Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

"Etika Profesi Keguruan"

Dosen Pengampu

Izfauzi Hadi Nugroho, M.Psi.

Disusun Oleh:

Edi Saputro (932112718)


Anjar Munawaroh (932141918)
Enik Elok Zuni Shafitri (932143218)
Elvya Mukarromah (932115618)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Program Pendidikan
Profesi Guru” ini dengan baik.

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Pembelajaran Etika Profesi


Keguruan semester 7. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak
mendapat bantuan baik moral, material, dan spiritual dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis bermaksud mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Izfauzi Hadi Nugraha, M.Psi. selaku dosen mata kuliah Etika Profesi
Keguruan yang telah banyak memberikan dorongan dan masukan.
2. Teman-teman Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam
yang telah setia membantu dalam penyusunan makalah.
3. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis sehingga tidak
dapat disebutkan satu persatu.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih


jauh dari sempurna. Akan tetapi penulis berusaha sedapat mungkin sesuai dengan
kemampuan penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Demi tercapainya kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini penulis
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun. Dan penulis sangat
berharap semoga makalah yang jauh dari sempurna ini dapat bermanfaat terutama
bagi pembacanya.

Kediri, 9 November 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI……………………………………………………………...……....ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………….………….…….…....1

A. Latar Belakang….…………………….……………………….………...…1
B. Rumusan Masalah…..……………………..………….……….…….….….2
C. Tujuan …………….……………………......……………….…….…….….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….……..….…3

A. Pengertian Pendidikan Pendidikan Profesi Guru atau PPG ...………3


B. Tujuan Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan Profesi Guru ……...…3
C. Landasan Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan Profesi Guru….……4
D. Manfaat Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan Profesi Guru…….…..7
E. Mekanisme Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan Profesi Guru …..…8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..11

A. Kesimpulan……………………………………………...………………11
B. Saran………………………………………………..……………………11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………...……………………12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran Menjadi guru adalah menghayati profesi. Apa yang
membedakan sebuah profesi, dengan pekerjaan lain adalah bahwa untuk
sampai pada profesi itu seseorang berproses lewat belajar. Profesi
merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan dalam suatu
hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika
khusus untuk jabatan itu serta pelayanan baku terhadap masyarakat
profesi, lembaga pendidikan hanya akan diisi orang-orang yang bernafsu
memuaskan kepentingan diri dan kelompok. Tanpa etika profesi, nilai
kebebasan dan individu tidak dihargai.

Dalam UU RI Nomor 14 Pasal 2 Tahun 2005 tentang Guru dan


Dosen bahwa pengakuan kedudukan seorang guru sebagai tenaga
profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Namun, berdasarkan
data NPD tahun 2018 menunjukkan bahwa masih banyak guru yang belum
memiliki sertifikasi. Sertifikasi pendidik bagi guru diperoleh melalui
program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
yang memiliki program pengadaan kependidikan yang terakreditasi, baik
yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat,yang kemudian
ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu program pendidikan profesi yang
diselenggarakan oleh pemerintah adalah Pendidikan Profesi Guru atau
yang sering dikenal dengan PPG. PPG adalah program pendidikan yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan S-1 kependidikan dan non
kependidikan yang memiliki minat dan bakat menjadi guru agar
menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar pendidikan.
Berdasarkan hal yang telah dijabarkan diatas, maka artikel ini bertujuan
untuk memberikan penjelasan mengenai bagaimana peran PGG dalam
meningkatkan kualitas dan kompetensi profesional guru.1
Oleh sebab itu dalam makalah penulis ingin membahas mengenai
program pendidikan profesi guru agar kita yang saat ini menempuh
pendidikan keguruan dapat memahami lebih luas mengenai program
pendidikan profesi guru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pendidikan Pendidikan Profesi Guru atau PPG?
2. Apa Tujuan Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan Profesi Guru?
3. Apa Landasan Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan Profesi Guru?
4. Apa Manfaat Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan Profesi Guru?
5. Bagaimana Mekanisme Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan Profesi
Guru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan Pendidikan Profesi Guru
atau PPG.
2. Untuk mengetahui Tujuan Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan Profesi
Guru.
3. Untuk mengetahui Landasan Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan
Profesi Guru.
4. Untuk mengetahui Manfaat Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan
Profesi Guru.
5. Untuk mengetahui Mekanisme Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan
Profesi Guru.

