Anda di halaman 1dari 17

“MAKALAH TENTANG PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN”

“DOSEN PENGAMPU”

Dr. Ika Istadewi S.pd.,M.pd

DISUSUN OLEH :

MOH THORIQ ARDHAL SYAFITRAH

F23121123

JURUSAN TEKNIK PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

UNIVERSITAS TADULAKO 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari

Palu , 20 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………

 A. Latar Belakang …………………………………………..


 B. Rumusan Masalah ……………………………………….
 C. Tujuan Penulisan ………………………………………...
 D. Manfaat Penulisan ……………………………………….

BAB II PEMBAHASAN ………………………….

 A. Kebijakan Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup.......


 B. Fungsi Lingkungan Hidup.................................................

 C. Manfaat Lingkungan Bagi Kehidupan………………......


 D. Tujuan Pemanfaatan Lingkungan Hidup ………….........

BAB III PENUTUP ……………………………….

 A. Simpulan …………………………………………………
 B. Saran …………………………………………………......

DAFTAR PUSTAKA …………………………


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan hidup sebagai karunia dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa kepada
rakyat dan bangsa Indonesia merupakan ruang bagi kehidupan dalam segala aspek dan
matranya sesuai dengan wawasan nusantara. Dalam rangka mendayagunakan sumber
daya alam untuk memajukan kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan untuk mencapai kebahagiaan
hidup pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup, berdasarkan
kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan
kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa depan. Untuk itu perlu dipandang untuk
melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang guna
menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
hidup.

Dalam penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam


rangka pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan hidup, harus memperhatikan
tingkat kesadaran masyarakat dan perkembangan lingkungan global serta perangkat
hukum Internasionalyang berkaitan dengan lingkungan hidup.2 Kesadaran dan kehidupan
masyarakat dalam kaitannya dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
telah berkembang demikian rupa, sehingga perlu disempurnakan untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup. Regulasi yang diatur
dalam UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
khususnya pada Bab VII bahwa pengelolaan bahan berbahaya dan beracun serta limbah
bahan berbahaya dan beracun wajib dilakukannya, guna meminimalisir sistem
pembuangan limbah dengan risiko yang amat kecil bagi lingkungan hidup, kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan menyadari hal tersebut, bahan
berbahaya dan beracun beserta limbahnya perlu dilindungi dan dikelola dengan baik.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, terutama dari segi pemanfaatan dan pengelolaan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya perlu dilakukan pelestariannya. Pentingnya
pelestarian fungsi lingkungan hidup telah diperkuat dengan ditetapkannya amandemen
Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33 ayat (4) yang berbunyi sebagai berikut :
“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional”. Amanademen Pasal 33 UUD 1945 tersebut secara tegas mengaitkan antara
pembangunan ekonomi nasional dengan lingkungan hidup, dan hal ini berartibahwa
prinsip dasar pembangunan yang dianut sekarang ini harus menyelaraskan pembangunan
ekonomi, sosial, maupun lingkungan secara baik dan harmonis.

1.2 Rumusan Masalah

Pembangunan dalam pengembangan masyarakat merupakan salah satu proses yang dapat
ditempuh, untuk melaksanakan pembangunan dengan berbagai metode untuk menunjang
pembangunan di Indonesia. Selain itu, pembangunan dapat berdampak baik dan buruk.
Pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan serta dalam rangka menjadikan
masyarakat yang mandiri. Pembangunan bertujuan untuk menjadikan masyarakat lebih
sejahtera.

Manusia sebagai salah satu unsur yang terdapat pada lingkungan hidup. Itu dijelaskan di
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 disebutkan pengertian lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Artinya manusia yang termasuk kedalam
ekologi ini bergantung pada makhluk hidup lain yang keberlangsungan (kelestariannya)
juga bergantung pada pola dan cara hidup manusia dalam mengelola ekosistem.
1.3 Tujuan Penelitian.

1. Mengetahui norma yang terdapat pada Badan Pengelola Lingkungan Hidup dalam
mengembangkan potensi Sumber Daya Alam

2. Mengetahui konsep Badan Pengelola Lingkungan Hidup dalam mengembangkan


potensi Sumber Daya Alam melalui AMDAL

3. Mengetahui perilaku SDM Badan Pengelola Lingkungan Hidup dalam


mengembangkan potensi Sumber Daya Alam melalui AMDAL

1.4 Manfaat Penelitian.

Penelitian tentang Peranan BPLH dalam Mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan


Lingkungan diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara
praktis .

