Laporan Praktikum Mikrobiologi Dan Bioteknologi Tanah - Bakteri Penambat Nitrogen Bebas (Azotobacter) Dan Cendawan Penghasil Antibiotik (Penicillium)
Laporan Praktikum Mikrobiologi Dan Bioteknologi Tanah - Bakteri Penambat Nitrogen Bebas (Azotobacter) Dan Cendawan Penghasil Antibiotik (Penicillium)
KELOMPOK III :
Deni Pratama (A154130141)
Herlina Puji Cahya Lestari (A154130081)
Ricky Trinanda (A154130021)
Winda Ika Susanti (A154130091)
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3. Tujuan ............................................................................................ 3
V. SIMPULAN
5.1. Simpulan ........................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Jumlah kloni Azotobacter sp. pada masing – masing
sampel tanah dari rizosfer alang – alang .................................................... 11
2. Uji Patogenitas Azotobacter pada tanaman tembakau ............................... 12
3. Pertumbuhan benih padi yang diinokulasikan Azotobacter sp.
dan yang tidak diinokulasikan Azotobacter sp. ......................................... 13
4. Daya hambat Penicillium digitatum ........................................................... 16
iii
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Koloni Azotobacter sp. pada media NFM .................................................. 11
2. Grafik Pertumbuhan Azotobacter sp. ......................................................... 12
3. Grafik Pertumbuhan Tinggi kecambah Padi .............................................. 14
4. Grafik Pertumbuhan Panjang akar Padi ..................................................... 14
5. Koloni Penicillium digitatum ..................................................................... 15
6. Zona bening yang dihasilkan ..................................................................... 16
7. a) Pengambilan tanah dari rhizosfer alang – alang,
b) sampel tanah dari lahan pertanian,
c) sampel tanah dari lahan disekitar hutan ................................................. 23
iv
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Sampel Tanah yang akan Diisolasi ............................................................ 23
2. Teknik Isolasi Azotobacter dan Penicillium .............................................. 24
3. Penicillium dan Azotobacter yang berhasil dikulturkan ............................ 25
4. Penampakan Mikroskopis Azotobacter dan Penicillium digitatum
pada Pembesaran 1000x ............................................................................. 25
5. Aplikasi Azotobacter sp. pada daun tembakau untuk uji patogenitas ........ 26
v
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
I. PENDAHULUAN
1
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
1.3. Tujuan
1. Mengetahui teknik isolasi Azotobacter di Laboratorium.
2. Mengetahui pengaruh pemberian inokulasi Azotobacter terhadap
perkecambahan benih kacang hijau.
3. Mengetahui teknik isolasi Penicillium di Laboratorium.
4. Mengetahui pengaruh Penicillium sebagai agen antimikroba dalam
menghambat pertumbuhan mikroba lain.
2
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
3
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
4
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
5
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
6
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
7
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
8
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
9
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
Diameter total
Daya Hambat =
Diameter kertas cakram
10
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
4.1. Hasil
4.1.1. Isolasi Azotobacter sp.
Azotobacter sp. yang berhasil diisolasi pada media NFM
dari dua jenis sampel tanah menunjukkan pertumbuhan koloni
berwarna bening pada media tumbuh (Gambar 1), selain itu pada
tiap – tiap sampel tanah yang berbeda menunjukkan jumlah koloni
yang berbeda pula (Tabel 1).
Tabel 1. Jumlah koloni Azotobacter sp. yang berhasil diisolasi pada
masing – masing sampel tanah dari rizosfer
alang – alang
Jumlah Koloni/gram tanah
Bakteri
Tanah Pertanian Tanah Sekitar Hutan
Azotobacter sp. 1,45 x 105 2,05 x 105
11
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
2
Grafik Pertumbuhan Azotobacter
1.8 Pertanian
Sekitar Hutan
1.6
mulai
1.4 fase memasuki
Absorbansi
fase
1.2 stasioner kematian
1
0.8 fase
0.6 eksponensial
0.4
0.2 fase lag
0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Jam ke-
12
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
13
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
16
14
10
6 Kontrol
Sekitar Hutan
4
Pertanian
2
0
1 2 3 4 5
Hari ke-
12
10
8
Panjang akar (cm)
4 Kontrol
Sekitar Hutan
2 Pertanian
0
1 2 3 4 5 6 7
Hari ke-
14
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
15
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
4.2. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa
jumlah koloni yang berasal pada rizosfer alang – alang yang berasal dari
lahan pertanian lebih banyak dibandingkan yang berasal dari tanah sekitar
hutan. Perbedaan jumlah koloni ini kemungkinan didasari oleh banyaknya
jumlah bahan organik tanah yang dapat dimanfaatkan oleh Azotobacter
sp.. Tanah pertanian lebih subur dan lebih banyak mengandung bahan
organik yang merupakan sumber makanan dari Azotobacter dibandingkan
tanah yang berasal dari daerah di sekitar hutan. Tanah yang berada di
daerah sekitar hutan (bukan daerah hutan) memiliki jumlah bahan organik
yang lebih sedikit dikarenakan selain tanahnya padat, juga populasi
tanaman di daerah tersebut juga tidak terlalu banyak.
