Anda di halaman 1dari 4

STATISTIK

PEKAN KE 2 (2)
SKS: 3 (6 Jam)

TOPIK 2:
PENGUMPULAN DATA, POPULASI DAN SAMPEL, TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL
Pertemuan: Rabu, 17 Februari 2021
Tujuan mata kuliah: Mahasiswa mampu memahami pengertian populasi dan sampel serta
teknik pengambilan sampel

POPULASI DAN SAMPEL


A. POPULASI
Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah yang memenuhi
syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan, 2018). Menurut Lind dkk
(2020) populasi adalah keseluruhan individu atau objek yang diamati atau ukuran yang
diperoleh dari seluruh individu atau objek yang terkait.
Terdapat dua jenis populasi, yaitu:
a. Populasi terbatas
Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif
sehingga dapat dihitung jumlahnya.
Contoh:
1) Jumlah penduduk kota bandung 2.500.000 jiwa
2) Jumlah 500 mahasiswa yang mendapat beasiswa program JPS (Jaring Pengaman Sosial)
di Sumatera Barat
3) Jumlah 1.490 guru SD di Yogyakarta mengikuti prajabatan
b. Populasi tak terbatas
Populasi tak terbatas artinya sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga
relative tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Contoh: Meneliti berapa liter pasang surut air laut pada bulan purnama.
Berdasarkan sifatnya populasi dapat digolongkan, sebagai berikut:
1. Populasi homogen adalah populasi dengan sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang
sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuatitatif. Contoh: larutan, air.
2. Populasi heterogen adalah populasi dengan sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau
keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Contoh: perilaku
Dalam melaksanakan penelitian, meskipun tersedia populasi yang terbatas dan homogen,
adakalanya peneliti tidak melakukan pengumpulan data secara populasi, tetapi dengan
mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi (representatif). Hal ini
berdasarkan pertimbangan logis, seperti keterbatasan biaya, waktu, praktis, dan adanya
percobaan yang bersifat merusak (destruktif).
Contoh: Untuk mengetahui daya tahan lampu pijar merk tertentu, kita tidak perlu menggunakan
semua produk keluaran pabrik lampu tersebut untuk ditunggui dan dicatat lama nyala lampu
tersebut.
Dengan meneliti secara sampel diharapkan hasil yang telah diperoleh akan memberikan
kesimpulan dan gambaran yang sesuai dengan karakteristik populasi. Jadi, hasil kesimpulan
dari penelitian sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasi.

B. SAMPEL
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang
akan diteliti. Sampel dalam penelitian harus representatif, selain itu peneliti wajib mengerti
tentang besar ukuran sampel, teknik sampling, dan karakteristik populasi dalam sampel.
Beberapa keuntungan menggunakan sampel (Riduwan, 2018), antara lain:
1) Memudahkan peneliti karena jumlah sampel lebih sedikit dibandingkan dengan
menggunakan populasi, selain itu bila populasi terlalu besar dikhawatirkan akan terlewati.
2) Penelitian lebih efisien, menghemat biaya, waktu, dan tenaga.
3) Lebih teliti dan cermat dalam mengumpulkan data, artinya jika subjeknya banyak
dikhawatirkan adanya bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data. Fator kelelahan
dapat menyebabkan data tidak akurat.
4) Penelitian lebih efektif.
Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel Nasution (1991) dalam Riduwan (2018)
menyatakan bahwa mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi
oleh kokohnya dasar-dasar teori, desain penelitian, serta mutu pelaksanaan dan
pengolahannya.

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL


Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara pengambilan sampel yang representatif
dari populasi. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel
yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya.
Terdapat dua macam teknik pengambilan sampel, yaitu:
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada
setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Probability sampling
meliputi:
a) Simple Random Sampling
Simple Random Sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi
dengan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal
ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis).
Contoh:
(1) jumlah guru SMA yang mengikuti penataran Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di
kota Bandung,
(2) jumlah petani yang mendapatkan bantuan Jarring Pengaman Sosial (JPS) di kabupaten
Kediri.
b) Proportionate Stratified Random Sampling
Proportionate Stratified Random Sampling adalah mengambilan sampel dari anggota
populasi secara acak dan berstrata secara proporsional , dilakukan sampling ini apabila
anggota populasinya heterogen (tidak sejenis).
Contoh: jumlah kursi anggota DPR dari parta pemenang pemilu tahun 1999:
PDIP 153 kursi
Golkar 120 kursi
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 58 kursi
PKB 51 kursi
Partai Demokrat 41 kursi
Jumlah sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah kursi di DPR dari
parta besar pemilu.
c) Disproportionate Stratified Random Sampling
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian
ada yang kurang proporsional pembagiannya, dilakukan pengambilan sampel dengan cara
ini apabila populasinya heterogen (tidak sejenis). Contoh: jumlah pegawai pada dinas
pembangunan kota kediri tahun 2020.
d) Area Sampling
Area sampling (sampling daerah/ wilayah) adalah teknik sampling yang dilakukan
dengan cara mengambil wakil dari setiap daerah/ wilayah geografis yang ada. Contoh:
peneliti akan melihat pelaksanaan imunisasi Vitamin A di seluruh wilayah Indonesia.
Provinsi Kecamatan RW
Keluarga yang
Kabupaten Desa RT akan diimunisasi

2. Non-probability sampling
Non-probability sampling adalah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan
(peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel. Teknik probability sampling
antara lain:
a) Sampling Sistematis
Pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi nomor urut
atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval waktu, ruang, dengan
urutan yang seragam. Contoh: jumlah populasi 140 pegawai diberi nomor urut No.1 sd
No. 140. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan nomor genap (2,4,6 dst).
b) Sampling Kuota
Teknik penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah (jatah) yang dikehendaki atau pengambilan sampel didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti.
c) Sampling Aksidental
Teknik penentuan sampel berdsarkan factor spontanitas, artinya siapa saja yang secara
tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang
tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden). Contoh: peneliti ingin mengetahui
fluktuasi pemasaran parfum yang dipakai oleh pria dan wanita, peneliti mengambil stan
di Kediri Town Square.
d) Purposive Sampling
Purposive Sampling dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah teknik
sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan
tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau menentukan sampel untuk tujuan tertentu.
e) Sampling Jenuh
Teknik pengambilan sampel apabila semua populasi sebagai sampel atau dikenal
sebagai istilah sensus. Sampling jenuh dilakukan apabila populasinya kurang dari 30
orang.
f) Snowball Sampling
Teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sampel (responden)
mengajak para sahabatnya untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah
sampel semakin besar (seperti bola salju yang menggelinding).

CARA-CARA PENYELIDIKAN
Pengumpulan dan pengolahan data statistic tidak lepas dari prosedur penelitian secara
statistik sebagai keseluruhan. Metodologi penelitian maupun pemecahan persoalan secara
statistik menggunakan beberapa langkah (Dajan, 2008), yaitu:
1. Perencanaan penelitian
2. Pengumpulan data atau fakta
3. Pengolahan dan penataan data
4. Penyajian data kedalam bentuk table maupun grafik
5. Analisa dan intepretasi data.
REFERENSI
1. Dajan, Anto. 2000. Pengantar Metode Statistik. Cetakan ke 16 Penerbit LP3ES. Jakarta
2. Riduwan. 2018. SAK, Alfabeta. Bandung.
3. Lind, Douglas, William Marchal, dan Samuel Wathen. 2014. Teknik-teknik statistika dalam
Bisnis dan Ekonomi. Edisi 15 Buku 1. Prentice Hall

Anda mungkin juga menyukai