Anda di halaman 1dari 9

FR. AI-AE-01.

PERTANYAAN TERTULIS
Nama Asesi
SMK Muhammadiyah 1 Bantul Unit 2
LSP
Skema Sertifikasi Pemeliharaan Kendaraan Ringan Sistem Konvensional
Nomor 5.7.1

Pilihan Ganda:
Jawab semua pertanyaan berikut dan serahkan ke Asesor Anda:
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
c.
d.
4.
a.
b.
c.
d.
5.
a.
b.
c.
d.
Catatan:
 Pertanyaan juga bisa menjadi pilihan benar dan salah.
 Daftar pertanyaan dapat berisi pertanyaan dari semua dimensi kompetensi, keterampilan kerja, dan aspek kritis. Jika ada
pertanyaan yang tidak dijawab, maka dapat dieksplorasi dari menilai melalui pertanyaan verbal.
 Pertanyaan juga dapat difokuskan pada akurasi dan presisi yang dapat membantu memberikan rekomendasi tindak lanjut
untuk menilai.
 Pertanyaan presisi jika tidak dapat dijawab, asesor disarankan untuk menambahkan lebih banyak latihan / bekerja di bawah
pengawasan, sedangkan jika pertanyaan akurasi dilewatkan maka penilai direkomendasikan untuk pelatihan ulang.

1
FR. AI-AE-01. PERTANYAAN TERTULIS
Nama Asesi
SMK Muhammadiyah 1 Bantul Unit 2
LSP
Skema Sertifikasi Pemeliharaan Kendaraan Ringan Sistem Konvensional
Nomor 5.7.1

Essay :
Jawab semua pertanyaan berikut dan serahkan ke asesor anda:
1. Pertanyaan :
Jelaskan fungsi simbol simbol di bawah ini !

Jawaban :

2. Pertanyaan :
Jelaskan pemeliharaan alat ukur multimeter?

Jawaban :

3. Pertanyaan :
Bagaimanakah penempatan peralatan di area kerja?

Jawaban :

4. Pertanyaan :
Jelaskan prosedur penanganan kecelakaan di bengkel?

Jawaban :

5. Pertanyaan :
Bagaimanakah pemeriksaan peralatan yang benar ?

Jawaban :

6. Pertanyaan :
Bagaimanakah cara mencari informasi pada buku manual?

Jawaban :

2
7. Pertanyaan :
Jelaskan prinsip kerja motor 4 tak!

Jawaban :

8. Pertanyaan :
Jelaskan pemeriksaan apa saja pada komponen sistem pendingin!

Jawaban :

9. Pertanyaan :
Jelaskan pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada pomba bahan bakar mekanik!

Jawaban :

10. Pertanyaan :
Jelaskan prosedur penggunaan gas analizer secara sederhana!

Jawaban :

11. Pertanyaan :
Jelaskan prinsip kerja kopling saat pedal ditekan dan dilepas!

Jawaban :

12. Pertanyaan :
Berapakah spesifikasi viskositas oli pelumas/minyak transmisi manual dan berapakah kuantitas yang harus
diisikan?

Jawaban :

13. Pertanyaan :
Jelaskan 2 jenis final drive/gardan dan berikan penjelasan sedikit mengenai keduanya!

Jawaban :

14. Pertanyaan :
Jelaskan pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada pemeiharaan sistem rem cakram?

Jawaban :

15. Pertanyaan :
Jelaskan cara pengukuran berat jenis baterai menggunakan hydrometer!

Jawaban :

3
16. Pertanyaan :
Jelaskan dan gambarkan rangkaian sistem pengisian saat kunci kontak on dan mesin mati!