1
Hanifa Zulfitri, dkk., “Pendidikan Profesi Guru (PPG Sebagai Upaya meningkatkan
Profesionalisme Guru”, LINGUA, Vol. 19, No. 2 (Juni 2019), 131-132.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Profesi Guru atau PPG

Pendidikan profesi guru merupakan program pendidikan tinggi yang


dilaksanakan setelah program sarjana dan mempersiapkan peseerta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Program
pendidikan profesi Guru sendiri merupakan program pendidikan yang
diselanggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV
non-kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar
menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional
pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada
pendidikan anak usia dini. Pendidikan dasar, dan menengah.2

Pendidikan profesi guru ditempuh selama 1-2 tahun setelah seorang


calon lulus dari program sarjana kependidikan maupun non sarjana
kependidikan. Pendidikan profesi guru merupakan program pengganti akta IV
yang tidak berlaku lagi mulai tahun 2005. Lulusan pendidikan profesi akan
mendapatkan gelar Gr dibelakang nama guru tersebut.3 dari penjelasan
tersebut dapat disimmpulkan bahwa program PPG selain melibatkan sarjana
lulusan program studi kependidikan sebagai calon peserta, juga memberi
kesempatan kepada lulusan non-kependidikan untuk ikut mendaftar.

B. Tujuan Pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru

Mengacu pada undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pasal 3, tujuan umum pendidikan profesi guru adalah
menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

2
Ibid 133.
3
Ibid 134.

3
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan khusus Pendidikan Profesi Agama Islam adalah menghasilkan


calon guru yang memiliki kompetensi merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan
dan pelatihan peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta melakukan
penelitian.4

C. Landasan Pelaksanan Pendidikan Profesi Guru

Dalam pelaksanaan pendidikan profesi guru tentunya memiliki


landasan yang digunakan sebagai acuan yang mengatur keseluruhan bagian
program tersebut. Beberapa landasan tersebut diantaranya adalah:

1. UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dalam undang-undang tersebut terdapat beberapa pasal yang terkait


dengan pelaksanaan pendidikan profesi guru, diantaranya adalah:

a. Pasal 42. Pasal tersebut berbunyi:

(1) Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai


dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

(2) Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia


dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi
dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.

4
Amin Farih, “ Kesiapan Guru Madrasah Di Kota Semarang Dalam Menghadapi Pelaksanaan
PPG (Pendidikan Profesi Guru)”, Wahana Akademika, Vol. 2 No. 1, (April 2015), 2.

4
(3) Ketentuan mengenai kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.5

b. Pasal 43 ayat 2

Bunyi pasal tersebut adalah “(2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan


oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi.”

c. Pasal 44. Pasal tersebut berbunyi:

(1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan


mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.
(2) Penyelenggaraan pendidikan oleh masyarakat berkewajiban
membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan
pendidikan yang diselenggarakannya.
(3) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membantu pembinaan
dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan
formal yang diselenggarakan oleh masyarakat.6
2. UU Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.

Diantara pasal-pasal yang mengatur mengenai pendidikan profesi guru


yang terdapat pada UU No 14 Tahun 2005 adalah:

a. Pasal 8

Bunyi dari pasal tersebut adalah “Guru wajib memiliki kualifikasi


akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.”

b. Pasal 11

(1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan


kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
5
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen , (Jakarta: Transmedia Pusaka, 2008), 21.
6
Ibid, 22.

5
Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan
ditetapkan oleh Pemerintah.

(3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan


akuntabel.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.

c. Pasal 13

(1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk


peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru
dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan


kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan pemerintah ini menekankan perlunya masyarakat pendidikan


merujuk pada perangkat standar mutu sebagai acuan formal dan baku
dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.7 Selain itu, dalam peraturan
pemerintah juga ditentukan kriteria minimal mengenai sistem pendidikan
yang berlaku nasional, karna itu setiap lembaga pendidikan minimal
mungkin dapat memenuhi seluruh kriteria tersebut agar dapat dikatakan
sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang


Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

7
Winarno Surakhmad, Pendidikan Nasional: Strategi dan Tragedi, (Jakarta; Buku Kompas,
2009), 353.

6
Dalam peraturan ini disebutkan beberapa standar kompetensi yang guru
yang diharapkan dapat terintegrasi dalam kinerja guru. Standar kompetensi
guru terdiri atas empat kompetensi utama yaitu kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional.8

