Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

“ Pengaruh Manajemen Perkantoran Terhadap Perilaku Organisasi “

Oleh :

NAMA : PHILIPUS . LAIMEHHERIWA

NIM : 041421964

TUGAS : ORGANISASI DAN MANAJEMEN

E-mail : philipuslaimeheriwa@gamil.com

UPBJJ-UT : UNIVERSITAS TERBUKA, AMBON

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA

AMBON

2020

1
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BABI : PENDAHULLUAN

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. MASALAH.............................................................................................................2

BAB II : PEMBAHAAN

A. LANDASAN TEORI..............................................................................................3
B. ANALISIS PERMASALAHAN.............................................................................5

BAB III : PENUTUP

A. KESIMPULAN ......................................................................................................8
B. SARAN....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10

2
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena begitu besar Kasih dan
Rahmat-Nya, sehingga saya sudah boleh menyelesaikan Tugas makalah dengan judul “
Pengaruh Manajemen Perkantoran Terhadap Perilaku Organisasi” dengan segala baik.

Saya juga menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu saya
dalam pembuatan makalah ini baik secara moril maupun materil. Harapan saya semoga
kedepan tugas ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Tugas yang saya kerjakan ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kritik dan saran
sangat saya perlukan dari bapak/ibu para dosen guna perbaikan tugas ini kedepan.

Sekian dan terimakasih.

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang -undang Nomor 43 Tahun 1999 sebagai perubahan atas


undang- undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok – pokok kepegawaian tersirat
amanat bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional diperlukan pegawai negeri
sipil yang berperan sebagai pelayan masyarakat, dengan penuh kesetiaan kepada
pancasila dan Undang -undang Dasar Tahun 1945. (Karmila & Hasyim, 2016)
Namun kinerja birokrasi pegawai di instansi pemerintahan daerah akhir-akhir ini
banyak menjadi sorotan masyarakat. Rakyat mulai mempertanyakan atas pelayanan yang
dilakukan oleh instansi pemerintah. Khususnya di daerah antara lain dicirikan oleh
pelayanan masyarakat yang berbelatbelit, pemborosan, dan tidak efisien serta lambatnya
birokrasi dalam mengantisipasi permasalahan yang timbul dalam pemenuhan tuntutan
masyarakat.
Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, para pengambil kebijakan dapat
melakukan perbaikan kedalam, yang salah satunya melalui penyempurnaan manajemen
pemerintahan. Penyempurnaan manajemen pemerintahan yang diperlukan, adalah
pembenahan dalam bidang manajemen perkantoran. Manajemen perkantoran pada
organisasi publik memegang peranan penting sebagai katalis manajemen dalam
mencapai tujuan organisasi. (Simbolon, 2013)
Manusia adalah pendukung utama setiap organisasi apapun bentuknya. Perilaku
manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi adalah awal dari perilaku
organisasi tersebut. Karena persoalan-persoalan manusia yang selalu berkembang dan
rumit, maka persoalan-persoalan organisasi dan khususnya persoalan perilaku organisasi
semakin hari semakin berkembang pula. Perilaku organisasi hakikatnya mendasarkan
pada ilmu perilaku itu sendiri yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada
tingkah laku manusia dalam suatu organisasi.
komponen, yakni individu-individu yang berperilaku dan organisasi formal
sebagai wadah dari perilaku tersebut. Ciri peradaban manusia bermasyarakat senantiasa
ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. Hal ini berarti bahwa

4
manusia tidak dapat melepaskan dirinya untuk tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan
berorganisasi.
Menurut Presthus dalam Etzioni, masyarakat kita adalah masyarakat organisasi.
Dalam gambaran Etzioni diungkapkan bahwa, manusia hidup dilahirkan dalam
organisasi, dididik oleh organisasi, dan hampir dari semua manusia mempergunakan
waktu hidupnya bekerja untuk organisasi. Waktu senggangnya dipergunakan untuk
bermain-main, dan berdoa di dalam organisasi.
Demikian pula manusia akan mati dalam suatu organisasi, dan ketika sampai saat
pemakaman, organisasi masih tetap memegang peranan. Ungkapan tersebut di atas
menggambarkan bahwa manusia dan organisasi telah menyatu, dan jika dua
komponen pendukungperilaku organisasi berinteraksi akan menghasilkan diskusi yang
menarik tentang perilaku organisasi sebagai fokus perhatian ilmu itu sendiri.

