ID Strategi Perencanaan Peningkatan Kualita
ID Strategi Perencanaan Peningkatan Kualita
Abstrak
Pelayanan administrasi kependudukan di Kabupaten Sampang masih belum sepenuhnya mampu memenuhi tuntutan
masyarakat dan perubahan lingkungan. Dalam peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan tersebut
diperlukan strategi perencanaan yang berbasis pada perencanaan desentralisasi dan mengadopsi konsep dynamic
Governance dengan berdasar atas analisis lingkungan internal dan eksternal sebagai acuan utama dalam perumusan
strategi. Strategy Formulation Framework oleh Fred R. David digunakan untuk membantu dalam merumuskan strategi
perencanaan yang tepat melalui pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional. Terdapat
tiga tahapan yaitu Tahap pertama, The Input Stage yang menganalisis Matriks IFE, Matriks EFE. Tahap kedua, The
Matching Stage yang mencakup Matriks IE, dan Matriks SWOT. Tahap ketiga, The Decision Stage dengan menggunakan
QSPM. Dari hasil penelitian diketahui bahwa strategi utama yang diusulkan yaitu forward integration strategy, product
development strategy dan market penetration strategy. Berdasarkan analisis QSPM, yang menduduki prioritas pertama
adalah forward integration strategy. Strategi-strategi fungsional yang dapat dilaksanakan berkenaan untuk meningkatkan
jaringan distribusi pelayanan administrasi kependudukan yang lebih luas sehingga lebih mudah dijangkau oleh masyarakat
pengguna layanan antara lain: 1) Penambahan wewenang pelayanan administrasi kependudukan di tingkat kecamatan,
2) Pembentukan UPTD, 3) Perluasan akses distribusi pelayanan, dan 4) Peningkatan dan penguatan sistem manajemen
antar intansi terkait.
Abstract
The population administration service in Sampang Regency, is still not able to meet the demands of society and
environmental changes. Improving the quality of population administration service requires planning strategies with
regard to decentralized planning and the adoption of concept of dynamic governance followed by the analysis of internal
and external environment as the main reference in the formulation of the strategies. Furthermore, Strategy Formulation
Framework proposed by Fred R. David is used in order to help formulate better strategies in terms of more systematic,
logical, and rational. There are three stages, the first stage is the Input Stage containing the analysis to the IFE Matrix and
Matrix EFE. The second stage is the Matching Stage including Matrix IE and SWOT Matrix. The third stage is the the
Decision Stage by using QSPM. The survey results show that the grand strategy proposed are forward integration strategy,
product development strategy and market penetration strategy. And QSPM analysis results show that the first priority
falls to the forward integration strategy. Functional strategies that can be implemented to broader distribute the network
of population administration service so that it is more easily accessed by people who use the services are: 1) an addition
of authority to population administration service at the district level, 2) the establishment of UPTD, 3) the expansion of
distribution services access, and 4) the improvement and strengthening of the management system among related
institutions.
83
Strategi Perencanaan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Maryam, et al.)
84
Strategi Perencanaan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Maryam, et al.)
85
Strategi Perencanaan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Maryam, et al.)
1 Luasnya wilayah jangkauan pelayanan 0,04 3,06 0,12 Peningkatan jumlah masyarakat
2 0,06 3,06 0,18
berpendidikan
Image pelayanan administrasi kependudukan Pelayanan administrasi kependudukan yang
2 0,04 2,82 0,11
yang kurang baik 3 bersifat kewenangan tunggal pemerintah 0,07 2,94 0,21
Media penyebaran informasi kepada (monopoli)
3 0,04 2,88 0,12
masyarakat kurang memadai Dukungan Pemerintah Daerah atas rencana
Kurangnya kesadaran masyarakat akan 4 peningkatan pelayanan dasar masyarakat 0,07 3,06 0,21
4 0,04 2,71 0,11 yang berkualitas dan terjangkau
pentingnya dokumen kependudukan
Ketersediaan dana terbatas dan kurang Peraturan Per-Undang-undangan yang
5 0,04 3,00 0,12 5 0,08 3,24 0,26
fleksibel mendukung peningkatan kualitas pelayanan
6 Lamanya waktu penyelesaian pelayanan 0,04 2,47 0,10 6 Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi 0,08 3,53 0,28
Sarana dan prasarana pendukung pelayanan Dukungan dari urusan pemerintahan yang lain
7 0,07 2,88 0,20
7 yang tersedia kurang dimanfaatkan dan 0,03 2,82 0,08 (pendidikan, perijinan, dll)
dipelihara dengan baik
TOTAL SKOR FAKTOR PELUANG 0,50 1,55
8 Jaringan listrik dan internet kurang memadai 0,03 3,12 0,09
ANCAMAN
Kuantitas sumber daya aparatur kurang
9 0,03 2,94 0,09
memadai Sebagian besar masyarakat termasuk
1 0,07 2,82 0,20
Job deskripsi aparatur tidak dilaksanakan ekonomi menengah ke bawah
10 0,03 3,06 0,09
dengan semestinya Kondisi infrastruktur jalan dan kendaraan
2 (terutama di wilayah pedesaan) tidak 0,07 2,82 0,20
11 Tidak adanya insentif petugas pelayanan 0,04 3,06 0,12 memadai
12 Belum dibentuknya UPTD 0,03 2,88 0,09 3 Persebaran penduduk tidak merata 0,07 2,82 0,20
TOTAL AKHIR MATRIKS IFE 1,00 3,00 TOTAL SKOR FAKTOR ANCAMAN 0,50 1,47
86
Strategi Perencanaan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Maryam, et al.)
