembicara.
4.) Pengetahuan Pendengar
Supaya pendengar bisa memahami terkait informasi yang disampaikan
pembicara, maka pembicara harus mampu mengetahui sejauh mana pengetahuan
yang dimiliki pendengarnya. Oleh karena itu, sebelum menjelaskan informasi
pembicara harus mampu berkomunikasi dan menganalisis pendengar dengan cara
mengetahui sifatnya agar lebih membantu saat akan menyampaikan informasi.
vi
2.3 Sikap Mental Rasa Komunikasi dalam Berbicara
Berbicara adalah suatu kegiatan yang membutuhkan bermacam-macam
pengetahuan dan kemampuan, di antaranya ialah sikap mental dalam berbicara. Ada
beberapa sikap mental yang harus dimiliki oleh seorang pembicara dalam berbicara, yaitu
sebagai berikut :
1) Rasa Komunikasi
Dalam suatu kegiatan berbicara harus adanya keakraban antara pembicara dan
pendengar. Jika rasa keakraban itu muncul, maka akan dipastikan proses komunikasi
yang tidak selaras tidak akan terjadi.
Seorang pembicara yang baik akan berusaha untuk menumbuhkan rasa
komunikasi yang erat dengan para pendengar, contohnya dalam pembicaraan sehari-
hari. Dan respon yang diharapkan oleh pembicara dari pendengar ialah sebuah
komunikasi yang aktif.
Pada saat berbicara di depan umum, seorang pembicara tidak hanya sekedar
menyampaikan pesan saja, namun perlu adanya kontak dengan pendengar. Anggaplah
para pendengar sebagai teman sendiri, dengan begitu suasana akrab akan tercipta
sehingga pembicara dapat merasa lebih tenang saat menyampaikan pembicarannya.
2) Rasa Percaya Diri
Dalam kegiatan berbicara, rasa percaya diri yang tinggi harus dimiliki oleh
seorang pembicara. Rasa percaya diri ini akan menghilangkan kegugupan serta
keraguan, sehingga pembicara dapat merasa yakin dengan apa yang akan
dibicarakannya.
Ada beberapa hal yang bisa dijadikan tips agar seseorang bisa meningkatkan rasa
percaya dirinya, antara lain:
a. Berpikir Positif
Saat seorang pembicara berpikiran positif, maka pikiran itu akan memancar dan
membantunya untuk tampil dengan bagus dalam kenyataan. Begitu juga
sebaliknya, jika seorang pembicara berpikiran negative, maka pikiran itu akan
terbawa dalam proses pembicaraan sehingga itu menjadi kenyataan.
b. Berdoa
vii
Sebagai umat beragama, jangan lupa untuk berdoa dan meminta pertolongan
kepada Tuhan. Dengan berdoa, seseorang sudah menyerahkan segala ikhtiar yang
sudah dipersiapkan untuk mendapat pertolongan dari Tuhan.
c. Sikap Tubuh
Sikap tubuh yang benar akan membantu seorang pembicara tampil percaya diri
dengan energi positif. Sebaliknya jika sikap tubuh yang salah akan menciptakan
rasa negative, dan membuat seorang pembicara sulit tampil dengan maksimal.
d. Berlatih
Jika seorang pembicara banyak mempersiapkan diri dengan baik seperti berlatih,
maka rasa percaya diri akan semakin meningkat.
3) Rasa Kepemimpinan
Menurut Aminudin rasa kepemimpinan dalam kegiatan berbicara adalah rasa
percaya diri dari seorang pembicara seperti yakin bahwa dirinya mampu mengatur,
menguasai, dan menjalin suasana yang akrab dengan pendengarnya, serta mampu
menyampaikan apa yang akan dibicarakannya dengan baik.
Seorang pembicara yang mempunyai kemampuan dan mental pemimpin akan
bisa mengatur dan mengarahkan para pendengar agar berkonsentrasi terhadap pokok
bahasan pembicara yang sedang dibahas.
viii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya, kami dapat menyimpulkan makalah ini sebagai
berikut:
Pada umumnya setiap manusia mengalami hambatan dalam berbicara, tidak semua
orang mampu berbicara di depan umum.
Ada hambatan internal, contohnya ketidaksempurnaan alat ucap, penguasaan
komponen kebahasaan dan isi pembicara, serta kelelahan dan kesehatan fisik maupun
mental. Dan hambatan eksternal, contohnya suara atau bunyi, kondisi ruangan,media, dan
pengetahuan pendengar.
Namun, melalui proses belajar dan latihan secara berkesinambungan dan sistematis,
maka semua orang dapat memiliki kemampuan atau kemahiran dalam berbicara di depan
umum.
Adapun sikap mental yang harus dimiliki oleh seorang pembicara, seperti rasa
komunikasi, rasa percaya diri, dan rasa kepemimpinan.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk ke depannya
kami akan lebih jelas dan lebih fokus lagi dalam menjelaskan materi mengenai makalah
ini dengan sumber referensi yang lebih lengkap, dan bisa untuk dipertanggung jawabkan.
ix
DAFTAR PUSTAKA
https://muhmdirpan.wordpress.com/2018/03/25/hambatan-hambatan-dalam-berbicara/
https://www.ronapresentasi.com/cara-menjadi-pembicara-yang-handal/
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/
196606291991031-DENNY_ISKANDAR/MATERI_BERBICARA_SMP.pdf
https://www.presentasi.net/percaya-diri-public-speaking-di-depan-umum/