Pedoman Penaksiran Emas
Pedoman Penaksiran Emas
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 1 dari 26
DAFTAR ISI
I. Pengertian 1
II. Emas (Aurum = Au) Berat Jenis 19,32 2
a. Sifat-sifat 2
b. Nilai Guna (Pemakaian) 2
c. Kekuatan/Kadar Emas 4
d. Cap Tanggungan (Guarantiedstempel) 6
III. Perak (Argentum) Berat Jenis 10,50 6
IV. Platina (Platinum) Berat Jenis 21,47 6
I. Analisa Kimia 8
II. Berat Jenis (BJ) 11
III. Alat Bantu (Gold Tester) 15
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 2 dari 26
BABI
LOGAM PERHIASAN
I PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan Logam Perhiasan (logam Adi atau Mulia) adalah jenis logam
yang dikarenakan nilai instrinsiknya dapat dipergunakan untuk perhiasan.
Nilai instrinsik tersebut adalah :
a. Indah
Sifat fisik logam tersebut memiliki nilai keindahan tertentu, seperti warna kuning
terang dengan kemilau yang menarik pada logam emas, warna putih bersih pada
perak dan warna putih semu kebiruan pada platina.
b. Tahan Lama
Logam perhiasan ini dalam keadaan murni dan dalam keadaan udara normal tahan
terhadap karat (Teroksidasi).
c. Langka
Dalam konsentrasi tinggi (low concentrasion) sangat jarang ditemukan dan memiliki
kelimpahan rata-rata(average abundance) rendah.
Adapun Logam Adi atau Mulia yang diketahui hingga kini adalah :
a. Emas (Aurum=Au) Berat jenis 19,25-19,60(rata-rata19,32)
b. Perak (Argentum =Ag) Berat jenis 10,50.
c. Platina (Platina= Pt) Berat Jenis 21,90.
d. Air raksa(Hydrargyrum=Hg)Berat jenis 13,60.
Satu-satunya logam cair dan sering dikelompokkan ke dalam jenis logam Adi atau
Mulia.
Akan tetapi apabila logam Adi atau Mulia tersebut akan dijadikan bentuk perhiasan
biasanya harus dicampur dengan logam lain dikarenakan sifat logam Adi dalam
keadaan murni adalah lunak kecuali logam platina, logam campuran tersebut antara
lain :
a. Perak (Aurum = Au) Berat Jenis 10,50
b. Tembaga (Cuprum = Cu) Berat Jenis 8,88 - 8,90
c. Aluminium (Aluminium = AL) Berat Jenis 2,65 - 2,70
d. Timah Putih (Stannum = Sn) Berat Jenis 7,30
e. Nikel (Nikel = Ni) Berat jenis 8,90
f. Besi (Ferrum = Fe) Berat Jenis 8
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 3 dari 26
a. Sifat - Sifat
Simbol Kimia = Aurum (Au).
Nomor Atom = 79.
Kepadatan Emas = 19,72 – 19,4 gram/cc.
Titik Cair = 1063 0 C (1945 F).
Titik Didih = 2600 0 C (4712 F).
Dalam keadaan murni merupakan logam yang lunak dan berwarna kuning
terang.
Tahan terhadap proses oksidasi (tahan karat).
Dapat ditempa menjadi setipis lima per juta inchi ( 0,000127 mm.) atau 1 (satu)
ons ditempa menjadi lembaran seluas 300 kaki persegi (27,869 m2).
Larut dalam air raksa dalam tingkat tertentu.
Larut dalam larutan Aqua Regia ( Air Raja).
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 4 dari 26
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 5 dari 26
18 0,750 75,00%
17 0,708 70,83%
16 0,666 66,66%
15 0,625 62,50%
14 0,583 58,33%
13 0,541 54,16%
12 0,500 50,00%
11 0,458 45,83%
10 0,416 41,60%
9 0,375 37,50%
8 0,333 33,33%
7 0,291 29,16%
6 0,250 25,00%
5 0,208 20,83%
4 0,166 16,66%
3 0,125 12,50%
2 0,083 8,30%
1 0,041 4,16%
Keterangan :
Kadar /kekuatan emas di bawah 6 karat disebut swasa.
Cap tanggungan tersebut berupa symbol tertentu dalam angka, gambar ataupun
logo produsen atau toko/vendor emas yang biasanya selalu terdapat pada setiap
logam perhiasan, seperti pada bagian kait pada kalung, gelang, cincin pada
lekukan bagian dalam dsb.
Kekuatan suatu barang yang dijamin oleh cap tanggungan biasanya tidak selalu
tepat seperti apa yang tertera pada jaminan walaupun dalam selisih yang sedikit,
selisih yang terjadi dapat saja diterima yang disebut angka remidie dengan selisih
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 6 dari 26
maksimal 3/1000, bila melebihi angka tersebut cap tanggungan dianggap tidak sah
dan dapat merugikan salah satu pihak terutama konsumen.
Perak adalah suatu logam yang putih warnanya dan mempunyai Berat Jenis 10,50.
Seperti juga dengan emas salah satu sifat fisik logam perak adalah lunak. Jadi perak
murni pada dasarnya apabila akan dijadikan bentuk perhiasan tetap memerlukan logam
campuran lainnya.
Logam campuran tersebut adalah logam tembaga. Kekuatan/kadar perak dinyatakan
dengan per-ribuan. Perak murni sama dengan 0,999 dan mempunyai berat jenis 10,50,
adapun kadar/kekuatan perak antara lain seperti :
Perak dengan kekuatan 0,800 artinya 80 % terdiri dari perak murni dan 20 % dari
logam campuran
Perak dengan kekuatan 0.600 artinya 60 % terdiri dari perak murni dan 40 % dari
logam campuran
Cap tanggungan juga biasanya terdapat pada logam perak dengan angka Remidie
sebesar 5/1000.
Logam platina adalah outih keabu-abuan dan mempunyai kilat/kemilau kurang daripada
perak, tetapi sifat fisik platina lebih kuat/keras daripada emas maupun perak. Berat
jenisnya sekitar 21,98 dan 21,47 (rata – rata 21,90). Titik didihnya sekitar 1775 derajat
Celcius dan 2000 derajat celcius.
Platina tidak memerlukan logam campuran lain, dikarenakan sifat fisiknya cukup keras
sehingga platina tidak memiliki bilangan /tingkatan kekuatan atau kadar. Dalam udara
yang terbuka platina tidak dapat teroksidasi dan hampir tidak dapat terurai oleh zat
asam, dengan chloor dapat terurai tetapi sangat lambat.
BAB II
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 7 dari 26
METODE PENGUJIAN
I. ANALISA KIMIA
Ada beberapa metode untuk menentukan jenis serta kekuatan/kadar logam Adi baik
berbentuk batangan (Bar) ataupun perhiasan :
a. Analisa kimia suatu metode identifikasi logam adi melalui media kimia serta dengan
memperhatikan haasil reaksi kimia yang terjadi.
b. Metode Berat Jenis (SG = Specipic Gravity) suatu metode melalui pendekatan
angka berat jenis yang diperoleh pada logam adi tersebut.
c. Alat bantu lainnya yang secara khusus dibuat untuk menentukan kadar/kekuatan
logam adi, Gold Tester pada emas.
Batu uji adalah batu yang warnanya hitam pekat keabu-abuan, permukaannya tidak
terlalu kasar ataupun licin, berguna sebagai media untuk membuat goresan – goresan
barang – barang yang akan diuji pada permukaan batu tersebut sehingga dapat
meninggalkan garis – garis uji yang jelas dan terang. Batu uji ini juga tidak boleh
mengandung unsur kapur (kalk) sehingga dapat mempengaruhi reaksi kimia yang
terjadi.
Karena itu sebelum dipergunakan batu uji ini harus dalam keadaan benar-benar bersih,
tidak boleh ada bekas-bekas garis uji yang tertinggal pada waktu membersihkannya hal
ini akan sangat berpengaruh sekali dalam penentuan karatase suatu logam adi.
Terdapat beberapa jenis batu uji ini dengan beragam jenis, kualitas maupun harga.
Biasanya kualitas batu uji ini yang bagus memiliki ciri-ciri fisik berwarna hitam pekat,
permukaan halus dan licin dengan bentuk permukaan rata serta hampir tidak memiliki
pori-pori pada permukaannya.
