Anda di halaman 1dari 7

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan


Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Tahun Pelajaran 2020/2021

Disusun Oleh :
Nama : AHNAN MAULANA
Kelas : XII IPS 1

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KABUPATEN KUDUS


BADAN PELAKSANA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN MA’ARIF NU
MA NU MIFTAHUL ULUM
TERAKREDITASI A
Sekretariat : Jl. Masjid At Taqwa Loram Kulon 795 Jati Kudus Telp. (0291) 425 17 10
A. BIOGRAFI BJ. HABIBIE

Karier BJ Habibie
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ
Habibie adalah pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi
Presiden ke-3 Indonesia dan pernah juga sebelumnya menjadi Wakil Presiden RI ke-7.
Di masa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin
Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische
Hochscule-Jerman pada 1955. Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi
S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.
Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri
Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja
untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang
Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan
mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude.

Berikut biografi singkat BJ Habibie yang perlu kamu ketahui:


Nama Lengkap : Bacharuddin Jusuf Habibie
Alias : Habibie | BJ Habibie
Istri : Hasri Ainun Besari
Agama : Islam
Tempat Lahir : Pare-Pare
Tanggal Lahir : Kamis, 25 Juni 1936
Hobi : Membaca
Warga Negara : Indonesia

Pendidikan
Lahir di Pare-pare, BJ Habibie menjalankan pendidikan Sekolah Dasar di SD Pare-pare. Namun,
saat SMP, ia pindah ke Bandung dengan bersekolah di SMP 5 Bandung. Berikut biografi singkat
BJ Habibie tentang pendidikannya:
- SD: SD Pare-Pare
- SMP: SMP 5 Bandung
- SMA: SMA Kristen Dago
- S1: Institut Teknologi Bandung, WTH Aachen (Diplom Ingenieur, Ing.)
- S2: Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman
- S3: Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman

Karier BJ Habibie
BJ Habibie pernah menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-7, sebelum
ditunjuk menjadi Presiden Ke-3 Republik Indonesia. Berikut biografi singkat BJ Habibie tentang
kariernya:

Riwayat Karier BJ Habibie:


 Direktur Utama PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad)
 Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
 Ketua Dewan Pembina Industri Strategis (BPIS)
 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS)
 Ketua Dewan Riset Nasional (1999)
 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam
 Anggota Dewan Komisaris Pertamina
 Asisten Riset Ilmu Pengetahuan Institut Kontruksi Ringan Rheinsich Westfaelische
Technische Hochshule, Aachen, Jerman Barat (1960–1965)
 Kepala Departemen Riset dan Pengembangan Analisis Struktur, Hamburg, Jerman Barat
(1966–969)
 Kepala Divisi Metode dan Teknologi Pesawat Komersial/Pesawat Militer Messerschmidt
Boelkow Blohm (MBB) GmbH, Hamburg, Jerman Barat (1969–1973)
 Wakil Presiden/Direktur Teknologi Messerschmidt Boelkow Blohm (MBB), Hamburg,
Jerman Barat (1974–1978)
 Penasihat Direktur Utama (Dirut) Pertamina (1974–1978)
 Direktur Utama PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), Bandung (1976)
 Direktur Utama PT Pelayaran Armada Laut (PAL), Surabaya (1978)
 Profesor Kehormatan/Guru Besar dalam bidang Konstruksi Pesawat Terbang Institut
Teknologi Bandung (ITB), Bandung (1997)

Riwayat Karier Pemerintahan


Berikut biografi singkat BJ Habibie tentang riwayat karier pemerintahannya:
- Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan III (1978–1983)
- Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan IV (1983–1988)
- Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan V (1988–1993)
- Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan VI (1993–1998)
- Ketua Tim Keputusan Presiden (Keppres) 35
- Wakil Presiden RI (1998)
- Presiden RI (1998–1999)

