Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS ARTIKEL

KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS


TUGAS INI DIBUAT SEBAGAI PEMENUHAN MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI

Disusun oleh :

1. NABILA DWI AMANI


2. MELDA YULIANI
3. RATNA JUWITA SARI
4. RETNO TAWANG WULAN
5. PUTRI CAHYA INTANI
6. UTAMI FUJI ASTUTI

XII MIPA 4

SMA NEGERI 1 HAURGEULIS

Jl. Budi Utomo No. 7 Sukajati telp. (0234) 715532 Kec. Haurgeulis Kab.
Indramayu 2022
LATAR BELAKANG
Tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran sosiologi

AKTIVITAS PEMBERDAYAAN KOMUNITAS


1. Era globalisasi dan modernisasi masuk dan memengaruhi, termasuk kearifan lokal
yang ada di dalamnya. Kearifan lokal kerap terbentur dengan berbagai nilai-nilai yang
muncul karena globalisasi dan modernisasi, seperti kemakmuran, kenyamanan,
kemudahan, individualisme, materíalisme budaya cepat, dan instan. Hal tersebut
membuat perlu adanya pengenalan serta penguatan kearifan lokal dalam masyarakat.
Beberapa hal dapat terjadi ketika globalisasi dan modernisasi mengikis kearifan lokal
adalah:
a) pergeseran pengertian manusia,
b) kebebasan yang terkekang,
c) objektivitas manusia,
d) mentalitas teknologi,
e) krisis teknologi, dan pergeseran dan peniadaan nilai etika dan moral.
2. Banyak sekali kearifan lokal yang tersingkir dari komunitas-komunitas dalam
masyarakat. Beberapa contoh kearifan lokal masyarakat yang mulai tersingkir adalah
sebagai berikut.
a) Di perkotaaan, kebiasaan gotong royong semakin berkurang, antara lain karena
faktor perbedaan latar belakang daerah asal dan sikap individualisme yang tinggi.
b) Kebiasaan para petani menggunakan tanaman lokal untuk mengendalikan hama
dengan cara memilih varietas tanaman tertentu yang kebal hama tertentu dan
mampu bertahan dalam kondisi ekstrei. seperti kekeringan dan banjir.
c) Kearifan lokal jangan dianggap sebagai musuh, hendaknya dipandang demikian,
jiwa dan karakter bangsa masih bisa terlihat meskipun sebagai jiwa dari
globalisasi dan modernisasi suatu bangsa. Dengan demikian, jiwa dan karakter
bangsa masih bisa terlihat meskipun negara itu maju dan modern.
d) Negara yang sudah cukup berhasil mengombinasikan kearifan lokal dan
kemajuan zaman adalah Jepang. Dunia mengenal berbagai kebudayaan, bahkan
kearifan lokal Jepang lewat berbagai kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
3. Strategi pemberdayaan masyarakat adalah suatu cara yang dipilih untuk menggali
kemampuan dari tiap komunitas dengan keanekaragaman kearifan lokal dalam
mewujudkan harapan. Menurut Sunyoto Usman (dalam Cholisin, 2011) ada beberapa
strategi yang bisa diterapkan dalam pemberdayaan komunitas, yaitu sebagai berikut.
a) Menciptakan iklim atau suasana yang memungkinkan potensi komunitas
masyarakat berkembang (enabling). Fokusnya adalah pengenalan bahwa setiap
manusia, komunitas masyarakat mempunyai kemampuan untuk berkembang.
b) Dalam rangka memperkuat potensi atau daya yang dimiliki komunitas
masyarakat (empowering), upaya yang dilakukan adalah memberi pendidikan,