Contoh Kasus :
Batu penaksir X pada waktu proses pencucian sehabis dipergunakan kurang bersih,
sehingga nampak ada bekas - bekas garis uji dari bermacam-macam kadar/kekuatan.
Pada saat membuat garis uji baru tepat berada di atas garis uji yang belum bersih,
misalnya garis uji lama/bekas 22 karat, sehingga kadar emas dengan kekuatan 10
karat akan nampak seperti kadar 16 karat akibat dari pengaruh garis uji lama 22 karat.
Cara membersihkan batu uji dengan air bersih dan batu apung dengan menggosokkan
batu apung pada permukaan batu uji berulang – ulang kali sampai bersih (bekas garis
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 8 dari 26
uji tidak terlihat). Tidak dibenarkan membersihkan batu uji memakai air uji (asam nitrat
maupun chlorida). Untuk memperoleh permukaan batu uji lebih halus dan licin setelah
batu uji selesai dibersihkan dan dikeringkan digosok secara tipis dengan buah kemiri.
Adapun Air Uji (cairan kimia) sebagai sarana penguji terdiri dari 2 (dua) unsur pokok,
yaitu:
a. Asam Nitrat (HNO3), yang tidak boleh tercampur dengan Asam Clorida dan
mempunyai Berat Jenis BJ = 1,316
b. Asam Chlorida (HCL) dengan Berat Jenis BJ = 1,15.
Campuran yang terdiri dari 3 (tiga) bagian asam nitrat dan 2 (dua) bagian asam
chlorida disebut air uji emas dengan kode A.u.3.2, sedangkan untuk menguju platina
adalah air uji dengan kode A.u.1.3 yang terdiri dari 1 (satu) bagian asam nitrat dan 3
(tiga) bagian asam chlorida.
Air uji tersebut mudah dipengaruhi oleh udara biasa ataupun oleh sinar matahari(infra
merah) langsung menyebabkan air uji lemah sehingga mengurangi tingkat akurasi
dalam menentukan kadar/kekuatan logam adi. Oleh karena itu air uji sebaiknya
disimpan ditempat gelap atau dalam botol berwarna (coklat, biru dsb) sehingga
pengaruh sinar matahari dapat berkurang.
Selain itu air uji sebaiknya harus diganti minimal 1 (satu) kali dalam sebulan untuk
mendapatkan tingkat akurasi dalam pengujian logam adi.
Air uji sebaiknya tidak diletakkan /disimpan berdekatan dengan barang yang terbuat
dari logam, misalnya jarum uji emas /perak, kikir,timbangan yang dapat berakibat
benda-benda tersebut akan berkarat termakan oleh uap air uji tersebut.
Proses pengujian (baik itu pada logam emas,perak, platina dsb) yang paling mendasar
adalah jangan sampai merusak barang, pada waktu membuat garis uji diusahakan
untuk berhati-hati dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Jangan membuat goresan/gosokan pada bagian barang yang lemah atau mudah
rusak
b. Jangan menggosok pada bagian sambungan (patri) barang.
c. Diusahakan barang digores/digosok pada bagian barang yang sulit terlihat,
sehingga bekas goresan pada barang tidak merusak nilai keindahan yang ada.
d. Gores/gosoklah barang beberapa kali dan pada bagian /tempat.
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 9 dari 26
b. Per tama tetesi garis uji tersebut dengan asam nitrat (HNO3) yang tidak tercampur
asam chlorida (HCL). Apabila reaksi yang timbul garis uji tidak hilang (tidak
bereaksi) kemungkinan logam tersebut :
Emas putih (EP) dengan kadar yang tinggi diatas 14 karat
Logam Platina
c. Barang yang terbuat dari perak, garis uji pasti akan hilang/termakan oleh asam
nitrat (HNO3), selanjutnya pada tempat yang telah ditetesi asam nitrat tadi (yang
menyebabkan garis uji hilang /termakan) ditetesi asam chlorida (HCL) sehingga
akan keluar endapan berwarna putih. Endapan ini disebut Perak Chlorida. Makin
putih hasil endapan yang keluar semakin tinggi Kadar/kekuatan perak tersebut
dan sebaliknya bilamana endapan perak chlorida warnanya kurang putih atau
semu hijau menandakan banyaknya logam campuran (tembaga).
