Anda di halaman 1dari 5

Informasi dan teknologi sekarang ini merupakan faktor yang amat dominan dalam

masyarakat hampir di seluruh dunia. Memang bukan pada masa kini informasi dan teknologi
penting bagi kehidupan manusia. Sejak semula informasi sudah menentukan perkembangan
individu dan masyarakat. Sulit membayangkan manusia dapat mengenal diri dan sekitarnya serta
memprediksi situasi yang akan dihadapi tanpa informasi. Informasi dan teknologi adalah dua hal
yang tak mungkin dipisahkan. Berkat kemajuan teknologi, maka informasi menyebar secara
cepat dan telah mampu mengubah bentuk kehidupan masyarakat.
Di samping itu, era globalisasi menjanjikan kemudahan bagi manusia, terlebih pada
teknologi informasi bahkan kehadiran teknologi informasi cenderung berpengaruh pada
peradaban manusia. Pesatnya perkembangan teknologi informasi menyebabkan perubahan secara
cepat. Sedikit demi sedikit media sosial dapat mengikutsertakan masyarakat ke dalam suatu pola
budaya yang baru dan dapat menentukan pola pikir serta budaya dan perilaku dalam masyarakat.
Semua bentuk perubahan dalam struktur sosial itu sangat memengaruhi pola hidup individu
dalam masyarakat kontemporer ini. Melalui media elektronik dapat mengarahkan khalayak
kearah perilaku propososial ataupun antisosial. Namun, dampak yang paling besar pengaruhnya
pada kaum remaja, karena usia ini merupakan periode transisi penuh badai dalam kehidupan
batiniah anak-anak yang dapat membuat sangat labil kejiwaannya dan mudah dipengaruhi oleh
rangsangan eksternal.
Untuk mencegah perilaku cyberbullying, kita sebagai mahasiswa keperawatan yang juga
sebagai kaum intelektual dapat melakukan pemberian informasi sedini mungkin kepada kaum
remaja.

Perawat : Assalamualaikum adik, halo!


