Oleh Kelompok 10
1. Nur Hamidah (201420003)
2. Raihan Fizri Alifta (201420016)
3. Haezah Nur Shabrina (201420023)
Bismillahirrahmanirrahim..
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Memahami Studi
Sejarah Kebudayaan Islam ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen
pada Mata Kuliah Metodologi Studi Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Sejarah Kebudayaan Islam bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Juhji, M.Pd, selaku
Dosen Mata Kuliah Metodologi Studi Islam yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah
yang penulis tekuni.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Serang, 5 Desember 2020
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Kebudayaan Islam.................................................................................................3
B. Sejarah Islam Pada Masa Nabi............................................................................4
1. Dakwah Periode Mekkah ................................................................................5
2. Dakwah Periode Madinah ..............................................................................6
C. Sejarah Kebudayaan Islam Masa Khulafaurrasidin .........................................7
D. Masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah ..............................................................13
E. Masa Tiga Kerajaan Besar ..................................................................................15
BAB III.............................................................................................................................18
PENUTUP........................................................................................................................18
A. Simpulan...............................................................................................................18
B. Saran.....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad telah meninggalkan warisan rohani yang agung, yang telah
menaungi dunia dan memberi arah kepada kebudayaan dunia selama dalam
beberapa yang lalu. ia akan terus demikian sampai Tuhan menyempurnakan
cahaya-nya ke seluruh dunia.Warisan yang telah memberi pengaruh besar pada
masa lampau itu. Dan akan demikian, bahkan lebih lagi pada masa yang akan
datang,ialah karena ia telah membawa agama yang benar dan meletakkan dasar
kebudayaan satu-satunya yang akan menjamin kebahagiaan dunia ini. Agama
dan kebudayaan yang telah dibawa muhammad kepada umat manusia melalu
wahyu Tuhan itu,sudah begitu berpadu sehingga tidak dapat lagi terpisahkan.
1
2
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Apa pengertian kebudayaan?
2. Apa kebudayaan islam itu?
3. Bagaimana sejarah awal msa kelahiran islam?
C. Tujuan
Setelah mendiskusikan tema ini, kita dapat memperoleh beberapa tujuan sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian kebudayaan
2. Dapat mengetahui sejarah terbentuknya kebudayaan islam
3. Dapat membedakan kebudayaan lokal dengan kebudayaan islam
4. Dapat mengetahui sejarah awal masa kelahiran islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebudayaan Islam
Kebudayaan ialah gabungan antara tenaga fikiran dengan tenaga
fikiran dengan tenaga lahir manusia ataupun hasil daripada gabungan tenaga
batin dan tenaga lahir manusia. Apa yang difikirkannya itu dilahirkan dalam
bentuk sikap, maka hasil daripada gabungan inilah yang dikatakan
kebudayaan. Jadi kalau begitu, seluruh kemajuan baik yang lahir ataupun
yang batin walau dibidang apapun dianggap kebudayaan.Sebab hasil daripada
daya pemikiran dan daya usaha tenaga lahir manusia akan tercetuslah soal-
soal politik, pendidikan, ekonomi, seni, pembangunan dan kemajuan-
kemajuan lainnya.
Secara garis besar,defenisi kebudayaan islam dikelompokkan kedalam
enam kelompok sesuai dengan tinjauan dan sudut pandang masing-masing
membuat defenisi. Kelompok pertama menggunakan pendekatan deskriptif
dengan menekankan pada sejumlah isi yang terkandung didalamnya seperti
definisi yang dipakai oleh tailor bahwa kebudayaan itu adalah keseluruhan
yang amat kompleks meliputi ilmu pengetahuaan, kepercayaan, seni, hukum,
moral, adat istiadat dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diterima
manusia sebagai anggota masyarakat.
Kelompok kedua menggunakan pendekatan historis dengan
menekankan pada warisan sosial dan tradisi kebudayaan seperti definisi yang
dipakai oleh Park dan Burgess yang menyatakan bahwa kebudayaan suatu
masyarakat adalah sejumlah totalitas dan organisasi dan warisan sosial yang
diterima sebagai sesuatu yang bermakna yang dipengaruhi oleh watak dan
sejarah hidup suatu bangsa. Dari berbagai tujuan dan sudut pandangan
tentang definisi kebudayaan, menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan
sesuatu persoalan yang sangat luas.