Keakuratan penentuan kadar perak dapat dibantu oleh jarum uji perak yang
digosok bersebelahan dengan hasil gosokan pada barang sebagai bahan
pembanding.
Perlu diperhatikan logam yang termakan pada reaksi di atas tadi oleh asam nitrat
adalah logam campurannya ( tembaga, perak, timah sari dan nikel) sehingga pada
kadar emas dengan kekuatan rendah berbanding reaksi kimia pada tembaga akan
kelihatan hampir sama sehinnga diperlukan tingkat kehati-hatian dan pengalaman
dalam pengujian.
Keakuratan pengujian emas dapat dibantu juga oleh media pembanding yaitu jarum
uji emas.
Reaksi yang sebenarnya perlu diperhatikan di sini adalah cepat atau lambatnya
logam campuran dimakan oleh asam nitrat, semakin cepat dimakan berarti rendah
kekuatannya, sebaliknya semakin lambat dimakan semakin tinggi kekuatan
kadarnya.
Reaksi lain yang perlu diperhatikan dilihat bekas reaksi pada batu uji setelah
dikeringkan dengan kertas penghisap, semakin merah/tebal bekas yang tertinggal
semakin tinggi kadarnya, sebaliknya kurang merah/tipis bekas tertinggal semakin
rendah kadarnya.
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 10 dari 26
d. Bilamana garis uji yang ditetesi asam nitrat tidak berubah warna (tidak hilang
/bereaksi) dapat berarti logam tersebut :
Untuk emas merah (MM) kadarnya sama /lebih dari 16 karat
Untuk emas kuning (MK) kadarnya sama/Lebih dari 14 karat
Untuk emas putih (MP) kekuatannya 18 karat
e. Langkah selanjutnya tetesilah ditempat lain (pada garis uji tadi dan bukan tempat
yang telah ditetesi asam nitrat) dengan air uji A.u.3.2, dengan air uji ini yang
bereaksi adalah emasnya dengan chloor yang terlepas. Cara kerja kimia juga
memperhatikan cepat lambat reaksi yang terjadi serta bekas yang tersisa.
Bilamana ada keraguan jarum jam uji emas akan membantu dalam hal pendekatan
keakurasian kadar emas.
Uraian mengenai logam platina tidak akan begitu banyak sebab logam platina hanya
akan bereaksi atau termakan oleh air uji A.u.1.3
Semua logam yang putih warnanya dan tidak bereaksi oleh semua air penguji hanyalah
platina. Platina juga dapat bereaksi dengan air uji emas (A.u.3.2) yang harus dipanasi
terlebih dahulu.
Setiap benda padat, cair maupun gas akan mempunyai berat yang berlainan untuk tiap
isi (volume ) yang sama. Angka menunjukkan berat tersebut disebut Berat Jenis(SG =
Specipic Gravity).
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 11 dari 26
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode pendekatan melalui metode Berat Jenis:
a. Air yang dipergunakan harus bersih
b. Timbangan harus dalam keadaan bersih dan posisi seimbang
c. Timbangan bebas dari pengaruh angin (dalam lemari kaca)
d. Benda yang di SG dalam keadaan bersih
e. Benda tersebut bukan merupakan barang kosong/berongga atau bermata
f. Seluruh benda harus masuk kedalam air, tetapi jangan sampai menyentuh dasar
ataupun dinding bejana /keler.
g. Gelembung udara yang mungkin melekat pada benda sedapat mungkin harus
dihilangkan
h. Cara perhitungan berat jenis sampai dua angka di belakang koma
Adapun langkah- langkah dalam metode perhitungan berat jenis adalah sebagai
berikut :
a. Benda ditimbang dalam keadaan biasa(berat di udara) yang di
sebut dengan Berat Kering
b. Benda ditimbang di dalam air yang disebut dengan Berat Basah
(BB)
Setiap benda yang ditimbang di dalam air akan mendapatkan tekanan ke atas atau
seolah-olah akan kehilangan beratnya yang sama dengan berat air yang
dipindahkan.
Hukum ARCHIMEDES :
Sesuatu benda seolah – olah akan kehilangan beratnya di dalam sutu zat cair yang
sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.
c. Tentukan Berat Jenisnya dengan cara :
Berat kering dikurangi dengan Berat Basah = isi
BK – BB = V
Berat kering dibagi dengan isi = Berat Jenis
BK/V = BJ
d. Untuk selanjutnya angka berat jenis tersebut dicari di dalam tabel berat jenis sesuai
dengan jenis logam campurannya.
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 12 dari 26
Keterangan :
Perhitungan karatase dengan metode berat jenis tidak bisa diaplikasikan untuk semua
jenis barang (terutama emas perhiasan), dikarenakan oleh kondisi bentuk emas yang
beraneka ragam baik dari jenis logam campurannya maupun perkembangan model/desain
emas yang terlalu banyak rongga (ruang udara).
Metode berat jenis ini hanyalah salah satu rujukan untuk menambah keyakinan dalam hal
uji kadar/kekuatan setelah melalui analisa kimia.
Angka toleransi (Remidie) karatase hasil analisa kimia dengan hasil berat jenis adalah 3
(tiga) satuan karat, apabila melebihi angka toleransi maka barang /benda tersebut dapat
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 13 dari 26
diindikasikan sebagai barang tidak normal atau barang palsu (barang kosong, isian, emas
rupa-rupa, emas lapisan atau emas sepuhan), apabila diketemukan kondisi demikian harus
ditempuh metode pengikiran, pengerikan atau pengeboran pada beberapa bagian barang
perhiasan.
Angka – angka BJ pada tabel tersebut tadi dapat pula dicari melalui perhitungan sebagai
berikut :
Misalnya dicari Bj emas merah (MM) yang berkadar 20. Kekuatan 20 karat artinya 20
bagian emas murni dan 4 bagian terdiri dari logam tembaga, misalkan berat barang
tersebut 24 gram, maka jumlah berat emas murninya =
= 24 = 16,16
20/19,32 +4/8,88
Selain tabel berat jenis untuk emas, untuk perak dapat disusun tabel BJ Perak
2. Tabel BJ PERAK
Perak Murni = 10,50
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 14 dari 26
Ada alat Bantu lain yang menentukan kadar/karatase emas yaitu alat Gold Tester. Gold
tester ini merupakan suatu alat yang didasarkan pada teknologi yang dikembangkan
oleh Tri Electronic Inc. yang diperuntukkan menguji/menetapkan kekuatan/kadar emas
secara efisien dan tidak merusak barang.
Kadar dapat ditunjukkan dengan system Standar Amerika dalam karat atau standar
eropa dalam per-ribuan.
Gold Tester ini hanya akan memberikan hasil akurat apabila benda/barang yang
diperiksa mempunyai komposisi campuran yang umum (Tembaga, Perak serta Nikel
serta Timah sari).
Alatnya terdiri dari 3 (tiga) bagian berupa display unit, sensor outlet (berbentuk pulpen)
yang berisi gel serta papan pengetes (testing plate) dengan cara kerja yang sederhana
cukup teteskan gel pada bagian barang yang diperiksa, tempelkan sensor uotlet
kemudian akan muncul angka kadar pada display.
Hanya Gold Tester ini banyak sekali mempunyai kelemahan-kelemahan (unsur pokok
dalam penentuan kadar/ kekuatan emas) :
a. Barang yang akan diperiksa haruslah memiliki komposisi standar secara umum,
dalam kondisi komposisi campuran bervariasi tidak dapat dipergunakan
b. Gold Tester tidak dapat mendeteksi barang tersebut kondisi wajar ataupun ada
rekayasa bentuk (barang palsu sepuhan, lapisan, emas rupa – rupa, kosong serta
isi)
BAB III
BARANG PALSU
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 15 dari 26
Dalam dunia perdagangan maupun industri logam adi khususnya emas terdapat berbagai
upaya untuk memalsukan barang-barang yang diperjualbelikan dengan maksud untuk
mengambil keuntungan yang sebanyak-banyaknya dengan memanfaatkan ketidaktahuan
konsumen serta aplikasi teknologi yang ada.
Barang palsu adalah sesuatu barang yang dibuat dengan secara tidak wajar agar
mendapatkan nilai (harga) yang setinggi mungkin sehingga tidak sesuai dengan harga
bahannya serta ongkos bikin pembuatan barang palsu tersebut.
Cara pembuatan barang-barang palsu tersebut juga bermacam-macam, ada yang dibuat
secara kasar bentuk/desainnya sehingga mudah untuk dikenali, tetapi ada juga dibuat
begitu rapih dan halus sehingga sangat sulit untuk membedakan antara yang asli dengan
yang palsu.
a. Barang Isian/Kosong
Barang kosong adalah barang yang dibuat mirip dengan bentuk aslinya tetapi
terdapat ruang/rongga kosong sehingga apabila dibandingkan dengan aslinya
memiliki berat yang berbeda, barang kosong sering ditemukan pada perhisan emas
dan gelang ataupun kalung.
Barang isian pada mulanya merupakan barang kosong selanjutnya diisi dengan
logam lain atau benda lain yang harganya jauh lebih murah dari logam luarnya.
Sebagai isinya umumnya banyak mempergunakan logam tembaga, timah hitam,
besi ataupun sejenis semen/dempul sehingga barang menjadi lebih berat
timbangannya.
Contoh :
Di luar emas di dalamnya perak, tembaga,timah hitam dsb.
Di luar perak di dalamnya tembaga, timah hitam dsb.
b. Barang Sepuhan
Barang sepuhan dibuat dengan maksud agar barang kelihatan lebih baik fisiknya
apabila dilihat dari luar dengan biaya yang relatif rendah. Caranya dengan jalan
menutup permukaan barang dengan lapisan yang sangat tipis dengan logam yang
lebih berharga.
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 16 dari 26
Contoh :
Tembaga sepuh perak
Perak sepuh emas
Tembaga sepuh emas dsb.
2. Sepuh Gosok
1 (satu ) gram emas murni yang ditempa tipis dilarutkan dalam 8 gram air
penguji emas. Emas akan hancur ke dalam larutan.
Masukkan sepotong kain wool yang bersih ke dalam larutan tersebut.
Setelah wool menghisap larutan tersebut lalu dikeringkan dibawah sinar
matahari.
Setelah kering selanjutnya wool dibakar dengan cairan spiritus. Kain wool
tadi setelah menjadi abu akan mengandung bubukan emas yang sangat
halus.
Celupkan sebuah gabus ke dalam asam cuka. Dengan gabus yang telah
basah oleh asam cuka ini abu wool yang mengandung bubukan emas yang
amat halus tadi lalu digosok-gosokkan pada permukaan barang yang akan
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 17 dari 26
3. Sepuh Goreng
Pada dasarnya sepuh goreng ini adalah menghilangkan logam campuran yang
terdapat di permukaan barang. Misalnya emas dengan kekuatan 16 karat dibuat
agar kelihatan seperti emas dengan kadar 22 karat.
Metode ini menggunakan asam nitrat dan garam dilarutkan dalam air yang
dipanaskan lemah, masukkan barang ke dalam larutan ini. Logam campuran
(tembaga, perak) yang terdapat pada permukaan barang akan dimakan oleh
larutan tadi, sehingga lama kelamaan pada permukaan barang tinggal emas
murninya yang tipis, maka barang akan kelihatan tinggi kadar/kekuatannya.
c. Barang Lapisan
Barang lapisan dengan barang isian terkadang sulit dibedakan karena pada
prinsipnya barang isian logam di dalamnya dimasukkan dengan cara mencairkan
dan menuangkan ke dalam barang kosong yang sudah dipersiapkan. Barang lapis
di sini yang dimasudkan adalah lapisan yang benar –benar dengan cara menempa.
Logam yang lebih berharga selalu diletakkan di luar sebagai penutupnya. Lapisan
ini pada umumnya selalu lebih tebal daripada barang sepuhan, sehingga
mempunyai nilai lebih tinggi daripada barang sepuhan karena logam yang
dipergunakan untuk melapis lebih banyak apabila dibandingkan dengan barang
sepuhan.
