Anda di halaman 1dari 13

Standard Setting

KELOMPOK 4
DESTIA C. PARENTA (1932150019)
ROSANNA CLAUDIA R. OEI (1932150005)
YAYUK FEBRIANI (1932150026)
Standard Setting
Perkembangan ekonomi saat ini mengalami

kemajuan yang pesat. Standar yang


diterapkan juga membutuhkan standar Standar Akuntansi adalah kerangka teori
yang tertentu untuk jenis industri mereka. konseptual yang menjadi dasar
Adanya standar akuntansi yang berlaku pelaksanaan teknik-tekniknya.
secara internasional dan dikenal dengan Indonesia memiliki standar akuntansi yaitu
IFRS (International Financial Reporting "Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan"
Standard). Standar ini hanya mengatur hal (PSAK). Standar Akuntansi merupakan
yang bersifat prinsiple based, bukan yang pedoman bagi siapa saja dalam menyusun
bersifat rule based. laporan keuangan yang akan diterima oleh
umum. Dalam standar ini dijelaskan
transaksi apa yang harus dicatat,
bagaimana mencatatnya dan bagaimana
mengungkapkannya dalam laporan
keuangan yang akan disajikan.
1. Dapat menyajikan 2. Memberi pedoman dan
informasi tentang posisi peraturan bekerja bagi
keuangan, prestasi dan akuntan publik agar dapat
kegiatan perusahaan. melaksanakan tugas dengan
Informasi yang disusun hati-hati, independen dan
berdasarkan standar dapat mengabdikan

Pentingnya akuntansi yang lazim


diharapkan mempunyai sifat
keahliannya dan
kejujurannya melalui
penyusunan laporan akuntan

standar akuntansi
jelas, konsisten, terpercaya
dan dapat dibandingkan setelah melalui pemeriksaan
akuntan.

yang relevan 3. Memberikan data base 4. Dapat menarik perhatian

(Belkaoui, 1985) kepada regulator tentang


berbagai informasi yang
dianggap penting dalam
para ahli dan praktisi
dibidang teori dan standar
akuntansi. Semakin banyak
perhitungan pajak, peraturan standar yang dikeluarkan,
tentang perusahaan, semakin banyak kontroversi
perencanaan dan dan semakin bergairah untuk
pengaturan ekonomi dan berdebat, berpolemik dan
peningkatan efiiensi ekonomi melakukan penelitian
dan tujuan makro lainnya.
A Representational Faithfulness Approach

Pendekatan penyajian kebenaran, menginginkan pelaporan


yang netral dan berusaha mencari penyajian yang sebenarnya
melalui proses penyusunan standar, dengan demikian
akuntansi dapat dibandingkan dengan pembuatan peta
Tujuan keuangan dimana peta tersebut harus akurat dan benar.

Penyusunan
Standar
An Economic Consequences Approach

Pendekatan konsekuensi ekonomik, menginginkan


pemakaian standar yang berdampak pada ekonomi yang
positif. Sehingga, standar yang berlaku memiliki nilai positif
atau minimal tidak negatif kesejahteraan sosial.
Tujuan dalam penentuan standar akuntansi
Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga
suatu standara mungkin bermanfaat bagi pihak
tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu
yang berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat
sensitif yang disebabkan:

- Kebutuhan terhadap standar akuntansi


muncul bila terdapat pertentangan
- Informasi akuntansi dapat
mempengaruhi tingkat kemakmuran
penggunaannya.
Entitas yang berhubungan dengan
Standar Akuntansi
1. Individu dan Kantor Akuntan Publik, bertanggung jawab secara
independent menjamin bahwa laporan keuangan disajikan
secara wajar dan akurat sebagai hasil aktivitas bisnis
perusahaan.
2. American Institute of Certified Public Accountant (AICPA),
merupakan organisasi yang mengkoordinasi praktik para
akuntan publik bersetifikat.
3. American Accountign Association (AAA), merupakan organisasi
akademisi.
4. The Financial Accounting Standard Board (FASB), merupakan
lembaga penyusun standar akuntansi.
5. Securities and Exchange Commision (SEC), merupakan badan
pengawasan pasar modal.
6. Governmental Accounting Standard Board (GASB), merupakan
lembaga penyusun standar akuntansi untuk pemerintah
Kewajiban akuntan untuk menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi
sudah di atur dalam berbagai ketentuan yang berlaku bukan saja oleh organisasi profesi,
tetapi juga lembaga lainnya seperti BEI, BAPEPAM-LK, Bank Indonesia, Departemen Keuangan,
Direktorat Jendral Pajak, dan sebagainya. Kepatuhan ini harus juga melihat konsistensinya.
Artinya agar penerapan standar akuntansi itu harus konsisten tidak boleh berubah-ubah.

Sebagaimana diketahui standar pelaporan auditing pertama menyatakan sebagai


berikut, laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah di susun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Istilah “prinsip akuntansi yang berlaku umum”
merupakan padanan dari kata “generally accepted
accounting principles atau GAAP” dan adalah suatu
istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi,
aturan dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi
praktik akuntansi yang berlaku umumdi wilayah
tertentu pada saat tertentu. Prinsip akuntansi yang
berlakuj umum di suatu negara tertentu mungkin
berbeda dari prinsip akuntansi yang berlaku di negara
lain.
Dalam suatu hal laporan keuangan
disebutkan di susun sesuai dengan basis
akuntansi komprehensif selain prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonsia,
maka menurut standar itu dinyatakan
akan terpenuhi jika laporan keuangan
telah di susun sesuai dengan basis
akuntansi komprehensif, selain prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Standard Setting; Economic Issues
Terdapat banyak contoh dalam regulasi ekonomi perusahaan yang memiliki monopoli
seperti perusahaan listrik, telpon, dan transportasi. Dalam hal ini, regulasi biasanya berbentuk
regulasi tingkat tarif, regulasi tingkat pengembalian modal yang diinginkan atau bahkan
keduanya.
Adapun alasan utama dalam hal regulasi tersebut adalah untuk melindungi individu yang
dalam hal kerugian informasi. Misalnya jika tidak terdapat adanya asimetri informasi dalam
suatu keadaan yang mengakibatkan seluruh tindakan manajer dan informasi dapat diobservasi
oleh semua pihak, sehingga akibatnya yaitu tidak ada kebutuhan untuk melindungi individu
dari konsekuensi pada kerugian informasi.
Akuntansi informasi juga sering digunakan dalam membenarkan regulasi untuk
melindungi diri dari kerugian informasi.
Standard Setting; Politycal Issues
Tujuan dalam bab ini yaitu untuk mereview dua teori
regulasi. Yang pertama yaitu mengenai peraturan ketertarikan
publik yang mengambil pandangan bahwa aturan harus
dapat memaksimalkan kesejahteraan sosial, yang kedua
adalah teori aturan kelompok yang menyatakan bahwa
individu-individu seharusnya membentuk koalisi atau
pengguna untuk melindungi dan mempromosikan ketertarikan
mereka dengan cara melakukan loby kepada pemerintahan.
Koalisi-koalisi ini dipandang sedang berada dalam konflik
antara satu sama lain untuk menghasilkan keuntungan bagi
masing-masing.
Standard Setting; Politycal Issues
Tujuan kedua dalam hal ini adalah untuk
mempelajari proses pembentukan standar. Selain
itu juga akan dibahas bahwa proses-proses ini
sebagian besar konsisten dengan teori regulasi
kelompok. Dan untuk mempertimbangkan kriteria
yang dibutuhkan oleh para pembentuk standar
sehingga standar yang mereka buat bisa diterima
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai