Anda di halaman 1dari 4

Tugas Mandiri 1 PBPAB

Nama : Novia Putri Andika

NPM : 2010024428022

1. Bagaimana potret kondisi umum prasarana pengelolaan limbah pemukiman (PLP) di


Indonesia ?

Jawab : potret umum kondisi umum prasarana pengelolaan limbah pemukiman di


indonesia, masih banyaknya jamban yang dibuang langsung ke sungai , limbah tinja yang
di sedot dari rumah-rumah masih di buang ke sungai tidak dibuang ke tempat pengolahan
tinja, infiltrasi dari air limbah khususnya rumah tangga yang sudah dibuat / dimasukkan
ke dalam septitag tetapi kadang kala septitag tidak kedap air sehingga adanya infiltrasi
limbah tadi ke dalam air tanah, pengelolaan sampah masih yang sudah tidak tertampung
lagi oleh TPA, terjadinya banjir / genangan air yang di akibatkan buruknya vasilitas
drainase yang ada.

2. Apa saja kerugian akibat sanitasi buruk ?

Jawab : 50 dari 1000 bayi meninggal karna diare, 20% masyarakat masih membuang air
besar (BAB) di tempat terbuka, 70%air tanah di indonesia tercemar, 140.000 ton per hari
tinja mencemari badan air, masyarakat membayar 25% lebih mahal untuk air minum
perpipaan, 75% sungai diindonesia sudah tercemar ,dengan adanya kerugian-kerugian
tersebut potensi kerugian dapat mencapai 56 triliun rupiah per tahun.

3. Bagaimana rencana pengelolaan sanitasi pada RPJPN (2019-2024) dan RPJMN


(2015-2019)?

Jawab :

 RPJPN ( 2019-2024) “ Pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi


diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta
kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan , transportasi,
pariwisata dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi”

 RPJMN ( 2015-2019) “ Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak ( air


limbah domesti,sampah, dan drainase lingkungan) menjadi 100% pada tingkat
kebutuhan dasar melalui penanganan tingkat regional, kabupaten/ kota , kawasan dan
lingkungan , baik di perkotaan maupun di pedesaan”

4. Bagaimana strategi pemenuhan target akses sanitasi 100% di tahun 2019?

Jawab : terpenuhinya akses sanitasi sebesar 100% pada pelayanan air limbah, 100% pada
pelayanan sampah, 100% pada pelayanan drainase lingkungan.
 Pengelolaan air limbah dan pengelolaan sampah 85% ditujukan pada pemenuhan
akses layak

 Pada pengelolaan air limbah ada sistem on site 85% pada perkotaan dan pedesaan
dan sistem offsite 15% pada perkotaan

 Pada pengelolaan sampah untuk pengurangan sampah 20 % perkotaan dan


penanganan sampah 80% pada perkotaan dan pedesaan .

 Pengelolaan air limbah dan pengelolaan sampah15% ditujukan pada pemenuhan


akses dasar

 Pada pengelolaan air limbah adanya pemenuhan terhadap jamban,PHBS yang


meningkat 100% pada pedesaan

 Pada pengelolaan sampah penimbunan dan pengomposan mencapai 100% pada


pedesaan.

 Pada pengelolaan drainase tidak terjadinya genengan lebih dari 30 cm selama 2 jam
dan tidak lebih dari 2 kali dalam setahun.

5. Bagaimana kondisi pendanaan untuk sektor sanitasi?

Jawab : kebutuhan pendanaan untuk pembangunan sektor sanitasi

Kebutuhan dana yaitu sebesar 273,7 triliun pada tahun 2015-2019 sedangkan kemampuan
APBN sebesar 35.645 triliun sehingga membutuhkan sumber pendanaan sektor sanitasi
yaitu masyarakat 15%, PHLN 10%, swasta 15% pemerintah daerah 25% dan pemerintah
35 %

6. Apa saja peluang investasi di sektor sanitasi?

Jawab :

 Infrastruktur SPAL Terpusat

Unit pelayanan, unit pengumpulan , unit pengolahan, unit pembuangan akhir, saluran
pembuangan air dan sanitasi

 Infrastruktur SPAL Setempat

Unit pengolahan setempat, unit pengangkutan, unit pengolahan lumpur tinja, unit
pembuangan akhir,saluran pembuangan air dan sanitasi

 Infrastrukut persampahan

Pengangkutan , pengolahan dan atau pemrosesan akhir sampah.


7. Jelaskan hirarki pengelolaan limbah !

Jawab : prinsip hirarki pengelolaan limbah adalah suatu prinsip yang memberikan
pedoman tentang tahap-tahap dalam pengelolaan limbah mulai dari yang lebih priorotas
hingga yang tidak prioritas .

Hirarki pengelolaan limbah yaitu :

 Mencegah supaya limbah tidak terbentuk

 Mengurangi, akan menghailkan limbah juga tetapi kita usahakan mengurangi


limbahnya

 Menggunakan kembali seperti pada reuse pada sampah

 Mendaur ulang, mengolah limbah menjadi bentuk yang lain agar dapat dipergunakan
kembali

 Memperoleh kembali, seperti timbal/ crom pada limbah kulit maka dapat diambil
kembali untuk dimanfaatkan kembali

 Mengolah secara aman

8. Jelaskan pendekatan dalam pengelolaan limbah pemukiman !

Jawab :

 pendekataan berbasis masyarakat dengan skala lingkungan/ kawasan di tujukan pada


pemukiman kumuh dan rawan sanitasi dengan cara pada desa dengan model CLTS
on-site dan pada kumuh perkotaan dengan model SANIMAS off-site skala kecil .

 Pendekatan berbasis institusi dengan skala kota dan skala regional /Nasional.

 Pada skala kota pengembangan PS pelayanan kota berdasarkan respon dari


permintaan

Contoh : kota metropolitan menggunakan model off site

 Kota sedang/ kecil menggunakan metode off site sistem terpadu- fokus pada
pelayanan IPLT

 Kota / kawasan lama menggunakan metode shallow / small bore sewer atau sewerage
skala kawasan, terpadu dengan PS pelayanan kota mendukung revitalisasi kota lama

 Kota / kawasan baru mengggunakan metode pembangunan sistem seserage untuk


kawasan rumah sederhana sehat ( RSH) dan mendorong pembangunan sistem
sewerage untuk kota baru melalui investasi
 Pada skala regional / nasional pembangunan prasarana dan sarana air limbah
mendukung kerjasama antar kota/ daerah dalam melindungi pencemaran badan air
dengan metode prokasih dan sejenisnya ( one river one management)

Anda mungkin juga menyukai