B. KEPEMIMPINAN BJ. HABIBIE


Presiden ketiga RI B.J Habibie meninggal dunia karena gagal jantung pada 11/9/19.
Semasa hidupnya B.J Habibie menorehkan banyak prestasi untuk Indonesia. Beliau dikenal
sebagai penemu teori kedirgantaraan dalam pesawat terbang. Hingga akhirnya Beliau
mencetuskan rumus keretakan (crack progession on random). Rumus untuk menghitung
penyebab keretakan di badan pesawat,terutama sayap pesawat. Rumus yang dikenal dengan
Faktor Habibie ini kemudian diakui oleh dunia penerbangan dan kemudian dipakai perusahaan
maskapai di dunia.
Karir politik dalam negeri B.J. Habibie bisa dikatakan cemerlang, dimulai dari menjabat
sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi periode 1978-1998. Kemudian pada Maret 1998,
Beliau menempati posisi sebagai Wakil Presiden RI mendampingi Presiden Soeharto. Setelah
mundurnya Soeharto dari jabatan Presiden akibat tragedi 1998 membuat posisi B.J Habibie naik
dari Wakil Presiden menjadi orang nomor satu di Inonesia pada 21 Mei 1998.
Sebagai pemimpin bangsa pada saat itu, Beliau banyak melakukan terobosan di bidang
demokrasi dan pemerintahan, seperti Undang-Undang Pers, UU partai politik, Pembatasan masa
jabatan Presiden dan Wakil Presiden. Dan salah satu yang paling diingat dan paling kontroversial
adalah keputusan Beliau mengadakan jajak pendapat soal otonomi Provinsi Timor Timur. Dan
hasilnya adalah Timor Timur (sekarang Timor Leste) lepas dari Indonesia. Puncaknya ketika
MPR/DPR melakukan sidang umum paripurna dan menolak laporan pertanggungjawabannya.
Setelah sidang tersebut Beliau dengan ikhlas mengundurkan diri dari jabatan Presiden.
Terlepas dari keputusan kontroversial dan prestasi nya, B.J Habibie adalah seorang
Pemimpin Sejati karena semasa memimpin Indonesia, Beliau memiliki prinsip kepemimpinan
yang harus dimiliki seorang pemimpin sejati. Ada 3 prinsip kepemimpinan B.J Habibie yang
patut kita contoh untuk menjadi Pemimpin hebat, yaitu :
1. Memimpin diri sendiri dengan sangat baik.
Sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin hebat adalah dimulai dengan memimpin
diri sendiri. Dengan mengambil tanggung jawab dari apa yang dilakukan, bukan sebaliknya.
Inilah yang dilakukan B.J Habibie pada waktu melakukan laporan pertanggungjawaban dalam
sidang MPR/DPR. Bukannya melimpahkan kesalahan dari keputusan kontroversialnya itu,
Beliau mengambil segala tanggung jawab dari keputusannya. Entah dicerca dan dicemooh
pada saat itu, Beliau tetap yakin pada prinsipnya, mengambil keputusan yang menurutnya
adalah yang terbaik pada saat dan kondisi itu. Seorang pemimpin sejati mulai dari memimpin
diri sendiri dengan baik, barulah dapat memimpin yang lain dengan baik.
2. Tetap Teguh Pada Pendiriannya
Setelah Soeharto mengundurkan diri, B.J Habibie naik menjadi Presiden RI ke3.
Dengan tetap fokus pada visi seorang presiden melakukan yang terbaik untuk negara, Beliau
menjadi pemimpin yang meringankan pemimpin sebelumnya. Tidak peduli meski pemimpin
sebelumnya yang melakukan kesalahan atas kekacauan yang terjadi, B.J Habibie
berkomitmen jika dia yang akan memikul semua tanggung jawab itu. Beliau tetap melihat
kepentingan negara di atas segalanya. Inilah prinsip dari seorang pemimpin sejati.
3. Mau melakukan hal yang tidak mau dilakukan orang lain.
Keputusan kontroversial yang diambilnya, mungkin saja pemimpin lain tidak mau
melakukannya. Walaupun hasil keputusannya itu akhirnya membuat dirinya dicemooh, yang
puncaknya pada sidang MPR/DPR. Beliau melihat itu sebagai keputusan yang bisa
menyelesaikan permasalahan jangka panjang di Timor Timur, yang berulang kali
memojokkan Indonesia di forum internasional. Beliau melihat itu sebagai keputusan terbaik
pada saat dan kondisi waktu itu. Tidak ada keputusan yang salah, semua keputusan adalah
keputusan terbaik pada saat dan kondisi waktu itu. Yang salah adalah tidak mengambil
keputusan.
Dengan berpegang pada 3 prinsip dasar seorang pemimpin sejati, B.J Habibie disebut
sebagai Bapak Demokrasi Indonesia. Dari memimpin dalam masa transisi era Orde Baru ke
Reformasi, Habibie juga sukses melepaskan label Orde Baru yaitu dengan kebebasan pers,
HAM dan pembentukan lembaga independen.

