Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MATERI DAN ENERGI

PENGUKURAN, BESARAN, DAN SATUAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Materi dan Energi

Dosen Pengampu : Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc.

Disusun Oleh :
Ully Ismayati 1910303004
Fani Rahmawati 1910303035
Dinta Eka Wulandari 1910303071
Tifanny Intan M.H. 1910303104

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIDAR
2020
KATA PENGANTAR

            Puji syukur Kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya Kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
Kami ucapkan kepada Dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah “Materi dan Energi” yang berjudul “Pengukuran, Besaran, dan Satuan” ini,
disusun guna melengkapi tugas Materi dan Energi. Keberhasilan penyelesaian makalah ini,
tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karna itu, kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyempurnaan makalah ini. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat dosen Pembimbing mata kuliah
Materi dan Energi, Ibu Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc..
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Pada
kesempatan ini pula, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya teman-
teman memberikan saran-sarannya yang sangat berharga. Akhir kata, semoga segala upaya
yang kita lakukan dapat memajukan pendidikan di negara kita, khususnya kampus kita
Universitas Tidar.

                                                                                   Magelang, 10 September 2020

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

A. Pengukuran......................................................................................................................2

B. Besaran Pokok dan Besaran Turunan.............................................................................4

BAB III.......................................................................................................................................5

PENUTUP..................................................................................................................................6

A. Kesimpulan.....................................................................................................................6

B. Saran................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita sudah tidak asing lagi dengan
pengukuran. Karena kegiatan pengukuran ini sering dijumpai dalam berbagai profesi,
seperti tukang jahit, tukang kayu bangunan, maupun saat kita mengukur tinggi badan
masing-masing. Pengukuran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai
satuan. Alat ukur yang sering kita temui dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah adalah alat ukur dari besaran pokok. Berbagai macam alat ukur tersebut dapat
mempermudah kita untuk mengetahui hasil dari pengukuran yang didapat. Oleh
karena itu, perlulah kita untuk mempelajari tentang pengukuran, besaran, dan satuan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran?

2. Apa sajakah macam-macam dari pengukuran?

3. Besaran-besaran apa sajakah yang termasuk kedalam besaran pokok dan besaran
turunan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu :

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengukuran.

2. Mengetahui apa sajakah macam-macam dari pengukuran.

1
3. Mengetahui besaran-besaran apa sajakah yang termasuk kedalam besaran pokok
dan besaran turunan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membandingkan suatu
besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Suatu yang
dapat diukur dan dapat dinyatakan melalui angka disebut juga dengan besaran,
sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk
semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan
pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan
tidak baku. Berikut ini adalah pengukuran besaran-besaran fisika, meliputi panjang,
massa, waktu, dan suhu.
1. Pengukuran panjang :
a. Mistar
Pada umumnya mistar sebagai alat ukur panjang memiliki 2 skala ukuran,
yaitu skala utama dan skala terkecil. Satuan skala utama (cm) dan satuan
untuk skala terkecil (mm). Skala terkecil pada mistar memiliki nilai 1
milimeter dan jarak antar skala utama adalah 1 sentimeter.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala utama,
skala nonius, rahang pengatur garis tengah dalam, garis pengatur rahang
tengah luar, dan pengukur kedalaman.Rahang Pengukuran, Besaran, dan
Satuan. Dan batas ukurnya 10 cm dengan ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.

2
c. Micrometer Sekrup
Sering digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan
tipis. Mikrometer memiliki rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder
bergerigi, ketelitiannya 0,01 mm atau 0,001 cm.
2. Pengukuran Massa :
Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Cara kerja dari timbang
adalah dengan menyeimbangkan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa
benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan, contohnya neraca
O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Bagian – bagian dari neraca O’Hauss tiga
lengan adalah sebagai beriku: Lengan depan, Lengan tengah, Lengan belakang.
3. Pengukuran Waktu
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding,
jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch
termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
4. Pengukuran Suhu
Suhu termasuk besaran pokok. Alat yang digunakan mengukur besaran suhu suatu
benda adalah termometer. Termometer ini berisi zat cair dengan pengisi pipa
kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pada termometer sendiri ditetapkan titik
tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap termometer tersebut diukur pada
tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap tersebut merupakan skala suhu.
Penetapan titik tetap bawah pada saat suhu ketika es melebur dan penetapan titik
tetap atas suhu saat air mendidih. Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada
skala termometer:

Dari gambar diatas perbandingan skala temometer Celcius, termometer Reaumur,


dan termometer Fahrenheit

C : R : F = 100 : 80 : 180

C:R:F=5:4:9

3
a. Termometer Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Diantara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 10 skala.
b. Termometer Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu
es yang dicampur garam dan ditetapkan sebagai 0º Farenheit. Di antara titik
tetap bawah dan titik tetap atas  dibagi 180 skala.
d. Termometer Kelvin
Pada termometer Kelvin titik terbawah diberi angka nol dengan suhu es
melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang
titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer dibagi 100 skala.