4.1 Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan
menambah pengetahuan secara akademis serta dapat menjadi literatur di Pengembangan
Masyarakat.

.4.2. Manfaat Praktis 1.1. Bagi Peneliti Diharapkan dapat menjadi pengalaman dan
spesialisasi AMDAL dalam bidang pengembangan masyarakat. Dan jika suatu saat
dibutuhkan sebagai sarana pembangunan di lingkungan masyarakat.

1.2. Bagi BPLH Diharapkan mampu menjadi bahan dasar evaluasi bagi instansi terkait.
Karena kebutuhan pembangunan yang cepat dapat memberikan dampak tertentu bagi
lingkungan itu sendiri. Sebagai instansi yang menangani masalah lingkungan, maka
sudah sewajarnya mengevaluasi setiap program yang dilaksanakan.
BAB 2

PEMBAHASAN

1.1 Kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

Kebijakan pemerintah (negara) dalam kepustakaan internasional disebut sebagai


public policy. Kebijakan publik tetap ada dan terus ada sepanjang masih ada negara yang
mengatur kehidupan bersama. Dalam refleksi para pemikir seperti Hobbes dan Smith
dalam Priyono (2003), misalnya, kondisi asli kita berupa konflik tak berkesudahan antar
individu (manusia ialah serigala bagi sesamanya). Inilah yang disebut “masalah
Hobbesian tentang tatanan”. Jadi di satu pihak, orang ingin berbuat sesukanya tanpa
memikirkan kebutuhan orang lain. Di lain pihak, hidup bersama hanya mungkin berdiri di
atas tatanan yang mengakomodasi kebutuhan banyak orang. Mengelola tegangan
keduanya merupakan alasan keberadaan kebijakan publik.

Kebijakan pemerintah (negara) adalah serangkaian tindakan yang ditetapkan dan


dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh pemerintah yang mempunyai tujuan atau
berorientasi pada tujuan tertentu demi kepentingan seluruh masyarakat. Menurut konsep
demokrasi modern, kebijaksanaan pemerintah (negara) tidaklah hanya berisi cetusan
pikiran atau pendapat para pejabat yang mewakili rakyat, tetapi opini publik (public
opinion) yang mempunyai porsi yang sama besarnya untuk diisikan (tercermin) dalam
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah. Setiap kebijakan harus selalu berorientasi pada
kepentingan publik (Islami, 2003).

Menurut jenisnya, kebijakan pemerintah (public policy) dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kebijakan dalam bentuk peraturan-peraturan pemerintah yang tertulis
dalam bentuk peraturan perundangan, dan peraturan-peraturan tidak tertulis namun
disepakati, yaitu yang disebut sebagai konvensi-konvensi (Nugroho, 2002). Kebijakan
pemerintah ini juga mencakup rencana aksi, yang meliputi program dan kegiatan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Perumusan kebijakan mempunyai
persamaan dan perbedaan dengan pengambilan keputusan. Pembentukan kebijakan
dilakukan dengan pemilihan alternatif-alternatif yang bersifat terus menerus dan tidak
pernah selesai, atau dengan kata lain meliputi banyak pengambilan keputusan
(Tjokroamidjojo, 1981).
Meskipun telah banyak kebijakan pemerintah Indonesia, rencana dan program maupun
peran serta berbagai pihak, namun ternyata permasalahan sumber daya alam dan
lingkungan hidup tetap terjadi. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian
Lingkungan Hidup telah terdorong untuk melengkapi kebijakan, rencana dan program
yang telah ada, dengan dilandasi cara pandang bahwa pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup harus berkelanjutan.

Dalam menyusun kebijakan ini digunakan perangkat Kajian Lingkungan Strategis (KLS)
terhadap kebijakan, rencana dan program yang telah ada dan terkait dengan pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup. Secara substansial, KLS merupakan suatu
upaya sistematis dan logis dalam memberikan landasan bagi terwujudnya pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan melalui proses
pengambilan keputusan yang berwawasan lingkungan. Dari beberapa kebijakan
pemerintah di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, terdapat kebijakan di
bidang air dan energi, yang dapat dipedomani dan disinergikan dengan kebijakan-
kebijakan pembangunan lingkungan hidup di daerah.