Selain faktor bahan organik sebagai sumber makanan, Pandey
(2000) menyebutkan bahwa faktor lingkungan lain yang mempengaruhhi
pertumbuhan bakteri adalah derajat keasaman, tekanan osmotik, tingkat
aerasi, dan suhu. Faktor lingkungan penting untuk diketahui dikarenakan
menurut Afnani (2010), pertumbuhan dan aktivitas mikrobia sangat
16
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
17
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
18
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
V. SIMPULAN
5.1. Simpulan
19
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
DAFTAR PUSTAKA
Afni, A. 2010. Daya Tumbuh Bakteri dari Limbah Cair Rumah Sakit yang
Berpotensi Mendegradasi Fenol Terhadap Variasi Konsentrasi Glukosa
Dan Fenol [skripsi]. Fakultas sains dan Teknologi Unversitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta
Alexopoulus CJ., Mims CW. 1979. Introductory Micology. New York: John
Wiley & Son’s.
Allen ON., Allen EK. 1981. The leguminosae: A source book of characteristics,
uses, and nodulation. University of Wisconsin Press. Madison, USA.
Arisanti S., ND. Kuswytasari, M. Shovitri. 2012. Antimicrobial Assay of Soil
Mold Isolates from Wonorejo Surabaya. The Journal for Technology and
Science 23 (4) : 111 – 117
Cole RJ., Schweikert MA. 2003. Handbook of Secondary Fungal Metabolites.
California : Academic Press Elsevier Science
Hamastuti H., Elysa DO., SR. Juliastuti, Nuniek H. 2012. Peran Mikroorganisme
Azotobacter chroococcum, Pseudomonas fluorescens, dan Aspergillus
niger pada Pembuatan Kompos Limbah Sludge Industri Pengolahan Susu.
Jurnal Teknik Pomits 1 (1): 1-5
Hamdi, YA. 1982. Application Of Nitrogen-Fixing Systems In Soil Improvement
And Management. Rome. Food And Agriculture Organization Of The
United Nation.
Mujiyati, Supriyadi. 2009. Pengaruh pupuk kandang dan NPK terhadap populasi
bakteri Azotobacter dan Azospirillum dalam tanah pada budidaya cabai
(Capsicum annum). Bioteknologi 6 (2): 63-69
Nurhayati, H. 2006. Isolasi dan Seleksi Bakteri Penambat Nitrogen Non-Simbiotik
dari Lahan Kering Masam [skripsi]. Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Malang
20
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
Panda D., Rathinasamy K., Santra MK., Wilson L. 2005. Kinetic suppression of
microtubule dynamic instability by griseofulvin: Implications for its
possible use in the treatment of cancer. PNAS 102 (28): 9878-9883
Pandey, A. 2000. Advances in microbial amylases [review]. Biotechnol Appl
Biochem 31: 135 – 152
Patten CL., BR. Glick. 2002. Role of Pseudomonas putida indol acetic acid in
development of the host plant root system. Application Enviroment
Microbiologi 68: 3795 – 3801.
Tate RL. 2000. Soil Microbiology, second edition. New York. Jhon Wiley &
Sons, Inc.
21
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
LAMPIRAN
22
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
a b
c
Sampel
tanah yang
diambil
adalah yang
melekat pada
Rizosfer akar
Gambar 7. a) Pengambilan tanah dari rhizosfer alang – alang, b) sampel tanah dari
lahan pertanian, c) sampel tanah dari lahan disekitar hutan
23
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
a b
24
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
a b
25
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
Lampiran 5. Aplikasi Azotobacter sp. pada daun tembakau untuk uji patogenitas
a b c
Gambar 11. a) Injeksi isolat Azotobacter sp. pada daun tembakau, b) hasil injeksi
Azotobacter sp. yang berasal dari tanah disekitar hutan pada daun
tembakau umur 0 hari, c) hasil injeksi Azotobacter sp. yang berasal
dari tanah pertanian pada daun tembakau umur 0 hari.
a b
Gambar 12. a) hasil injeksi Azotobacter sp. yang berasal dari tanah disekitar hutan
pada daun tembakau umur 3 hari setelah aplikasi, b) hasil injeksi
Azotobacter sp. yang berasal dari tanah pertanian pada daun
tembakau umur 3 hari setelah aplikasi. Daun masih terlihat segar
tanpa adanya gejala klorosis pada daun.
26
Praktikum Mikrobiologi dan Biteknologi Tanah
27