Menjadi presiden bukan karena keinginannya. Hanya karena kondisi sehingga ia jadi
presiden. Orang yang cerdas tapi terlalu lugu dalam politik. Karena ingin terlihat bagus, ia
membuat blunder dalam masalah timor timur.

Sebenarnya gaya kepemimpinan Presiden Habibie adalah gaya kepemimpinan Dedikatif-


Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik. Pada masa pemerintahan B.J
Habibie ini, kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih
besar. Pada saat itu pula peraturan-peraturan perundang-undangan banyak dibuat. Pertumbuhan
ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Habiebi sangat terbuka dalam
berbicara tetapi tidak pandai dalam mendengar, akrab dalam bergaul, tetapi tidak jarang
eksplosif. Sangat detailis, suka uji coba tapi tetapi kurang tekun dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan. Dalam penyelengaraan Negara Habibie pada dasarnya seorang liberal karena
kehidupan dan pendidikan yang lama di dunia barat.
Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa mau
memikirkan risikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia cenderung bertindak
atau mengambil keputusan secara cepat. Seolah ia kehilangan kesabaran untuk menurunkan
amarahnya. Bertindak cepat, rupanya, salah satu solusi untuk menurunkan tensinya. Karakteristik
ini diilustrasikan dengan kisah lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Habibie digambarkan
sebagai pribadi yang terbuka, namun terkesan mau menang sendiri dalam berwacana dan alergi
terhadap kritik

