Anda di halaman 1dari 2

1.

Pembahasan
Kita harus mengakui bahwa Indonesia adalah negara berkembang yang ditandai
dengan asimetris informasi yang tinggi, perlindungan investor rendah, dan struktur
perusahaan didominasi oleh keluarga dan kepemilikan institusional. Dalam konteks
inovasi terbuka dan digitalisasi, Indonesia sudah mulai menangkap lebih banyak inovasi
terbuka dan beberapa perusahaan mungkin telah menerapkan inovasi terbuka ini. Saat ini,
inovasi terbuka adalah suatu keharusan. Pada dasarnya paradigma inovasi terbuka
merupakan sarana atau wadah bagi investor di perusahaan untuk bermitra dengan institusi
dan perusahaan lain untuk mewujudkan ide-ide kreatifnya. Inti dari inovasi adalah
bagaimana berpikir kreatif dan menemukan terobosan-terobosan baru. Perusahaan yang
berinovasi akan terus tumbuh dan berkembang. Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam rangka inovasi terbuka adalah bermitra
dengan lembaga pendidikan dan perusahaan lain untuk mewujudkan ide-ide bisnis
kreatif. Namun, hal ini belum terlihat di Indonesia. Paradigma inovasi terbuka sangat
penting, terutama di Indonesia. Apalagi, Indonesia telah mengintensifkan penggunaan
teknologi informasi dan digitalisasi di berbagai sektor. Hal ini dapat meminimalisir
kondisi asimetri informasi, menciptakan pasar saham yang dinamis, dan tentunya
mengundang investor asing untuk berinvestasi di Indonesia

2. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada perdebatan tentang adanya
asimetri informasi dan struktur kepemilikan dalam kaitannya dengan biaya modal
ekuitas. Penelitian ini juga berharap dapat menjadi masukan yang berharga bagi investor
dalam mempertimbangkan investasinya. Selanjutnya dari hasil penelitian ini, investor
juga dapat mempertimbangkan kepemilikan asing atau kepemilikan institusional dalam
menentukan investasinya. Bagi regulator, penting untuk menciptakan pasar modal yang
sehat dan lebih mendorong investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Oleh karena
itu, isu pasar modal di negara berkembang, seperti kurangnya perlindungan bagi investor
dan tingginya asimetri informasi, dapat terbantahkan.

3. Kesimpulan
Hasil pengujian menyimpulkan bahwa asimetri informasi berpengaruh signifikan
terhadap biaya modal ekuitas. Sementara itu, struktur kepemilikan juga bepengaruh
signifikan terhadap biaya modal ekuitas. Disimpulkan juga bahwa perusahaan kecil,
asimetri informasi berpengaruh terhadap tingginya biaya modal ekuitas, sedangkan untuk
perusahaan besar, tidak ada pengaruh yang signifikan. Asimetri informasi juga ditemukan
memiliki pengaruh yang signifikan pada perusahaan dengan laba negatif dan tingkat
leverage yang tinggi.

4. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, pertama yaitu hanya menggunakan
observasi dalam konteks lokal, yaitu Indonesia. Kedua, dari dimensi waktu penelitian ini
hanya mengumpulkan data dari 2016 hingga 2019.

Anda mungkin juga menyukai