Al-qu’ran memandang kebudayaan itu merupakan suatu proses, dan
meletakkan kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia.Kebudayaan
merupakan suatu totalitas kegiatan manusia yang meliputi kegiatan akal hati
dan tubuh yang menyatu dalam suatu perbuatan. Jadi secara umum
3
4
kebudayaan islam adalah hasil akal, budi, cipta rasa, karsa, dan karya
manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid.islam sangat menghargai
akal manusia untuk berkiprah dan berkembang.
Diantara orang-orang yang msuk Islam diluar Mekah antara lain Abu
Zar Al-Giffari dan Tufail bin Amr Ad-Dausi. Sedangkan dari kalangan
orang kafir yang masuk Islam ialah Hamzah bin Abdul Muthalib dan
Umar bin Khattab. Dalam menjalankan dakwahnya, Rasulullah tidak
hanya menemukan orang-orang yang mempercayai sekaligus masuk
6
Utara di barat, serta sampai ke dataran tinggi Iran dan Asia Tengah di
timur. Kekhalifahan Rasyidin merupakan negara terbesar dalam sejarah
sampai masa tersebut. Nabi Muhammad tidak mengajarkan secara
langsung bagaimana memilih pemimpin setelah dia meninggal. Secara
tidak langsung, Islam memberikan kebebasan untuk membuat model
pemilihan khalifah. Kepemimpinan keempat Khulafaur Rasyidin pun
berbeda-beda sesuai dengan karakter pribadi dan situasi masyarakatnya.
Umar bin Khattab menolak usulan dari Abu Bakar. Umar mengatakan
bahwa Abu Bakar yang pantas menjadi Khalifah dari kaum Muhajirin.
Setelah melalui musyawarah, disepakati bahwa Abu Bakar yang pantas
menjadi Khalifah. Adapun kesepakatan tersebut karena Abu Bakar adalah :
a) Orang pertama orang yang mengakui peristiwa Isra Mi'raj,
b) Orang yang menemani Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah,
c) Orang yang sangat gigih dalam melindungi orang yang memeluk
agama Islam,
d) Imam shalat sebagai penggati Nabi Muhammad ketika sedang
sakit.
9
Setelah sepakat, Umar bin Khattab menjabat tangan Abu Bakar dan
menyatakan baiatnya kepada Abu Bakar. Lalu diiukti oleh Sa’ad bin
Ubadah. Dan Umat Islam seluruhnya. Abu Bakar menamai dirinya sebagai
Khalifatur Rasul atau sebagai pengganti Muhammad.
setuju dengan Abu Bakar dan kemudian disetujui oleh kaum muslim
dengan serempak. Ketika Abu Bakar sakit, beliau memanggil Utsman bin
Affan untuk menulis wasiat yang berisi tentang penunjukan Umar bin
Khattab sebagai penggantinya. Tujuannya agar ketika sepeninggal beliau
tidak ada kemungkinan perselisihan di kalangan umat Islam untuk masalah
Khalifah. Keputusan Abu Bakar tersebut diterima oleh Umat Islam,
sehingga mereka secara beramai-ramai membaiat Umar sebagai Khalifah.
Dengan demikian keputusan tersebut bukan keputusan Abu Bakar sendiri
namun persetujuan seluruh umat Muslim. Pada masa Umar dirinya
mendapat gelar dari kaum muslimin yang awalnya Khalifatur Rasul atau
pengganti Rasul ditambah sebagai Amirul Mu'minin atau pemimpin orang-
orang beriman. Hal ini dilakukan kaum Muslimin karena dinilai gelar
Khalifatur Rasul terlalu panjang dan lebih pantas sebagai Amirul
Mu'minin. Umar menjabat sebagai Khalifah selama 10 tahun.
Ketika Umar sakit keras karena tertikam oleh Abu Lu'lu'ah al-Majusi
seorang budak asal persia, dia membentuk tim formatur yang terdiri dari
Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin
Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Saad bin Abi Waqqas. Tugas tim
formatur memilih salah seorang diantara mereka sebagai penggantinya.
