2. Setiap wajib pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap dan
jelas dalam Bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan
mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat
Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak
. 3. Wajib Pajak yang telah mendapat izin Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan
pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah, wajib
menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam Bahasa Indonesia dengan menggunakan
satuan mata uang selain Rupiah yang diizinkan.
4. Penandatanganan SPT dapat dilakukan secara biasa, dengan tundra tangan stempel
atau tanda tangan elektronik atau digital yang semuanya mempunyai kekuatan hukum
yang 5. Bukti-bukti yang harus dilampirkan pada Surat Pemberitahuan Masa Paak
Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) sekurang-kurangnya memuat jumlah dasar
pengenaan pajak, jumlah pajak keluaran, jumlah pajak masukan yang dapat
dikreditkan, dan jumlah kekurangan atau kelebihan pajak.
Selaku Pengusaha Kena Pajak, wajib menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk
dokumen elektronik melalui e-Filing. Hal tersebut pun terdapat pada Pasal 3A Ayat (3)
PMK Nomor 243/PMK.03/2014. Aplikasi yang dapat di gunakan untuk membuat SPT
Masa PPN dalam bentuk dokumen elektronik yaitu: Aplikasi e-SPT; atau Aplikasi e-
Faktur. Kedua Aplikasi tersebut dapat di perolch dengan cara :
Sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak, kini
SPT Masa PPN disebut juga dengan SPT Masa PPN 1111. Formulir SPT masa PPN atau
Formulir SPT PPN 1111 saat ini terdiri dari 1 form induk dan 6 form lampiran. Induk
SPT Masa PPN 1111, yakni formulir 1111 (F.1.2.32.04) dan Lampiran SPT Masa PPN
1111 terdiri dari:
b. Formulir 1111 A1: formulir Daftar Ekspor BKP Berwujud, BKP Tidak Berwujud
dan/atau JKP (D.1.2.32.08).
c. Formulir 1111 A2: formulir Daftar Pajak Keluaran atas Penyerahan Dalam Negeri
dengan Faktur Pajak (D.1.2.32.09).
d. Formulir 1111 B1: formulir Daftar Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan atas
Impor BKP dan Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari Luar Daerah Pabean
(D.1.2.32.10).
e. Formulir 1111 B2: formulir Daftar Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan atas
Perolehan BKP/JKP Dalam Negeri (D.1.2.32.11).
f. Formulir 1111 B3: formulir Daftar Pajak Masukan yang Tidak Dikreditkan atau
yang Mendapat Fasilitas (D.1.2.32.12).
Berdasarkan PMK Nomor 243/PMK.03/2014, isi SPT Masa PPN harus memuat data
sebagai berikut:
Jenis Pajak.
Jumlah penyerahan.
Jumlah DPP.
Tanggal penyetoran.
Jika merupakan PKP yang diwajibkan membuat e-Faktur, maka kita wajib
membuat SPT Masa PPN 1111 dengan menggunakan aplikasi e-Faktur yang telah
ditentukan dan/ atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Tata cara pengisiannya
serta keterangan yang wajib diisi pada SPT Masa PPN 1111 mengikuti petunjuk
penggunaan (manual user) aplikasi e Faktur. SPT Masa PPN 1111 yang disampaikan
dalam bentuk dokumen elektronik wajib dilampiri dengan seluruh Lampiran SPT dalam
bentuk dokumen elektronik yang dibuat dengan tata cara yang telah diatur Direktorat
Jenderal Pajak. Selaku PKP wajib melaporkan Daftar Pajak Keluaran atas penyerahan
dalam negeri dengan Faktur Pajak dalam SPT Masa PPN 1111 pada Formulir 1 1 11 A2
untuk Masa Pajak yang sama dengan tanggal Faktur Pajak dibuat.
https://www.pajak.go.id/id/pelaporan-spt-masa-pajak-pertambahan-nilai
https://www.online-pajak.com/seputar-efaktur-ppn/spt-masa-ppn
https://pajaknesia.id/cara-lapor-ppn-bulanan/
https://www.harmony.co.id/blog/spt-masa-ppn-pajak-pertambahan-nilai-bentuk-dan-ketentuannya
https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/bentuk-dan-isi-spt-masa-ppn
https://www.pajak.go.id/id/peraturan/bentuk-isi-dan-tata-cara-pengisian-serta-penyampaian-surat-
pemberitahuan-masa-pajak-1
https://pajak.go.id/id/batas-waktu-pembayaran-penyetoran-dan-pelaporan-pajak
https://www.pajak.go.id/sites/default/files/2019-03/PER02PJ2019DIST2-Induk.pdf