D. Manfaat Pelaksanaan Pendidikan Proofesi Guru

Kagiatan pendidikan profesi guru (PPG) bermanfaat untuk :

1. Bagi Guru
a. Menambah pengalaman dan pengahayatan guru tentang proses
pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner sehingga dapat memahami tentang keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalhana pendidikan yang ada disekolah.
c. Dapat mempertajam daya nalar dalam penelaahan perumusan dan
pemecahan masalah pendidikan yang ada disekolah.
d. Dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat
berperan sebagai motivator, dinamisor, dan membentuk pemikiran
sebgaai solver dalam pembelajaran.
2. Bagi Sekolah
Manfaat PPG bagi sekolah adalah dapat menemukan penyegaran ide-
ide baru dalam proses belajar mengajar baik dalam sistem pengajaran
maupun tugas-tugas kependidikan lainnya, sehingga diharapkan model
pembelajaran akan menjadi lebih baik. Selain itu, dengan adanya calon
guru praktikan dapat memberikan warna baru walaupun dalam waktu
yang relatif singkat. Sehingga dapat memungkinkan siswa
mendapatakan masukan ataupun motivasi terutama yang berkaitan

8
Lara Fridani dan APE Lestari, Inspiring Education PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini),
(Jakarta: Elex Media Kompetindo, 2009), 99.

7
dengan pendidikan tinggi yang akan mereka tempuh/jalani pada masa-
masa berikutnya.9
3. Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat sendiri adalah tersedianya calon-calon
tenaga pendidik (guru) yang memiliki kualitas yang baik akan
menumbuhkan motivasi masyarakat untuk semakin menetap dan percaya
bahwa dunia pendidikan mampu untuk memberikan pelayanan yang cukup
memuaskan. Hal ini yang mendorong masyarakat untuk lebih aktif
menggalakkan program wajib belajar yang dicanangkan oleh pemerintah.10

Selain itu, ada beberapa manfaat yang akan diperoleh oleh guru
setelah mengikuti program pendidikan profesi guru (PPG)

a. Meningkatkan pengalaman profesionalisme guru dalam mengajar


b. Menambah pengalaman tentang proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah
c. Mendapatkan gelar sebagai guru profesional yang ditunjukan dalam
sartifikat pendidik
d. Membuka lapangan kerja secara lebih luar. Khususnya untuk guru non
PNS
e. Mendapatkan tunjangan sartifikasi untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup.11

E. Mekanisme Pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru


1. Seleksi Administrasi oleh Dinas Pendidikan

a. Guru dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau
D-IV yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran,
atau satuan pendidikan (TK dan SD) yang diampu, mengikuti pendidikan

9
http://zagytarini.blogspot.com/2012/06/artikel-tentang-ppg-pelatihan-profesi.html, Diakses pada
tanggal 08 November 2021, pukul 17.17 wib.
10
Ibid,
11
http://www.amongguru.com/pendidikan-profesi-guru-ppg-tujuan-dan manfaatnya-bagi-guru/.
Diakses pada tanggal 08 November 2021, pukul 17.31 wib.

8
profesi berdasarkan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran dan atau
satuan pendidikan yang diampunya.

b. Calon peserta PPG mendaftar ke Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota


dengan menyerahkan berkas yang terdiri dari:

1.) Format isian calon peserta PPG (Format P1).

2.) Foto kopi ijazah S-1/D-IV yang sudah dilegalisasi oleh perguruan
tinggi asal atau Kopertis untuk lulusan PTS yang sudah tidak
beroperasi.

3.) Foto kopi SK pengangkatan sebagai PNS bagi guru PNS, SK GTY
atau SK dari Pemda bagi guru bukan PNS.

4.) Foto kopi SK pengangkatan sebagai guru bukan PNS (guru tetap pada
satuan pendidikan tempat yang bersangkutan mengajar) dari kepala
sekolah dan atau yayasan.

5.) Surat pernyataan kesediaan mengikuti pendidikan dan meninggalkan


tugas mengajar yang ditandatangani oleh yang bersangkutan dan
kepala sekolah.