Jawaban :

17. Pertanyaan :
Jelaskan prosedur penyetean platina dan pengukuran sudut dwell!

Jawaban :

Catatan:
 Pertanyaan juga bisa menjadi pilihan benar dan salah.
 Daftar pertanyaan dapat berisi pertanyaan dari semua dimensi kompetensi, keterampilan kerja, dan aspek kritis. Jika ada
pertanyaan yang tidak dijawab, maka dapat dieksplorasi dari menilai melalui pertanyaan verbal.
 Pertanyaan juga dapat difokuskan pada akurasi dan presisi yang dapat membantu memberikan rekomendasi tindak lanjut
untuk menilai.
 Pertanyaan presisi jika tidak dapat dijawab, asesor disarankan untuk menambahkan lebih banyak latihan / bekerja di bawah
pengawasan, sedangkan jika pertanyaan akurasi dilewatkan maka penilai direkomendasikan untuk pelatihan ulang.

4
LEMBAR KUNCI JAWAB PERTANYAAN TERTULIS (Essay)

Nomor Jawaban

1. 1. Diode = penyerarah arus


2. Fuse = pengaman sirkuit
3. Relay = mempersingkat arus
4. Saklar = pemutus arus

2. Pemeliharaan alat ukur multimeter:


a. Jangan dekatkan multimeter pada magnit yang kuat
b. Jangan menempatkan multimeter di bawah terik matahari

3. a. Peralatan di pisah dan dan di kelompokkan


b. Penempatan dari yang paling sering digunakan paling dekat
c. Setelah selesai bersihkan dan rapikan tempat kerja.

4.
a. Kecelakaan kecil di tanggani di UKS
b. Bila tidak bisa di tanggani di UKS maka di bawa ke rumah sakit

5. a. Periksa peralatan secara teratur/berkala


b. Pisahkan dan tandai peralatan yang rusak
c. Lakukakan penyetelan dan kalibrasi peralatan secara berkala

6. a. Ambil buku manual sesuai dengan merk kendaraan


b. Buka indek pada bagian depan
c. Cari informasi umum
d. Cari list daftar spsifikasi kendaraan

7. Intake (Hisap)

Piston bergerak dari TMA menuju TMB untuk menciptakan keadaan vacuum di dalam silinder mesin,
lalu katup intake akan membuka untuk menghisap campuran bahan bakar dengan bensin yang
sudah dikabutkan, sedangkan katup exhaust tertutup.

2. Compression (kompresi)

5
Langkah kedua adalah langkah kompresi. Langkah kompresi dimulai ketika piston mulai bergerak ke
TMA dari TMB. Ketika langkah kompresi, Katup Intake akan menutup sehingga campuran udara-
bahan bakar terperangkap di dalam silinder dan terkompresi (termampatkan) hingga sesaat
sebelum TMA, busi akan menyala dan meledakkan campuran udara-bahan bakar. Penekanan atau
pemampatan campuran udara-bahan bakar sangatlah penting karena akan menghasilkan daya
maksimal ketika langkah tenaga (power).

3. Power (Tenaga)

Langkah ketiga adalah langkah tenaga. Tenaga pukulan pukulan dimulai ketika campuran udara–
bahan bakar dikompresi dan dinyalakan di ruang bakar. Busi yang terletak di kepala silinder akan
menciptakan percikan bunga api untuk membakar campuran udara–bahan bakar. Dalam waktu yang
singkat, campuran udara-bahan bakar mengembang dan meledak sehingga menciptakan tekanan
yang sangat tinggi terhadap piston. Tekanan ini lah yang mendorong piston ke bawah menuju TMB
dan memutar poros engkol serta menggerakkan roda kendaraan.

4. Exhaust (Buang)

Langkah terakhir adalah langkah buang. katup buang terbuka dan piston naik menuju TMA
mendorong sebagian gas buang yang tersisa di dalam silinder. Ketika piston mulai mendekati TMA
maka katup buang akan menutup dan katup intake akan membuka. Pembukaan katup intake ini
adalah awal siklus baru. Siklus ini akan terjadi di silinder mesin dan akan berulang selama mesin
berjalan.

8. a. Tekanan pada system pendinginan, memastikan tidak ada kebocoran pada system pendinginan
b. Tekanan pada katup relief valve bekerja dengan baik
c. Pemeriksaan tegangan fan belt

9. 1. Tes kerapatan katup check valve pada pompa bensin dengan cara memasukkan bensin ke dalam
pompa. Periksalah tidak ada bensin yang keluar dari  saluran masuk dan saluran buang, saat 
pompa dimiringkan atau dibolak balik. Perhatikan tuas pompa jangan ditekan!
2. Tekan tuas pompa naik turun, ukur  besar tenaga yang digunakan  untuk menggerakkan tuas
pompa tersebut. Besar tenaga inilah yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pemeriksaan pompa bensin.
3. Tekan terus tuas pompa naik dan turun. Lalu tutup saluran keluar dengan jari. Rasakan
penekanan tuas makin ringan, saat saluran keluar ditutup. Jika tenaga untuk penekanan tuas
pompa bensin semakin ringan, maka katup masuk dalam kondisi baik.

6
4. Tetap tekan tuas pompa naik turun. Lalu tutup saluran masuk, jika tuas pompa tidak bergerak
atau terkunci dengan tenaga penekanan yang sesuai pedoman no2, maka katup keluar dalam
kondisi baik.
5. Tekan tuas pompa naik turun, dan tutup pipa masuk dan pipa keluar, periksa bahwa tuas pompa
tidak bergerak atau terkunci. Jika terkunci artinya membran di dalam pompa baik.
6. Tekan tuas pompa naik turun, lalu tutup lubang hawa di bagian bawah. Jika tuas terkunci dan
tidak bergerak sama sekali, artinya oil seal di pompa baik.

10. a. Nyalakan gas analyzer, sampai ready


b. Setelah ready, masukkan colokan ke kalpot
c. Tekan tombol enter, tunggu sampai stabil,
d. Setelah stabil, tekan HOLD,
e. Untuk print tekan tombol HOLD 2 X

11. a. Saat pedal kopling ditekan


Ketika kita tekan pedal kopling, maka akan timbul aliran fluida ke arah aktuator hidrolis kopling.
Aliran fluida itu akan memberi tekanan pada release bearing, sehingga release bearing menekan
release lever. Saat release lever tertekan maka pressure plate akan terungkit sehingga plat
kopling yang awalnya terjepit diantara flywheel dan pressure plate menjadi terbebas hingga
menimbulkan sedikit celah. Meski celahnya cukup kecil namun ini mampu untuk membuat
putaran dari flywheel tidak teralirkan ke plat kopling. Dalam proses ini, flywheel tetap berputar
beserta semua komponen didalam clutch cover juga ikut berputar namun karena plat kopling
terbebas maka plat kopling beserta poros transmisi tidak ikut berputar.

b. Saat pedal kopling dilepas


Ketika kita melepas kembali pedal kopling, maka tekanan fluida pada aktuator hidrolis kopling
akan hilang. Ini membuat release bearing kembali ke posisinya (tidak menekan release lever),
saat kondisi ini pegas kopling akan memainkan perannya, yakni menekan kembali pressure plate
agar menempel ke plat kopling sehingga plat kopling kembali terjepit dan putaran dari flywheel
bisa tersalurkan ke plat kopling dan ke poros transmisi.

12. Spesifikasi SAE 80W API GL-4 dan jumlah pemulas/minyak yang harus diisikan sebanyak 2-3 liter

13. 1. Tipe Hypoid gear pada RWD

Tipe ini memiliki mata gigi disamping, ring gear memiliki mata gigi dengan sudut miring di area
samping begitu pula dengan drive pinion memiliki mata gigi disamping gear. Desain mata gigi ini
dapat mengubah arah putaran secara tegak lurus dari input. Sehingga banyak dipakai pada
kendaraan RWD.

2. Tipe Helical gear pada FWD

7
Tipe berikutnya tidak memiliki fitur pengubahan arah putar karena mata gigi pada kedua gear ini
terletak di sisi luar seperti gear pada umumnya. Itulah sebabnya tipe ini dipakai pada mobil
penggerak depan dengan mesin melintang yang memiliki aliran tenaga yang sejajar dengan sumbu
roda.