Adapun pokok-pokok kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
bidang air adalah:

1. Kebijakan pelestarian air perlu menempatkan subsistem produksi air, distribusi


air, dan konsumsi air dalam satu kesatuan yang meyeluruh dan terkait untuk
menuju pada pencapaian pola keseimbangan antar sub sistem tersebut
2. Kebijakan sub sistem Produksi Air, meliputi (1) Konservasi ekosistem DAS dan
sumber air untuk menjamin pasokan air; (2) Mencegah dan memulihkan
kerusakan lingkungan terutama pada ekosistem DAS, (3) Mengendalikan
pencemaran untuk menjaga dan meningkatkan mutu air; (4) Optimalisasi
pemanfaatan air hujan.
3. Kebijakan konsumsi air yang hemat dan efisien untuk mendukung pelestarian air
4. Kebijakan sub sistem distribusi air, meliputi (1) merencanakan peruntukan air
permukaan dan air tanah (2) meningkatkan infrastruktur yang memadai.
5. Kebijakan penataan ruang, meliputi (1) Menetapkan rencana tata ruang sesuai
daya dukung dan daya tampung lingkungan (2) Konsistensi pemanfaatan ruang;
(3) pengawasan penataan ruang, (4) Meningkatkan akses informasi
6. Kebijakan kelembagaan, meliputi (1) membentuk lembaga pengelola air, (2)
mekanisme penyelesaian sengketa air (3) Valuasi ekonomi, (4) insentif ekonomi.

Pokok-pokok kebijakan sumber daya alam dan lingkungan hidup di bidang energi adalah:

1. Kebijakan pencegahan pencemaran; Baku Mutu Limbah Cair penambangan batu


bara, Baku Mutu kualitas udara ambient dan emisi gas buang kendaraan
bermotor, dan pelaksanaan AMDAL pada setiap kegiatan penambangan
2. Kebijakan produksi dan penyediaan energi yang ramah lingkungan
3. Kebijakan penguatan security of supply, dengan upaya penyediaan bahan bakar
campuran BBM seperti gahosol, biodisel, dll.
4. Kebijakan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan
5. Kebijakan pemanfaatan energi tak terbarukan dengan efisien dan hemat
6. Kebijakan pemenfaatan energi terbarukan, dengan dorongan investasi dan inovasi
teknologi.

Dengan kondisi dan status lingkungan hidup di Indonesia, Pemerintah juga telah
menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, dengan sasaran
yang ingin dicapai adalah membaiknya sistem pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Tujuannya untuk mencapai keseimbangan antara aspek pemanfaatan
sumber daya alam sebagai modal pertumbuhan ekonomi (kontribusi sektor perikanan,
kehutanan, pertambangan dan mineral terhadap PBD) dengan aspek perlindungan
terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup sebagai penopang sistem kehidupan secara
luas. Adanya keseimbangan tersebut berarti menjamin keberlanjutan pembangunan.
Untuk itu, pengarusutamaan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) di seluruh sektor, baik di pusat maupun di daerah, menjadi
suatu keharusan.
Yang dimaksud dengan sustainable development adalah upaya memenuhi kebutuhan
generasi masa kini tanpa mengorbankan kepentingan generasi yang akan datang. Seluruh
kegiatannya harus dilandasi tiga pilar pembangunan secara seimbang, yaitu
menguntungkan secara ekonomi (economically viable), diterima secara sosial (socially
acceptable) dan ramah lingkungan (environmentally sound). Prinsip tersebut harus
dijabarkan dalam bentuk instrumen kebijakan maupun investasi pembangunan jangka
menengah (2005-2009) di seluruh sektor dan bidang yang terkait dengan sasaran
pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup, seperti di bawah ini:

