PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf atau Ziswaf adalah instrumen
ekonomi Islam yang merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT
sekaligus sebagai bentuk kewajiban berbagi kebaikan dengan sesama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ZISWAF?
2. Bagaimana Peran Ziswaf dalam Pengentasan Kemiskinan.?
3. Bagaimana Transformasi Managemen Zakat Wakaf (Ziswaf) dari
Konvensional menuju Managemen Professional.?
4. Bagaimana Pengaruh Penyaluran Dana Zakat, Infaq dan Sedekah
Terhadap Tingkat Kemiskinan.?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian ZISWAF
2. Untuk Mengetahui tentang Peranan Ziswaf dalam Pengentasan
Kemiskinan.
3. Untuk Mengetahui tentang Transformasi Managemen Zakat Wakaf
(Ziswaf) dari Konvensional menuju Managemen Profesional.
1
4. Untuk Mengetahui tentang Pengaruh Penyaluran Dana Zakat, Infaq dan
Sedekah Terhadap Tingkat Kemiskinan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ziswaf
1
Https://stebankislam.ac.id diakses pada tanggal 23 februari 2022
3
yang memiliki satu dua petak sawah saja. Kondisi seperti ini di akibatkan
beberapa faktor sebagai berikut .
1. Faktor penduduk yang semakin meningkat, sementara tanah
pertanian tidak meningkat. Pemilik modal semakin memperparah
keadaan, sawah-sawah dipinggir jalan banya dibeli untuk dijadikan
pabrik-pabrik atau lahan bisnisnya, hal ini mengurangi jumlah
sawah dan tegal yang ada.
2. Belum berlakunya hukum tanah secara Islam. Barang siapa yang
memiliki tanah, maka hendaklah ia kerjakan dan Tanami. Ia tidak
mampu mengerjakan hendaklah ia berikan untuk dikelola oleh
saudara atau tetangganya.
3. Petani-petani miskin kita tidak sanggup menggarap tanah dengan
lahan baru, karena beberapa sebab dari biaya produksi dan obat-
obatan.
4. Program transmigrasi nasional tidak berjalan dengan baik, sehingga
banyak orang yang melakukan transmigrasi menemui kegagalan.
5. Petani-petani kita sendiri ternyata kurang mendapat infestasi modal
yang leluasa. Bahkan masih ada saja para petani yang mengurus
kredit ke Bank merasa kesulitan bahkan dipersulit urusannya.
Kondisi-kondisi seperti di atas menggiring kemiskinan kemiskinan
yang ada di daerah-daerah pedesaan. Kondisi ini Nampak begitu meluas di
Pulau Jawa. Akibatnya adalah urbanisasi besar-besaran dengan segala
macam penyakitnya. Orang-orang desa berebut mencari nafkah di kota
dengan harapan yang sangat muluk-muluk, yaitu kesuksesan secara materi.
Zakat sebaigai syari’at dan sistem ekonomi Islam dapat berhadapan
langsung dengan kehidupan perdesaan dan sektor-sektor pertanian baik
tradisional atau modern. Sistem zakat dikalangan masyarakat pedesaan
dapat dikembangkan berdasarkan faktor-faktor berikut ini .
1. Faktor zakat disalurkan untuk menggarap lahan pertanian kolektif
bagi para petani miskin dengan kelengkapan alat-alatnya. Atau
4
membukan lahan-lahan pertanian baru, yang masih banyak dan luas
yang terdapat di daerah luar Jawa.
2. Faktor zakat membangun kredit pertanian, yang tidak mengikat dan
berbunga.
3. Faktor zakat mengatur transmigrasi khusu umat Islam untuk
membuka tanah-tanah pertanian baru.
4. Faktor zakat dapat membina desa-desa yang berpenghuni muslim
yang lebih segar dan udara hidup baru.
Cara mengatasi kemiskinan bisa dengan berbagai langkah dan
strategi. Hal yang harus dilakukan sejak awal untuk mengatasi kemiskinan
yang melilit masyarakat kita adalah dengan cara mewujudkan tatanan
ekonomi yang memungkinkan lahirnya sisterm distribusi yang adil,
mendorong lahirnya kepedulian dari orang yang berpunya (aghniya’)
terhadap kaum fakir, miskin, dhu’afa’ dan mustadh’afin. Salah satu bentuk
kepedulian aghniya’ adalah kesediaannya untuk membayar zakat dan
mengeluarkan shadaqah.
Dari masa ke masa distribusi zakat mengalami perubahan, bahkan
seiring berjalannya waktu fungsi dan peranan zakat dalam perekonomian
mului menyusut dan bahkan termarjinalkan serta dianggap sebagai sebuah
ritual ibadah semata, sehingga terjadi disfungsi terhadap fungsi zakat
sebagai suatu jaminan social, bahkan akhirnya zakat hanya bersifat sebagai
kewajiban dan tidak ada rasa empati serta solidaritas social untuk
membantu sesamanya.
