Anda di halaman 1dari 26

MENGENALI DAN

Diklat Nasional E-guru.Id


MEMAHAMI “Menguatkan Kompetensi Guru
KARAKTER Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru”
Sabtu, 29 Januari 2022
PESERTA DIDIK
Nur Widiasmara, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Jurusan Psikologi - Universitas Islam Indonesia
nurwidiasmara@uii.ac.id
Pokok Bahasan
1. Pentingnya mengenali dan memahami karakter peserta didik
2. Mengenali karakter peserta didik
3. Tips mengenali dan memahami serta mengembangkan
karakter peserta didik
4. Kaitan memahami karakter dan proses belajar peserta didik
5. Strategi meningkatkan motivasi belajar peserta didik

2
1
Pentingnya Mengenali dan
Memahami Karakter Peserta Didik
Dengan mengenali dan memahami karakter
peserta didik, maka …..
● Guru dapat mengidentifikasi karakter mana yang menjadi potensi
keunggulan dan kelemahan yang menjadi keterbatasan peserta didik.
● Guru dapat memetakan kondisi dan kebutuhan peserta didik sesuai
dengan karakternya masing-masing.
● Guru dapat memberikan pendidikan dan layanan pendukung
termasuk memberikan tugas dan penilaian yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik.
● Guru dapat mengembangkan potensi keunggulan yang dimiliki peserta
didik dan menangani kelemahan yang menjadi keterbatasan peserta
didik yang mungkin muncul dari karakter yang dimilikinya.

4
2 Mengenali Karakter Peserta Didik
Keragaman Karakter Peserta Didik dan
Kebutuhan Belajarnya (1)
● Perkembangan kita sebagai manusia serupa dalam banyak hal, namun
tidak dalam segala hal.
● Bahkan di antara anggota keluarga yang sama, terdapat keragaman dan
perbedaan mencolok dalam penampilan, minat, kemampuan, dan
temperamen.
● Dalam dunia pendidikan, keragaman dan perbedaan ini memiliki
implikasi penting dalam pengajaran dan pembelajaran.
● Oleh karena itu, menjadi penting untuk menganalisis keragaman
karakter yang melekat pada peserta didik.

6
Keragaman Karakter Peserta Didik dan
Kebutuhan Belajarnya (2)
● Diantaranya adalah konsep kecerdasan, kreativitas, dan gaya belajar
karena istilah-istilah ini sering disalahpahami.
● Selain itu, keragaman juga dapat dilihat dari perbedaan gender,
kepribadian, status sosial ekonomi, bahasa dan budaya, dan
peserta didik yang beresiko.
● Di sekolah, kemungkinan akan ditemukan peserta didik yang secara
signifikan berbeda jika dibandingkan dengan peserta didik sekelasnya,
sehingga diperlukan adanya pemahaman terhadap masalah belajar yang
umum dan dan mungkin terjadi pada peserta didik.
● Pada situasi seperti ini, seorang guru perlu mengenali masalah, mencari
bantuan, dan merencanakan pengajaran yang sesuai kondisi dan
kebutuhan peserta didik.
7
Keragaman Karakter Peserta Didik (1)

Kecerdasan Kreativitas
Ø Kecerdasan melibatkan kemampuan untuk menerapkan vKreativitas adalah proses yang melibatkan
pengetahuan dan pengalaman sebelumnya secara restrukturisasi/penataan kembali terhadap
fleksibel untuk menyelesaikan tugas-tugas yang masalah/persoalan yang dihadapi secara mandiri untuk
menantang. melihat sesuatu dengan cara baru dan imajinatif.
Ø Menurut teori triarki kecerdasan Sternberg, kecerdasan v Kreativitas membutuhkan pemikiran divergen, komponen
mencakup tiga bentuk: analitis, kreatif, dan praktis. penting dari banyak konsep tentang kreativitas.
Ø Gardner berpendapat ada delapan jenis kecerdasan, atau v Kreativitas sulit diukur, tetapi dapat diukur melalui tes
kerangka berpikir, yaitu verbal, matematika, spasial, pemikiran divergen.
kinestetik-jasmani, musik, intrapersonal, interpersonal, dan
naturalis.
Ø Konsep kecerdasan emosional pada awalnya dikembangkan
oleh Salovey dan Mayer.
Ø Goleman mempopulerkan konsep kecerdasan emosional
dalam bukunya, Emotional Intelligence.
Ø Mayer, Salovey, dan Goleman menekankan bahwa
kecerdasan emosional merupakan aspek penting untuk
menjadi orang yang kompeten.
Keragaman Karakter Peserta Didik (2)

Gaya Belajar dan Berpikir Gender


Ø Gaya belajar dan berpikir bukanlah kemampuan, v Para peneliti telah mengidentifikasi bahwa ada sejumlah
melainkan cara yang lebih disukai untuk menggunakan perbedaan gender dalam domain fisik, kognitif,
kemampuan dalam belajar. pribadi, dan sosial.
Ø Setiap individu memiliki sejumlah gaya belajar dan v Rata-rata peserta didik laki-laki dan perempuan memiliki
berpikir. kemampuan akademik yang sama tetapi agak
Ø Namun penelitian yang ada menunjukkan adanya kritik berbeda dalam tingkat aktivitas fisik, pengalaman
terhadap beberapa konsep tentang gaya belajar dan dengan teknologi, motivasi, rasa percaya diri,
berpikir. hubungan interpersonal, perilaku di kelas, dan
Ø Meskipun demikian, beberapa pendidik percaya bahwa aspirasi karir.
konsep gaya belajar dan berpikir itu berharga/penting v Perbedaan biologis (misalnya, tingkat hormon terkait
dalam membantu peserta didik belajar lebih efektif. gender dan perbedaan dalam perkembangan otak)
menjelaskan beberapa perbedaan gender, tetapi
sosialisasi dan lingkungan sosial (yang dapat
memperkuat perbedaan kecil berbasis biologi) mungkin
merupakan akar dari banyak perbedaan antara peserta
didik laki-laki dan perempuan.
Keragaman Karakter Peserta Didik (3)

Kepribadian dan Temperamen Status Sosial Ekonomi


Ø Kepribadian mengacu pada pikiran, emosi, dan vKonsep status sosial ekonomi (SEE) mencakup sejumlah
perilaku khas yang mencirikan cara individu variabel, termasuk pendapatan keluarga, tingkat
beradaptasi dengan dunia. pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua.
Ø Temperamen mengacu pada gaya perilaku dan cara v Status sosial ekonomi keluarga—baik SSE tinggi, SSE
khas seseorang untuk merespons. menengah, atau SSE rendah—memberi kita gambaran
tentang posisi anggota keluarga di masyarakat.
v Beberapa variabel tersebut dapat mencakup:
1) jenis lingkungan tempat tinggal mereka,
2) seberapa besar pengaruh mereka terhadap
pengambilan keputusan politik,
3) kesempatan pendidikan apa yang tersedia bagi
mereka,
4) sumber daya apa yang mereka miliki di rumah
mereka, dan sebagainya.
Keragaman Karakter Peserta Didik (4)

Bahasa dan Budaya Peserta Didik Beresiko


Ø Konsep budaya meliputi perilaku dan sistem v Peserta didik yang berisiko adalah mereka dengan
kepercayaan yang menjadi ciri kelompok sosial kemungkinan gagal yang tinggi untuk memperoleh
yang sudah lama berdiri. keterampilan akademik minimum yang diperlukan
Ø Selain itu, sebagian besar negara termasuk warga dari untuk sukses di dunia orang dewasa.

Ø berbagai kelompok etnis.


Secara umum, kelompok etnis adalah sekelompok
v Banyak peserta didik beresiko putus sekolah sebelum
lulus pendidikan dasar, dan banyak lainnya lulus tanpa
individu dengan budaya yang sama. penguasaan keterampilan dasar dalam membaca atau
Ø Banyak anak dan remaja memandang dialek asli matematika.
mereka sebagai bagian integral dari identitas etnis
mereka.
Ø Lebih jauh lagi, ketika dialek tertentu adalah bahasa
yang disukai oleh anggota komunitas lokal, sering kali itu
menjadi sarana di mana orang dapat terhubung secara
efektif satu sama lain dalam interaksi tatap muka dan
pesan teks.
Tips Mengenali dan Memahami

3
serta Mengembangkan Karakter
Peserta Didik
Bagaimana guru dapat mengenali dan memahami
setiap karakter keragaman peserta didik?
● Guru perlu mengamati dan mengevaluasi karakter peserta didik terkait keragaman dan
perbedaan yang nampak (termasuk hal apa saja yang menjadi keunggulan dan kelemahannya).
● Selain itu guru perlu memahami apa yang menjadi penyebab kenapa peserta didik mengalami
kondisi tersebut.
● Ketika guru menemukan kondisi tersebut, guru diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
mengatasi keterbatasannya dan memberikan perhatian pada potensinya untuk terus
dikembangkan.
● Konsultasikan dan bekerjasama dengan profesional terpercaya, seperti psikolog
anak/sekolah dan atau dokter anak yang dapat melakukan asesmen secara lengkap,
mengetahui karakter potensi dan keterbatasannya serta memberikan rekomendasi intervensi.
● Hasil asesmen dan rekomendasinya akan membantu guru dalam mengembangkan dan
menangani peserta didik di sekolah.
● Guru dapat menyiapkan Rencana Pembelajaran pada umumnya yang sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan peserta didik atau bahkan Rencana Pendidikan Individual (RPI) yang
dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka dalam proses belajar.
Bagaimana guru dapat mengembangkan setiap
karakter keragaman peserta didik? (1)

Kecerdasan Kreativitas
● Semua pendekatan tentang kecerdasan § Guru dapat mendukung kreativitas di dalam
dapat membantu guru untuk berpikir lebih kelas dengan memberikan pengalaman
luas tentang apa yang membentuk multikultural untuk membantu peserta didik
kompetensi peserta didik. berpikir secara fleksibel dan kreatif.
● Namun, pada sisi lain, guru perlu memahami § Guru dapat mendorong kreativitas dalam
bahwa kecerdasan umum sudah dapat interaksi mereka dengan peserta didik
menjadi prediktor yang cukup baik untuk dengan menerima jawaban yang
melihat performansi prestasi di sekolah unik/tidak biasa dan imajinatif;
maupun pekerjaan. mempertanyakan asumsi; menggunakan
curah pendapat dan memberikan
toleransi adanya perbedaan pendapat.
Bagaimana guru dapat mengembangkan setiap
karakter keragaman peserta didik? (2)

Gaya Belajar dan Berpikir Gender


● Guru dapat membantu peserta didik § Sebagai guru, terkadang kita mungkin
memberikan waktu untuk perlu menyesuaikan strategi
memahami apa yang dipelajari serta pengajaran dengan karakteristik
menumbuhkan minat dan motivasi unik peserta didik laki-laki dan
dalam belajar. perempuan.
● Guru dapat memberikan optimisme § Secara umum, guru perlu memiliki
bagi peserta didik tentang harapan yang sama tinggi untuk
pentingnya belajar dan capaian peserta didik laki-laki dan perempuan
dalam belajar. serta memastikan bahwa keduanya
memiliki kesempatan yang sama
untuk berkembang di sekolah.
Bagaimana guru dapat mengembangkan setiap
karakter keragaman peserta didik? (3)