87
Strategi Perencanaan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Maryam, et al.)
IFE dan matriks EFE, sebagaimana diuraikan dalam - Perluasan akses distribusi pelayanan : forward
tabel 4 dibawah ini. integration strategy
Tabel 4. Pembobotan Matriks SWOT
- Pelayanan mobile : market penetration
strategy
- Pengembangan paket pelayanan administrasi
FAKTOR INTERNAL
kependudukan terpadu : product development
strategy
Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi utama
Opportunities (O) Threats (T)
yang dapat digunakan berdasarkan matriks SWOT
adalah forward integration strategy, market
penetration strategy dan product development
strategy.
Strength (S) 3,06 2,98
Alternatif strategi yang dihasilkan oleh matriks
FAKTOR
EKSTERNAL
IE dan matriks SWOT kemudian dipilih strategi
utamanya berdasarkan hasil pencocokankedua
Weakness (W) 3,04 2,98
matriks berdasar atas jumlah skor tertinggi,
sebagaimana tabel 5.
Berdasarkan hasil pembobotan matriks SWOT Tabel 5. Pemilihan Strategi Berdasarkan Hasil Analisis
Tahap Pencocokan (Matching Stage)
tersebut, maka diketahui posisi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Alternatif Strategi IE SWOT TOTAL
Sampang selaku instansi pelaksana pelayanan Strategi Integrasi ke Depan
√ √ 2
(Forward Integration Strategy)
administrasi kependudukan berada pada kuadran
Strategi Integrasi ke Belakang
I, sebagaimana ditunjukkan dalam diagram SWOT √ 1
(Backward Integration Strategy)
berikut ini: Strategi Integrasi ke Horizontal
√ 1
(Horizontal Integration Strategy)
Opportunity
Strategi Pengembangan Pasar
√ 1
(Market Development Strategy)
Strategi Pengembangan Produk
√ √ 2
Conservative Aggresive
(Product Development Strategy)
Strategi Penetrasi Pasar
√ √ 2
(Market Penetration Strategy)
Strategi Diversifikasi Konsentrik
Kuadran III Kuadran I
(Concentric Diversification
Weakness Strength
Strategy)
Strategi Diversifikasi Konglomerat
Kuadran IV Kuadran II (Conglomerate Diversification
Strategy)
Defensive Competitive Strategi Diversifikasi Horizontal
(Horizontal Diversification Strategy)
Strategi Usaha Patungan
(Joint Venture Strategy)
Threath Strategi Penciutan Biaya
(Retrenchment Strategy)
Gambar 4. Diagram SWOT Strategi Penciutan Usaha
(Divestiture Strategy)
Organisasi yang berada pada kuadran I, Strategi Likuidasi
menandakan organisasi berada pada posisi (Liquidation Strategy)
Aggressive. Alternatif strateginya adalah strategi
Strategi utama hasil dari analisis tahap
SO (Strengths-Opportunities), yang mana
pencocokan yaitu:
berdasarkan matriks SWOT terdapat 4 (empat)
1) Strategi integrasi ke depan(forward
rekomendasi strategi.
integration strategy)
Strategi-strategi tersebut kemudian
Strategi ini mengharapkan organisasi
diklasifikasikan berdasarkan strategi utamanya,
memiliki kemampuan yang besar terhadap
sebagai berikut:
distributornya atau memiliki jaringan distribusi
- Penambahan wewenang pelayanan
pelayanan yang lebih luas sehingga lebih mudah
administrasi kependudukan di tingkat
dijangkau oleh masyarakat pengguna layanan.
kecamatan : forward integration strategy
Strategi-strategi fungsional yang dapat dilakukan
berkenaan dengan strategi ini adalah:
88
Strategi Perencanaan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Maryam, et al.)
89
Strategi Perencanaan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Maryam, et al.)
SARAN
Untuk penelitian selanjutnya, dapat
dilakukan penelitian lanjutan tentang
implementasi strategi sebagai tindak lanjut dari
perumusan strategi perencanaan peningkatan
90