1
kesehatan, dan kesempatan dalam memperoleh sumber kemajuan ekonomi
(modal, teknologi, informasi, tenaga kerja, dan pasar). Dapat dilakukan penguatan
individu, seperti dorongan, motivasi bekerja keras, hidup hemat, keterbukaan, dan
tanggung jawab. Selain itu penguatan institusi juga sangat dibutuhkan. Namun,
hal yang lebih penting adalah penguatan komunitas untuk berpartisipasi dalam
pemberdayaan
c) Memberdayakan bisa berarti melindungi (protection). Dalam hal ini, bukan berati
mengisolasi, tetapi lebih kepada mencegah terjadinya eksploitasi terhadap yang
lemah dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang.
4. Sementara itu, menurut Edi Suharto, pemberdayaan komunitas dapat dilakukan
dengan lima strategi yang biasanya disebut dengan 5P, yaitu sebagai berikut (Suharto,
2004).
a) Pemungkinan, bertujuan menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan
potensi masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus mampu
membebaskan masyarakat dari sekat- sekat kultural dan struktural yang
menghambat.
b) Penguatan, bertujuan memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu menumbuhkembangkan kemampuan
dan kepercayaan diri masyarakat yang menunjang kemandirian mereka.
c) Perlindungan, bertujuan melindungi masyarakat, terutama kelompok lemah agar
tidak tertindas oleh kelompok kuat; menghindari terjadinya persaingan yang tidak
seimbang (tidak sehat) antara yang kuat dan lemah; dan mencegah terjadinya
eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah.
d) Penyokongan, bertujuan memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat
mampu menjalankan peranan dan tugas kehidupannya. Pemberdayaan harus
mampu menyokong masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam posisi yang semakin
lemah dan terpinggirkan.
e) Pemeliharaan, bertujuan memelihara kondisi yang kondusif agar tetan terjadi
keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat.
Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan keseimbangan yang
memungkinkan setiap orang memperoleh kesempatan berusaha.
5. Beberapa contoh tindakan yang bisa dilakukan untuk tetap melestarikan kearifan lokal
sekaligus mengintegrasikannya dengan kemajuan zaman adalah sebagai berikut.
a) Menjaga keautentikan berbagai kearifan lokal, yaitu kearifan lokal ho 5. di (C a)
a) yang masih asli pada suku-suku pedalaman, seperti suku Baduy, suku Samin,
suku Anak Dalam, dan suku Dayak. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan
memberi mereka ruang untuk hidup dengan nilai-nilai lokal yang mereka anut
dan percayai.
b) Menjaga eksistensi budaya lokal, yaitu dengan cara memperluas fungsi dari
kearifan lokal tersebut agar bisa memenuhi fungsi-fungsi di luar urusan
tradisional tanpa menghilangkan fungsi aslinya. Sebagai contoh, pergelaran
Barong Rangda Bali, sebagai ritus adat, sekaligus sebagai pertunjukan atraksi

2
pariwisata.
c) Dalam sektor pertanian. Kearifan lokal dapat dijadikan sebagai karakter
masyarakat setempat dalam bertani. Misalnya, adanya gotong royong, pertanian
yang tidak merusak alam, mempertahankan keseimbangan alam, dan berbagai
upacara adat. Contohnya adalah konsep pranata mangsa atau ketentuan musim
dari Jawa; subak dari Bali, yaitu kaidah konservasi tanah dan air (terasering dan
sistem irigasi); serta tumpang sari, tua-muda, sada-sada, dan ragi-agi dari
Sumatera Utara.
d) Dalam penanggulangan kemiskinan. Berbagai kearifan lokal, seperti kerja keras,
gotong royong, dan penghormatan terhadap orang lain dapat diintegrasikan
dengan berbagai kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan yang
dilakukan oleh pemerintah maupun dunia internasional. Misalnya, kebijakan
keamanan pangan dengan mendirikan lumbung desa di desa-desa Kecamatan
Surade, Jawa Barat.
e) Dalam sektor ekonomi, kearifan lokal dapat mendorong terbentuknya ekonomi
kerakyatan yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat. Misalnya kategori
Usaha kecil dan Menengah (UKM) yang meliputi sektor pertanian, peternakan,
dan berbagai kerajinan makanan.
f) Dalam pedoman hidup. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan antara lain
sebagai berikut.

(1) Dalam segi kemanusiaan, rehumanisasi harus dilakukan. Rehumanisasi


adalah pemanusian manusia kembali. Manusia hendaknya terus-menerus
dipandang secara utuh, baik lahir maupun batin, sehingga berbagai
pembangunan mengarah pada kesejahteraan manusia, baik lahir maupun
batin.
(2) Memiliki kemampuan memilih yang baik. Berbagai kemudahan di era
globalisasi dan modernisasi membuat manusia berhadapan dengan berbagai
pilihan. Kemampuan memilih yang baik sangat ditentukan oleh penghayatan
terhadap berbagai aspek moral keagamaan, sosial, dan berbagai kearifan
lokal.
(3) Mengusahakan revitalisasi kebudayaan. Revitalisasi adalah proses, cara, dan
perbuatan menghidupkan kembali. Dalam konteks ini, kebudayaan dan
kearifan lokal lah yang dihidupkan kembali.
6. Pentingnya kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Lingkungan
hidup manusia dibagi atas internal dan eksternal. Lingkungan idup internal
merupakan keadaan yang dinamis dan seimbang, disebut homeostatis. Adapun
lingkungan hidup eksternal merupakan lingkungan luar tubuh manusia yang
terdiri atas tiga komponen sebagai berikut sif agar tetap ai kelompok keselarasan
memperoleh 6. melestarikan (Chandra, 2007).
a) Lingkungan fisik, yaitu segala sesuatu di sekitar kita yang berbentuk benda mati,
misalnya air, udara, tanah, cuaca, rumah, panas, sinar, dan radiasi.
b) Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu di sekitar kita yang bersifat biotik atau