Kepribadian dan Tempramen Status Sosial Ekonomi


● Faktor kepribadian dapat memberi guru kerangka § Sebagai guru, kita dapat:
berpikir tentang karakteristik kepribadian peserta
didik. 1) membantu peserta didik pada kelompok sosial
● Faktor conscientiousness / kesadaran terbukti ekonomi rendah untuk berhasil di kelas dengan
mengembangkan potensi mereka,
menjadi faktor penting dalam perkembangan
anak-anak dan remaja di sekolah, seperti
bagaimana mengatur aktivitas sehari-hari termasuk
2)emosional
memberikan dukungan akademis dan
yang kadang-kadang mereka butuhkan
dalam belajar.
● Temperamen yang sulit menempatkan seorang
untuk menghadapi keadaan yang sulit yang mereka
hadapi sehari-hari.
peserta didik pada risiko munculnya masalah di
sekolah.
● Guru perlu membantu peserta didik tersebut
dengan cara merespon perlahan-lahan, sabar,
pengertian, penuh kasih sayang, tidak keras,
dan tidak boleh memaksakan peserta didik.
Bagaimana guru dapat mengembangkan setiap
karakter keragaman peserta didik? (4)

Bahasa dan Budaya Peserta Didik Beresiko


● Semua peserta didik mendapat manfaat ketika guru § Untuk membantu peserta didik beresiko agar berhasil di
meningkatkan pemahaman tentang perbedaan sekolah, guru dapat:
budaya dan etnis serta mendorong interaksi sosial di
antara peserta didik dari kelompok yang beragam. 1) Mengidentifikasi mereka sedini mungkin,
2) Membuat rencana pembelajaran yang relevan
dengan kebutuhan dan minat mereka,

3) Mengkomunikasikan harapan yang realistis


untuk keberhasilan akademik mereka, serta

4) Memberikan dukungan yang cukup dan


mendorong keterlibatan mereka dalam kegiatan
sekolah.
4
Kaitan antara Memahami Karakter
Dan Proses Belajar Peserta Didik
Pengertian Belajar
● Meskipun para ahli teori tidak menyepakati satu definisi belajar yang sama, sebagian
besar setuju bahwa belajar terjadi ketika pengalaman menyebabkan perubahan

dalam pengetahuan atau perilaku seseorang.

● Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku, pengetahuan,


dan keterampilan berpikir yang terjadi melalui pengalaman.

● Beberapa perilaku tidak termasuk dalam kategori belajar, seperti perilaku bawaan sejak
lahir (berkedip atau menelan).

● Termasuk perubahan yang disebabkan oleh kematangan, penyakit, kelelahan, atau

kurangnya nutrisi dikecualikan dari definisi umum belajar.


Pendekatan dalam Memahami Proses Belajar
● Pendekatan Behavioris
Ø Perilaku harus dijelaskan oleh pengalaman yang dapat diamati secara langsung, bukan oleh proses
mental. Pengkondisian klasik dan pengkondisian operan adalah pendekatan perilaku yang
menekankan pembelajaran asosiatif (hubungan antar peristiwa/kondisi).
● Pendekatan Kognitif/Pemrosesan Informasi
Ø Berfokus pada bagaimana seseorang memproses informasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran,
dan proses kognitif lainnya.
● Pendekatan Kognitif Sosial
Ø Menekankan pada interaksi perilaku, lingkungan, dan orang (kognisi) dalam menjelaskan
pembelajaran.
● Pendekatan Konstruktivis
Ø Terbagi menjadi dua kognitif dan sosial. Kognitif menekankan konstruksi kognitif pengetahuan dan
pemahamanseseorang serta sosial fokus pada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan
pengetahuan dan pemahaman.
● Pendekatan Proses Kognitif Kompleks
Ø Berfokus pada bagaimana seseorang belajar dengan cara yang lebih kompleks seperti metakognisi,
strategi belajar, berpikir kritis, berpikir kreatif, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.
Motivasi dalam Belajar
● Motivasi adalah proses yang memulai, mengarahkan, dan mempertahankan
perilaku.
● Sehingga, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang memiliki energi, arah
dan bertahan.
● Studi motivasi berfokus pada:
1) bagaimana dan mengapa seseorang memulai tindakan yang diarahkan pada
tujuan tertentu,
2)berapa lama seseorang memulai aktivitas,
3)seberapa intensif seseorang terlibat dalam aktivitas,
4)seberapa gigih seseorang dalam upaya untuk mencapai tujuan, dan
5) apa yang seseorang pikirkan dan rasakan di sepanjang proses mencapai
tujuan.
Jenis Motivasi
● Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
● Motivasi Intrinsik
Ø Kecenderungan alami untuk mencari dan menaklukkan tantangan saat
seseorang mengejar minat pribadi dan melatih kemampuan.
● Motivasi Ekstrinsik
Ø Didasarkan pada faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan aktivitas
itu sendiri. Individu tidak benar-benar tertarik pada aktivitas itu sendiri, tetapi
hanya peduli tentang apa yang akan diperoleh.
● Perbedaan esensial antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik adalah alasan
seseorang untuk bertindak.
● Jika alasan tindakannya internal, motivasinya intrinsik; jika alasan
tindakannya eksternal, motivasinya ekstrinsik.
Pendekatan dalam Memahami Motivasi
pada Peserta Didik
● Perspektif Perilaku
Ø Menekankan bahwa penghargaan dan hukuman eksternal adalah faktor kunci yang
menentukan motivasi peserta didik.
Ø Dorongan berasal dari stimulus atau peristiwa positif atau negatif yang dapat memotivasi
perilaku peserta didik.
● Perspektif Humanistik
Ø Menekankan kapasitas individu peserta didik terkait pertumbuhan pribadi, kebebasan untuk
memilih pilihan karir sendiri, dan kualitas positif dari peserta didik tersebut.
● Perspektif Kognitif
Ø Menekankan bahwa pemikiran peserta didik mengarahkan motivasi mereka.
Ø Berfokus pada motivasi internal untuk mencapai keyakinan peserta didik bahwa mereka dapat
secara efektif mengatur diri mereka; dan menetapkan tujuan, merencanakan, dan memantau
kemajuan untuk dapat mencapai tujuan.
● Perspektif Sosial
Ø Menekankan perlunya interaksi sosial, yang dapat tercermin dalam motivasi peserta didik untuk
menghabiskan waktu dengan teman sebaya, persahabatan yang erat, keterikatan dengan orang
tua, dan keinginan mereka untuk memiliki hubungan yang positif dengan guru.
5
Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar
Peserta Didik
Bagaimana guru dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik?
● Menguatkan Keyakinan
ØGuru dapat menguatkan keyakinan tentang mengapa peserta didik perlu mencapai dan menunjukkan
tingkat kemampuan yang lebih baik dari sebelumnya.
ØHal ini dapat mempengaruhi interaksi positif guru dengan peserta didik, dan pada akhirnya dapat
mempengaruhi motivasi dan pencapaian peserta didik di masa depan.
● Komunikasikan Keyakinan
ØGuru dapat mengkomunikasikan keyakinan kepada peserta didik baik secara langsung maupun
tidak langsung.
ØSecara langsung misalnya, melalui komentar pada hasil tugas yang diberikan kepada mereka) dan tidak
langsung misalnya, melalui komunikasi nonverbal yang ditunjukkan kepada peserta didik).
● Menumbuhkan Semangat
ØGuru dapat menumbuhkan semangat kepada peserta didik agar lebih optimis dan produktif.
ØHal ini dapat dilakukan dengan menyampaikan pesan—tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga melalui
tindakan positif—bahwa para peserta didik dapat mencapai keberhasilan karena usaha yang gigih dari
mereka.

25
Daftar Pustaka
● Ormrod, J. E., Anderman, E. M., & Anderman, L. (2017).
Educational psychology: Developing learners, ninth edition, global
edition. Harlow-Essex, England: Pearson Education Limited.
● Santrock, J. W. (2016). Educational psychology, sixth edition. New
York: McGraw-Hill Education.
● Woolfolk, A. (2019). Educational psychology, fourteenth edition,
global edition. Harlow-Essex, England: Pearson Education Limited.

26

Anda mungkin juga menyukai