Sasaran pembangunan lingkungan hidup adalah: (1) Meningkatnya kualitas air sungai
khususnya di seluruh DAS kritis disertai pengendalian dan pemantauan secara kontinyu;
(2) terjaganya danau dan situ, khususnya di Jabodetabek, dengan kualitas air yang
memenuhi syarat; (3) Berkurangnya pencemaran air dan tanah di kota kota besar disertai
pengendalian dan pemantauan terpadu antar sektor; (4) Terkendalinya kualitas air laut
melalui pendekatan terpadu antara kebijakan konservasi wilayah darat dan laut; (5)
membaiknya kualitas udara perkotaan khususnya di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan
Medan, didukung oleh perbaikan manajemen dan sistem transportasi kota yang ramah
lingkungan; (6) Berkurangnya penggunaan bahan perusak ozon (ODS/Ozone Depleting
Substances) secara bertahap dan sama sekali hapus pada tahun 2010; (7) Berkembangnya
kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim global; (8) Pemanfaatan keanekaragaman
hayati secara berkelanjutan sesuai pedoman IBSAP 2003-2020 (Indonesia Biodiversity
Strategy and Action Plan); (9) meningkatnya upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam
manajemen persampahan untuk mengurangi beban TPA; (10) regionalisasi pengelolaan
TPA secara profesional untuk mengantisipasi keterbatasan lahan di Jabodetabek dan kota-
kota besar lainnya; (11) mengupayakan berdirinya satu fasilitas pengelolaan limbah B3
yang baru di sekitar pusat kegiatan induatri; (12) tersusunya aturan pendanaan lingkungan
yang inovatif sebagai terobosan untuk mengatasi kecilnya pembiayaan sektor lingkungan
hidup; (13) sosialisasi berbagai perjanjian internasional kepada para pengambil keputusan
di tingkat pusat dan daerah; (14) membaiknya sistem perwakilan Indonesia di berbagai
konvensi internasional untuk memperjuangkan kepentingan nasional; dan (15)
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara sumber daya alam dan
lingkungan hidup.

Sasaran pembangunan lingkungan hidup di bidang kehutanan adalah: (1) Tegaknya


hukum, khususnya dalam pemberantasan illegal loging dan penyelundupan kayu; (2)
Pengukuhan kawasan hutan dalam tata ruang seluruh propinsi di Indonesia, setidaknya 30
persen dari luas hutan yang telah ditata batas; (3) Optimalisasi nilai tambah dan manfaat
hasil hutan dan kayu; (4) Meningkatnya hasil hutan non kayu sebesar 30 persen dari
produksi tahun 2004; (5) Bertambahnya hutan tanaman industri (HTI), seluas 3 juta
hektar, sebagai basis pengembangan ekonomi hutan; (6) Konservasi hutan dan rehabilitasi
lahan di 141 DAS prioritas untuk menjamin pasokan air dari sistem penopang kehidupan
lainnya; (7) Desentralisasi kehutanan melalui pembagian wewenang dan tangghung jawab
yang disepakati oleh Pusat dan Daerah; (8) berkembangnya kemitraan antara pemerintah,
pengusaha, dan masyarakat dalam pengelolaan hutan lestari; dan (9) Penerapan iptek
yang inovatif pada sektor kehutanan.

1.2 Fungsi Lingkungan Hidup.

Bagi Manusia Lingkungan hidup merupakan semua hal yang berada di sekitar
kehidupan manusia yang keberadaannya secara langsung maupun tidak langsung sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Atau
bisa juga didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang keberadaannya ikut serta dalam
menjamin kelangsungan hidup makhluk hidup di sekitarnya, baik itu manusia maupun
makhluk hidup lainnya. Berikut adalahbeberapa fungsi dari lingkungan hidup:

1. Sebagai tempat untuk bertahan hidup Lingkungan hidup merupakan suatu tempat
dimana di dalamnya terdapat unsur-unsur yang saling memiliki keterkaitan satu dengan
yang lainnya. Seperti :

 Ketersediaan udara yang sangat diperlukan untuk sistem pernafasan baik bagi manusia
maupun makhluk hidup yang lainnya

 Ketersediaan sinar matahari yang bermanfaat sebagai sumber energi cahaya

 Ketersediaan air yang dipergunakan untuk minum, mandi, irigasi, dll.

 Ketersediaan hewan dan tumbuh-tumbuhan yang dapat dipergunakan untuk memenuhi


kebutuhan sumber nutrisi, yaitu berupa produk hewani dan nabati.
 Ketersediaan lahan yang merupakan suatu kebutuhan bagi manusia untuk mendirikan
sarana dan prasarana yang dapat membantu menunjang kehidupan manusia seperti
bangunan tempat tinggal.