11
Dia menghadapi situasi yang berbeda dengan zaman Abu Bakar dan
Umar. Dimana umat Islam pada masa Abu Bakar dan Umar masih bersatu,
mereka memiliki banyak tugas yang harus dituntaskan seperti perluasan
wilayah Islam. selain itu kehidupan sosialnya masih sangat sederhana dan
belum banyak terpengaruh oleh kekayaan dan kedudukan. Sedangkan
zaman Ali bin Abu Thalib wilayahnya luas dan besar, serta perjuangannya
sudah terpengaruh oleh motivasi duniawi. Ali menghadapi kelompok
penentang sangat kuat ketika memberlakukan kebijakannya pada
pemecatan pejabat-pejabat. Hal ini yang dianggap penyebab munculnya
pemberontakan. Beliau menghadapi juga perlawanan dari Zubair bin
Awwam dan Aisyah karena dianggap tidak menghukum pelaku
pembunuhan Utsman bin Affan. Pertentangan keduanya mengakibatkan
Perang Jamal atau perang unta karena Aisyah menunggang unta dalam
peperangan. Pertentangan Ali dengan Muawiyah mengakibatkan Perang
Siffin.
umat Islam, yaitu Khawarij, Murji'ah, dan Syiah. Ketiganya golongan yang
sangat kuat dan mewarnai perkembangan pemikiran dalam Islam.
Pada masa ini sistem pemerintahan Islam tidak lagi berbentuk khilafah
tetapi berbentuk kerajaan. Kekuasaan diwariskan secara turun temurun,
sehingga demokratis berubah menjadi monarchiheridetis [kerajaan turun
temurun]. Dalam sejarah perkembangan Islam ada dua kerajaan besar yang
sangat popular yaitu khilafah Bani Umayyah dan Bani Abasiyah.
1. Dinasti Umayyah
Dinasti Umayah memerintah antara tahun (660-680 M) sistem
pemerintahan yang demokratis berubah menjadi monarkhi, yang ditandai
dengan adanya kebijakan kekuasaan Muawiyah mewajibkan kepada
seluruh rakyat untuk menyatakan setia pada anaknya Yazid , dan
menyebut kepemimpinamnya sebagai penguasa. Berdirinya Daulah
Umayah berasal dari nama Umayah Ibn ‘Abdi Syams Ibn ‘Abdi Manaf,
yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy pada zaman jahiliyah.
Bani Umayah baru masuk agama Islam setelah mereka tidak menemukan
jalan lain selain memasukinya, yaitu ketika Nabi Muhammad berserta
beribu-ribu pengikutnya yang benar-benar percaya terhadap kerasulan dan
kepemimpinan yang menyerbu masuk ke dalam kota Makkah.Memasuki
tahun ke 40 H/660 M, banyak sekali pertikaian politik dikalangan ummat
Islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib
oleh Ibnu Muljam. Setelah khalifah terbunuh, kaum muslimin diwilayah
Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua Ali sebagai khalifah yang sah.
Sementara itu Mu’awiyah sebagai gubernur propinsi Suriah (Damaskus)
juga menobatkan dirinya sebagai Khalifah.
Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu’awiyah bin Abi
Sufyan bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan
pemerintahannya kepada mu’awiyyah bin abi sufyan. Mu’awiyah sebagai
pendiri dinasti Umayyah adalah putra Abu Sufyan, seorang pemuka
Quraisy yang menjadi musuh Nabi Muhammad saw. Mu’awiyah dan
14
2. Dinasti Abbasiyah
Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan
Dinasti Bani Umayyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri
dan penguasa Dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman nabi Muhammad
SAW. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn
Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di
Humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi Khalifah pada tanggal
3 Rabiul awwal 132 H. Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah berlangsung
dari tahun 750-1258 M.
Pada abad ketujuh terjadi pemberontakan diseluruh negeri.
Pemberontakan yang paling dahsyat dan merupakan puncak dari segala
pemberontakan yakni perang antara pasukan Abbul Abbas melawan
pasukan Marwan ibn Muhammad (Dinasti Bani Umayyah). Yang akhirnya
dimenangkan oleh pasukan Abbul Abbas. Dengan jatuhnya negeri Syiria,
15
1. Kerajaan Usmani
16
Kerajaan Usmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang
mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina. Ketika abad ke
9/10 Masehi kerjaan Syafawi memutuskan untuk menetap di Asia Tengah
dan memutuskan untuk memeluk agama Islam. Pada tahun 923-1342
merupakan masa Usmaniyah, bisa dibailang seperti ini karena kekuasaan
Utsmaniyah merupakan periode terpanjang dari lembaran sejarah
peradaban Islam.
2. Kerajaan Mughal
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang terletak di India. Pada masa
keemasannya kerajaan ini menjadi kerajaan adikuasa dan menjadi salah
satu kerajaan terbesar di dunia. Pada masa kejayannya kerajaan Mughal
menguasai wilayah yang ama luas, hal ini dibuktikan ketika cakupan
kerajaan Mughal meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud,
Allahabad, Ajmer, Gujarat, melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar,
Kasmir, Bajipur, Galkanda, Tahore, dan Trichinopoli. Kerajaan Mughol
sendiri merupakan produsen rempah -- rempah, gula, wol, parfum, dan
aneka produk lainnya.
3. Kerajaan Syafawi
Berasal dari gerakan Tarekat di Ardabil sebuah kota yang terletak di
negara Azerbaijan. Waktu berdirinya kerajaan Syafawi ini hampir
bersamaan dengan berdirinya kerjaan Usmani di Turki. Nama kerajaan
Syafawi sendiri diambil dari nama pendirinya yaitu Safi Al-Din ( 1252 --
1334 ). Kerajaan Syafawi ini menganut aliran syiah dan aliran syiah
tersebut ditetapkan sebagai mahzab di negaranya. Kerajaan Syafawi
17
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Nabi
Muhammad saw adalah nabi terakhir yang diutus Allah untuk membimbing
kembali umat manusia yang telah menyenceng dari fitrahnya. Sejarah Islam
awal yang dilalui Rasulullah saw sungguh berat lantaran harus berhadapan
oleh suku Quraisy yang menguasai kota Mekkah. Pengikut Rasulullah saw
relatif sedikit dan fokus utama Rasulullah saw dalam dakwah awalnya adalah
mengenalkan ajaran Tauhid. Berbeda dengan dakwah di Madinah,
masyarakatnya cenderung menerima ajaran Rasulullah saw sehingga dalam
waktu 10 tahun, Rasulullah saw menjadikan Madinah sebagai pusat dakwah
Islam dan bukan hanya itu, Rasulullah saw. juga membuat suatu undang-
undang yang mengatur seluruh permasalahan yang terjadi, yakni Piagam
Madinah. Fokus dakwah Rasulullah adalah mengajarkan syariat Islam dan
hukum Islam. Adapun implikasi dari pembahasan sejarah Islam periode
Mekkah dan Madinah yaitu memahami Islam sebagai sebuah rahmatan lil
alamin (rahmat bagi seluruh alam), memahami Islam sebagai agama yang
cinta toleransi, sebagaimana pada peristiwa Fathul Makkah Rasulullah saw
masih mengahargai orang-orang penyembah berhala.
Ketiga kerajaan besar Islam yaitu kerajaan Utsmani, kerajaan Safawi, dan
kerajaan Mughal sangatlah maju dalam bidang politik. Tetapi dari ketiga
kerajaan tersebut pun memiliki konflik tersendiri dan tak jarang mereka
melakukan peperangan satu sama lain untuk perluasan daerah kekuasaan
masing-masing kerajaan. Dan tak khayal dari konflik-konflik tersebut yang
terjadi berkepanjangan membuat bumerang dari kerajaan mereka sendiri yang
membuat mereka datang kedalam masa akhir tiga kerajaan besar Islam.
B. Saran
Kami harap dengan disusunnya makalah ini dapat menambah wawasan para
pembaca sehingga pembaca dapat memahami sejarah kebudayaan islam. Maka
18
19
20