C. HIKMAH DARI KEPEMIMPINAN BJ. HABIBIE


Nah, berbicara seorang pemimpin dan kepemimpinan di atas kita akan melihat seorang
pemimpin yang inspiratif yaitu Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang sering  biasa disapa B.J
Habibie. B.J Habibie adalah preside ketiga republik indonesia yang mempunyai banyak pengalan
dalam memimpin, siapa yang tidak mengenal seorang B.J Habibie seorang insinyur kontruksi
pesawat terbang dan doktor teknologi tinggi. Dalam menjadi pemimpin B.J Habibie sangat lah
berbeda.
Dalam melakukan pekerjaan B.J Habibie juga berpegang pada prinsip yaitu “bersikaplah
rasional bertindaklah konsisten dan berlaku adil”. Dalam prinsip itu pemimpin harus bertindak
konsisten kepada bawahannya dan berlaku adil kepada bawahan tidak membeda-bedakan satu
sama lain. B.J Habibie juga memiliki integritas yang sangat tinggi dan juga kaya akan
pengetahuannya.
B.J Habibie juga berprestasi di bidang teknologi, terutama di penerbangan, ia juga terlibat
dalam pembuatan pesawat dan menciptakan sebuah pesawat yang sangat canggih dan tidak pada
pesawat umumnya.
Sedangkan dilihat dari kepribadiannya B.J Habibie juga memiliki karakteristik yang
disiplin, pekerja keras, tempramental dan juga keras kepala. Ia juga seorang yang sangat rendah
hati, idealis namun juga memiliki jiwa seni yang sangat tinggi.
Keteladaanya seorang B.J Habibie yang patut untuk kita contoh jika kita ingin menjadi
seorang pemimpin yang inspiratif, profesional dan sebagainnya. Kita akan melihat dari
keteladanan seorang B.J Habibie yaitu, memiliki tekad yang kuat untuk menggapai apa yang kita
inginkan seperti cita-cita kita yang sangat tinggi, kejujuran, disiplin, berani dan profesional,
fokus, dan berpeprinsip.
Untuk menjadi seorang pemimpin tidak lah mudah banyak lika-liku yang harus dihadapi
jatuh-bangun yang harus kita lewati. Menjadi pemimpin tidaklah langsung instan banyak
rintangan yang harus kita lewati, menjadi pemimpin harus memiliki jiwa yang kuat agar kita
tidak mudah down saat seseorang ingin menjatuhi kita.
Seorang pemimpin harus mencontoh keteladanan seorang B.J Habibie tetapi jangan semua
kita ikuti, kita sebagai seorang pemimpin harus memiliki prinsip sendiri dan mempunyai
kemampuan dan pengetahuan yang sangat tinggi dan luas.
Dalam keteladanan seorang B.J Habibie kejujuran sangatlah penting dalam berorganisasi,
disiplin dalam pekerjaan dan saat berinteraksi kepada seseorang seperti klien, berani dalam
mengambil keputusan apapun, fokus terhadap pekerjaan dan harus berpegang pada prinsip. Sebab
prinsip yang mementukan apa yang harus kita jalankan, jika prinsip yang kita buat tidak dipakai
maka kita akan kebingungan saat apa yang harus kita kerjakan. Maka dari itu pemimpin yang
baik harus tau tentang kelebihan dan kekurang bahawan.
Dari cerminan seorang B.J Habibie sikap pemimpin dapat dijadikan pelajaran dan contoh
untuk para penerus generasi mengenai sikap-sikap positif yang dapat memperkokoh diri kita
untuk menjadi seorang pemimpin.
Yakni, menjadi pemimpin yang bertanggung jawab kepada tugas yang kita jalani sebagai
seorang pemimpin, profesional dalam melalukan pekerjaan dan memiliki prinsip-prinsip untuk
menentukan apa yang harus dijalankan dengan baik untuk membuat sebuah oraganisasi atau
perusahaan yang kita jalankan saat ini dan yang akan datang memenuhi tujuan yang kita buat
pada sebelummnya.

Kenyataannya, B.J. Habibie juga seorang individu dengan nilai-nilai keteladanan yang pantas
untuk diteladani.
1. Disiplin bagi waktu
Beragam gelar pendidikan dan kesuksesan di bidang Iptek mustahil ia dapat tanpa
kedisiplinan yang tinggi. Contoh kecil dari kedisiplinan seorang B.J. Habibie ialah caranya
dalam membagi waktu.
Dalam dua puluh empat jam, pria yang akrab dipanggil Eyang ini konsisten membagi
waktunya untuk ibadah, olahraga, aktivitas pribadi, atau berbincang dengan para tamunya.
Namun dari semuanya, ia paling banyak menghabiskan waktu untuk membaca dan menulis.
Total ia mengalokasikan waktu tujuh jam untuk kedua aktivitas tersebut.
2. Rasa ingin tahu
Dalam banyak kesempatan, B.J. Habibie mengaku sebagai orang dengan rasa ingin tahu
sangat tinggi. Panca inderanya aktif menangkap segala hal yang ada di sekelilingnya dan
berusaha menganalisa. Dirinya tak pernah berhenti berpikir.
Untuk memuaskan rasa ingin tahunya maka ia banyak membaca buku saat malam hari.
Hal ini berhubungan dengan kebiasaannya yang hanya tidur dalam waktu cukup singkat,
hanya lima jam.
3. Penuh pengabdian
Nama B.J. Habibie sangat dipandang di dunia Iptek internasional. Dirinya bahkan
sempat menjabat sebagai direktur perusahaan pesawat di Jerman. Namun, ketika panggilan
untuk menjadi Presiden RI datang, ia tanpa ragu memutuskan pulang ke Tanah Air.
Alasan yang mendorongnya ialah, tawaran tersebut merupakan kesempatan memberikan
segala ilmunya untuk kemajuan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai