Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN KONFLIK

POLITEKNIK NEGERI AMBON

NAMA : DESRY TAMAELA


KELAS : VII/C
NIM : 1318134074
Konflik anak-anak yang putus sekolah dikarenakan membantu orang tuanya

 Banyak anak usia wajib belajar yang putus sekolah karena harus bekerja. Kondisi itu harus
menjadi perhatian pemerintah karena anak usia wajib belajar mesti menyelesaikan  pendidikan
SD-SMP tanpa hambatan, termasuk persoalan biaya. Berdasarkan data survei anak usia 10-17
tahun yang bekerja, seperti dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik pada 2006, tercatat sebanyak
2,8 juta anak telah menjadi pekerja. Dari hasil studi tentang pekerja anak, ditemukan bahwa
anak-anak usia 9-15 tahun terlibat dengan berbagai jenis pekerjaan yang  berakibat buruk
terhadap kesehatan fisik, mental-emosional, dan seksual. Awalnya membantu orangtua, tetapi
kemudian terjebak menjadi pekerja permanen. Mereka sering bolos sekolah dan akhirnya putus
sekolah.
 
Bagi anak-anak miskin, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) saja belum cukup. Pemerintah dan
sekolah juga mesti memikirkan pemberian beasiswa tambahan untuk  pembelian seragam dan
alat tulis, serta biaya transportasi dari rumah ke sekolah agar anak-anak usia wajib belajar tidak
terbebani dengan biaya pendidikan.

Kesimpulannya

Anak-anak harusnya mendapatkan pendidikan untuk menunjang masa depana mereka , namun
karna factor biaya yang kurang dan orang tua yang tidak mampu maka anak-anak tersebut
harus ikut membantu orang tua mereka , namun hal itu berpengaruh buat masa depan mereka
yang masi mudah untuk mengembangkan prestasi mereka .

Anda mungkin juga menyukai