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 18 dari 26
tangan terasa terlalu ringan dan beratnya hanya seberat 15-20 gram saja, sehingga
tidak sesuai antara kekuatan, wujud dan berat barang.
b. Pada umumnya barang yang dibuat dari kekuatan lebih dari 22 karat apabila
dijatuhkan di atas alas yang keras akan berbunyi pekak (tidak nyaring) seperti
timah hitam yang tidak pernah nyaring. Sebaliknya barang yang dibuat dari
kekuatan kurang dari 22 karat bila dijatuhkan di atas alas yang keras, akan
berbunyi nyaring. Jadi apabila ada barang yang terbuat dari kekuatan 20 karat dan
dijatuhkan berbunyi pekak (tidak nyaring) ada kemungkinan barang itu dibikin
dengan tidak sewajarnya (barang tersebut mungkin diisi sebagian atau seluruhnya
oleh logam lain,misalnya oleh timah hitam.
2. Apabila barang disangsikan terdiri dari emas dengan kadar rupa - rupa, perlu
digosok dengan keras di beberapa tempat. Setelah diuji maka akan segera
dapat diketahui bahwa barang tersebut terdiri dari kadar rupa - rupa.
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 19 dari 26
Apabila perlu barang tersebut dapat dipotong dengan demikian akan terlihat
lebih jelas logam apa di dalamnya.
V. Berat Jenis
Seperti telah diuraikan terdahulu bahwa metode pemeriksaan kadar/kekuatan melalui
metode Berat Jenis tidaklah dapat diaplikasikan pada setiap barang, hal ini
dikarenakan metode berat jenis hanyalah berlaku pada barang dengan kondisi normal
(tidak berongga/kosong, tidak bermata). Hal ini tentu saja bertolak belakang sekali
dengan perkembangan model perhiasan yang berkembang di pasaran dengan
berbagai variasi desainnya.
Tetapi metode berat jenis ini merupakan salah satu pendekatan yang dapat dipakai
sebagai acuan dalam penentuan kadar/kekuatan terutama dalam mendeteksi barang
palsu.
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 20 dari 26
Lalu bagaimanakah jika terjadi perbedaan antara kadar yang didapat melalui hasil
analisa kimia dengan kadar hasil berat jenis ?
Di sini ditentukan batas toleransi perbedaan tersebut adalah sebesar 3 (tiga) karat.
Jadi selama perbedaan tersebut masih dalam batas angka toleransi tersebut sebesar 3
(tiga) karat atau kurang, maka kadar/kekuatan yang dipakai adalah kadar berdasarkan
hasil analisa kimia.
Contoh :
Kadar berdasarkan analisa kimia = 22 karat dan berdasarkan berat jenis = 20 karat
maka kadar yang dipakai adalah 22 karat.
Lalu bagaimana apabila perbedaan tersebut melebihi angka toleransi 3 karat ?
Ada beberapa kemungkinan analisa terhadap barang tersebut :
a. Barang Lapisan
b. Barang Sepuh Tebal
c. Barang seluruh atau sebagian kosong atau diisi logam/benda lain
d. Barang dengan kadar emas rupa-rupa
e. Salah dalam menetapkan kekuatan atau salah uji baik pada saat uji analisa kimia
atau berat jenis.
(perhatikan ciri – ciri barang palsu tang telah diuraikan sebelumnya)
BAB IV
UANG EMAS
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 21 dari 26
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 22 dari 26
(Uang emas yang paling banyak ditemukan di pasaran Indonesia adalah Dollar,
Souvereign, Ducat, Piaster dan Gouden Tientje).
Uang Emas Perhiasan adalah semacam uang emas atau berupa kepingan emas yang
hanya dipergunakan sebagai perhiasan (bukan sebagai nilai tukar). Uang emas
perhiasan ini dapat dibedakan dalam 2 (dua) macam :
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 23 dari 26
4. Keterangan Kadar/kekuatan
5. Semua keterangan tersebut dalam huruf latin atau arab yang jelas
b. Bentuk Lencana/Medali
Berupa kepingan semacam uang emas berupa lencana, medali dengan kadar berat
tertentu , misalnya medali masa bakti pada suatu perusagaan dsb.
Uang Emas yang dibuat dengan cara meniru uang emas asing, misalnya Dollar, Ducat
dll. Adapun yang ditiru adalah bentuknya, kadar/kekuatan, berat serta ciri-ciri lainnya.
