Anda di halaman 1dari 45

PERATURAN

LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL


NOMOR : 6 TAHUN 2013

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN LEMBAGA


PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR 04 TAHUN
2011 TENTANG TATA CARA REGISTRASI ULANG,
PERPANJANGAN MASA BERLAKU DAN PERMOHONAN BARU
SERTIFIKAT TENAGA KERJA AHLI KONSTRUKSI

JAKARTA, 16 SEPTEMBER 2013


LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL

1
PERATURAN
LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL
NOMOR : 6 TAHUN 2013

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA


KONSTRUKSI NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA REGISTRASI ULANG,
PERPANJANGAN MASA BERLAKU DAN PERMOHONAN BARU SERTIFIKAT TENAGA
KERJA AHLI KONSTRUKSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan sertifikasi oleh


unit sertifikasi tenaga kerja diperlukan pedoman penyelenggaraan
sertifikasi;

b. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan sertifikasi tenaga


kerja ahli oleh unit sertifikasi diperlukan penyempurnaan pedoman
penyelenggaraan sertifikasi sebagaimana diatur dalam Peraturan
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 04 Tahun 2011
sebagaimana diubah dengan Peraturan Lembaga Pengembangan
Jasa Konstruksi Nasional Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Perubahan Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Nomor 04 Tahun 2011 tentang Tata Cara Registrasi Ulang,
Perpanjangan Masa Berlaku dan Permohonan Baru Sertifikat
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi;

c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a


dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Nomor 04 Tahun 2011 tentang Tata Cara Registrasi Ulang,
Perpanjangan Masa Berlaku dan Permohonan Baru Sertifikat
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi.

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2000 tentang Usaha dan


Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3955)
sebagaimana telah dua kali diubah dan terakhir diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang
Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara
RI Tahun 2010 Nomor 157).

2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2010


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan

1
Umum Nomor 24/PRT/M/2010 tentang Tata Cara Pemilihan
Pengurus, Masa Bakti, Tugas Pokok dan Fungsi, serta Mekanisme
Kerja Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi.

3. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 223/KPTS/M/2011


tentang Penetapan Organisasi dan Pengurus Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Periode 2011-2015.

4. Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 04


Tahun 2011 tentang Tata Cara Registrasi Ulang, Perpanjangan
Masa Berlaku dan Permohonan Baru Sertifikat Tenaga Kerja Ahli
Konstruksi sebagaimana diubah dengan Peraturan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor 4 Tahun 2013
tentang Perubahan Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi Nomor 04 Tahun 2011 tentang Tata Cara Registrasi
Ulang, Perpanjangan Masa Berlaku dan Permohonan Baru
Sertifikat Tenaga Kerja Ahli Konstruksi.

Memperhatikan : Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/SE/M/2012 tentang


Pemberlakuan SBU/SKA/SKT

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA JASA KONSTRUKSI NASIONAL


TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN LEMBAGA
PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR 04 TAHUN 2011
TENTANG TATA CARA REGISTRASI ULANG, PERPANJANGAN
MASA BERLAKU DAN PERMOHONAN BARU SERTIFIKAT
TENAGA KERJA AHLI KONSTRUKSI

PASAL I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 04


Tahun 2011 Tentang Tata Cara Registrasi Ulang, Perpanjangan Masa Berlaku Dan Permohonan
Baru Sertifikat Tenaga Kerja Ahli Konstruksi sebagaimana diubah dengan Peraturan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor 04 Tahun 2011 Tentang
Tata Cara Registrasi Ulang, Perpanjangan Masa Berlaku Dan Permohonan Baru Sertifikat
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 1 angka 1, angka 2 dan angka 12 diubah dan ditambahkan ketentuan
angka 1a, angka 1b, angka 13, angka 14, angka 15, angka 16, angka 17, angka 18 dan
angka 19 sehingga Pasal 1 secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut:

2
Pasal 1

Dalam Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional ini yang dimaksud
dengan:

1. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut LPJK adalah


Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000
tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
1a. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Tingkat Nasional yang selanjutnya disebut
LPJK Nasional adalah LPJK yang berkedudukan di ibu kota negara.
1b. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Tingkat Provinsi yang selanjutnya disebut
LPJK Provinsi adalah LPJK yang berkedudukan di ibu kota provinsi.
2. Badan Pelaksana LPJK adalah alat kelengkapan LPJK dalam menjalankan fungsi
Kesekretariatan LPJK yang mendukung pelaksanaan tugas LPJK yang meliputi: tugas
administrasi, teknis, dan keahlian;
3. Asosiasi Profesi adalah asosiasi profesi jasa konstruksi, yaitu satu atau lebih wadah
organisasi, dan/atau himpunan orang perseorangan yang terampil, ahli atas dasar
kesamaan disiplin keilmuan, profesi di bidang konstruksi dan/atau yang berkaitan
dengan jasa konstruksi;
4. Klasifikasi adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan profesi
keterampilan dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa konstruksi menurut
disiplin keilmuan dan/atau keterampilan tertentu dan/atau kefungsian dan/atau keahlian
masing-masing;
5. Kualifikasi adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan profesi
keterampilan dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa konstruksi menurut
tingkat/kedalaman kompetensi dan kemampuan profesi dan keahlian;
6. Sertifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan profesi keterampilan
kerja dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa konstruksi menurut disiplin
keilmuan, dan/atau keterampilan tertentu, kefungsian dan/atau keahlian tertentu;
7. Sertifikat adalah tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan profesi
keterampilan kerja dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa konstruksi
menurut disiplin keilmuan dan/atau keterampilan tertentu dan/atau kefungsian dan/atau
keahlian tertentu;
8. Sertifikat Keahlian Kerja yang selanjutnya disebut SKA adalah Sertifikat yang
diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga ahli konstruksi yang telah memenuhi
persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian dan/atau keahlian tertentu;

9. Registrasi adalah suatu kegiatan oleh LPJK untuk menentukan kompetensi profesi
keahlian dan keterampilan tertentu, orang perseorangan dan badan usaha untuk
menentukan izin usaha, sesuai klasifikasi dan kualifikasi yang diwujudkan dalam
sertifikat;

10. Nomor Registrasi Keahlian yang selanjutnya disebut NRKA adalah nomor registrasi
yang tercantum dalam SKA yang diberikan oleh LPJK;

11. Biaya Pengembangan Jasa Konstruksi adalah biaya yang harus dibayar oleh Pemohon
kepada LPJK Nasional atau LPJK Provinsi sesuai dengan ketentuan LPJK Nasional,
yang berkaitan dengan registrasi SKA;

3
12. Sistem Informasi Konstruksi Indonesia LPJK Nasional yang selanjutnya disebut SIKI-
LPJK Nasional adalah sistem informasi yang menghimpun semua data dan informasi
jasa konstruksi yang dimiliki LPJK Nasional;

13. Unit Sertifikasi Tenaga Kerja yang selanjutnya disebut USTK adalah unit kerja yang
dibentuk oleh LPJK atau masyarakat jasa konstruksi untuk melaksanakan kegiatan
Sertifikasi tenaga kerja konstruksi;

14. Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Tingkat Nasional yang selanjutnya disebut USTK Nasional
adalah USTK yang dibentuk oleh LPJK Nasional;

15. Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Tingkat Provinsi yang selanjutnya disebut USTK Provinsi
adalah USTK yang dibentuk oleh LPJK Provinsi;

16. Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Bentukan Masyarakat Jasa Konstruksi yang selanjutnya
disebut USTK Masyarakat adalah USTK yang dibentuk oleh masyarakat jasa
konstruksi;

17. Verifikasi adalah kegiatan memeriksa dan memastikan kelengkapan dokumen


permohonan sertifikat tenaga kerja konstruksi sesuai dengan dipersyaratkan;
18. Validasi adalah kegiatan memeriksa dan memastikan keabsahan dokumen
permohonan sertifikat tenaga kerja konstruksi sesuai dengan dipersyaratkan; dan
19. Penilaian adalah kegiatan melakukan asesmen atas klasifikasi dan kualifikasi tenaga
kerja.

2. Ketentuan Pasal 5 ayat (2) diubah dan ditambahkan ketentuan ayat (3), ayat (4), ayat (5),
ayat (6), ayat (7), ayat (8), ayat (9) dan ayat (10) sehingga keseluruhan Pasal 5 berbunyi
sebagai berikut:

Pasal 5

(1) LPJK mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam menyelenggarakan


Registrasi tenaga kerja ahli konstruksi yang telah memenuhi persyaratan kompetensi
kerja di bidang jasa konstruksi.
(2) Penyelenggaraan Registrasi tenaga kerja ahli konstruksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh:
a. LPJK Nasional, untuk tenaga ahli utama dan tenaga ahli asing; dan
b. LPJK Provinsi, untuk tenaga ahli muda dan tenaga ahli madya.
(3) Penyelenggaraan Sertifikasi tenaga kerja konstruksi dilaksanakan oleh USTK.
(4) Penyelenggaraan Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi
penerimaan permohonan SKA, pemeriksaan kelengkapan dokumen permohonan,
melakukan Verifikasi dan Validasi dokumen permohonan, serta melakukan Penilaian
Klasifikasi dan Kualifikasi tenaga kerja konstruksi.
(5) Sebagian kegiatan penyelenggaraan Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dapat dilakukan oleh Asosiasi Profesi.
(6) Sebagian kegiatan penyelenggaraan Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) meliputi penerimaan permohonan SKA, pemeriksaan dokumen permohonan, dan
melakukan Verifikasi serta Validasi Awal dokumen permohonan.

4
(7) Kegiatan penilaian Klasifikasi dan Kualifikasi tenaga kerja konstruksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dilakukan oleh Asesor Kompetensi Tenaga Kerja.
(8) Hasil kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diwujudkan dalam bentuk berita
acara hasil Verifikasi dan Validasi Awal dokumen permohonan untuk disampaikan
kepada USTK.
(9) Hasil kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diwujudkan dalam bentuk
rekomendasi hasil Penilaian Klasifikasi dan Kualifikasi tenaga kerja untuk
disampaikan kepada USTK.
(10) Asosiasi Profesi yang dapat melakukan Verifikasi dan Validasi Awal sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) adalah Asosiasi Profesi yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh LPJK Nasional dan ditetapkan dengan Keputusan LPJK Nasional.

3. Ketentuan Bagian Ketiga diubah sehingga keseluruhan bagian Ketiga berbunyi sebagai
berikut:

Bagian Ketiga
Kewenangan Melakukan Verifikasi dan Validasi Awal Dokumen Permohonan Registrasi

Pasal 6

(1) Asosiasi Profesi tingkat Nasional yang berwenang melakukan Verifikasi dan Validasi
Awal dokumen permohonan baru dan perpanjangan masa berlaku SKA adalah:
a. Asosiasi Profesi yang menjadi Kelompok Unsur Tingkat Nasional; dan
b. Asosiasi Profesi yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh LPJK Nasional
dan ditetapkan dengan Keputusan LPJK Nasional
(2) Asosiasi Profesi tingkat Daerah yang berwenang melakukan verifikasi dan validasi
dokumen permohonan baru dan perpanjangan masa berlaku SKA adalah:
a. Cabang Asosiasi Profesi tingkat Nasional yang menjadi Kelompok Unsur Tingkat
Nasional;
b. Asosiasi Profesi yang menjadi Kelompok Unsur Tingkat Provinsi; dan
c. Asosiasi Profesi yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh LPJK Nasional
dan ditetapkan dengan Keputusan LPJK Nasional.

4. Ketentuan Pasal 7 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 7 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 7

(1) Permohonan SKA diajukan secara tertulis kepada LPJK melalui Asosiasi Profesi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10) dengan menggunakan formulir
sebagaimana pada Lampiran 1.

(2) Permohonan SKA dilengkapi dengan lampiran sebagai berikut:

a. Fotocopy Ijazah yang dilegalisasi oleh Lembaga Pendidikan yang menerbitkan


ijazah, kantor pos, notaris atau Asosiasi Profesi penerima permohonan dengan
ketentuan latar belakang pendidikan Pemohon harus sesuai dengan kompetensi
yang dimohonkan;

5
b. Daftar Pengalaman Kerja yang sesuai dengan klasifikasi / subklasifikasi
kompetensi kerja Pemohon yang terstruktur dengan menggunakan formulir
sebagaimana pada Lampiran 2 yang ditandatangani oleh Pemohon dengan tinta
warna biru dan tidak boleh menggunakan scan;

c. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon yang masih berlaku;

d. Fotocopy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perseorangan; dan

e. Surat Pernyataan dari Pemohon yang menyatakan bahwa seluruh data dalam
dokumen yang disampaikan adalah benar dengan menggunakan formulir
sebagaimana pada Lampiran 3.

(3) Dalam hal pemohon SKA adalah tenaga kerja asing, selain persyaratan permohonan
SKA sebagaimana disebutkan pada ayat (2), pemohon wajib melampirkan dokumen
tambahan sebagai berikut :

a. Surat permohonan Registrasi tenaga kerja asing sesuai Lampiran 4 yang diajukan
langsung ke LPJK Nasional;

b. Fotocopy paspor pemohon yang masih berlaku yang dilegalisasi oleh


Kedutaan/Perwakilan negaranya di Indonesia;

c. Fotocopy Surat Keterangan Ijin Kerja Pemohon yang telah dilegalisasi dari
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia;

d. Fotocopy Visa Kerja Pemohon yang sudah dilegalisasi oleh Kantor Imigrasi
setempat;

e. Surat Rekomendasi dari perusahaan di mana Pemohon bekerja di Indonesia;

f. Surat Rekomendasi dari Asosiasi Profesi yang ada di Indonesia di mana


pemohon menjadi anggotanya;

g. Dalam hal pemohon dari negara anggota Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN), pemohon wajib melampirkan Sertifikat Asean Chartered Professional
Engineer atau Asean Architect dari negara asal Pemohon;

h. Dalam hal pemohon bukan dari negara Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN), pemohon wajib melampirkan:

i. Bukti keanggotaan/surat keterangan sebagai anggota dari Asosiasi Profesi


jasa konstruksi di negara pemohon;

ii. Sertifikat kompetensi keahlian jasa konstruksi yang dimiliki pemohon yang
diterbitkan oleh Asosiasi Profesi jasa konstruksi di negara Pemohon (dalam
hal pemohon memiliki);

iii. Fotocopy Ijazah yang dilegalisasi oleh lembaga pendidikan yang menerbitkan
ijazah tersebut atau kedutaan/perwakilan Negara asal Pemohon di Indonesia
dengan ketentuan latar belakang pendidikan pemohon harus sesuai dengan
kompetensi yang dimohonkan; dan

iv. Daftar pengalaman sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, disertai
dengan data evaluasi pengembangan profesionalisme berkesinambungan

6
(Continuing Professional Development/CPD) pemohon, yang telah dilegalisasi
oleh Asosiasi Profesi pemohon.

5. Ketentuan Pasal 8 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 8 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 8

(1) Permohonan Registrasi untuk tenaga kerja melalui Asosiasi Profesi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10) disampaikan kepada LPJK sesuai kewenangannya
dengan prosedur sebagai berikut:
a. Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10) melakukan
pemeriksaan kelengkapan dokumen permohonan SKA yang diterima
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 7 ayat (2) atau Pasal
7 ayat (3);
b. Dokumen permohonan yang tidak lengkap dan tidak memenuhi persyaratan
dikembalikan kepada Pemohon untuk dilengkapi dan/atau diperbaiki;
c. Pengembalian dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf b dibuktikan dengan
bukti pengembalian dokumen kepada Pemohon dengan menggunakan formulir
pada Lampiran 5;
d. Hasil pemeriksaan kelengkapan dokumen permohonan SKA sebagaimana
dimaksud pada huruf a dimuat dalam berita acara hasil Verifikasi dan Validasi
Awal dokumen permohonan SKA dan ditandatangani Pimpinan Asosiasi Profesi
dengan menggunakan formulir pada Lampiran 6;
e. Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10) mengunggah
data Pemohon yang sudah diverifikasi dan divalidasi ke SIKI-LPJK Nasional;
f. Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10) menyampaikan
dokumen Pemohon dan Berita Acara Hasil Verifikasi dan Validasi Awal Dokumen
Permohonan dengan menggunakan formulir pada Lampiran 8 serta dilampirkan
bukti pembayaran biaya pengembangan jasa konstruksi yang telah ditransfer
melalui rekening LPJK;
g. LPJK melalui Badan Pelaksana LPJK menerima dokumen permohonan registrasi
tenaga kerja dari Asosiasi Profesi, memeriksa kelengkapan dokumen dan
memeriksa database tenaga kerja dari SIK- LPJK Nasional kemudian
memberikan tanda terima aplikasi permohonan registrasi SKA menggunakan
formulir pada Lampiran 9;
h. Dalam hal dokumen permohonan tidak lengkap dan tidak memenuhi persyaratan,
dokumen dikembalikan kepada Pemohon melalui Asosiasi Profesi dengan
menggunakan formulir pada Lampiran 10;
i. LPJK melalui Badan Pelaksana LPJK mendistribusikan dokumen permohonan
SKA ke USTK LPJK untuk dilakukan penilaian klasifikasi dan kualifikasi serta
ditetapkan rekomendasi klasifikasi dan kualifikasi tenaga kerja;
j. USTK LPJK melakukan penilaian klasifikasi dan kualifikasi Pemohon berdasarkan
pedoman pelaksanaan yang ditetapkan lebih lanjut oleh LPJK.
k. Ketua Pelaksana USTK LPJK menerbitkan berita acara Penilaian Klasifikasi dan
Kualifikasi permohonan SKA dengan menggunakan formulir pada Lampiran 11
untuk selanjutnya disampaikan kepada LPJK;

7
l. LPJK melakukan Rapat Pengurus untuk menetapkan Klasifikasi dan Kualifikasi
yang dituangkan dalam buku registrasi untuk selanjutnya diberikan NRKA oleh
Badan Pelaksana LPJK Nasional;
m. Dalam hal Pelaksana USTK LPJK menolak permohonan SKA, semua dokumen
permohonan SKA dikembalikan kepada Badan Pelaksana LPJK untuk selanjutnya
diteruskan ke pemohon melalui Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (10); dan
n. Badan Pelaksana LPJK mengembalikan dokumen permohonan SKA
sebagaimana dimaksud pada huruf m dibuktikan dengan bukti pengembalian
dokumen dengan menggunakan formulir pada Lampiran 12.
(2) Dalam hal Asosiasi Profesi sudah membentuk USTK Masyarakat maka USTK
Masyarakat dapat melaksanakan Verifikasi dan Validasi serta Penilaian Klasifikasi
dan Kualifikasi tenaga kerja konstruksi sesuai dengan kewenangannya.

6. Ketentuan Pasal 9 dihapus

7. Ketentuan Pasal 10 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 10 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 10

(1) Badan Pelaksana LPJK mencetak data Pemohon pada blanko SKA sebagaimana
tercantum pada Lampiran 13 dengan mengunduh dari SIKI-LPJK Nasional dan
berdasarkan buku Registrasi.
(2) SKA yang telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya
ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang menandatangani SKA.
(3) Pejabat yang berwenang menandatangani SKA sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah Direktur Registrasi dan Hukum Badan Pelaksana LPJK Nasional untuk tingkat
nasional..
(4) Pejabat yang berwenang menandatangani SKA sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah Manajer Eksekutif Badan Pelaksana LPJK Provinsi untuk tingkat provinsi.
(5) Pada halaman belakang SKA tertera logo Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (10) dan tanda tangan Ketua Umum/Ketua Asosiasi Profesi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10) dalam bentuk format cetak.
(6) SKA yang telah diregistrasi LPJK selanjutnya disampaikan kepada Asosiasi
Profesi/USTK Masyarakat yang bersangkutan dengan menggunakan formulir Surat
Penyampaian SKA sebagaimana dimuat pada Lampiran 14 untuk selanjutnya
Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10) menyampaikan
langsung kepada Pemohon SKA dengan bukti tanda terima.
(7) Dalam hal permohonan registrasi ulang, SKA yang telah diregistrasi LPJK selanjutnya
disampaikan kepada pemohon dan ditembuskan kepada Asosiasi Profesi dimana
pemohon menjadi anggotanya.

8
8. Ketentuan Pasal 12 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 12 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 12

(1) Pemohon melalui Asosiasi Profesi dapat mengajukan permohonan perpanjangan


masa berlaku SKA secara tertulis kepada LPJK dengan menggunakan formulir pada
Lampiran 15.

(2) SKA yang tidak diregistrasi perpanjangan masa berlaku sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikenakan sanksi berupa pembekukan sementara, tidak tertayang sementara
pada www.lpjk.net dan tidak dapat digunakan sebagai pemenuhan persyaratan
Penanggung Jawab Teknik / Penanggung Jawab Klasifikasi Badan Usaha.

(3) Pembekuan sementara dan tidak tayang sementara sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dapat dicabut kembali apabila SKA dimaksud telah dilakukan registrasi
perpanjangan masa berlaku SKA.

(4) Permohonan registrasi perpanjangan masa berlaku SKA sebagaimana dimaksud


pada ayat (3) dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal berakhirnya masa
berlaku SKA.

(5) SKA yang diterbitkan sebelum peraturan ini dan telah diregistrasi di LPJK Nasional
serta masih berlaku, wajib dilakukan registrasi ulang.

(6) Pemohon registrasi ulang mengajukan permohonan registrasi ulang SKA yang telah
diterbitkan kepada LPJK dan ditembuskan kepada Asosiasi Profesi dimana pemohon
menjadi anggotanya dengan menggunakan formulir pada Lampiran 15.

(7) Permohonan perpanjangan masa berlaku SKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilengkapi dengan lampiran :

a. Fotocopy Ijazah pendidikan terakhir dari Pemohon yang sesuai dengan


kompetensi kerja yang dimilikinya, yang dilegalisasi oleh lembaga pendidikan
yang mengeluarkan ijazah, kantor pos, notaris atau Asosiasi Profesi/Institusi
Diklat penerima permohonan;

b. Daftar Pengalaman Kerja Pemohon yang sesuai dengan klasifikasi / subklasifikasi


kompetensi kerja Pemohon yang terstruktur selama 3 (tiga) tahun terakhir
Pemohon pemegang SKA dengan menggunakan formulir pada Lampiran 2 yang
ditandatangani oleh Pemohon dengan tinta warna biru dan tidak boleh
menggunakan scan;

c. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon yang masih berlaku;

d. Fotocopy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perseorangan Pemohon;

e. Surat Pernyataan dari Pemohon yang menyatakan bahwa seluruh data dalam
dokumen yang disampaikan adalah benar dengan menggunakan formulir
sebagaimana tercantum pada Lampiran 3;

f. Rekomendasi evaluasi kompetensi berdasarkan data Continuing Professional


Development (CPD);

g. Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4, menghadap ke depan dengan pakaian


rapih (bukan kaos); dan

9
h. SKA asli yang dimintakan perpanjangan masa berlaku.

(8) Permohonan registrasi ulang SKA sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilengkapi
dengan lampiran :

a. Fotocopy Ijazah pendidikan terakhir dari Pemohon yang sesuai dengan


kompetensi kerja yang dimilikinya, yang dilegalisasi oleh lembaga pendidikan
yang mengeluarkan ijazah, kantor pos, notaris atau Asosiasi Profesi/Institusi
Diklat penerima permohonan;

b. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon yang masih berlaku;

c. Fotocopy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perseorangan Pemohon;

d. Surat Pernyataan dari Pemohon yang menyatakan bahwa seluruh data dalam
dokumen yang disampaikan adalah benar dengan menggunakan formulir
sebagaimana tercantum pada Lampiran 3;

e. Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4, menghadap ke depan dengan pakaian


rapih (bukan kaos); dan

f. SKA asli yang dimintakan registrasi ulang.

(9) Dalam hal Pemohon adalah tenaga kerja asing, selain persyaratan permohonan
registrasi ulang atau perpanjangan SKA sebagaimana disebutkan pada ayat (4) dan
ayat (7), pemohon wajib melampirkan dokumen tambahan sebagai berikut :

a. Fotocopy paspor Pemohon yang masih berlaku yang dilegalisasi oleh


Kedutaan/Perwakilan negaranya di Indonesia;

b. Fotocopy Surat Keterangan Ijin Kerja Pemohon dari Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia yang telah dilegalisasi;

c. Fotocopy Visa Kerja Pemohon yang sudah dilegalisasi oleh Kantor Imigrasi
setempat;

d. Surat Rekomendasi dari Perusahaan di mana Pemohon bekerja di Indonesia; dan

e. Surat Rekomendasi dari Asosiasi Profesi yang ada di Indonesia di mana


pemohon menjadi anggotanya;

f. Dalam hal Pemohon dari negara anggota ASEAN, Pemohon wajib melampirkan
Sertifikat Asean Chartered Professional Engineer atau Asean Architect dari
negara asal Pemohon;

g. Dalam hal Pemohon bukan dari negara ASEAN, Pemohon wajib melampirkan :

i. Bukti keanggotaan/surat keterangan sebagai anggota dari Asosiasi Profesi


jasa konstruksi di negara Pemohon;

ii. Sertifikat kompetensi keahlian jasa konstruksi yang dimiliki Pemohon yang
diterbitkan oleh Asosiasi Profesi jasa konstruksi di negara Pemohon;

iii. Fotocopy Ijazah yang dilegalisasi oleh lembaga pendidikan yang menerbitkan
ijazah tersebut dengan ketentuan latar belakang pendidikan Pemohon harus
sesuai dengan kompetensi yang dimohonkan; dan

10
iv. Daftar pengalaman sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b, disertai
dengan data evaluasi CPD Pemohon, yang telah dilegalisir oleh Asosiasi
Profesi Pemohon.

(10) Dalam hal permohonan perpanjangan masa berlaku SKA diajukan kepada LPJK
Provinsi yang berbeda dengan LPJK Provinsi yang melakukan registrasi terdahulu,
LPJK Provinsi penerima permohonan wajib memproses pengajuan tersebut dengan
ketentuan sebagai berikut:

a. LPJK Provinsi penerima permohonan mengajukan permintaan dokumen


permohonan terdahulu kepada LPJK Provinsi yang melakukan registrasi
sebelumnya secara tertulis dengan ditembuskan kepada LPJK Nasional;

b. LPJK Provinsi yang melakukan registrasi terdahulu segera menyampaikan


dokumen permohonan terdahulu kepada LPJK Provinsi penerima permohonan
dengan surat pengantar yang ditembuskan ke LPJK Nasional;

c. LPJK Provinsi yang melakukan registrasi baru mengubah kode provinsi nomor
registrasi pemohon; dan

d. LPJK Provinsi penerima permohonan segera memproses dengan memberikan


nomor registrasi baru pada blanko sertifikat.

(11) Dalam hal Pemohon perpanjangan masa berlaku SKA pindah keanggotaan asosiasi,
pengajuan permohonan dapat disampaikan kepada LPJK Nasional/Provinsi melalui
asosiasi penerima kepindahan keanggotaan Pemohon dengan ketentuan bahwa
dokumen permohonan wajib dilengkapi dengan:

a. Surat Pernyataan Pengunduran Diri Keanggotaan Asosiasi dari Pemohon; dan

b. Surat Keterangan dari Asosiasi penerima kepindahan keanggotaan yang


menyatakan bahwa Pemohon telah menjadi anggotanya.

9. Ketentuan Pasal 13 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 13 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 13

(1) Asosiasi melakukan Verifikasi dan Validasi Awal dokumen permohonan registrasi
perpanjangan masa berlaku registrasi yang diterima sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (1).
(2) Dokumen permohonan yang tidak lengkap dan tidak memenuhi persyaratan
dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi dan/atau diperbaiki.
(3) Pengembalian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan
menggunakan formulir pada Lampiran 16.
(4) Hasil Verifikasi dan Validasi Awal dokumen permohonan SKA sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dimuat dengan berita acara hasil Verifikasi dan Validasi
Awdokumen permohonan dengan menggunakan formulir pada Lampiran 17 dan
ditandatangani Pimpinan Asosiasi Profesi
(5) Data Pemohon yang sudah diverifikasi dan divalidasi diunggah ke dalam pangkalan
data SIKI- LPJK Nasional.