B. Besaran Pokok dan Besaran Turunan


Besaran fisika sendiri sering dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok
dan besaran turunan.
a. Besaran Pokok
Adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu dan besraan ini tidaak
diturunkan dari besaran lain. Sistem satuan yang digunakan adalah metrik besar
atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut sistem internasional atau
disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS (Centimeter Gram Second).
Besaran pokok dan besaran turunan beserta dengan satuannya dapat dilihat dalam
Tabel berikut :

4
Selain tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok tambahan, yaitu
sudut bidang datar dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan
steradian (sr).
b. Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok.
Sebagai contoh, volume sebuah balok adalah panjang × lebar × tinggi.Panjang,
lebar, dan tinggi adalah besaran pokok yang sama. Volume ini diturunkan dari tiga
besaran pokok yang sama, yakni panjang. Contohnya pada kelajuan, yakni jarak
dibagi waktu.
Tabel Beberapa Besaran Turunan beserta Satuannya :

Seringnya pengukuran yang dilakukan menghasilkan data berbeda-beda yang


berakibat menyulitkan dalam pengukuran, karena jengkal orang satu dengan lainnya
tidak sama. Oleh karena itu, harus ditentukan dan ditetapkan satuan yang dapat
berlaku secara umum. Usaha para ilmuwan melalui berbagai pertemuan membuahkan
hasil sistem satuan yang berlaku di negara manapun dengan pertimbangan satuan
yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

5
1. satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun,
misalnya suhu, tekanan dan kelembaban.
2. bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.
3. mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.

Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara dan berguna untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan perdagangan antarnegara.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis (alat
ukur) yang ditetapkan sebagai satuan. Perlu diketahui bahwa setiap alat ukur memiliki
tingkat ketelitian yang berbeda.
Besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas.
Besaranfisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan. Besaranpokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Adapun,
besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok.
Sistem internasional adalah tetapan besaran yang di tetapkan secara universal Satuan
Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara dan berguna untuk perkembangan
ilmu pengetahuan dan perdagangan antarnegara. Kamu dapat membayangkan betapa
kacaunya perdagangan apabila tidak ada satuan standar, misalnya satu kilogram dan satu
meter kubik.Satuan Internasional terdiri atas satuan internasional untuk Panjang, Satuan
Internasional untuk Massa, Satuan Internasional untuk Waktu
Pengukuran Besaran Fisika meliputi Pengukuran Panjang seperti  Pengukuran
Panjang dengan Mistar,Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong, Pengukuran
Panjang dengan Mikrometer Sekrup.Pengukuran Massa Bendaseperti seperti neraca

6
yang ketiga Pengukuran Besaran Waktu, keempat suhu seperti thermometer
Dalam pengukuran harus memenuhi keselamatan kerja pada saat di laboratorium
Kecelakaan di laboratorium dapat terjadi disebabkan beberapa hal, antara lain:tidak
mematuhi tata tertib laboratorium,tidak bersikap baik dalam melaksanakan kegiatan
laboratorium,kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap alat, bahan, serta cara
penggunaannya,kurangnya penjelasan dari guru atau tenaga laboratorium, dantidak
menggunakan alat pelindung.Adapun bahaya-bahaya yang mungkin perlu diantisipasi di
lingkungan laboratorium adalah sebagai berikut:luka bakar akibat panas,bahaya
listrik,bahaya radioaktif, dan bahaya kebakaran.

B. Saran
Diharapkan mampu memahamai dan menerapan berbagai satuan pengukukuran
yang sudah di tetapkan agar tidak terjadi perbedaan dalam satuan pengukuran satu
sama lain selain itu saat melalakukan percoban di laboratorium kaitannya dengan alt
ukur diharapkan mematuhi keselamatan kerja agar todak terjadi kesalahan dalam
kerja di laboratorium.

7
DAFTAR PUSTAKA

Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai