“DOSEN PENGAMPU”
DISUSUN OLEH :
F23121123
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Simpulan …………………………………………………
B. Saran …………………………………………………......
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan hidup sebagai karunia dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa kepada
rakyat dan bangsa Indonesia merupakan ruang bagi kehidupan dalam segala aspek dan
matranya sesuai dengan wawasan nusantara. Dalam rangka mendayagunakan sumber
daya alam untuk memajukan kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan untuk mencapai kebahagiaan
hidup pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup, berdasarkan
kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan
kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa depan. Untuk itu perlu dipandang untuk
melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang guna
menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
hidup.
Pembangunan dalam pengembangan masyarakat merupakan salah satu proses yang dapat
ditempuh, untuk melaksanakan pembangunan dengan berbagai metode untuk menunjang
pembangunan di Indonesia. Selain itu, pembangunan dapat berdampak baik dan buruk.
Pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan serta dalam rangka menjadikan
masyarakat yang mandiri. Pembangunan bertujuan untuk menjadikan masyarakat lebih
sejahtera.
Manusia sebagai salah satu unsur yang terdapat pada lingkungan hidup. Itu dijelaskan di
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 disebutkan pengertian lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Artinya manusia yang termasuk kedalam
ekologi ini bergantung pada makhluk hidup lain yang keberlangsungan (kelestariannya)
juga bergantung pada pola dan cara hidup manusia dalam mengelola ekosistem.
1.3 Tujuan Penelitian.
1. Mengetahui norma yang terdapat pada Badan Pengelola Lingkungan Hidup dalam
mengembangkan potensi Sumber Daya Alam
4.1 Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan
menambah pengetahuan secara akademis serta dapat menjadi literatur di Pengembangan
Masyarakat.
.4.2. Manfaat Praktis 1.1. Bagi Peneliti Diharapkan dapat menjadi pengalaman dan
spesialisasi AMDAL dalam bidang pengembangan masyarakat. Dan jika suatu saat
dibutuhkan sebagai sarana pembangunan di lingkungan masyarakat.
1.2. Bagi BPLH Diharapkan mampu menjadi bahan dasar evaluasi bagi instansi terkait.
Karena kebutuhan pembangunan yang cepat dapat memberikan dampak tertentu bagi
lingkungan itu sendiri. Sebagai instansi yang menangani masalah lingkungan, maka
sudah sewajarnya mengevaluasi setiap program yang dilaksanakan.
BAB 2
PEMBAHASAN
Menurut jenisnya, kebijakan pemerintah (public policy) dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kebijakan dalam bentuk peraturan-peraturan pemerintah yang tertulis
dalam bentuk peraturan perundangan, dan peraturan-peraturan tidak tertulis namun
disepakati, yaitu yang disebut sebagai konvensi-konvensi (Nugroho, 2002). Kebijakan
pemerintah ini juga mencakup rencana aksi, yang meliputi program dan kegiatan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Perumusan kebijakan mempunyai
persamaan dan perbedaan dengan pengambilan keputusan. Pembentukan kebijakan
dilakukan dengan pemilihan alternatif-alternatif yang bersifat terus menerus dan tidak
pernah selesai, atau dengan kata lain meliputi banyak pengambilan keputusan
(Tjokroamidjojo, 1981).
Meskipun telah banyak kebijakan pemerintah Indonesia, rencana dan program maupun
peran serta berbagai pihak, namun ternyata permasalahan sumber daya alam dan
lingkungan hidup tetap terjadi. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian
Lingkungan Hidup telah terdorong untuk melengkapi kebijakan, rencana dan program
yang telah ada, dengan dilandasi cara pandang bahwa pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup harus berkelanjutan.
Dalam menyusun kebijakan ini digunakan perangkat Kajian Lingkungan Strategis (KLS)
terhadap kebijakan, rencana dan program yang telah ada dan terkait dengan pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup. Secara substansial, KLS merupakan suatu
upaya sistematis dan logis dalam memberikan landasan bagi terwujudnya pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan melalui proses
pengambilan keputusan yang berwawasan lingkungan. Dari beberapa kebijakan
pemerintah di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, terdapat kebijakan di
bidang air dan energi, yang dapat dipedomani dan disinergikan dengan kebijakan-
kebijakan pembangunan lingkungan hidup di daerah.