B. MASALAH
Bagaimana pengaruh manajemen perkantoran terhadap perilaku organisasi?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Manajemen diperlukan untuk dapat mengatur aktivitas dalam suatu organisasi
agar efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan seorang manajer yang dalam perjalanannya
diharuskan memiliki keahlian manajerial (managerial skill) dan menjalankan peran-
perannya dalam organisasi (Siagian, 2005 : 2). (Prof. Arif Sjofjan Mirrian, n.d.)
Aldag & Stearns (Garnida, 2012) ”Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian dan pengelolaan staf, kepemimpinan, dan pengawasan dalam
organisasi yang dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan tertentu”. Manajemen
perkantoran merupakan cabang dari seni dan ilmu manjemen yang berkenaan dengan
pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, bilamana dan dimana pun pekerjaan
itu harus dilakukan.( Leffingwell & Robinson (Gie, 2009)
Agar implementasi manajemen perkantoran dapat terlaksana dengan baik maka
harus dilaksanakan berdasarkan tujuh elemen pokok yang dinyatakan Charles O. Libbey
(Gie, 2009), yaitu : 1) Office Space ( Ruang Perkantoran), 2) Communications
(Komunikasi), 3) Office Personnel (Kepegawaian Perkantoran), 4) Furniture and
Equipment (Perabotan dan Perlengkapan), 5) Methods ( Metode), 6) Records ( Warkat),

7) Excecutive controls (Kontrol Pejabat Pimpinan).


Jika pekerjaan yang di inginkan oleh organisasi dapat terealisasi dengan baik,
maka sudah barang tentu memerlukan tenaga atau pegawai yang memadai serta
ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai dan manajemen untuk mengatur
seluruh sumber daya yang ada. Kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan
pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. Dengan demikian kinerja pegawai
sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan
pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. (Sinambela, 2012).
Manusia adalah salah satu dimensi dalam organisasi yang amat penting, dan
merupakan salah satu faktor pendukung organisasi. Perilaku organisasi pada hakikatnya
adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya. Sehingga untuk
memahami perilaku organisasi sebaiknya dipahami terlebih dahulu individu-individu
sebagai pendukung organisasi tersebut. Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi

6
dari interaksi antara orang atau individu dengan lingkungannya.Individu dengan
pekerjaan yang berbeda akan memiliki perilaku yang berbeda, karena perilaku
ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda.
Perilaku organisasi merupakan terjemahan dari organizational behavior. Menurut
Thoha, Perilaku organisasi merupakan suatu studi yang menyangkut aspek- aspek
tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Perilaku
organisasi meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia,
serta aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap aspek organisasi.
Sedangkan menurut Fred Luthans, perilaku organisasi merupakan pemahaman, prediksi,
dan manajemen perilaku manusia dalam organisasi.
Individu membawa kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan,
dan pengalaman masa lalunya yang merupakan karakteristiknya ke dalam tatanan
organisasi. Organisasi sebagai lingkungan bagi individu juga memiliki karakteristik,
yaitu keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-
tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem penggajian, sistem pengendalian dan lain-
lain. Perilaku individu dalam organisasi akan terwujud jika karakteristik individu
berinteraksi dengan karakteristik organisasi.
Pendekatan perilaku dalam organisasi menekankan bahwa manusia dalam
organisasi adalah merupakan unsur yang komplek. Sehingga adanya suatu kebutuhan
akan pemahaman teori yang didukung oleh riset yang empiris sangat diperlukan sebelum
sebelum diterapkan dalam mengelola manusia itu sendiri secara efektif.
Secara tradisional, manajer atau birokrat memahami dimensi manusia dalam
organisasi denganpendekatan asumsi-asumsi ekonomi, suasana kerja, keamanan dan
sebagainya. Akibatnya, pendekatan-pendekatan hubungan kerja kemanusiaan (human
relations), psikologi industri, dan keteknikan industri (industrial engineering),
dipergunakan sebagai satu-satunya pendekatan (approach) untuk memahami dimensi
manusia dalam organisasi.
Pendekatan dan pemahaman tersebut nampaknya tidak akan bertahan untuk
waktu yang lama. Karena pendekatan dari ilmu perilaku organisasi ternyata berhasil
menggantikan berbagai pendekatan tersebut dan dapat diterima untuk memahami aspek-
aspek manusia sebagai suatu dimensi dalam organisasi.

7
Larry L. Cumming Presiden Akademi Manajemen di Amerika Serikat,
memberikan suatu analisis perbedaan antara perilaku organisasi dengan disiplin lain yang
erat hubungannya dengan ilmu perilaku, yaitu:
a. Perilaku organisasi dengan psikologi organisasi. Psikologi organisasi membatasi
konstruksi penjelasannya pada tingkat psikologi saja, sedangkan perilaku organisasi
konstruksi penjelasannya berasal dari multi disiplin. Sedangkan kesamaannya adalah
kedua bidang tersebut menjelaskan perilaku orang-orang di dalam suatu organisasi.
b. Perbedaan perilaku organisasi dengan teori organisasi didasarkan pada unit analisis
dan pusat variabel tak bebas, Perilaku organisasi dirumuskan sebagai suatu studi dari
tingkah laku individu dan kelompok di dalam suatu organisasi dan penerapan dari
ilmu pengetahuan tertentu. Teori organisasi adalah studi tentang susunan, proses, dan
hasil-hasil dari organisasi itu sendiri.
c. Perilaku organisasi dengan Personel & Human Resources ( P & HR). Perilaku
organisasi lebih menekankan orientasi konsep, sedangkan P & HR menekankan pada
teknik dan teknologi. Variabel-variabel tak bebas, seperti misalnya tingkah laku dan
reaksi-reaksi yang efektif dalam organisasi, seringkali muncul pada keduanya. P &
HR berada pada permukaan antara organisasi dan individu dengan menekankan pada
pengembangan dan pelaksanaan sistem pengangkatan, pengembangan, dan motivasi
dari individu-individu dalam organisasi.
B. Analisis Permasalahan
Peranan manajemen perkantoran sangat dibutuhkan oleh semua bentuk
organisasi, baik perusahaan, instansi pemerintah, ataupun badan usaha lainnya. Dalam
manajemen perkantoran, semua pelaksanaan kegiatan kantor tidak terlepas dari
penerapan fungsi-fungsi manajemen. Tanpa adanya penerapan manajemen perkantoran
yang baik, maka tidak mungkin usaha yang dijalankan oleh suatu badan usaha dapat
mengalami perkembangan kearah yang lebih maju (Wiludjeng, 2007 : 3). (M Mansur,
2013)
Manajemen sudah ada sejak dahulu kala, dimana sejak manusia memenuhi
kebutuhannya melalui bantuan orang lain. Sehingga manajemen terdapat dalam semua
kegiatan manusia tidak dalam rumah tangga, sekolah, pemerintah, perusahaan dan
sebagainya. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur
(mengelola). Manajemen termasuk kelompok ilmu sosial. Manajemen adalah bidang
yang sangat penting untuk dipelajari dan dikembangkan karena : (Siagian, 2005)

8
1. Tidak ada perusahaan atau organisasi yang berhasil baik tanpa menerapkan
manajemen secara baik.
2. Manajemen menetapkan tujuan dan memanfaatkan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien.
3. Manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan atau hasil secara teratur.
4. Manajemen diperlukan untuk memajukan dan pertumbuhan.
5. Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.
Sulit sekali bagi suatu perusahaan untuk mencapai sukses tanpa pelaksanaan
manajemen perkantoran secara efektif. Manajemen perkantoran sangat penting untuk
menunjukkan cara pelaksanaan kerja kearah yang lebih baik dan mengurangi
hambatan-hambatan dan memungkinkan untuk suatu perusahaan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan terlebih dahulu.
Selain itu, dalam mempekerjakan karyawannya perusahaan harus mampu
menempatkan orang pada tempat yang tepat, karena hal tersebut sangat berperan dalam
keberhasilan manajemen. Jika perusahaan menyerahkan pekerjaan kepada orang yang
bukan ahlinya, ini akan menyebabkan operasional perusahaan terganggu.
Perilaku organisasi merupakan ilmu yang interdisipliner, yang dapat menarik
sumber-sumber dari ilmu-ilmu yang lain. Perilaku organisasi juga memberikan
petunjuk- petunjuk dan pengarahan yang preskriptif untuk usaha mencapai tujuan yang
efektif dan efisien. Jika psikologi dan sosiologi berusaha menjelaskan pengertian
tindakan-tindakan individu dan kelompok, perilaku organisasi adalah suatu bidang
terapan dari suatu ilmu. Ilmu ini berusaha mencari penggunaan ilmu tingkah laku dalam
rangka mencapai hasil- hasil yang diinginkan.
Larry L. Cummings juga menekankan bahwa perilaku organisasi adalah suatu
cara berpikir, penemuan beserta tindakan-tindakan pemecahan. Larry L. Cumming juga
menyarankan beberapa sifat dari ilmu perilaku organisasi sebagai refleksi pendapat
tersebut, yaitu:
a. Masalah dan persoalan-persoalan dirumuskan secara tipikal dalam bentuk kerangka
kerja variabel tak bebas (independent variable) dan variabel bebas (dependent
variable). Model ini berusaha mencari sebab akibat.
b. Bidang pengetahuan perilaku organisasi mendorong adanya suatu perubahan sebagai
suatu hasil yang diinginkan oleh organisasi dan orang-orang yang berada dalam
organisasi.

9
c. Bidang pengetahuan perilaku organisasi melalui pengembangan pribadi,
pertumbuhan person, dan pencapaian kepuasaan diri. Bidang ini juga menekankan
sisi yang lain yaitu operant learning, dan modifikasi tingkah laku (behavior
modification), yang lebih merefleksi pada pengaruh lingkungan dibandingkan
dengan aktualisasi diri (self actualization).
d. Bidang pengetahuan perilaku organisasi menjadi lebih berorientasi pada pelaksanaan
kerja, dan hampir semua studi memasukkan suatu variabel tak bebas yang berupa
organisasi pelaksanaan kerja ini pada orientasinya.
e. Bidang pengetahuan perilaku organisasi banyak dipengaruhi oleh norma-norma
skeptik, kehati-hatian, replikasi, ilmu pengetahuan umum yang didasarkan pada
kenyataan. Dengan kata lain, bidang pengetahuan perilaku mengikuti metode ilmiah
(scientific management).
Menurut Joe Kelly, perilaku organisasi dapat dipahami lewat suatu penelaahan
dari bagaimana organisasi itu dimulai, tumbuh, dan berkembang, dan bagaimana pula
suatu struktur, proses, dan nilai dari suatu sistem tumbuh bersama-sama yang
memungkinkan mereka dipelajari dan disesuaikan pada lingkungan.
Titik berat dai pemahaman perilaku organisasi adalah pada tingkah laku dari
organisasi, dan bagaimana perilaku dari anggota- anggota organisasi mempengaruhi
organisasi. Hal ini seperti dikemukakan Joe Kelly, bahwa perilaku organisasi dapat
dirumuskan sebagai suatu sistem studi dari sifat organisasi seperti misalnya: bagaimana
organisasi dimulai, tumbuh, dan berkembang, serta bagaimana pengaruhya terhadap
anggota-anggota sebagai individu, kelompok- kelompok pemilih, organisasi-organisasi
lainnya, dan institusi-institusi yang lebih besar.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aldag & Stearns (Garnida, 2012) ”Manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian dan pengelolaan staf, kepemimpinan, dan pengawasan
dalam organisasi yang dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan tertentu”.
Manajemen perkantoran merupakan cabang dari seni dan ilmu manjemen yang
berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, bilamana dan
dimana pun pekerjaan itu harus dilakukan.( Leffingwell & Robinson (Gie, 2009)
Perilaku organisasi merupakan terjemahan dari organizational behavior.
Menurut Thoha, Perilaku organisasi merupakan suatu studi yang menyangkut aspek-
aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Sulit sekali bagi suatu perusahaan untuk mencapai sukses tanpa pelaksanaan
manajemen perkantoran secara efektif. Manajemen perkantoran sangat penting untuk
menunjukkan cara pelaksanaan kerja kearah yang lebih baik dan mengurangi
hambatan-hambatan dan memungkinkan untuk suatu perusahaan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Larry L. Cummings juga menekankan bahwa perilaku organisasi adalah suatu
cara berpikir, penemuan beserta tindakan-tindakan pemecahan. Larry L. Cumming juga
menyarankan beberapa sifat dari ilmu perilaku organisasi sebagai refleksi pendapat
tersebut, yaitu:
a. Masalah dan persoalan-persoalan dirumuskan secara tipikal dalam bentuk kerangka
kerja variabel tak bebas (independent variable) dan variabel bebas (dependent
variable). Model ini berusaha mencari sebab akibat.
b. Bidang pengetahuan perilaku organisasi mendorong adanya suatu perubahan sebagai
suatu hasil yang diinginkan oleh organisasi dan orang-orang yang berada dalam
organisasi.
c. Bidang pengetahuan perilaku organisasi melalui pengembangan pribadi,
pertumbuhan person, dan pencapaian kepuasaan diri. Bidang ini juga menekankan
sisi yang lain yaitu operant learning, dan modifikasi tingkah laku (behavior
modification), yang lebih merefleksi pada pengaruh lingkungan dibandingkan
dengan aktualisasi diri (self actualization).

11
d. Bidang pengetahuan perilaku organisasi menjadi lebih berorientasi pada pelaksanaan
kerja, dan hampir semua studi memasukkan suatu variabel tak bebas yang berupa
organisasi pelaksanaan kerja ini pada orientasinya.
e. Bidang pengetahuan perilaku organisasi banyak dipengaruhi oleh norma-norma
skeptik, kehati-hatian, replikasi, ilmu pengetahuan umum yang didasarkan pada
kenyataan. Dengan kata lain, bidang pengetahuan perilaku mengikuti metode ilmiah
(scientific management).
B. SARAN
Dalam menjalankan sebuah perusahan, atau kantor, seorang pemimpin harus
membuat stuktur manajemen dan pengorganisasian serta memahami betul sifat serta
perilaku dari pada karyawan bahkan dirinya sendiri dalam mengolah suatu tugas agar
sebuah perusahan atau kantor tersebut dapat berkembang dengan baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Karmila, M., & Hasyim, S. Bin. (2016). Pengaruh Manajemen Perkantoran Terhadap Kinerja
Pegawai Di Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan Dan Petamanan Kabupaten Garut.
Fakultas ISIP, Universitas Garut, 07;No.02, 1–9.
M Mansur, P. (2013). Pengaruh Manajemen Konflik Dan Peruubahan Organiisasi Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Kesatuan Bngsa Dan Politik Proovinsi Papua.
75–90.
Prof. Arif Sjofjan Mirrian. (n.d.). Hubungan Antara Administrasi, Organisasi, dan
Manajemen. 1–56.
Siagian. (2005). Manajemen. Universitas Sumatera Utara, 1–8.
Simbolon, R. & A. U. H. (2013). Pengaruh Perubahan Organisasi Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai ( Studi Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Banjarmasin ). Wawasan Manajemen, 1, 27–42.

13

Anda mungkin juga menyukai