Anda di halaman 1dari 3

NAMA :Hervina Krisdian

MATA UJI                                 : Kontruksi Sistem Pipa/ Ilmu Bahan


DOSEN PENGAMPU              : Ema Permana, S.T., M.m.
SEMESTER                              :  V (LIMA)
PROGRAM STUDI : TEKNIK MESIN
HARI/TANGGAL                    : Minggu, 01 November  2020
JAM (ALOKASI WAKTU) : 10.00-11.00 WIB.
1. Sistem perpipaan terdiri atas beberapa komponen yang dirangkai dalam satukesatuan bertujuan
untuk alat transportasi fluida dari penampung fluida ke penampung fluida lainnya. Komponen
sistem perpipaan terdiri atas beberapa bagian
 Pipe Jenis dan material pipa telah dijelaskan diatas. Adapun ukuran pipa berbeda-beda
sesuai dengan aplikasinya, hal yang perlu diperhatikan adalah: a) ActualOutside
Diameter (OD), ukuran diameter bagian luar pipa, b) Average InsideDiameter (ID),
ukuran diameter bagian dalam pipa, dan c) Wall Thickness atauSchedule, ketebalan pipa
 Pipa dilas (butt-welded pipe atau straight welded pipe) Dibuat dengan cara memasukkan
plat panas melalui pembentuk (shapers, shape rollers) yang akan merolnya ke menjadi
bentuk batangan pipa yang berlubang. Penekanan yang sangat kuat pada kedua sisi plat
akan menghasilkan sambungan las
 Pipa las spiral (spiral welding pipe) Pipa las spiral dibuat dengan cara memuntir strip
logam (plat panjang dengan lebar sempit dan pita) dan menjadi bentuk spiral, kemudian
dilas pada ujung-ujung sambungan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk
sebuah sambungan pada pipa. Pipa jenis ini jarang digunakan pada sistem perpipaan,
karena jenis pipa ini biasanya digunakan pada tekanan rendah karena tebal pipa yang
tipis.
 Tubing adalah benda silindris yang memiliki lubang pada tengahnya untuk mengalirkan
fluida. Tubing berukuran lebih kecil jika dibanding dengan pipa disamping itu tubing lebih
fleksibel dan mudah dibentuk jika dibandingkan dengan pipa. Tubing sering digunakan
pada pipa-pipa alat penukar kalor (shell and tube heat exchanger) dan koneksi instrumen
seperti pemasangan alat ukur suhu, tekanan, sistem kontrol hidrolik
2. Katup (valve) merupakan salah satu komponen penting pada sistem perpipaan. Katup
mempunyai fungsi untuk mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu fluida baik
berupa cairan, padat atau gas dengan cara membuka, menutup, atau menutup sebagian dari
jalan alirannya.
 Katup pintu (gate valve) merupakan jenis katup yang berfungsi untuk membuka atau
menutup sebuah aliran menggunakan sebuah penyekat yang berbentuk bulat atau
persegi panjang dengan cara mengangkatnya.
 Katup dunia (globe valve) berfungsi untuk mengatur besar kecilnya laju aliran di dalam
pipa.
 Katup bola (ball valve) merupakan jenis valve yang digunakan untuk mengatur debit
aliran berbentuk disk (bulat/bola).
 Katup cek (check valve) merupakan jenis katup yang digunakan untuk membuat sebuah
aliran mengalir ke satu arah atau agar tidak terjadi aliran balik.