2. Sebagai tempat untuk bersosialisasi Manusia merupakan makhluk sosial. Mereka tidak
dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang yang lain. Lingkungan hidup
menjadi tempat yang strategis bagi manusia untuk menciptakan tempat tinggal yang baik,
dimana dalam satu lingkungan tersebut terdiri dari kumpulan manusia yang hidup saling
berdampingan, bekerja sama, dan saling tolong menolong.

3. Sebagai tempat untuk mencari kekayaan Banyak sekali kekayaan alam yang
terkandung dalam lingkungan hidup, seperti keberadaan barang-barang tambang seperti
emas, perak, batu bara, dan barang tambang lainnya. Barang-barang tambang tersebut
merupakan salah satu sumber utama bagi pendapatan manusia, dimana barang-barang
tambang tersebut nantinya dapat diolah menjadi berbagai jenis produk seperti perhiasan,
bahan bakar, dan lain sebagainya. Selain barangbarang tambang tersebut, ketersediaan
hewan dan tumbuhan juga ikut mendukung perekonomian manusia, seperti untuk
peternakan, perkebunan, pertanian, nelayan maupun sebagai bahan baku serta bahan
mentah untuk industri.

. Tempat untuk mendapatkan hiburan Dalam hidup, manusia tidak hanya membutuhkan
makanan, pakaian, maupun tempat tinggal saja. Akan tetapi mereka juga memerlukan
hiburan agar terhindar dari rasa jenuh dan stress. Di lingkungan sekitar kita banyak sekali
menyediakan saran maupun prasarana guna mencukupi kebutuhan tersebut, seperti
dengan adanya danau, gunung-gunung, taman, peternakan, pantai dan lain sebagainya

. 5. Sebagai sarana edukasi Lingkungan hidup juga menyediakan sarana pembelajaran


bagi manusia, dimana kita bisa melakukan hal-hal untuk menambah wawasan kita seperti
dengan mengadakan penelitian lingkungan, study, dan lain sebagainya.

6. Sebagai sumber kebudayaan Lingkungan hidup juga memiliki peran yang penting
dalam perkembangan seni budaya, dimana lingkungan sangat berpengaruh terhadap
tingkah laku manusia yang menjadi salah satu unsur pembentuk budaya.
1.3 Manfaat Lingkungan Bagi Kehidupan.

Manusia hidup di permukaan bumi bersama-sama dengan komponen lingkungan


lainnya, berupa komponen biotik, serta komponen abiotik (tidak hidup). Secara langsung
maupun tidak, semua unsur-unsur lingkungan yang ada di sekitar senantiasa memberikan
manfaat bagi hidup dan kehidupan manusia. Secara umum beberapa manfaat unsur
lingkungan hidup bagi manusia antara lain sebagai berikut.

1. Ruang muka bumi sebagai tempat berpijak dan beraktivitas sehari-hari.

2. Tanah dapat dijadikan areal lahan untuk kegiatan ekonomi, seperti lahan pertanian,
perkebunan, dan peternakan, aktivitas sosial lainnya.

3. Unsur udara (oksigen) sangat bermanfaat untuk bernafas manusia dan hewan.

4. Komponen hewan dan tumbuhan merupakan sumber bahan makanan bagi manusia.

5. Sumber daya alam yang terkandung dalam lingkungan hidup dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari.

6. Mikroorganisme atau jasad renik sangat berperan dalam proses penguraian sisa-sisa
jasad hidup yang telah mati sehingga tidak terjadi penumpukan bangkai makhluk hidup,
tetapi hancur dan kembali menjadi unsur-unsur tanah.

7. Air merupakan kebutuhan vital dan esensial bagi makhluk hidup. Tanpa adanya air,
mustahil akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di bumi ini.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan jika manusia menginginkan


kelangsungan kehidupannya, manusia hendaknya sadar benar bahwa kelestarian
komponenkomponen lingkungan hidupnya harus senantiasa terjaga dari kehancuran
bahkan kepunahan.
1.4 Tujuan Pemanfaatan Lingkungan Hidup.