14. a. Memeriksa ketebalan piringan cakram


b. Memeriksa run out piringan cakram
c. Memeriksa ketebalan pad rem
d. Memeriksa pen luncur mekanisme kaliper

15. Cara melakukan pengukuran berat jenis menggunakan hydrometer :


1. Lepaskan terminal negatif baterai agar tidak terjadi hubungan singkat.
2. Lepaskan tutup pengisian baterai pada semua sel.
3. Ukur suhu dari elektrolit baterai menggunakan thermometer, lalu catat hasil pengukurannya.
4. Masukkan ujung hydrometer ke dalam elektrolit baterai samapi cairan elektrolit masuk ke
dalam hydrometer dan pelampung terangkat.
5. Baca berat jenis elektrolt baterai pada hydrometer pada posisi yang sejajar. Kemudian catat
hasil pengukuran.
6. Lakukan pada semua sel pada baterai.

16. Cara Kerja Sistem Pengisian Saat Kunci Kontak ON, Mesin Mati.
Bila  kunci  kontak  dihidupkan  (ON),  maka  arus  field  dari  baterai  akan mengalir  ke  rotor  dan 
membangkitkan  rotor  coil.  Pada  saat  itu  juga  arus  dari baterai akan mengalir ke lampu indikator
dan lampu menyala. Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut:

1)     Arus yang ke field coil.


Terminal (+) baterai → fusible link → kunci kontak → (IG switch) → fuse terminal IG regulator →
point PL 1  → point PL o  → terminal F regulator → terminal F alternator → brush → slip ring →
rotor coil → slip ring → brush → terminal E alternator → massa body.
Akibatnya rotor terbangkitkan dan timbul kemagnetan yang selanjutnya arus tersebut disebut arus
medan (field current).

2)    Arus ke lampu indicator


Terminal (+) baterai → fusible link → kunci kontak IG (IG switch) → fuse → lampu CHG → terminal L
regulator → titik kontak Po→ titik kontak P1 → terminal E regulator → massa body.
Akibatnya lampu indicator (lampu CHG) menyala.

8
17. 1. Buka tutup distributor
2. Lepas rotor pada distributor
3. Putar pulli poros engkol menggunakan kuci ring sampai ebonit pada platina menyentuh ujung
nok, sehingga platina membuka paling lebar.
4. Bersihkan ujung platina dari kemungkinan kotor ataupun terdapat oli karena kotoran dan oli
yang berada diujung platina dapat menyebabkan terjadinya kesalahan saat penyetelan platina.
5. Ambil feeler gauge dan bersihkan permukaan bilah-bilahnya dari kemungkinan kotor dan
terkena oli, kemudian cari ketebalan bilah feeler gauge 0,45mm  karena spesifikasi celah platina
pada kijang 5k yaitu 0,45mm
6. Masukkan bilah feeler gauge yang ukurannya 0,45mm kedalam celah platina
7. Kendorkan sedikit 2 sekrup yang mengikat platina
8. Setel celah platina menggunakan obeng minus, geser obeng minus kekanan atau kekiri untuk
memperbesar atau memperkecil celah platina.
9. Setelah selesai melakukan penyetelan celah platina, kemudian pasang kembali rotor dan tutup
distributor.
10. Setelah komponen-komponen sudah terpasang kembali, lakukan pemeriksaan sudut dwell nya.
11. Ambil dwell tester, pasang probe merah ke minus coil dan probe hitam ke ground atau massa
engine.
12. Setelah itu hidupkan engine dan baca sudut dwellnya, spesifikasi sudut dwell pada engine
kijang 5k adalah 52 derajat kurang lebih 4 derajat. Bila sudut dwell tidak sesuai spesifikasi maka
lakukan penyetelan ulang celah platina.
13. Bila sudut dwell melebihi spesifikasi maka celah platina terlalu sempit, sedangkan jika sudut
dwell kurang dari spesifikasi berarti celah platina terlalu besar.

Anda mungkin juga menyukai