Adapun pokok-pokok kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
bidang air adalah:
Pokok-pokok kebijakan sumber daya alam dan lingkungan hidup di bidang energi adalah:
Dengan kondisi dan status lingkungan hidup di Indonesia, Pemerintah juga telah
menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, dengan sasaran
yang ingin dicapai adalah membaiknya sistem pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Tujuannya untuk mencapai keseimbangan antara aspek pemanfaatan
sumber daya alam sebagai modal pertumbuhan ekonomi (kontribusi sektor perikanan,
kehutanan, pertambangan dan mineral terhadap PBD) dengan aspek perlindungan
terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup sebagai penopang sistem kehidupan secara
luas. Adanya keseimbangan tersebut berarti menjamin keberlanjutan pembangunan.
Untuk itu, pengarusutamaan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) di seluruh sektor, baik di pusat maupun di daerah, menjadi
suatu keharusan.
Yang dimaksud dengan sustainable development adalah upaya memenuhi kebutuhan
generasi masa kini tanpa mengorbankan kepentingan generasi yang akan datang. Seluruh
kegiatannya harus dilandasi tiga pilar pembangunan secara seimbang, yaitu
menguntungkan secara ekonomi (economically viable), diterima secara sosial (socially
acceptable) dan ramah lingkungan (environmentally sound). Prinsip tersebut harus
dijabarkan dalam bentuk instrumen kebijakan maupun investasi pembangunan jangka
menengah (2005-2009) di seluruh sektor dan bidang yang terkait dengan sasaran
pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup, seperti di bawah ini:
Sasaran pembangunan lingkungan hidup adalah: (1) Meningkatnya kualitas air sungai
khususnya di seluruh DAS kritis disertai pengendalian dan pemantauan secara kontinyu;
(2) terjaganya danau dan situ, khususnya di Jabodetabek, dengan kualitas air yang
memenuhi syarat; (3) Berkurangnya pencemaran air dan tanah di kota kota besar disertai
pengendalian dan pemantauan terpadu antar sektor; (4) Terkendalinya kualitas air laut
melalui pendekatan terpadu antara kebijakan konservasi wilayah darat dan laut; (5)
membaiknya kualitas udara perkotaan khususnya di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan
Medan, didukung oleh perbaikan manajemen dan sistem transportasi kota yang ramah
lingkungan; (6) Berkurangnya penggunaan bahan perusak ozon (ODS/Ozone Depleting
Substances) secara bertahap dan sama sekali hapus pada tahun 2010; (7) Berkembangnya
kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim global; (8) Pemanfaatan keanekaragaman
hayati secara berkelanjutan sesuai pedoman IBSAP 2003-2020 (Indonesia Biodiversity
Strategy and Action Plan); (9) meningkatnya upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam
manajemen persampahan untuk mengurangi beban TPA; (10) regionalisasi pengelolaan
TPA secara profesional untuk mengantisipasi keterbatasan lahan di Jabodetabek dan kota-
kota besar lainnya; (11) mengupayakan berdirinya satu fasilitas pengelolaan limbah B3
yang baru di sekitar pusat kegiatan induatri; (12) tersusunya aturan pendanaan lingkungan
yang inovatif sebagai terobosan untuk mengatasi kecilnya pembiayaan sektor lingkungan
hidup; (13) sosialisasi berbagai perjanjian internasional kepada para pengambil keputusan
di tingkat pusat dan daerah; (14) membaiknya sistem perwakilan Indonesia di berbagai
konvensi internasional untuk memperjuangkan kepentingan nasional; dan (15)
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
Bagi Manusia Lingkungan hidup merupakan semua hal yang berada di sekitar
kehidupan manusia yang keberadaannya secara langsung maupun tidak langsung sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Atau
bisa juga didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang keberadaannya ikut serta dalam
menjamin kelangsungan hidup makhluk hidup di sekitarnya, baik itu manusia maupun
makhluk hidup lainnya. Berikut adalahbeberapa fungsi dari lingkungan hidup:
1. Sebagai tempat untuk bertahan hidup Lingkungan hidup merupakan suatu tempat
dimana di dalamnya terdapat unsur-unsur yang saling memiliki keterkaitan satu dengan
yang lainnya. Seperti :
Ketersediaan udara yang sangat diperlukan untuk sistem pernafasan baik bagi manusia
maupun makhluk hidup yang lainnya
2. Sebagai tempat untuk bersosialisasi Manusia merupakan makhluk sosial. Mereka tidak
dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang yang lain. Lingkungan hidup
menjadi tempat yang strategis bagi manusia untuk menciptakan tempat tinggal yang baik,
dimana dalam satu lingkungan tersebut terdiri dari kumpulan manusia yang hidup saling
berdampingan, bekerja sama, dan saling tolong menolong.
3. Sebagai tempat untuk mencari kekayaan Banyak sekali kekayaan alam yang
terkandung dalam lingkungan hidup, seperti keberadaan barang-barang tambang seperti
emas, perak, batu bara, dan barang tambang lainnya. Barang-barang tambang tersebut
merupakan salah satu sumber utama bagi pendapatan manusia, dimana barang-barang
tambang tersebut nantinya dapat diolah menjadi berbagai jenis produk seperti perhiasan,
bahan bakar, dan lain sebagainya. Selain barangbarang tambang tersebut, ketersediaan
hewan dan tumbuhan juga ikut mendukung perekonomian manusia, seperti untuk
peternakan, perkebunan, pertanian, nelayan maupun sebagai bahan baku serta bahan
mentah untuk industri.
. Tempat untuk mendapatkan hiburan Dalam hidup, manusia tidak hanya membutuhkan
makanan, pakaian, maupun tempat tinggal saja. Akan tetapi mereka juga memerlukan
hiburan agar terhindar dari rasa jenuh dan stress. Di lingkungan sekitar kita banyak sekali
menyediakan saran maupun prasarana guna mencukupi kebutuhan tersebut, seperti
dengan adanya danau, gunung-gunung, taman, peternakan, pantai dan lain sebagainya
6. Sebagai sumber kebudayaan Lingkungan hidup juga memiliki peran yang penting
dalam perkembangan seni budaya, dimana lingkungan sangat berpengaruh terhadap
tingkah laku manusia yang menjadi salah satu unsur pembentuk budaya.
1.3 Manfaat Lingkungan Bagi Kehidupan.
2. Tanah dapat dijadikan areal lahan untuk kegiatan ekonomi, seperti lahan pertanian,
perkebunan, dan peternakan, aktivitas sosial lainnya.
3. Unsur udara (oksigen) sangat bermanfaat untuk bernafas manusia dan hewan.
4. Komponen hewan dan tumbuhan merupakan sumber bahan makanan bagi manusia.
5. Sumber daya alam yang terkandung dalam lingkungan hidup dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari.
6. Mikroorganisme atau jasad renik sangat berperan dalam proses penguraian sisa-sisa
jasad hidup yang telah mati sehingga tidak terjadi penumpukan bangkai makhluk hidup,
tetapi hancur dan kembali menjadi unsur-unsur tanah.
7. Air merupakan kebutuhan vital dan esensial bagi makhluk hidup. Tanpa adanya air,
mustahil akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di bumi ini.
Lingkungan hidup yang serasi dan seimbangan sangat kita perlukan karena
merupakan unsur penentu kehidupan suatu bangsa. Idealnya pemanfaatan lingkungan
hidup harus memperhatikan pemeliharaan dan kelestarian lingkungan sehingga dapat
diwariskan kepada generasi yang akan datang. Setiap pemanfaatan lingkungan hidup
harus bertujuan sebagai berikut :
b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindakan melindungi serta membina lingkungan hidup.
Terdapat tiga unsur lingkungan, yaitu Pertama, biotik, unsur-unsur lingkungan hidup
yang terdiri dari segala jenis makhluk hidup, mulai dari manusia, hewan, tumbuhan,
maupun organisme atau jasad renik lainnya. Kedua, Abiotik yaitu segala unsur
lingkungan yang terdiri dari benda-benda mati seperti air, udara, dan lain sebagainya.
Ketiga, Sosial Budaya, unsur lingkungan yang diciptakan manusia yang di dalamnya
terdapat nilai, gagasan, norma, keyakinan, serta perilaku manusia sebagai makhluk sosial
atau makhluk yang tidak dapat hidup sendiri.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dan pada intinya adalah Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda
yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari keterikatan pada udara,
tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan manusia merupakan sebuah
ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak lagi hal-hal lain yang tidak dapat
kesemuanya itu merupakan bagian dari lingkungan hidup.
B. SARAN
maka sudah sepatutnya kita mau menjaga lingkungan yang ada disekitar kita dan mau
ikut andil dalam pembangunan demi kawasan yang makmur dan berkelanjutan.
Dari seluruh uraian yang telah diberikan di atas, maka saran yang dapat kami sampaikan
adalah :
1. Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan efek negatif pembangunan karena yang
merasakan dampak negatif langsung dari pemerintah adalah masyarakat, terutama
masyarakat miskin.
1. http://eprints.ums.ac.id/57582/1/BAB%20I.pdf
2. https://www.anekamakalah.com/2013/04/pembangunan-lingkungan-hidup.html
3.http://e-journal.uajy.ac.id/7291/2/HK110482.pdf
4.http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1942/4/128400186_file%204.p
df