11
10. Ketentuan Pasal 14 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 14 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 14
(1) Badan Pelaksana LPJK memeriksa kelengkapan dokumen permohonan registrasi
ulang atau perpanjangan masa berlaku SKA dengan menggunakan formulir pada
Lampiran 19.
(2) Dokumen permohonan yang tidak lengkap dan tidak memenuhi persyaratan
dikembalikan kepada Pemohon melalui Asosiasi Profesi pengirim untuk dilengkapi
dan/atau diperbaiki.
(3) Pengembalian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan
surat pengembalian dokumen kepada Pemohon dengan menggunakan formulir pada
Lampiran 20.
(4) LPJK melalui Badan Pelaksana LPJK mendistribusikan dokumen permohonan SKA
ke USTK LPJK untuk ditetapkan rekomendasi klasifikasi dan kualifikasi tenaga kerja.
(5) Ketua Pelaksana USTK LPJK dapat menyetujui atau menolak permohonan registrasi
ulang atau perpanjangan masa berlaku registrasi SKA yang dituangkan dalam Berita
Acara Hasil Penilaian Klasifikasi dan Kualifikasi sebagaimana pada Lampiran 11
untuk selanjutnya disampaikan kepada LPJK.
(6) LPJK melakukan Rapat Pengurus untuk menetapkan Klasifikasi dan Kualifikasi yang
dituangkan dalam buku registrasi untuk selanjutnya diberikan NRKA oleh Badan
Pelaksana LPJK.
(7) Dalam hal USTK LPJK menolak permohonan SKA, semua dokumen permohonan
SKA dikembalikan kepada Badan Pelaksana LPJK untuk selanjutnya diteruskan
kepada:
a. Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10) dalam hal
permohonan perpanjangan masa berlaku SKA untuk selanjutnya diteruskan
kepada pemohon; atau
b. pemohon dalam hal permohonan registrasi ulang SKA dan ditembuskan kepada
Asosiasi Profesi dimana pemohon menjadi anggotanya.
(8) Badan Pelaksana LPJK mengembalikan dokumen permohonan SKA sebagaimana
dimaksud pada ayat (7) dibuktikan dengan bukti pengembalian dokumen dengan
menggunakan formulir pada Lampiran 12.

11. Ketentuan Pasal 16 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 16 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 16

(1) Klasifikasi/Sub-Klasifikasi Keahlian Kerja Jasa Konstruksi diberikan didasarkan pada


Klasifikasi/Sub-Klasifikasi Keahlian Kerja Konstruksi sesuai ketentuan sebagaimana
tercantum pada Lampiran 22.
(2) Klasifikasi/Sub-Klasifikasi Keahlian Kerja Jasa Konstruksi yang dapat diberikan
kepada Pemohon didasarkan pada Klasifikasi/Sub-Klasifikasi Keahlian Kerja Jasa
Konstruksi yang tersedia pada Unit Sertifikasi Tenaga Kerja sesuai kewenangannya.
(3) Pemegang SKA dapat mengajukan perubahan klasifikasi/Sub-Klasifikasi Keahlian
Kerja dan perubahan kualifikasi secara tertulis melalui Asosiasi Profesi kepada LPJK
Nasional/Provinsi.

12
(4) Seluruh proses permohonan sebagaimana pada ayat (3) tersebut di atas harus
dilakukan verifikasi dan validasi serta penilaian klasifikasi/Sub-Klasifikasi dan
peningkatan kualifikasi mengikuti ketentuan Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 10.
(5) Klasifikasi/Sub-Klasifikasi Keahlian Kerja Jasa Konstruksi yang tersedia pada Unit
Sertifikasi Tenaga Kerja sebagaiamana dimaksud pada ayat (2) untuk Unit Sertifikasi
Tenaga Kerja Provinsi sesuai dengan Klasifikasi/Sub-Klasifikasi Keahlian Kerja Jasa
Konstruksi yang tercantum pada lisensi yang diberikan.
(6) Klasifikasi/Sub-Klasifikasi Keahlian Kerja Jasa Konstruksi SKA yang dilakukan
registrasi ulang dan perpanjangan masa berlaku SKA sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 diberikan berdasarkan hasil konversi Klasifikasi/Sub-Klasifikasi Keahlian
Kerja Konstruksi sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum pada Lampiran
27.

12. Bagian Kesembilan diubah sehingga keseluruhan Bagian Kesembilan berbunyi sebagai
berikut:

Bagian Kesembilan
Pelaporan

Pasal 17

(1) LPJK Provinsi wajib melaporkan kepada LPJK Nasional setiap penerbitan SKA
sebagai hasil permohonan SKA baru, perpanjangan masa berlaku SKA dan registrasi
ulang SKA.
(2) Pelaporan penerbitan SKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilakukan
paling lambat 12 (dua belas) hari kerja sejak tanggal diterbitkannya SKA.

13. Ketentuan Pasal 18 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 18 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 18

(1) Biaya Pengembangan Jasa Konstruksi meliputi:


a. Biaya Sertifikasi;
b. Biaya Registrasi; dan
c. Biaya Pengembangan IT.

(2) Biaya Pengembangan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
biaya untuk Permohonan Baru, Permohonan Perubahan Klasifikasi dan Kualifikasi
Tenaga Kerja Jasa Konstruksi, Permohonan Perpanjangan Masa Berlaku sebagai
berikut:

13
Tabel 1. Rincian Biaya Permohonan Baru dan Perubahan SKA untuk setiap
subklasifikasi

Pengem- Sertifikasi Registrasi


No. Subkualifikasi Total
bangan IT LPJKN LPJKP LPJKN LPJKP
Tenaga Kerja Nasional

1 Utama 50,000.00 2,000,000.00 0 300,000.00 150,000.00 2,500,000.00


2 Madya 50,000.00 0 1,150,000.00 100,000.00 200,000.00 1,500,000.00
3 Muda 50,000.00 0 750,000.00 75,000.00 125,000.00 1,000,000.00

Tenaga Kerja Asing

1 Utama 50,000.00 3,750,000.00 0 800,000.00 400,000.00 5,000,000.00

2 Madya 50,000.00 3,050,000.00 0 600,000.00 300,000.00 4,000,000.00

3 Muda 50,000.00 1,850,000.00 0 400,000.00 200,000.00 2,500,000.00

Tabel 2. Rincian Biaya Perpanjangan SKA untuk setiap subklasifikasi

Pengem-
Sertifikasi Registrasi
bangan
No. Subkualifikasi Total
IT
LPJKN LPJKP LPJKN LPJKP

Tenaga Kerja Nasional

1 Utama 50,000.00 500,000.00 0 300,000.00 150,000.00 1,000,000.00


2 Madya 50,000.00 0 500,000.00 100,000.00 200,000.00 850,000.00
3 Muda 50,000.00 0 200,000.00 75,000.00 125,000.00 450,000.00

Tenaga Kerja Asing


1 Utama 50,000.00 1,000,000.00 0 800,000.00 400,000.00 2,250,000.00
2 Madya 50,000.00 800,000.00 0 600,000.00 300,000.00 1,750,000.00
3 Muda 50,000.00 350,000.00 0 400,000.00 200,000.00 1,000,000.00

(3) Permohonan Perubahan Data dikenakan biaya registrasi sebesar Rp. 100.000,00
(seratus ribu Rupiah) dan biaya pengembangan IT sebesar Rp. 50.000,00.
(4) Biaya Pengembangan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
sama di seluruh Indonesia.
(5) Biaya Verifikasi dan Validasi Awal yang diselenggarakan oleh asosiasi yang diberi
kewenangan menyelenggarakan Verifikasi dan Validasi Awal ditetapkan oleh asosiasi
dengan batasan biaya sebagaimana tertera pada Lampiran 28.

(6) Seluruh pembayaran Pengembangan Jasa Konstruksi dilakukan melalui transaksi


perbankan yang ditetapkan oleh LPJK Nasional.

14
(7) Biaya pengembangan IT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c untuk
permohonan kualifikasi muda dan madya disampaikan oleh LPJK Provinsi kepada
LPJK Nasional melalui transaksi perbankan pada bank yang ditetapkan oleh LPJK
Nasional.

(8) Pembayaran biaya sertifikasi dan registrasi untuk permohonan registrasi SKA
disampaikan oleh Asosiasi Profesi kepada LPJK Nasional dan LPJK Provinsi sesuai
dengan porsi pembagiannya melalui transaksi perbankan pada bank yang ditetapkan
oleh LPJK Nasional untuk porsi LPJK Nasional dan untuk porsi LPJK Provinsi.

(9) Bukti pembayaran biaya sertifikasi wajib dilampirkan pada dokumen permohonan
registrasi SKA yang disampaikan oleh Asosiasi Profesi kepada Badan Pelaksana
LPJK.

(10) Bukti Pembayaran biaya registrasi disampaikan oleh Asosiasi Profesi kepada LPJK
pada saat penerimaan SKA dari Badan Pelaksana LPJK.

(11) LPJK Nasional dan LPJK Provinsi dilarang melakukan pungutan atau tambahan
biaya di luar yang ditetapkan sebagaimana diatur dalam peraturan LPJK ini.
(12) Dalam hal permohonan SKA berasal dari USTK Masyarakat biaya sertifikasi tertuang
pada Tabel 1 dan Tabel 2 tidak berlaku.
(13) Dalam hal pelaksanaan sertifikasi oleh USTK Provinsi diambil alih oleh USTK
Nasional, pembayaran biaya sertifikasi wajib disetorkan kepada LPJK Nasional.

14. Ketentuan Pasal 19 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 19 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 19

(1) Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Awal permohonan SKA dilakukan paling lama 5
(lima) hari kerja sejak diterimanya permohonan secara lengkap.
(2) Pelaksanaan Penilaian Klasifikasi dan Kualifikasi tenaga kerja konstruksi dilakukan
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permohonan Registrasi dari
Badan Pelaksana LPJK oleh USTK secara lengkap.
(3) Pelaksanaan registrasi di LPJK dilakukan paling lama 6 (enam) hari kerja sejak
diterimanya permohonan Registrasi dari USTK oleh Badan Pelaksana LPJK secara
lengkap.

15. Ketentuan BAB IV diubah dan Lampiran 23 dicabut, sehingga keseluruhan BAB IV berbunyi
sebagai berikut:

BAB IV
PENGGUNAAN SIKI-LPJK NASIONAL

Pasal 20

(1) Sistem registrasi tenaga ahli dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi
SIKI-LPJK Nasional.

15
(2) Pengunggahan data Pemohon ke SIKI-LPJK Nasional untuk registrasi SKA dilakukan
setelah adanya berita acara hasil Verifikasi dan Validasi Awal oleh Asosiasi Profesi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10).
(3) Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10) melakukan
verifikasi dan validasi data sesuai dengan data yang ada pada berkas dokumennya
dan mengunggah data Pemohon melalui SIKI-LPJK Nasional.

Pasal 21

Penulisan tanda registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) untuk SKA akan
diatur dalam petunjuk teknis yang akan ditetapkan LPJK Nasional.

Pasal 22
(1) Badan Pelaksana LPJK mencetak isian/data Pemohon pada blanko SKA
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dengan menggunakan aplikasi SIKI-
LPJK.
(2) LPJK Nasional/Provinsi menayangkan SKA pada situs LPJK dengan menggunakan
aplikasi SIKI-LPJK.

16. Di antara Pasal 22 dan Pasal 23 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 22A yang berbunyi
sebagai berikut:

Pasal 22A

Penelusuran keabsahan SKA dapat dilakukan klarifikasi kepada LPJK penerbit SKA atau
melalui SIKI-LPJK Nasional.

17. Ketentuan Pasal 24 ayat (6) diubah sehingga keseluruhan Pasal 24 berbunyi sebagai
berikut:

Pasal 24

(1) Jenis Sanksi terdiri atas :


a. Peringatan;
b. Pembekuan; dan/atau
c. Pencabutan;
(2) Surat Peringatan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a dikeluarkan oleh Pengurus
LPJK Nasional sebagai berikut :
a. untuk pelanggaran ringan dikenakan dalam 3 (tiga) kali surat peringatan.
b. untuk pelanggaran sedang dikenakan dalam 2 (dua) kali surat peringatan.
c. untuk pelanggaran berat dikenakan dalam 1 (satu) kali surat peringatan.

16
(3) Untuk setiap tahapan surat peringatan tersebut pada ayat (2) pemegang SKA diberi
waktu :
a. untuk peringatan pertama, pemegang SKA diberi waktu 30 (tiga puluh) hari untuk
mematuhi teguran yang tercantum dalam surat peringatan pertama.
b. untuk peringatan kedua, pemegang SKA diberi waktu 15 (lima belas) hari untuk
mematuhi teguran yang tercantum dalam surat peringatan kedua.
c. untuk peringatan ketiga, pemegang SKA diberi waktu 15 (lima belas) hari untuk
mematuhi teguran yang tercantum dalam surat peringatan ketiga.
(4) Dalam hal tidak dipatuhinya batas waktu 3 (tiga) kali surat peringatan untuk
pelanggaran ringan maka pelanggaran tersebut akan dimasukkan dalam kategori
pelanggaran sedang, dan selanjutnya bilamana dalam batas waktu 2 (dua) kali surat
peringatan untuk pelanggaran sedang tidak dipatuhi maka pelanggaran tersebut akan
dimasukkan dalam kategori pelanggaran berat.
(5) Surat peringatan bagi pelanggaran berat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf
c merupakan surat peringatan pertama dan terakhir.
(6) Setiap surat peringatan ditembuskan pada Asosiasi Profesi yang melakukan Verifikasi
dan Validasi Awal SKA.
(7) Pembekuan SKA sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b ditetapkan oleh Pengurus
LPJK Nasional berdasarkan usulan Badan Pelaksana LPJK bilamana setelah dalam
jangka waktu 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannya peringatan kedua teguran yang
tercantum dalam isi surat peringatan untuk kategori pelanggaran sedang tidak
dipatuhi.
(8) Pencabutan SKA sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c ditetapkan oleh Pengurus
LPJK Nasional berdasarkan usulan Badan Pelaksana LPJK bilamana setelah dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari teguran yang tercantum dalam isi surat peringatan untuk
kategori pelanggaran berat tidak dipatuhi.
(9) Setiap surat pembekuan / pencabutan ditembuskan pada Asosiasi Profesi di mana
SKA diterbitkan.
(10) Bentuk surat peringatan, surat pembekuan, dan surat pencabutan sebagaimana
tercantum pada Lampiran 24-1, Lampiran 24-2, dan Lampiran 24-3.

18. Ketentuan BAB VI diubah, sehingga keseluruhan BAB VI berbunyi sebagai berikut:

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 28

(1) Dalam hal klasifikasi/sub-klasifikasi SKA tidak terdapat dalam pangkalan data LPJK,
diberikan klasifikasi/sub-klasifikasi berdasarkan hasil konversi klasifikasi/sub-
klasifikasi sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum pada Lampiran 27.
(2) Perpanjangan masa berlaku SKA dilakukan dengan mengunduh data pemegang SKA
yang tersedia pada pangkalan data LPJK dan mencetak pada blanko SKA yang
disediakan oleh LPJK dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang sebagaimana
disebut pada Pasal 10.

17
(3) Pemohon SKA bertanggung jawab atas kebenaran dokumen yang disampaikan dan
Asosiasi Profesi wajib menjamin atas kebenaran dan keabsahan dokumen-
dokumennya.

Pasal 29

Masa berlaku SKA paling lama 3 (tiga) tahun.

19. Di antara Pasal 29 dan Pasal 30 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 29A yang berbunyi
sebagai berikut:

Pasal 29A
(1) Penyelenggaraan Sertifikasi tenaga kerja konstruksi dilaksanakan oleh USTK.
(2) Dalam hal USTK Provinsi belum terbentuk, pelaksanaan Sertifikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh USTK Nasional untuk permohonan Registrasi
tenaga kerja melalui Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10)
dengan prosedur sebagai berikut :
a. Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10) menyampaikan
dokumen Pemohon dan Berita Acara Hasil Verifikasi dan Validasi Awal Dokumen
Permohonan dengan menggunakan formulir pada Lampiran 8 serta dilampirkan bukti
pembayaran biaya pengembangan jasa konstruksi yang telah ditransfer melalui
rekening LPJK Provinsi;
b. Badan Pelaksana LPJK Provinsi menerima dokumen permohonan registrasi tenaga
kerja dari Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10),
memeriksa kelengkapan dokumen dan memeriksa database tenaga kerja dari SIKI-
LPJK Nasional kemudian memberikan tanda terima aplikasi permohonan registrasi
SKA menggunakan formulir pada Lampiran 9;
c. Dalam hal dokumen permohonan tidak lengkap dan tidak memenuhi persyaratan,
dokumen dikembalikan kepada Pemohon melalui Asosiasi Profesi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (10) dengan menggunakan formulir pada Lampiran 10;
d. LPJK Provinsi menyampaikan Berita Acara Hasil Verifikasi dan Validasi Awal
Dokumen Permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a kepada USTK Nasional
serta dilampirikan bukti pembayaran biaya pengembangan jasa konstruksi yang telah
ditransfer melalui rekening LPJK Nasional;
e. USTK Nasional melakukan Penilaian Klasifikasi dan Kualifikasi Pemohon
berdasarkan pedoman pelaksanaan yang ditetapkan lebih lanjut oleh LPJK.
f. Ketua Pelaksana USTK Nasional menerbitkan berita acara Penilaian Klasifikasi dan
Kualifikasi permohonan SKA dengan menggunakan formulir pada Lampiran 11 untuk
selanjutnya disampaikan kepada LPJK Provinsi;
g. LPJK Provinsi melakukan Rapat Pengurus untuk menetapkan Klasifikasi dan
Kualifikasi yang dituangkan dalam buku registrasi untuk selanjutnya diberikan NRKA
oleh Badan Pelaksana LPJK;
h. Dalam hal Pelaksana USTK Nasional menolak permohonan SKA, Badan Pelaksana
LPJK Provinsi mengembalikan semua dokumen permohonan SKA, untuk selanjutnya
disampaikan kepada pemohon melalui Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (10) dengan bukti tanda terima; dan

18
i. Badan Pelaksana LPJK mengembalikan dokumen permohonan SKA sebagaimana
dimaksud pada huruf h dibuktikan dengan bukti pengembalian dokumen dengan
menggunakan formulir pada Lampiran 12.

PASAL II

(1) Klasifikasi dan kualifikasi dalam rangka penyetaraan tenaga kerja asing akan diatur dalam
peraturan LPJK.
(2) Ketentuan penyetaraan tenaga kerja asing sebagaima dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4)
diberlakukan sejak tanggal diberlakukannya peraturan LPJK sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
(3) Permohonan registrasi SKA yang disampaikan melalui Asosiasi Profesi yang terdaftar di
LPJK dan belum diberi wewenang Verifikasi dan Validasi Awal, seluruh dokumen
permohonan disampaikan kepada LPJK.
(4) Dalam hal permohonan registrasi SKA berasal dari Asosiasi Profesi yang terdaftar di LPJK
dan belum diberi wewenang Verifikasi dan Validasi Awal, pada halaman belakang SKA
tertera logo LPJK dan tanda tangan Ketua Pelaksana USTK dalam bentuk format cetak.
(5) Registrasi ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (6) dapat dilakukan paling
lambat tanggal 31 Desember 2013.
(6) SKA yang tidak diregistrasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dikenakan sanksi
berupa pencabutan SKA, tidak tertayang pada www.lpjk.net dan tidak dapat digunakan
sebagai pemenuhan persyaratan Penanggung Jawab Teknik / Penanggung Jawab
Klasifikasi Badan Usaha.
(7) Registrasi ulang dimaksud pada ayat (4) dengan biaya sebagai berikut:

a. SKA dengan sisa masa laku paling lama 1 (satu) tahun, dikenakan biaya registrasi
sebesar 2/3 (dua per tiga) dari biaya registrasi sebagaimana dimuat dalam Tabel 1.

b. SKA dengan sisa masa laku lebih dari 1 (satu) tahun, dikenakan biaya registrasi
sebesar 1/3 (satu per tiga) dari biaya registrasi sebagaimana dimuat dalam Tabel 1.

(8) Biaya registrasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (6) untuk setiap sub klasifikasi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 29.

19
PASAL III

Peraturan LPJK ini mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2013.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 16 September 2013

PENGURUS LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL,

Ketua

Ir. Tri Widjajanto J, MT

Wakil Ketua I Wakil Ketua II Wakil Ketua III

Dr. Ir. Putut Marhayudi Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata Dr. Ir. Sarwono Hardjomuljadi

20
Lampiran 1

Nomor : ........................., ............... 20..


Lampiran :

Kepada Yth. :
Direktur Registrasi dan Hukum Badan Pelaksana LPJK Nasional / Manajer Eksekutif LPJK
Provinsi ............................................... *)
di
.....................

Perihal : Permohonan SKA

Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan SKA untuk :

Klasifikasi yang diminta


Arsitektur Sipil Mekanikal Elektrikal Tata Lain-
Lingkungan lain

Sub Klasifikasi yang diminta : .......................................................................

Kualifikasi yang diminta:


Muda Madya Utama
sesuai dengan dokumen terlampir.
Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Pemohon

.......................................

Catatan : *) coret yang tidak perlu

21
Daftar Dokumen lampiran
Nama Pemohon : .....................................
Surat Tanggal : ......................................

No. DOKUMEN ADA / TIDAK ADA


ADA TIDAK ADA
1 Fotocopy Ijazah yang dilegalisasi oleh Lembaga
Pendidikan atau notaries atau notaries, kantor pos,
asosiasi profesi
2 Daftar Pengalaman Kerja
3 Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon
yang masih berlaku.
4 Fotocopy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
perseorangan.
5 Surat Pernyataan Kebenaran Data Dokumen
6 ..................................................

22
Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DATA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : ................................................................................................

2. Jabatan : ................................................................................................

3. Alamat : ................................................................................................

................................................................................................

4. Telp/HP : ................................................................................................

5. E-mail : ................................................................................................

6. NRTA : ................................................................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


a. seluruh data dalam dokumen adalah benar.
b. bersedia mematuhi Kode Etik dan Kode Tata Laku serta semua ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah/LPJK/Asosias Profesi.
c. apabila di kemudian hari ditemukan bahwa data dalam dokumen yang diberikan tidak benar
dan/atau melanggar kode etik dan kode tata laku serta melanggar ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah/LPJK/Asosiasi, bersedia dikenakan sanksi dan diinformasikan
melalui SIKI- LPJK Nasional.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

................., ................. 20..


Yang membuat pernyataan,

Materai
yang
cukup
....................................
Nama Jelas

23
Lampiran 6

BERITA ACARA HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI AWAL DOKUMEN PERMOHONAN SKA

Nama Pemohon :DDDDDDDDDDDDDDDD.......

Nomor Surat Permohonan SKA : DDDDDDDDDDDDDDDDD..

Tanggal Surat Permohonan SKA :...............................................................

Berdasarkan pemeriksaan terhadap data dokumen permohonan dari Pemohon SKA


sebagaimana tersebut di atas oleh Asosiasi Profesi............................... yang dilaksanakan di
................................................................ pada tanggal ................ bulan ................ tahun
.................. diputuskan hasil Verifikasi dan Validasi Awal dokumen sebagai berikut:

HASIL
HASIL VALIDASI
VERIFIKASI KETERAN
NO DOKUMEN
TIDAK TIDAK GAN
ADA VALID
ADA VALID

................................, ......................,20
Ketua Asosiasi................ Pemeriksa

(................................) ( ........................ )

24
Lampiran 6a

BERITA ACARA HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI DOKUMEN PERMOHONAN SKA

Nama Pemohon :DDDDDDDDDDDDDDDD.......

Nomor Surat Permohonan SKA : DDDDDDDDDDDDDDDDD..

Tanggal Surat Permohonan SKA :...............................................................

Berdasarkan pemeriksaan terhadap data dokumen permohonan dari Pemohon SKA


sebagaimana tersebut di atas oleh USTK............................... yang dilaksanakan di
................................................................ pada tanggal ................ bulan ................ tahun
.................. diputuskan hasil Verifikasi dan Validasi Awal dokumen sebagai berikut:

HASIL
VERIFIKASI HASIL VALIDASI KETERAN
NO DOKUMEN
TIDAK TIDAK GAN
ADA VALID
ADA VALID

................................, ......................,20
Ketua USTK................ Pemeriksa

(................................) ( ........................ )

25
Lampiran 8

KOP SURAT
ASOSIASI PROFESI

Nomor : ........................., ............... 20..


Lampiran :

Kepada Yth. :
Ketua LPJK Nasional/Provinsi*)...................
di
.....................

Perihal : Permohonan SKA dan Registrasi

Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan SKA dan nomor registrasi untuk
nama-nama yang telah mengikuti sertifikasi sebagaimana tercantum dalam Berita Acara
terlampir yang berjumlah ...... (...................) orang.
Bersama ini kami lampirkan:
1. Dokumen Permohonan dari Pemohon SKA
2. Berita Acara Hasil Verifikasi dan Validasi Awal Dokumen Permohonan SKA
3. Bukti transfer pembayaran biaya pengembangan jasa konstruksi
Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Asosiasi Profesi .........................

.......................................
Pimpinan

Catatan : *) coret yang tidak perlu

26
Lampiran 9

HASIL PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DAN KEBENARAN


DATA DOKUMEN PERMOHONAN SKA

Tanggal : ................................................................................
Asosiasi : ................................................................................
No./Tgl Surat : ................................................................................
Nama Pemohon : ................................................................................
Pemeriksa : ................................................................................

Ada Tidak
Ada

1 Dokumen Permohonan SKA

2 Berita Acara Hasil Verifikasi dan Validasi Awal Dokumen

3 Berita Acara Hasil Penilaian Klasifikasi dan Kualifikasi*)

4 Data Base di SIKI-LPJK

5 Keaslian Blanko SKA*)

6 Nomor Seri Sertifikat*)

7 Nomor Pokok Wajib Pajak

8 CPD

9 CV

10 Ijasah

11 KTP

12 Pas Foto pemegang SKA

13 Bukti Transfer Pembayaran Biaya Pengembangan Jasa


Konstruksi

Badan Pelaksana LPJK Nasional/Provinsi *)


Pemeriksa:

(.......................................)
*) Coret yang tidak perlu

27
Lampiran 11

BERITA ACARA
HASIL PENILAIAN KLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI TENAGA KERJA

Setelah dilakukan verifikasi dan klarifikasi dan berdasarkan rekomendasi tim penilai klasifikasi
dan kualifikasi tenaga kerja yang dilaksanakan di ................................................................ pada
tanggal ................ bulan ................ tahun .................. diputuskan hasil penilaian klasifikasi dan
kualifikasi tenaga kerja sebagai berikut:

NAMA
NO PEMOHON PROVINSI KLASIFIKASI SUBKLASIFIKASI SUBKUALIFIKASI
SKA

Dengan demikian Pemohon tersebut di atas telah disetujui/ditolak*), untuk selanjutnya


dapat/tidak dapat *) diberikan SKA dan NRKA dengan klasifikasi dan kualifikasi tersebut di atas.

..................., ....................... 20...

USTK...........................

-------------------------------
Ketua Pelaksana

*) Coret yang tidak perlu

28
Lampiran 13

29
Lampiran 14

KOP SURAT
LPJK

Nomor : ........................., ............... 20..


Lampiran :

Kepada Yth. :
Ketua Asosiasi Profesi/Ketua Pelaksana USTK Masyarakat .................... *)
di
.....................

Perihal : Penyampaian SKA

Bersama ini kami kami sampaikan SKA sebagai berikut:

No. Nomor SKA Atas Nama Keterangan

untuk selanjutnya disampaikan kepada Pemohon yang bersangkutan


Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Badan Pelaksana LPJK Nasional/ Provinsi Yang Menerima:


................................... *)

................................................................. .................................................
Direktur Registrasi dan Hukum/Manajer
Eksekutif *)

Catatan : *) coret yang tidak perlu

30
Lampiran 22

DAFTAR KLASIFIKASI/SUB-KLASIFIKASI
TENAGA KERJA AHLI KONSTRUKSI

NO
No. KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA)
KODE
A R S I T E K T U R
1 Arsitek 101
2 Ahli Desain Interior 102
3 Ahli Arsitektur Lansekap 103
4 Ahli Iluminasi 104

S I P I L
1 Ahli Teknik Bangunan Gedung 201
2 Ahli Teknik Jalan 202
3 Ahli Teknik Jembatan 203
4 Ahli Keselamatan Jalan 204
5 Ahli Teknik Terowongan 205
6 Ahli Teknik Landasan Terbang 206
7 Ahli Teknik Jalan Rel 207
8 Ahli Teknik Dermaga 208
9 Ahli Teknik Bangunan Lepas Pantai 209
10 Ahli Teknik Bendungan Besar 210
11 Ahli Teknik Sungai dan Drainase 211
12 Ahli Teknik Irigasi 212
13 Ahli Teknik Rawa dan Pantai 213
14 Ahli Teknik Pembongkaran Bangunan 214
15 Ahli Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan 215
16 Ahli Geoteknik 216
17 Ahli Geodesi 217

M E K A N I K A L
1 Ahli Teknik Mekanikal 301
2 Ahli Teknik Sistem Tata Udara dan Refrigerasi 302
3 Ahli Teknik Plambing dan Pompa Mekanik 303
4 Ahli Teknik Proteksi Kebakaran 304
5 Ahli Teknik Transportasi Dalam Gedung 305

E L E K T R I K A L
1 Ahli Teknik Pembangkit Tenaga Listrik 401
2 Ahli Teknik Transmisi Tenaga Listrik 402
3 Ahli Teknik Distribusi Tenaga Listrik 403
4 Ahli Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik 404

31
NO
No. KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA)
KODE
5 Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi Dalam 405
Gedung
6 Ahli Teknik Sistem Sinyal Telekomunikasi Kereta Api 406

TATA LINGKUNGAN
1 Ahli Teknik Lingkungan 501
2 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota 502
3 Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah 503
4 Ahli Teknik Air Minum 504

MANAJEMEN P E L A K S A N A A N
1 Ahli Manajemen Konstruksi 601
2 Ahli Manajemen Proyek 602
3 Ahli K3 Konstruksi 603
4 Ahli Sistem Manajemen Mutu 604

32
Lampiran 25

PENUNJUKAN TIM ASESOR SKA

Kepada Yth Sdr Asesor:

1.. ........................................................................

2. .........................................................................

3. .........................................................................

Sehubungan dengan permohonan SKA atas nama:.....................................................


dengan ini Saudara kami tugaskan untuk melakukan asesmen terhadap permohonan SKA
dimaksud dengan:susunan tim asesor sebagai berikut

1. Sebagai Ketua tim asesor merangkap anggota: ................................................


2. Sebagai anggota tim asesor :................................................................................
3. Sebagai anggota tim asesor :DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD...

Demikian penugasan ini kami sampaikan, agar dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan
penuh tanggung jawab.

Unsur Pelaksana USTKNasional/Provinsi*)DDD.. ,

Ketua

Catatan:
*) coret yang tidak perlu

33
Lampiran 26

KEPUTUSAN TIM PENILAI

Tempat :
Instansi :
Hari/Tanggal :

Sesuai hasil penilaian klasifikasi dan kualifikasi yang dilaksanakan pada tanggal __ s.d __ ______ ____, dengan ini kami mengusulkan bahwa
:

HASIL
NO NAMA KLASIFIKASI SUB KLASIFIKASI SUB KUALIFIKASI (KOMPETEN/TIDAK
KOMPETEN)

Tanggal :
Tim Penguji :
1 : ...................................................... ( Ketua Tim )
2 : ...................................................... ( Anggota )
3 : ...................................................... ( Anggota )

Lampiran:
Hasil penilaian masing-masing asesor

34
LAMPIRAN 27
DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI DAN SUBKLASIFIKASI
TENAGA KERJA AHLI KONSTRUKSI

KONVERSI
KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA)
NO NO
No. KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA) DISKRIPSI DARI LAMPIRAN 22 PERLEM 04
KODE KODE
TAHUN 2011

A R S I T E K T U R A R S I T E K T U R AA
1 Arsitek 101 Arsitek adalah seorang ahli yang memiliki Arsitektur AA 100
kompetensi untuk merancang dan mengawasi
pelaksanaan bangunan gedung, perkotaan dan
lingkungan binaan, yang meliputi aspek astetika,
budaya, dan sosial.

2 Ahli Desain Interior 102 Ahli desain interior adalah seorang ahli yang Desain Interior AA 200
memiliki kompetensi seni dan ilmu merancang
ruangan dalam bangunan dengan tujuan untuk
menciptakan ruang yang fungsional, estetika dan
struktur keindahan dan manfaat suatu bangunan.

3 Ahli Arsitektur Lansekap 103 Ahli lansekap adalah seorang ahli yang memiliki Arsitek Lansekap AA300
kompetensi seni dan ilmu merancang lansekap
(pertamanan) dengan tujuan untuk menciptakan
ruang pertamanan yang fungsional, estetika dan
struktur keindahan dan manfaat suatu pertamanan
atau kawasan.

4 Ahli Iluminasi 104 Ahli Iluminasi adalah seorang ahli yang memiliki Teknik Iluminasi AA 400
kompetensi merancang tata cahaya, baik di luar
bangunan maupun di dalam ruangan bangunan.

S I P I L SIPIL AS
1 Ahli Teknik Bangunan Gedung 201 Ahli Teknik Bangunan Gedung adalah ahli yang Teknik Sipil AS 100
memiliki kompetensi merancang, melaksanakan Struktur AS 200

35
KONVERSI
KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA)
NO NO
No. KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA) DISKRIPSI DARI LAMPIRAN 22 PERLEM 04
KODE KODE
TAHUN 2011

dan mengawasi pekerjaan struktur bangunan Perencana Struktur AS 201


gedung, yang menguasai bangunan gedung. Pelaksana Struktur AS 202
.
Pengawas Struktur AS 203
2 Ahli Teknik Jalan 202 Ahli Teknik Jalan adalah ahli yang memiliki Transportasi AS 300
kompetensi merancang geometri dan struktur Perencana Jalan AS 301
jalan, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
konstruksi jalan. Pelaksana Jalan AS 306
Pengawas Jalan AS 311
3 Ahli Teknik Jembatan 203 Ahli Teknik Jembatan adalah ahli yang memiliki Perencana Jembatan AS 302
kompetensi merancang bentuk dan struktur Pelaksana Jembatan AS 307
jembatan, melaksanakan dan mengawasi
pekerjaan konstruksi jembatan. Pengawas Jembatan AS 312

4 Ahli Keselamatan Jalan 204 Ahli Keselamatan Jalan adalah ahli yang memiliki
kompetensi merancang, dan menilai seluruh aspek
keselamatan jalan
5 Ahli Teknik Terowongan 205 Ahli Teknik Terowongan adalah ahli yang memiliki Perencana Terowongan Jalan AS 303
kompetensi merancang bentuk dan struktur Pelaksana Terowongan Jalan AS 308
terowongan, melaksanakan dan mengawasi
pekerjaan konstruksi terowongan. Pengawas Terowongan Jalan AS 313

6 Ahli Teknik Landasan Terbang 206 Ahli Teknik Landasan Terbang adalah ahli yang Perencana Landasan Terbang AS 304
memiliki kompetensi merancang bentuk geometri Pelaksana Landasan Terbang AS 309
dan struktur landasan terbang, melaksanakan dan Pengawas Landasan Terbang AS 314
mengawasi pekerjaan konstruksi landasan terbang
7 Ahli Teknik Jalan Rel 207 Ahli Teknik Jalan rel adalah ahli yang memiliki Perencana Jalan Rel AS 305
kompetensi merancang geometri dan struktur jalan Pelaksana Jalan Rel AS 310
rel, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
konstruksi jalan rel Pengawas Jalan Rel AS 315

8 Ahli Teknik Dermaga 208 Ahli Teknik Dermaga adalah ahli yang memiliki
kompetensi merancang bentuk dan struktur
dermaga, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan

36
KONVERSI
KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA)
NO NO
No. KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA) DISKRIPSI DARI LAMPIRAN 22 PERLEM 04
KODE KODE
TAHUN 2011

konstruksi dermaga dan melakukan pengawasan


pekerjaan dermaga.

9 Ahli Teknik Bangunan Lepas Pantai 209 Ahli Teknik bangunan Lepas Pantai adalah ahli
yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur bangunan lepas pantai, melaksanakan
konstruksi bangunan lepas pantai

10 Ahli Teknik Bendungan Besar 210 Ahli Teknik Bendungan Besar adalah ahli yang Sumber Daya Air AS 400
memiliki kompetensi merancang bentuk dan Bendungan Besar AS 401
struktur bendungan besar, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi bendungan besar

11 Ahli Teknik Sungai dan Drainase 211 Ahli Teknik Sungai dan drainase adalah ahli yang
memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur sungai dan drainase, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi sungai dan
drainase

12 Ahli Teknik Irigasi 212 Ahli Teknik irigasi adalah ahli yang memiliki Perencana Sumber Daya Air AS 402
kompetensi merancang bentuk dan struktur irigasi, Pelaksana Sumber Daya Air AS 403
termasuk bendung, melaksanakan dan mengawasi
pekerjaan konstruksi irigasi. Pengawas Sumber Daya Air AS404

13 Ahli Teknik Rawa dan Pantai 213 Ahli Teknik Rawa dan pantai adalah ahli yang
memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur rawa dan pantai, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi rawa dan pantai.

14 Ahli Teknik Pembongkaran Bangunan 214 Ahli Teknik Pembongkaran Bangunan adalah ahli
yang memiliki kompetensi merancang
pembongkaran bangunan sesuai kondisi
lingkungan, melaksanakan dan mengawasi
pekerjaan pembongkaran bangunan.

37
KONVERSI
KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA)
NO NO
No. KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA) DISKRIPSI DARI LAMPIRAN 22 PERLEM 04
KODE KODE
TAHUN 2011

15 Ahli Pemeliharaan dan Perawatan 215 Ahli Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Perawatan Bangunan AL 400
Bangunan adalah ahli yang memiliki kompetensi
melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
pemeliharaan dan perawatan bangunan.

16 Ahli Geoteknik 216 Ahli Geoteknik adalah ahli yang memiliki Geoteknik AS 500
kompetensi melaksanakan pengukuran dan uji
kekuatan daya dukung tanah dan menilai jenis-jenis
tanah pada lokasi yang akan didirikan bangunan

17 Ahli Geodesi 217 Ahli Teknik Geodesi adalah ahli yang memiliki Geodesi AS 600
kompetensi melaksanakan pemetaan tanah dan
Survey dan Pemetaan Teristris AS 601
atau laut dengan meroda teristris, fotogrameris,
remote sensing maupun GPS yang diperlukan Fotogrametri AS 602
sebagai dasar merancang bangunan dan atau
wilayah tertentu Remote Sensing AS 603
Survei Hidrografi dan Pemetaan AS 604
Bathimetry
Sistem Informasi Geografi AS 605

M E K A N I K A L MEKANIKAL AM

1 Ahli Teknik Mekanikal 301 Ahli Teknik Mekanikal adalah ahli yang memiliki Teknik Mesin AM 100
kompetensi merancang bentuk dan struktur Perencana Teknik Mesin AM 101
mekanikal pada bangunan tertentu atau di luar
bangunan, melaksanakan dan mengawasi Pelaksana Teknik Mesin AM 102
pekerjaan konstruksi mekanikal. Perencana Teknik Mesin AM 103
2 Ahli Teknik Sistem Tata Udara dan 302 Ahli Teknik Sistem Tata Udara dan Refrigerasi Sistem Tata Udara & Refrigrasi AM 200
Refrigerasi adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang Perencana Sistem Tata Udara & AM 201
bentuk dan struktur sistem tata udara dan Refrigrasi
refrigerasi, melaksanakan dan mengawasi
pekerjaan konstruksi sistem tata udara dan Pelaksana Sistem Tata Udara & AM 202
refrigerasi. Refrigrasi

