F
DENGAN DIAGNOSA BRONKHOPNEUMONIA
DI RUANG NUSA INDAH ATAS RSU DR SLAMET GARUT
Disusun oleh:
KELOMPOK - 2
Anita Fitriani (KHGD21081) Lazuardi Imani (KHGD21047)
Adzie Moch F (KHGD21054) Mega Rahayu (KHGD21026)
Agi Purnama (KHGD21051) Rizal Zaelani (KHGD21052)
Dwi Nadya AR (KHGD21046) Ridho Kholifah M (KHGD21105)
Erlangga Surya P (KHGD21106) Rangga Prayoga (KHGD21085
Fitria Budi R (KHGD21058)
E. Status Cairan
Kebutuhan Cairan Menurut Darrow
BB 3-10 kg = 105cc/kgBB/hari
Jawab :
Dik : BB klien 4,5 Dit : Kebutuhan Cairan ?
Jwb : 105x4,5 = 472 cc/hari
X. AKTIVITAS SEHARI-HARI
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Menu makanan ASI ASI
Frekuensi makan Tidak teratur Tidak teratur
Makanan Pantangan Tidak ada Tidak ada
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jenis minuman ASI ASI + cairan infus
Frekuensi minum Tidak teratur Tidak teratur
Kebutuhan cairan - 472 mL/hari
Jumlah tetesan - 59 tetes/mnt /8jam
pertama
Pantangan Tidak ada Tidak ada
C. Eliminasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB
Tempat pembuangan Pampers Pampers
Frekuensi (waktu) 3-4 x/hari 2-3 x/hari
Konsistensi Lunak Kadang lunak kadang
cair
Kesulitan Tidak ada Terpasang infus
BAK
Tempat pembuangan Pampers Pampers
Konsistensi Jernih Kuning pekat
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
D. Istirahat Tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jam Tidur
a. Siang ±2-4 jam Tidak menentu
b. Malam ±7-10 jam Tidak menentu
Pola Tidur Tidak ada Tidak ada
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
E. Personal Hygine
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Mandi
Frekuensi 2x/hari Belum mandi
Cuci Rambut
Frekuensi 2 kali sehari Belum mandi
Gunting Kuku
Frekuensi 1x/ 2 minggu Belum gunting kuku
Kolaborasi
- Pemberian obat sesuai
dengan advis dari
dokter
3 Hiperthermi Setelah dilakukan tindakan Observasi
berhubungan dengan keperawtaan selama 2x24 - Identifikasi penyebab
proses peradangan jam diharapkan demam hipertermi
penyakit menurun dengan kriteria - Monitor suhu tubuh
hasil : - Monitor kadar cairan
- Kejang menurun dan elektrolit
- Suhu tubuh menurun - Monitor haluaran
urine
Terapeutik
- Berikan air mineral,
jika perlu
- Lakukan kompres
dingin, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan ibu untuk
melakukan kompres
dingin, jika perlu
Kolaborasi
- Berikan cairan melalui
intravena
- Pemberian obat sesuai
advis dokter
XVIII. IMPLEMENTASI
No. Tanggal Implementasi Paraf
Dx dan Jam
1. 09/12/21 - Monitor TTV+SPO2
Jam 10.00 - Monitor pola nafas
- Monitor bunyi nafas Ttd
XIX. EVALUASI
No. Tanggal dan Implementasi Paraf
Dx Jam
1. 10-12-21 S: Ibu klien mengatakan sesak berkurang, batuk
Jam 10.00 berkurang, demam naik turun, sudah tidak muntah
O:
- K/u lemas, terpasang infus
- Sesak berkurang, batuk berdahak masih ada,
ronchi (+), demam (-)
ttd
- RR : 36x/menit SPO2 : 98
shift
- S : 36,2°C
pagi
- HR : 144x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
I:
- Monitor pola nafas
- Monitor bunyi nafas
- Memantau tetesan infus
- Pertahankan terapi oksigen nasal kanul
- Memberikan obat sesuai dengan advis dokter
E : Infus(+) O2 Nasal kanul (+), sesak (+), batuk (+)
2. 10-12-21 S: Ibu klien mengatakan sesak berkurang, batuk
Jam 14.10 berkurang
O:
- K/u lemas, infus (-)
- Sesak berkurang, batuk berdahak masih ada,
ronchi (-), demam (-)
ttd
- RR : 34x/menit SPO2 : 98
- S : 36,5°C
- HR : 146x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
I:
- Monitor pola nafas
- Monitor bunyi nafas
- Memantau tetesan infus
- Pertahankan terapi oksigen nasal kanul
E: Infus(+) O2 Nasal kanul (-), sesak (-), batuk (-)
3 10-12-21 S: Ibu klien mengatakan sesak berkurang, batuk
Jam 14.10 berkurang
O:
- K/u lemas, infus (-)
- Sesak berkurang, batuk berdahak masih ada,
ronchi (-), demam (-)
- RR : 34x/menit SPO2 : 98
- S : 36,5°C
- HR : 146x/menit Ttd
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
I:
- Monitor pola nafas
- Monitor bunyi nafas
- Memantau tetesan infus
- Pertahankan terapi oksigen nasal kanul
E: Infus(+) O2 Nasal kanul (-), sesak (-), batuk (-)