6.) Surat persetujuan dari Kepala Sekolah dan diketahui oleh Dinas
Pendidikan.

7.) Surat keterangan berbadan sehat dari dokter.

8.) Surat keterangan bebas napza dari instansi yang berwenang.

c. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan seleksi


administrasi calon peserta PPG dengan melakukan pemeriksaan
kelengkapan dan keabsahan dokumen.

d. Calon peserta PPG yang dinyatakan lulus seleksi administrasi selanjutnya


dikirim ke LPTK dalam daftar hasil seleksi administrasi calon peserta
PPG dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan file (softcopy) (Format P2).

9
2. Seleksi Akademik oleh LPTK

a. LPTK melakukan verifikasi dokumen berdasarkan dokumen yang dikirim


oleh Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten atau Kota.

b. LPTK melakukan seleksi akademik menggunakan tes dan non tes yang
meliputi:

1.) Tes penguasaan bidang studi (sesuai dengan program PPG yang akan
diikuti).

2.) Tes kemampuan bahasa Inggris.

3.) Tes potensi akademik.

4.) Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasi


kinerja.

c. LPTK menetapkan hasil seleksi sesuai dengan kuota yang telah


ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan melaporkan ke
Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dit. Diktendik) Ditjen
Dikti dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP & PMP) dengan menggunakan
Format P3.

d.) Peserta PPG yang dinyatakan lulus seleksi dan diterima untuk mengikuti
program PPG diberikan pemantapan kompetensi akademik kependidikan
dan kompetensi akademik bidang studi, tidak perlu mengikuti
matrikulasi. Pelaksanaan pemantapan dilakukan secara terintegrasi dalam
kegiatan workshop.12

3. Proses pendidikan

12
Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi, dan
pendidikan Tinggi,” Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru”, 2018, 21.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan profesi guru merupakan program pendidikan tinggi
yang dilaksanakan setelah program sarjana dan mempersiapkan peseerta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
tujuan umum pendidikan profesi guru adalah menghasilkan calon guru
yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Dalam pelaksanaan pendidikan profesi guru tentunya memiliki
landasan yang digunakan sebagai acuan yang mengatur keseluruhan
bagian program tersebut, salah satu landasannya ialah UU Nomor 20
Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
pelaksanaan pendidikan profesi guru memliki banyak manfaat baik
untuk sekolah, guru, serta masyarakat. Mekanisme Pelaksanaan
Pendidikan Profesi Guru yaitu dengan Seleksi Administrasi oleh Dinas
Pendidikan serta Seleksi Akademik oleh LPTK jika lolos maka akan
menjalani program pendidikan
B. SARAN

Pengetahuan mengenai program pendidikan profesi guru sangat


penting bagi calon-calon pendidik, oleh karenanya sebagai mahasiswa
yang mengambil program keguruan yang dimana kedepannya akan
menjadi seorang guru, maka sangat baik untuk memahami tentang
program pendidikan profesi guru, sebagai bekal nanti dalam menempuh
sertifikasi saat mengajar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset,


Teknologi, dan pendidikan Tinggi,” Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan Profesi Guru”, 2018.
Farih, Amin, “ Kesiapan Guru Madrasah Di Kota Semarang Dalam Menghadapi
Pelaksanaan PPG (Pendidikan Profesi Guru)”, Wahana Akademika, Vol. 2
No. 1, ( 2015), 2.

Fridani, Lara dan APE Lestari, Inspiring Education PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini), Jakarta: Elex Media Kompetindo, 2009.

http://zagytarini.blogspot.com/2012/06/artikel-tentang-ppg-pelatihan-profesi.html,
diakses pada tanggal 08 November 2021, pukul 17.17 wib.
http://www.amongguru.com/pendidikan-profesi-guru-ppg-tujuan-dan manfaatnya-
bagi-guru/. Diakses pada tanggal 08 November 2021, pukul 17.31

Surakhmad, Winarno, Prof. Dr., MSc. Ed. Pendidikan Nasional: Strategi dan
Tragedi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. 2009.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan


Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta:
Transmedia Pusaka. 2008.

Zulfitri, Hanifa, dkk., “Pendidikan Profesi Guru (PPG Sebagai Upaya


meningkatkan Profesionalisme Guru”, LINGUA, Vol. 19, No. 2 (2019),
133.

12

Anda mungkin juga menyukai