3
benda hidup, seperti tumbuhan dan hewan.
c) Lingkungan sosial berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama,
pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial, dan politik.
7. Pembangunan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan dalam
prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumber daya alam, baik sumber daya alam
yang terbarukan maupun tak terbarukan. Seiring perkembangan teknologi, pesatnya
pembangunan tidak didiringi dengan kepedulian terhadap lingkungan. Kerusakan
lingkungan terjadi di berbagai tempat, eksploitasi berlebihan sebagai modal
pembangunan tidak diiringi dengan timbal balik terhadap kelestarian lingkungan dan
masa depan kehidupan generasi berikutnya.
8. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan terhadap lingkungan antara lain
sebagai berikut.
a) Lingkungan alam. Menurut UU Nomor 32 Tahun 2009, pencemaran lingkungan
hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/ atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Bentuk
pencemaran antara lain, pencemaran tanah yang disebabkan oleh beberapa jenis
polutan, seperti sampah plastik, sterofoam, botol, kaca, kaleng, detergen yang
tidak dapat diuraikan secara alami (non-biodegradable), dan bahan kimia dari
hasil kegiatan pertanian. Adapun pencemaran air dapat disebabkan oleh hasil
buangan industri, hasil buangan domestik, misalnya sisa detergen, dan hasil
buangan pertanian, misalnya sisa-sisa pupuk anorganik dan insektisida.
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh bahan pencemar, seperti hasil buangan
pabrik dan asap kendaraan bermotor.
b) Lingkungan sosial, misalnya meningkatnya jumlah pengangguran dan
kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh cukup banyak individu yang tersisih karena
tidak memiliki kualitas dan kesempatan untuk mengikuti arus pembangunan.
9. Konsep pembangunan berkelanjutan hadir untuk memperkecil dampak negatif dari
pembangunan yang mengancam lingkungan hidup. Laporan Komisi Dunia untuk
Lingkungan dan Pembangunan (Brundtland Repom mendefinisikan pembangunan
berkelanjutan sebagai usaha manusia unt memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri.
10. Sementara itu, dalam UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Pasal 1 Ayat 3) menjelaska pembangunan
berkelanjutan sebagai upaya dasar dan terencana van memadukan aspek lingkungan
hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan
lingkungan hidup se keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan masa depan.
11. Sedangkan pengertian konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
menurut William Ascher dan Robert Healy adalah slatu cara atau strategi
pembangunan yang memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang dan
menghindari eksploitasi sumber daya alam secara maksimal yang hanya memberikan

4
keuntungan jangka pendek.
12. Pras yarat bagi usaha pembangunan melalui strategi pembangunan berkelanjutan
adalah konservasi sumber daya hidup yang meliputi hal-hal sebagai berikut (Ascher
dan Healy, 1990).
a) memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem penopang hidup,
b) mengawetkan dan melindungi aneka ragam genetika, dan
c) pemanfaatan yang berkelanjutan dari berbagai spesies dan ekosistem.
13. Adapun ciri-ciri pembangunan berkelanjutan adalah sebagai berikut.
a) Menjamin pemerataan dan keadilan, yaitu generasi mendatang memiliki
kesamaan hak dan kewajiban dalam memanfaatkan dan melestarikan sumber
daya alam sehingga akan berkelanjutan.
b) Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan
ekosistem agar tercipta keseimbangan lingkungan.
c) Menggunakan pendekatan integratif sehingga terjadi keterkaitan yang kompleks
antara manusia dengan lingkungan untuk masa kini dan mendatang.
d) Menggunakan pandangan jangka panjang untuk merencanakan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan.
e) Meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya alam secara
bijaksana.
f) Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan pemenuhan
kebutuhan generasi mendatang dan mengaitkan bahwa pembangunan ekonomi
harus seimbang dengan konservasi lingkungan.
14. Salah satu rujukan gagasan pembangunan berkelanjutan tercantum dalam World
Conservation Strategy (Strategi Konservasi Dunia), yang dipublikasikan oleh IUCN,
UNEP, dan WWF pada tahun 1980. Isi rujukan tersebut adalah menetapkan visi
pembangunan yang berkelanjutan dan tujuan strateginya. Tujuannya adalah
perpaduan antara pelestarian dan pembangunan untuk menjamin perubahan-
perubahan terhadap planet bumi benar-benar bisa menjamin kesejahteraan dan
kelangsungan hidup mengganggu keberlangsungan hidup umat manusia.
15. Berikut ini adalah beberapa permasalahan lingkungan hidup yang mengganggu
keberlangsungan hidup manusia yang diakibatkan oleh pembangunan.
a) Limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun), yaitu sisa suatu usaha atau sisa produksi
yang berbahaya dan beracuri sehingga akan membahayakan lingkungan hidup.
Misalnya sisa kemasan, oli bekas, tumpahan minyak, dan sisa produksi.
b) Pencemaran air. Ternyata kurang dari 3% saja air bersih yang dapat digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari. Laporan dari World Water Development Report
(WWDR) menyebutkan bahwa setiap harinya sekitar dua juta ton sampah
mencemari perairan.
c) Kerusakan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah lapisan atmosfer bumi vang
berfungsi untuk melindungi makhluk hidup dari sinar ultraviolet. Kerusakan
lapisan ozon ini disebabkan oleh CFC (chlorofluorocarbon). yang biasanya
digunakan untuk kulkas, AC, dan pendorong aerosol pada parfum.
d) Pemanasan global (global warming), yaitu suatu proses meningkatnya suhu rata-

5
rata atmosfer, laut, dan daratan. Pemanasan global ini disebabkan oleh efek rumah
kaca dan aktivitas manusia, seperti pembakaran sampah, penebangan hutan, dan
sebagainya. Dampak dari pemanasan global misalnya mencairnya es di Kutub,
musim yang tidak menentu, pemutihan terumbu karang, bahkan perubahan iklim
yang ekstrem akan mengancam kehidupan manusia di bumi. Ancaman tersebut,
anatara lain sebagai berikut.
(1) Kegagalan panen karena cuaca yang tidak mendukung.
(2) Berkurangnya ketersediaan air bersih karena kekeringan dalam jangka waktu
lama.
(3) Maraknya banjir dan badai topan yang sewaktu-waktu melanda pemukiman
manusia.
(4) Wilayah-wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terancam tenggelam oleh
naiknya air laut.
(5) Panasnya suhu menimbulkan makin banyaknya wabah penyakit endemik
seperti leptospirosis, demam berdarah, diare, dan malaria (Winarno dan
Herimanto, 2012).
e) Menipisnya keanekaragaman hayati. Bukti menipisnya keanekaragam hayati ini
misalnya pada tahun 1980 hingga tahun 1995 negara-negara berkembang telah
kehilangan 200 juta hektar hutannya, sedikitnya 3.246 spesies seperti badak Jawa
dan harimau Sumatra berstatus kritis, sekitar 31.000 tumbuhan dan hewan
mengalami ancaman punah, dan sebagainya.
16. Di Indonesia terdapat berbagai permasalahan lingkungan yang sangat penting.
Contohnya, masalah penebangan hutan (deforestasi) dan penebangan liar (illegal
logging). Indonesia juga rawan masuknya limbah B3, kondisi aliran sungai (DAS)
yang sangat kritis, dan permasalaban ancaman punahnya spesies hewan dan
tumbuhan.
17. Ada prinsip-prinsip sederhana pelestarian lingkungan yang perlu kit. lakukan, yaitu
sebagai berikut.
a) Mengurangi eksploitasi (reduce).
b) Menggunakan kembali (reuse).
c) Mendaur ulang (recycle).
d) Memulihkan kembali (recovery).
e) Memperbaiki kembali (reserve).
18. Beberapa usaha pelestarian lingkungan yang dapat dilakukan di antaranya berikut ini.
a) pelestarian hutan,
b) pelestarian tanah guna mempertahankan kesuburannya,
c) pelestarian udara, dan
d) pelestarian laut dan pantai.
19. Untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup, pemakaian sumber daya alam harus
lebih bijaksana, antara lain dengan melakukan hal-hal berikut.
a) Membuat rumah dengan metode keberlanjutan, misalnya menggunakan a) bahan
yang ramah lingkungan dan memfasilitasi hemat energi.
b) Menggunakan energi yang terbarukan dan tidak merusak lingkungan. misalnya