Al-Qardhawi memberikan penjelasan bahwa peran zakat dalam
pengentasan kemiskinan adalah suatu keniscayaan, meskipun strategi
dalam pelaksanaan banyak mengalami kendala. Lebih dari itu, menurut al-
Qardhawi, peranan zakat tidak hanya terbatas pada pengentasan
kemiskinan, namun bertujuan pula mengatasi permasalahan-permasalahan
kemasyarakatan lainnya. Maka, peranan yang sangat menonjol dari zakat
adalah membantu masyarakat muslim lainnya dan menyatukan hati agar
senantiasa berpegang teguh terhadap Islam dan juga membantu segala
5
permasalahan yang ada di dalamnya. Apabila seluruh orang kaya
diberbagai Negara Islam mau mengeluarkan zakatnya secara proporsional
dan didistribusikan secara adil dan meratas niscaya kemiskinan akan
menjadi sirna.2
6
untuk melaksanakan pengelolaan zakat tersebut. Dijelaskan dalam undang-
undang no.23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, pasal 6
bahwa :“BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas
pengelolaan zakat secara nasional”.
7
8. Melampirkan surat kesediaan disurvey oelh tim yang dibentuk
kemenag
3
Sri Lumatus Sa‟adah ,”Transformasi managemen Zakat Wakaf (Ziswaf) dari Konvensional
menuju Managemen Professional”. Iqtishoduna Vol. 6 No.2 Oktober 2017
8
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator perkembangan
Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara dari tahun ke tahun.
Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai PDB yang
digunakan adalah PDB berdasarkan harga konstan. Pertumbuhan
ekonomi dalam penelitian dinyatakan dalam satuan persentasi dan
bersifat time series pada periode 2006-2017.
3. Kemiskinan
BAB III
4
Eris Munandar DKK,” Pengaruh Penyaluran Dana Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) dan
Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan”jurnal akutansi dan keuangan islam Vol 01
no,01 21 februari 2020
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Zakat merupakan rukun Islam ketiga setelah syahadat dan shalat, ia
merupakan bentuk kewajiban yang terpenting kepada umat Islam dalam
rangka berempati kepada sesama. Zakat juga diartikan sebagai hitungan
tertentu dari harta dan sejenisnya di mana syara’ mewajibkan
mengeluarkannya kepada para fakir, dan sejenisnya dengan syarat-syarat
khusus (Mustafa, tt.: 395).
Zakat selain sebagai kewajiban bagi umat Islam, melalui zakat, al-Qur’an
menjadikan suatu tanggungjawab bagi umat Islam untuk tolong-menolong
antar sesama. Oleh sebab itu, dalam kawajiban zakat terkandung unsur
moral, pendidikan, sosial dan ekonomi (Rozalindah, 2014: 248).
Dalam bidang ekonomi, zakat bisa berperan dalam pencegahan terhadap
penumpukan kekayaan pada segelintir orang saja dan mewajibkan orang
kaya untuk mendistribusikan harta kekayaannnya kepada sekelompok
orang fakir dan miskin. Maka, zakat juga berperan sebagai sumber dana
yang potensial untuk mengentaskan kemiskinan. Zakat juga bisa berfungsi
sebagai modal kerja bagi orang miskin untuk dapat membuka lapangan
pekerjaan, sehingga bisa berpenghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan
sehariharinya.
Peranan Zakat dalam pengentasan kemiskinan adalah adanya kepedulian
para aghniya’ untuk membayar zakat dan mengeluarkan shadaqah. Zakat
merupakan infaq atau pembelanjaan harta yang bersifat wajib, sedang
shadaqah adalah sunnah. Dalam konteks ekonomi, keduanya merupakan
bentuk distribusi kekayaan di antara sesama manusia. Apabila seluruh
orang kaya diberbagai Negara Islam mau mengeluarkan zakatnya secara
proporsional dan didistribusikan secara adil dan meratas niscaya
kemiskinan akan menjadi sirna.
2. Salah satu penyebab kurang maksimalnya fungsi zakat dan wakaf sebagai
instrumen meningkatkan kesejahteran masyarakat adalah kurangmnya
10
pengetahuan bagi pengelola tentang pola pengelolaan zakat dan wakaf
secara profesional.
3. Analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat
ditarik kesimpulan bahwa penyaluran dana ZIS berpengaruh negative dan
signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia periode 2006-2017. Artinya
jika penyaluran dana ZIS meningkat sebesar 1% maka kemiskinan akan
menurun sebesar 8,189%. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak
signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia. Meskipun demikian terdapat
kecendrungan positif antara pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di
Indonesia periode 2006-2017. Penyaluran dana ZIS dan pertumbuhan
ekonomi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kemiskinan di
Indonesia periode 2006-2017.
B. Saran
Di harap dengan adanya makalah ini pembaca akan lebih dapat
mengetahui tentang Analisis ZIS dalam Pengentasan Kemiskinan dalam
pembelajaran Analisis Perekonomian.
11
DAFTAR PUSTAKA
Https://stebankislam.ac.id
12