Nosel adalah alat atau perangkat yang dirancang untuk mengontrol arah atau karakteristik dari
aliran fluida (terutama untuk meningkatkan kecepatan) saat keluar (atau memasuki) sebuah
ruang tertutup atau pipa.
Sebuah nosel sering berbentuk pipa atau tabung dari berbagai variasi luas penampang, dan
dapat digunakan untuk mengarahkan atau memodifikasi aliran fluida (cairan atau gas). Nozel
sering digunakan untuk mengontrol laju aliran, kecepatan, arah, massa, bentuk, dan / atau
tekanan dari aliran yang muncul. Kecepatan nozzle dari fluida meningkat sesuai energi
tekanannya.
 Cone nozzle (nozzle kerucut)
Solid cone nozzle menghasilkan semprotan halus. Pola semprotan berbentuk bulat
(kerucut). Terdiri dari 2 tipe, yaitu zolid/full cone nozzle dan Hollow cone nozzle.
Solid cone nozze pola semprotan bulat penuh berisi, sedangkan hollow cone nozzle
menghasilkan semprotan berbentuk kerucut bulat kosong.
 Flat Fan Nozzle (nozzle kipas standar)
Knapsack sprayer - nozzle kipas standar Flat fan nozzle menghasilkan pola semprotan
berbentuk oval (V) atau bentuk kipas dengan sudut tetap (65o – 95o). Untuk
mendapatkan sebaran droplet yang merata diusahakan melakukan penyemprotan
dengan saling tumpang tindih (overlapping). Digunakan terutama untuk aplikasi
herbisida, tetapi bisa juga digunakan untuk fungisida dan insektisida
 Even Flat Fan Nozzle (nozzle kipas rata)
Knapsack sprayer kipas rataEven flat nozzle memiliki pola semprot berbentuk garis.
Butiran semprot tersebar merata. Pada tekanan rendah digunakan untuk aplikasi
herbisida pada barisan tanam atau antar barisan tanam.
Pada tekanan tinggi, digunakan untuk aplikasi insektisida pada pengendalian vektor.
Ukuran butiran semprot sedang hingga halus.
 Nozzle Polijet
Knapsack sprayer nozzle polijetPola semprotan pada dasarnya berbentuk garis atau
cerutu. Butiran semprot agak kasar hingga kasar. Tidak atau sangat sedikit menimbulkan
drift dan hanya digunakan untuk aplikasi herbisida
3. PEMASANGAN PIPA DI ATAS TANAH
Pemasangan ini dapat dilakukan pada rak pipa (pipe Rack), diatas penyangga penyangga pipa,
atau diatas dudukan pipa (sleeper). Pada pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula
dimasukkan pipa peralatan (equipment) yaitu yg meliputi pipa kolom dan vesel, pipa exchanger,
pipa pompa dan turbin, pipa kompressor dan pipa utilitas. berikut akan dijelaskan sebagai
berikut :
 Pipa Kolom dan Vesel
Pipa yg akan dipasang pada kolom dan vesel harus ditempatkan secara radial disekitar
kolom di bagian jalur pipa, jalan orang, platform dibagian access. Untuk pipa 18″ keatas
bisa langsung dilas ke vesel, kecuali pertimbangan pemeliharaan dan akan digunakan
sambungan flange. Sambungan dalam skirt tidak boleh ditempatkan katup atau flange.
Penggunaan vent atmosferis berkatup dan bertudung harus disediakan pada tempat
lokasi titik tertinggi dari vessel atau jalur pipa diatasnya, sedangkan drain dipasang pada
tempat lokasi terendah yg akan ditentukan oleh P&ID.
Katup pelepas tekanan yg membuang kedalam sistem blowdown tertutup harus
ditinggikan guna memungkinkan bagian pengeluaran pengaliran sendiri ke dalam sistem
blowdown. Katup pelepas tekanan yg membuang uap ke udara bebas harus dilengkapi
dengan pipa paling sedikit tiga meter diatas setiap platform dalam radius 7.5 meter, juga
disediakan lubang pembuangan yg besarnya 6 mm(1/4″) dibawah pipa guna mencegah
akumulasi cairan.
 Pipa Exchanger
Pemasangan pipa pada exhcanger tidak boleh dipasang diatas daerah-daerah kanal,
tutup shell dan fasilitas fasilitas lain yg telah terpasang pada exchanger atau handling yg
suka digunakan. Ruang-ruang bebas untuk pemasangan flange exchanger harus
disediakan. Spool dipasang diluar nozzle kapal guna memungkinkan pemindahan bundel
pipa exchanger.
 Pipa Pompa Dan Turbin
Pipa suction atau pipa yg mengalirkan aliran disebut juga pipa hisap harus diatur
sedemikian rupa guna mencegah penurunan tekanan dan kantung uap yg dapat pula
menimbulkan kavitasi pada impeler. Apabila perubahan ukuran diperlukan untuk
mempercepat atau memperlambat aliran, maka reduser eksentris harus dipakai bilaman
kantung tanpa vent tak dapat dihindari. Pemasangan pipa pada pompa dan turbin harus
diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk perawatan dan perbaikan. Hal ini penting
untuk mencegah pembongkaran besar yg tak perlu pada pemeliharaan dan perbaikan
pipa. Saringan permanen dan sementara harus disediakan pada inlet pompa dan turbin.
Sedangkan untuk aliran panas dan dingin harus diperhatikan fleksibilitasnya, begitu pula
kedudukan-kedudukan penyangga haruslah baik dan dapat mengatasi getaran-getaran
yg diakibatkan motor pipa serta aliran.
 Pipa Kompresor
Pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan pemeliharaannya.
Sambungan pipa dengan menggunakan flanges lebih diutamakan demi memperlancar
jalannya perbaikan dan pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan buang (discharge) harus
benar-benar diperhatikan fleksibilitasnya, terutama untuk temperatur rendah atau tinggi
atau tekanan tinggi. Masalah getaran termasuk bagian terpenting pada pipa kompresor
ini, akibat adanya beban dinamis yg berhubungan dengan kompresor ini. Karena itu
masalah penyangga, guide dan anchor juga harus menjadi perhatianbagian perencana
teknik.

Anda mungkin juga menyukai