Klien : Waalaikumsalam kak, halo kak!
Perawat : Perkenalkan, saya Dianita Utami mahasiswa keperawatan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta. Kalau boleh tahu nama adik yang cantik ini siapa ya?
Klien : Nama saya Karina kak
Perawat : Wahh nama yang sangat cantik seperti orangnya, dik karina umur berapa nihh
sekarang?
Klien : Umur saya 16 tahun kak
Perawat : Wahh sudah remaja yaa ternyata, tapi wajahnya masih kelihatan sangat muda
lho dik
Klien : bisa aja kakak ini
Perawat : Hahahahahaha… Jadi gini dik, baru-baru ini banyak sekali kasus remaja depresi
bahkan ada yang sampai mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena media
sosial. Kira-kira adik tahu nggak salah satu penyebab dari kasus itu apa?
Klien : Apa yaa kak, mungkin karena ejekan di media sosial?
Perawat : Iyaa benar dik, itu menjadi salah satu penyebabnya. Fitnah, cemooh, kata-kata
kasar, pelecehan, ancaman, dan hinaan di media sosial itu termasuk ke dalam
bullying dik. Adik tahu nggak bullying itu apa?
Klien : Iya kak, saya tahu
Perawat : Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan
dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau
berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan
secara terus menerus. Nah, bullying ini ada beberapa macam dik salah satunya
adalah cyberbullying. Cyberbullying adalah kejahatan yang dilakukan secara
sengaja dalam bentuk fitnah, cemooh, kata-kata kasar, pelecehan, ancaman, dan
hinaan.
Bentuk kejahatan ini bermula dari perilaku merendahkan martabat dan
mengintimidasi orang lain melalui dunia maya. Tujuannya agar target mengalami
gangguan psikis. Model bullying ini justru lebih berbahaya dik karena dapat
dilakukan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Klien : Owalah begitu ya kak. Kalau boleh tau ciri-ciri cyberbullying itu apa saja kak?
Perawat : Ciri-ciri khusus dari kejahatan ini, antara lain tidak ada kekerasan fisik, antara
pelaku dan korban sangat sedikit melibatkan kontak fisik, memanfaatkan
teknologi dan peralatan tertentu, memanfaatkan jaringan telekomunikasi, media
dan informatika secara global.
Klien : Contoh kasus dari cyberbullying ini bagaimana kak?
Perawat : Contoh kasus dari cyberbullying ini bermacam-macam dik, tergantung dari
jenisnya.
Yang pertama ada flaming, flaming adalah tindakan seseorang mengirimkan
pesan teks yang berisi kata-kata frontal dan penuh amarah. Secara umum,
tindakan flaming berupa provokasi, penghinaan, mengejek, sehingga
menyinggung orang lain.
Kemudian ada harassment atau gangguan. Ini adalah tindakan seseorang
mengirim pesan-pesan berisi gangguan melalui sms, e-mail, teks jejaring sosial
dengan intensitas terus-menerus. Pelaku harassment biasanya sering menulis
komentar dengan tujuan menimbulkan kegelisahan. Selain itu, harassment juga
mengandung kata-kata hasutan agar orang lain melakukan hal yang sama. Ini
sangat berbahaya dik.
Yang selanjutnya ada denigration (Pencemaran Nama Baik). Tindakan ini
dilakukan sengaja dan sadar mengumbar keburukan orang lain melalui internet.
Hingga akhirnya merusak nama baik dan reputasi orang yang dibicarakan pada
jejaring sosial tersebut.
Lalu ada Cyberstalking. Tindakan memata-matai, mengganggu, dan pencemaran
nama baik terhadap seseorang yang dilakukan secara intens. Dampaknya, orang
yang menjadi korban merasakan ketakutan besar dan depresi.
Selanjutnya adalah Impersonation (Peniruan). Tindakan berpura-pura atau
menyamar menjadi orang lain untuk melancarkan aksinya mengirimkan pesan-
pesan dan status tidak baik. Biasanya terjadi pada jejaring sosial seperti instagram
dan twitter menggunakan akun palsu.
Dan yang terakhir ada Outing and Trickery
Outing merupakan tindakan menyebarkan rahasia orang lain. Outing berupa foto-
foto pribadi seseorang yang setelah disebarkan menimbulkan rasa malu atau
depresi. Sementara itu, trickery berupa tipu daya yang dilakukan dengan
membujuk orang lain untuk memperoleh rahasia maupun foto pribadi dari calon
korban. Dalam banyak kasus, pelaku outing biasanya juga melakukan trickery.
Klien : Wahh kak, sangat menakutkan. Kasihan sekali kak korban cyberbullying.
Perawat : Iya dek. Semua anak yang terpapar oleh cyberbullying dapat menderita baik itu
korban maupun pelaku. Dampak bagi pelaku contohnya bersifat agresif, berwatak
keras, mudah marah, impulsive, lebih ingin mendominasi orang lain, kurang
berempati, dan dapat dijauhi oleh orang lain. Sedangkan dampak untuk korban
sendiri bermacam-macam. Dampak psikologis contohnya mudah depresi, marah,
timbul perasaan gelisah, cemas, menyakiti diri sendiri, dan percobaan bunuh diri.
Dampak sosial contohnya manarik diri, kehilangan kepercayaan diri, lebih agresif
kepada teman dan keluarga. Dampak pada kehidupan sekolah contohnya
penurunan prestasi akademik, rendahnya tingkat kehadiran, dan perilaku
bermasalah di sekolah.
Klien : Kak kalau teman saya ada yang menjadi korban cyberbullying, apa yang harus
saya lakukan?
Perawat : Nah, kamu dapat melakukan hal-hal sebagai berikut dik. Tenangkan teman yang
menjadi korban cyberbullying agar mereka tidak merasa sendirian, mencoba
menghibur mereka, memberikan saran praktis. Dukung teman yang menjadi
korban cyberbullying namun, hindari untuk memperburuk keadaan dengan
bertengkar, merencanakan balas dendam, bersikap kejam, atau melakukan
kekerasan. Bantu mereka untuk memblokir atau memprivasi akun agar terhindar
dari ancaman atau pesan berbahaya. Dan yang terakhir lapor kepada orang tua
atau guru di sekolah tentang apa yang terjadi.
Klien : Baik kak, saya mengerti. Terima kasih kak, informasi ini akan sangat membantu
saya kedepannya.
Perawat : Iya dek, sama-sama. Bijaklah dalam berkomentar dan jangan pernah berpikir
untuk mencoba perilaku cyberbullying tersebut ya dik.
Klien : Siap kak.
Sanksi Cyberbullying sendiri sudah diatur dalam undang-undang dek, yaitu
undang-undang nomer 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang
nomer 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik. Pada prinsipnya,
tindakan menunjukkan penghinaan terhadap orang lain tercermin dalam pasal 27
ayat 3 UU ITE. Adapun ancaman pidana bagi mereka yang memenuhi unsur
dalam pasal 27 ayat 3 UU nomer 19 tahun 2016 adalah dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 tahun dana tau denda paling banyak Rp. 750 juta
Halo, namaku lalisa, aku lahir di jogja, 27 Januari 2001. Aku memang sedikit
berbeda dari cewek pada umumnya. Melalui media sosial, teman-teman yang
membenciku mulai menghujatku. Setiap waktu, terus menerus, sampai aku
merasa tidak ingin hidup lagi.

Anda mungkin juga menyukai