6
biomassa, panas bumi, angin, air, dan matahari.
c) Menggunakan sistem pertanian organik agar pencemaran lingkungan hidup seperti
erosi tanah, degradasi lahan, limbah kimia bisa berkurang.
d) Dalam bidang transportasi dibutuhkan transportasi publik yang tepat waktu, aman,
dan nyaman agar masyarakat beralih dari transportasi pribadi ke umum.
e) Menggunakan air lebih efisien agar bisa menggunakan air secara berkelanjutan.
Misalnya menggunakan alat-alat yang hemat air, menampung air hujan, dan lebih
peduli dalam penggunaan air sehari- hari.
f) Mengolah limbah dengan cara mengurangi penggunaan barang, menggunakan
kembali benda-benda yang masih bisa digunakan, dan melakukan daur ulang.
20. Upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup sudah tertuang dalam Undang-
Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup ini adalah upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan
hukum.
21. Sementara pada tahun 1997, Kementerian Negara Lingkungan Hidup masalahan vaitu
berupa Agenda 21. Program pokok Agenda 21 ini adalah sebagai berikut.
a) Pelayanan masyarakat memuat program pengentasan kemiskinan, perubahan pola
konsumsi, dinamika kependudukan, pengelolaan dan peningkatan kesehatan,
pengembangan perumahan dan pemukiman, serta sistem perdagangan global,
instrumen ekonomi, neraca ekonomi, dan lingkungan terpadu.
b) Pengelolaan limbah memuat program perlindungan atmoster, pengelolaan bahan
kimia beracun, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, pengelolaan
limbah radioaktif, dan pengelolaan limbah padat dan cair.
c) Pengelolaan sumber daya tanah memuat program penatagunaan sumber daya tanah,
pengelolaan hutan, pengembangan pertanian dan pedesaan, serta pengelolaan
sumber daya air.
d) Pengelolaan sumber daya memuat program konservasi keanekaragaman hayati,
pengembangan bioteknologi, dan pengelolaan terpadu wilayah pesisir dan lautan.
22. Masyarakat yang menerapkan prinsip berkelanjutan (sustainable society) sangat perlu
dibangun dan dikembangkan. Terdapat empat prinsip etika berkelanjutan untuk
mendasari etika sustainable society, yaitu sebagai berikut (Chiras (1992) dalam
Adisendjaja (2003)).
a) Sustainable society memegang teguh etika bahwa bumi memiliki sumber-sumber
yang terbatas dan digunakan oleh semua organisme.
b) Manusia merupakan bagian dari alam dan juga merupakan subjek dari hukum-
hukum alam dan tidak kebal terhadap hukum alam. Dengan demikian, manusia
bukan merupakan puncak atau penguasa alam, tetapi satu anggota dari jaring-jaring
kehidupan yang saling berkaitan dan terpengaruh oleh hukum dan keterbatasan-
keterbatasan alam.
c) Manusia yang berhasil merupakan manusia yang mampu bekerja sama dengan

7
kekuatan-kekuatan alam bukan manusia yang mendominasi alam.
d) Memengang prinsip yang tegas bahwa ekosistem yang sehat yang berfungsi baik
adalah sangat penting untuk semua bentuk kehidupan.
23. Terdapat berbagai faktor untuk menentukan terwujudnya masyarakat yang
berkelanjutan (sustainable society). Menurut James Garbarino, faktor-faktor tersebut
antara lain sebagai berikut (Soetomo, 2008).
a) Koreksi terhadap pola kependudukan yang kurang mendukung.
b) Adanya keadaan yang menawarkan prospek jangka panjang bagi terciptanya
keadilan.
c) Gaya hidup masyarakat kota yang industri harus disesuaikan guna pengembangan
manusia jangka panjang.
d) Mengarahkan inovasi teknologi dengan cara menciptakan substitusi yang melimpah
dari sumber daya alam yang langka. Tujuannya adalah untuk mengurangi faktor
pembatasan sumber daya alam.
24. Dengan menggunakan konsep pembangunan berkelanjutan, partisipasi komunitas
masyarakat sangat dibutuhkan bahkan dijadikan sebagai unsur mutlak. Dalam
pembangunan berkelanjutan tersebut terdapat siklus hubungan yang kompleks yaitu
antara produksi, pendapatan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Dengan
demikian, apabila komunitas masyarakat mampu memadukan empat aspek tersebut,
yang demikian itu oleh Garbarino disebut masyarakat yang berkelanjutan (Soetomo,
2008).
25. Menurut Salim (dalam Soetomo, 2008) pembangunan berkelanjutan tidak terbatas
pada pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan saja, tetapi juga
menyangkut keberlanjutan sosial dan ketahanan sosial. Dalam hal ini, potensi
komunitas masyarakat perlu ikut dikembangkan.

Kesimpulan
pemberdayaan masyarakat merupakan strategi untuk mewujudkan kemampuan dan
kemandirian masyarakat. Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan
memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan, kesenjangan,
ketidakberdayaan.

Anda mungkin juga menyukai