38
KONVERSI
KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA)
NO NO
No. KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA) DISKRIPSI DARI LAMPIRAN 22 PERLEM 04
KODE KODE
TAHUN 2011

Pengawas Sistem Tata Udara & AM 203


Refrigrasi
3 Ahli Teknik Plambing dan Pompa 303 Ahli Teknik Plambing dan Pompa Mekanik adalah Sistem Plambing AM 300
Mekanik ahli yang memiliki kompetensi merancang bentuk
Perencana Sistem Plambing AM 301
dan struktur plambing dan pompa mekanik,
melaksanakan dan mengawasi pekerjaan Pelaksana Sistem Plambing AM 302
konstruksi plambing dan pompa mekanik.
Pengawas Sistem Plambing AM 303
4 Ahli Teknik Proteksi Kebakaran 304 Ahli Teknik Proteksi Kebakaran adalah ahli yang Proteksi Kebakaran
memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur proteksi kebakaran pada bangunan,
memasang dan mengawasi pekerjaan proteksi
kebakaran pada bangunan

5 Ahli Teknik Transportasi Dalam 305 Ahli Teknik Transportasi Dalam Gedung adalah ahli Sistem Transportasi Dalam Gedung AM 400
Gedung yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan
Perencana Sistem Transportasi AM 401
struktur dan instalasi transportasi dalam gedung,
Dalam Gedung
melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
pemasangan struktur dan instalasi transportasi Pelaksana Sistem Transportasi Dalam AM 402
dalam gedung Gedung
Pengawas Sistem Transportasi Dalam AM 403
Gedung

E L E K T R I K A L ELEKTRIKAL AE
1 Ahli Teknik Pembangkit Tenaga 401 Ahli Teknik Pembangkit Tenaga Listrik adalah ahli Teknik Tenaga Listrik AE 100
Listrik yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur pembangkit tenaga listrik, melaksanakan
dan mengawasi pekerjaan konstruksi pembangkit
tenaga listrik dan pemasangan instalasi pembangkit
tenaga listrik.

39
KONVERSI
KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA)
NO NO
No. KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA) DISKRIPSI DARI LAMPIRAN 22 PERLEM 04
KODE KODE
TAHUN 2011

2 Ahli Teknik Transmisi Tenaga Listrik 402 Ahli Teknik Transmisi Tenaga Listrik adalah ahli
yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur transmisi tenaga listrik, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi transmisi tenaga
listrik dan pemasangan instalasi transmisi tenaga
listrik

3 Ahli Teknik Distribusi Tenaga Listrik 403 Ahli Teknik Distribusi Tenaga Listrik adalah ahli
yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur distribusi tenaga listrik, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi distribusi tenaga
listrik dan pemasangan instalasi distribusi tenaga
listrik

4 Ahli Teknik Pemanfaatan Tenaga 404 Ahli Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah ahli
Listrik yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur pemanfaatan tenaga listrik, melaksanakan
dan mengawasi pekerjaan konstruksi pemanfaatan
tenaga listrik dan pemasangan instalasi
pemanfaatan tenaga listrik
5 Ahli Teknik Elektronika dan 405 Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi Dalam Teknik Elektronika dan AE 200
Telekomunikasi Dalam Gedung Gedung adalah ahli yang memiliki kompetensi Telekomunikasi
merancang bentuk dan struktur Elektronika dan
Telekomunikasi Dalam Gedung, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi Elektronika dan
Telekomunikasi Dalam Gedung dan pemasangan
instalasi Elektronika dan Telekomunikasi Dalam
Gedung
6 Ahli Teknik Sistem Sinyal 406 Ahli Teknik Sistem Sinyal Telekomunikasi Kereta
Telekomunikasi Kereta Api Api adalah ahli yang memiliki kompetensi
merancang bentuk dan struktur Sistem Sinyal
Telekomunikasi Kereta Api, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi Sistem Sinyal
Telekomunikasi Kereta Api dan pemasangan

40
KONVERSI
KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA)
NO NO
No. KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA) DISKRIPSI DARI LAMPIRAN 22 PERLEM 04
KODE KODE
TAHUN 2011

instalasi Sistem Sinyal Tel;ekomunikasi Kereta Api.

TATA LINGKUNGAN TATA LINGKUNGAN AT

1 Ahli Teknik Lingkungan 501 Ahli Teknik Lingkungan adalah ahli yang memiliki Teknik Lingkungan AT 100
kompetensi merancang bentuk dan struktur teknik
lingkungan, melaksanakan dan mengawasi Pelaksana Teknik Lingkungan AT 101
pekerjaan konstruksi teknik Lingkungan Perencana Teknik Lingkungan AT 102
pemasangan instalasi Teknik Lingkunan
Pengawas Teknik Lingkungan AT 103

2 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota 502 Ahli Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota adalah Wilayah dan Perkotaan AT 200
ahli yang memiliki kompetensi merancang wilayah
dan perkotaan, melaksanakan dan mengawasi
pekerjaan pembangunan wilayah dan perkotaan

3 Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah 503 Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah adalah ahli yang
memiliki kompetensi merancang lokasi dan proses
sanitasi dan limbah, melaksanakan dan mengawasi
pekerjaan pembangunan sanitasi dan limbah
4 Ahli Teknik Air Minum 504 Ahli Teknik Air Minum adalah ahli yang memiliki
kompetensi merancang instalasi air minum,
melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
pembangunan instalasi air minum

MANAJEMEN P E L A K S A N A A N LAIN–LAIN AL

1 Ahli Manajemen Konstruksi 601 Ahli Teknik Manajemen Konstruksi adalah ahli yang Manajemen Konstruksi AL 101
memiliki kompetensi menyusun program dan Quantity Surveyor AL 200
perencananaan pembangunan konstruksi
2 Ahli Manajemen Proyek 602 Ahli Teknik Manajemen Proyek adalah ahli yang Manajemen Proyek AL 102

41
KONVERSI
KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA)
NO NO
No. KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA) DISKRIPSI DARI LAMPIRAN 22 PERLEM 04
KODE KODE
TAHUN 2011

memiliki kompetensi merancang program dan Apraisal AL 300


melaksanakan dan mengawasi pengelolaan proyek
konstruksi.

3 Ahli K3 Konstruksi 603 Ahli K3 Konstruksi adalah ahli yang memiliki Ahli K3 Konstruksi AL 500
kompetensi membuat menyusun program dan
perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja
proyek konstruksi dan melakukan pengawasan atas
penerapan sistem, program dan perencanaan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam
pelaksanaan proyek konstruksi

4 Ahli Sistem Manajemen Mutu 604 Ahli Sistem Manajemen Mutu adalah ahli yang
memiliki kompetensi merancang program dan
merencananakan sistem manajemen mutu
pelaksanaan proyek konstruksi dan melakukan
pengawasan penerapan sistem, program dan
perencanaan manajemen mutu proyek konstruksi .

42
LAMPIRAN 28

Biaya Verifikasi dan Validasi Awal yang diselenggarakan oleh asosiasi yang diberi kewenangan
menyelenggarakan Verifikasi dan Validasi Awal

A. Permohonan Baru SKA

Vetifikasi dan Validasi Awal


No. Subkualifikasi
Terendah Tertinggi
Tenaga Kerja Nasional

1 Utama 500,000.00 750,000.00


2 Madya 250,000.00 500,000.00
3 Muda 200,000.00 300,000.00

Tenaga Kerja Asing

1 Utama 1,000,000.00 1,500,000.00


2 Madya 750,000.00 1,000,000.00
3 Muda 500,000.00 750,000.00

B. Permohonan Perpanjangan Masa Berlaku SKA

Vetifikasi dan Validasi Awal


No. Subkualifikasi
Terendah Tertinggi
Tenaga Kerja Nasional

1 Utama 350,000.00 500,000.00


2 Madya 200,000.00 375,000.00
3 Muda 150,000.00 250,000.00

Tenaga Kerja Asing

1 Utama 500,000.00 700,000.00


2 Madya 300,000.00 500,000.00
3 Muda 200,000.00 350,000.00

43
LAMPIRAN 29

Biaya Registrasi Ulang

A. Permohonan Bagi SKA dengan sisa masa laku paling lama 1 (satu) tahun

Pengembangan Registrasi
No. Subkualifikasi Total
IT
LPJKN LPJKP
Tenaga Kerja Nasional

1 Utama 50,000.00 200,000.00 100,000.00 350,000.00


2 Madya 50,000.00 65,000.00 130,000.00 245,000.00
3 Muda 50,000.00 50,000.00 80,000.00 180,000.00

Tenaga Kerja Asing

1 Utama 50,000.00 530,000.00 265,000.00 845,000.00


2 Madya 50,000.00 400,000.00 200,000.00 650,000.00
3 Muda 50,000.00 265,000.00 130,000.00 445,000.00

B. Permohonan Bagi SKA dengan sisa masa laku lebih dari 1 (satu) tahun

Pengembangan Registrasi Total


No. Subkualifikasi IT
LPJKN LPJKP
Tenaga Kerja Nasional

1 Utama 50,000.00 100,000.00 50,000.00 200,000.00


2 Madya 50,000.00 30,000.00 65,000.00 145,000.00
3 Muda 50,000.00 25,000.00 40,000.00 115,000.00

Tenaga Kerja Asing

50,000.00
1 Utama 265,000.00 130,000.00 445,000.00
50,000.00
2 Madya 200,000.00 100,000.00 350,000.00
3 Muda 50,000.00 130,000.00 65,000.00 245,000.00

44

Anda mungkin juga menyukai