Lingkungan hidup yang serasi dan seimbangan sangat kita perlukan karena
merupakan unsur penentu kehidupan suatu bangsa. Idealnya pemanfaatan lingkungan
hidup harus memperhatikan pemeliharaan dan kelestarian lingkungan sehingga dapat
diwariskan kepada generasi yang akan datang. Setiap pemanfaatan lingkungan hidup
harus bertujuan sebagai berikut :

a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan


hidup.

b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindakan melindungi serta membina lingkungan hidup.

c. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.

d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.

e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

f. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak dari luar yang dapat menyebabkan


pencemaran/kerusakan lingkungan.

Terdapat tiga unsur lingkungan, yaitu Pertama, biotik, unsur-unsur lingkungan hidup
yang terdiri dari segala jenis makhluk hidup, mulai dari manusia, hewan, tumbuhan,
maupun organisme atau jasad renik lainnya. Kedua, Abiotik yaitu segala unsur
lingkungan yang terdiri dari benda-benda mati seperti air, udara, dan lain sebagainya.
Ketiga, Sosial Budaya, unsur lingkungan yang diciptakan manusia yang di dalamnya
terdapat nilai, gagasan, norma, keyakinan, serta perilaku manusia sebagai makhluk sosial
atau makhluk yang tidak dapat hidup sendiri.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau


komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu yang bersangkutan.

Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi komponen bendabenda


hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik). Termasuk ke dalam komponen
biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan yang termasuk ke dalam
komponen abiotik adalah udara, tanah, dan air. Baik komponen biotik maupun komponen
abiotik membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut ekosistem, sehingga
lingkungan hidup sering pula disamakan dengan ekosistem.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang


mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara
menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk
menopangnya. Aktivitas pembangunan secara umum dapat menimbulkan dampak pada
lingkungan. Dampak ini bisa positif atau pun negatif. Dampak positif akan
menguntungkan pembangunan nasional, sementara dampak negatif menimbulkan resiko
bagi lingkungan.

Dan pada intinya adalah Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda
yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari keterikatan pada udara,
tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan manusia merupakan sebuah
ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak lagi hal-hal lain yang tidak dapat
kesemuanya itu merupakan bagian dari lingkungan hidup.
B. SARAN

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang


ketentuanperlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dinyatakan bahwa lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia, dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya

maka sudah sepatutnya kita mau menjaga lingkungan yang ada disekitar kita dan mau
ikut andil dalam pembangunan demi kawasan yang makmur dan berkelanjutan.

Dari seluruh uraian yang telah diberikan di atas, maka saran yang dapat kami sampaikan
adalah :

1. Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan efek negatif pembangunan karena yang
merasakan dampak negatif langsung dari pemerintah adalah masyarakat, terutama
masyarakat miskin.

2. Kepada masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam pengawasan dampak pembangunan


karena tanpa adanya pengawasan yang ketat, maka pemerintah akan mengabaikan
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang merupakan syarat utama
mengurangi dampak negatif pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://eprints.ums.ac.id/57582/1/BAB%20I.pdf

2. https://www.anekamakalah.com/2013/04/pembangunan-lingkungan-hidup.html

3.http://e-journal.uajy.ac.id/7291/2/HK110482.pdf

4.http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1942/4/128400186_file%204.p
df

Anda mungkin juga menyukai

  • Uas Ips
    Uas Ips
    Dokumen13 halaman
    Uas Ips
    Gita Syahirah
    Belum ada peringkat
  • Tata Cara Sholat Jenazah
    Tata Cara Sholat Jenazah
    Dokumen3 halaman
    Tata Cara Sholat Jenazah
    Gita Syahirah
    Belum ada peringkat
  • Fisika
    Fisika
    Dokumen3 halaman
    Fisika
    Gita Syahirah
    Belum ada peringkat
  • Biologi
    Biologi
    Dokumen2 halaman
    Biologi
    Gita Syahirah
    Belum ada peringkat
  • Bindo Gita
    Bindo Gita
    Dokumen3 halaman
    Bindo Gita
    Gita Syahirah
    Belum ada peringkat
  • Uas Ips
    Uas Ips
    Dokumen12 halaman
    Uas Ips
    Gita Syahirah
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman B Indo
    Rangkuman B Indo
    Dokumen6 halaman
    Rangkuman B Indo
    Gita Syahirah
    Belum ada peringkat
  • Kisi Kisi Semester
    Kisi Kisi Semester
    Dokumen3 halaman
    Kisi Kisi Semester
    Gita Syahirah
    Belum ada peringkat