Pada umumnya pembuatan uang emas tiruan ini hasilnya kasar, kurang rapih baik
garis-garis, huruf, gambar serta bagian pinggir-pinggirnya.
Bilamana dalam pembuatannya ada salah satu ciri atau tanda yang berbeda dengan
emas yang ditirukan, maka uang emas tiruan ini dikatakan Uang Emas Palsu.
Misalnya terdapat jenis uang emas 10 Dollar USA, diketahui bahwa dollar USA yang
asli kekuatannya 21,5 karat dengan berat 16,72 gram tetapi pada waktu pembuatan
uang emas tiruannya kadar/kekuatannya hanya 20 karat dengan berat 14 gram.
Proses pembuatan uang emas palsu ini kebanyakan berupa perak/tembaga yang
disepuh /dilapis tebal dengan emas.
Ada 2 (dua) kondisi uang emas yang akan diperiksa dalam hal asli atau tidaknya.
Kondisi yang pertama di mana uang emas terlepas (tanpa logam pengikat) dan kondisi
kedua uang emas terikat dengan logam lain.
Cara Pemeriksaan
a. Berat sedapat mungkin ditimbang dengan teliti mempergunakan timbangan
elektronik.
b. Kadar/kekuatannya diuji dengan batu uji melalui analisa kimia.
c. Gambar-gambar yang terdapat pada uang emas harus jelas, tajam dan rapih.
d. Huruf-huruf tercetak sempurna dan garis pinggirnya tajam dan teratur
e. Apabila dijatuhkan di lantai atau pada permukaan yang keras dan berbunyi nyaring,
pada uang lapisan akan terdengar bunyi yang tidak wajar.
f. Berat jenis agar dicari dan dihitung dengan teliti.
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 24 dari 26
Adalah uang emas yang telah menjadi perhiasan sehingga biasanya perlu diikat
dengan logam lainnya, misalnya dijadikan medali, peniti, kancing, tusuk konde dsb,
sehingga tidak dapat dilepaskan lagi tanpa merusak barangnya.
Cara Pemeriksaan
a. Menentukan kekuatan/kadar emas rata-rata dari barang tersebut, yaitu uang emas
dan logam pengikat berdasarkan analisa kimia.
b. Menentukan kekuatan/kadar berdasarkan hasil berat jenis.
c. Selisih antara kadar hasil analisa kiami dengan berat jenis denagn ketentuan
perbedaan tidak boleh lebih dari 1 karat.
Contoh kasus ;
1 (satu) medali dengan uang emas 10 Dollar USA pengikat berkadar 14 karat dengan
berat seluruhnya 20 gram.
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 25 dari 26
Logam pengikat berkekuatan 14 karat emas kuning (MK) atau emas merah (MM)
atau emas campur tiga (campur perak dan tembaga).
Dari contoh perhitungan sebelumnya didapat emas murni total pada medali
sebesar 16,89166 gram sehingga berat logam campuran (perak pada emas
kuning BJ Perak = 10 ,50) adalah 3, 10834 gram.
Kenapa Emas murni 24 karat ? bukan 25 atau 100 karat inilah asalnya
What is a Carat?
A Carat (Karat in USA & Germany) was originally a unit of mass (weight) based on the
Carob seed or bean used by ancient merchants in the Middle East. The Carob seed is from
the Carob or locust bean tree. The carat is still used as such for the weight of gem stones (1
carat is about 200 mg). For gold, it has come to be used for measuring the purity of gold
where pure gold is defined as 24 carats.
How and when this change occurred is not clear. It does involve the Romans who also used
the name Siliqua Graeca (Keration in Greek, Qirat in Arabic, now Carat in modern times)
for the bean of the Carob tree. The Romans also used the name Siliqua for a small silver
coin which was one-twentyfourth of the golden solidus of Constantine. This latter had a
mass of about 4.54 grammes, so the Siliqua was approximately equivalent in value to the
mass of 1 Keration or Siliqua Graeca of gold, i.e the value of 1/24th of a Solidus is about 1
Keration of gold, i.e 1 carat.
What is a Carat?
UKS/NOP-2003
PEDOMAN PENAKSIRAN EMAS
No. Dokumen :
Revisi ke :
Tgl. Berlaku :
Halaman : 26 dari 26
UKS/NOP-2003