Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

RESIKO COVID 19 PADA JAMAAH MASJID JAMI AL-MUNIR


DI RT 03 RW 01KELURAHAN/DESA KAMPUNG TENGAH KECAMATAN
TELUK PAKEDAI KABUPATEN KUBURAYA

Nama:
ARDIANSYAH
20176311007

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
KEPERAWATAN SINGKAWANG
D-IV KEPERAWATAN
2020/ 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas “Asuhan Keperawatan Komunitas
Resiko Covid 19 Pada Jamaah Masjid Jami AL-MUNIR di Rt 03 Rw 01 Kelurahan/
Desa Kampung Tengah Kecamatan Teluk pakedai dengan sebaik-baiknya. Tugas ini
di susun untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas di Universitas
Politeknik Kesehatan Pontianak, Jurusan Keperawatan Singkawang, Prodi D4
Keperawatan.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan terutama dalam
bidang kesehatan dan dapat menjadi pertimbangan dalam pembuatan Asuhan
Keperawatan Komunitas.

Teluk Pakedai
12 Juni 2020

i
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan.................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHSAN.................................................................................................. 2

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pedoman Winshield Survey (Pengamatan Sekilas)..........................................4
B. KLB ( Kejadian Luar Biasa)..............................................................................5
C. Identifikasi Persiapan Kondisi Tanggap Darurat Bencana Di Masyarakat..5
D. Keadaan Geografi................................................................................................6
E. Keadaan Demografi.............................................................................................6
F. Pengkajian............................................................................................................6
G. Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas...............................................8
H. Pelaksanaan Dan Penanggulangan Yang Telah Dilakukan Pada
Wilayah Setempat................................................................................................9
I. Upaya Tindakan Selanjutnya Bersama Tim Kesehatan Lainnya
Terhadap Covid 19 Di Wilayah Setempat.........................................................10

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpilan...........................................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Virus corona bukan hanya merenggut ribuan nyawa tetapi juga mengubah tata
cara kehidupan manusia di seluruh dunia mulai dari interaksi sesama maupun proses
berhubungan dengan Tuhan.
Beberapa orang mengurung diri di rumah, menghindari tempat keramaian, dan
menunda perjalanan ke tempat lain.Sebagian lainnya mengubah tata cara bersalaman
dari berjabat tangan dan berpelukan bahkan sama sekali enggan untukberjabat tangan
dan berpelukan.
Virus corona juga berdampak dalam kehidupan keagamaan umat manusia.
Salah satunya umat muslim yang merubah kebiasaan beribadah yang semula
berjama’ah menjadi shalat di rumah masing- masing karena khawatir dengan situasi
yang kian memburuk. Salah satunya contonya pada jama’ah Masjid Jami AL-MUNIR
di Rt 03 Rw 01 Kampung Tengah, Teluk Pakedai

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan Masjid yang sehari-hari digunakan untuk shalat berjama’ah?
2. Bagaimana cara agar masyarakat tetap dapat shalat berja’ah dan mengurangi
tingkat resiko tertular oleh Covid 19?
3. Bagaimana standarisasi masjid layak Ibadah?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui keadaan masjid yang sehari-hari digunakan untuk shalat
berjama’ah
2. Untuk mengetahui cara masyarakat agar tetap dapat shalat berja’ah dan
mengurangi tingkat resiko tertular oleh Covid 19
3. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam membantu para jama’ah

1
BAB II
PEMBAHASAN

Wabah Covid-19 dalam 4 bulanterakhirmenjadi topik perbincangandi dunia


sejak kasus pertama pada tanggal 8 Desember 2019 di Wuhan China(Kompas, 2020).
Dalam kurun waktu yang tergolong singkat tercatat pada tanggal 28 April 2020
teridentifikasi3.064.255 Kasus dengan jumlah kasus kematian 211.537 dan pasien
sembuh sejumlah 922.387 di seluruh dunia(worldometers.info, 2020). Indonesia
sendiri pada rate kematian teratasdi wilayah Asiadengan besaran 8-9% dari total
8.882 kasus(JakartaGlobe.id, 2020). Dengan meningkatnya jumlah terinfeksi
pemerintah pun melakukan beberapa langkah strategis sebagai upaya pencegahan
wabah tersebut diantaranya social distancing, penyemprotan desinfektan, himbauan
penggunaan masker dan lain sebagainya.
Virus corona yang sering disebut covid-19 merupakan akronim dari
Coronavirus disease2019 yang disinyalir terpapar dari pasar seafood atau live market
di Wuhan Tiongkok., awal mula virus ini belum dapat diprediksi menyebar dari
manusia ke manusia(ChannelNewsAsia, 2020), tetapi beberapa saatkemudian
dikonfirmasi bahwa virus tersebut dapat menyebar dari manusia ke manusia yang
lain(Relman, 2020). Coronavirus tergolong ordo Nidoverales Coronaviridaeyang
merupakan Virus RNA straintunggal positif yang mengandung proteinS yang
berperan pada penempelan virus dengan sel inangnya (Wang,2020). Coronavirusini
mempunyai sifat yang sensitifterhadap panas dan dapat diinaktifkan oleh larutan
lipid, eter, alkohol,serta desinfektan yang mengandung klorin(Stephen Korsman,
2012; Wang et al., 2020).
Tanda-tandaterjangkitnya manusia oleh covid-19 diantaranya adalah batuk,
demam sertakesulitan bernafas setelah bepergian dari daerah yang terjangkit corona
oleh karena itu diperlukan langkah isolasi untuk mencegah penyebaran virus(Yuliana,
2020). Menelaah dari gejala tersebut terutama indikasi kesulitan bernafas yang
disebabkan gangguan pada tenggorokan dansaluran pernafasan maka diperlukan
adanya sebuah upaya pencegahan untuk mengurangi resiko iritasi pada saluran

2
tersebut, salah satu alat yang dapat digunakan adalah humidifier. Humidifier
merupakan sebuah alat yang dapat melembabkan udara (Smeltzer-Bare, 2008),
sedangkan menurut Pavlovic merupakan alat untuk melembabkan oksigen sebelum
diterima pasien (Pavlovic, 2000). Selain berfungsi untuk melembabkan udara manfaat
dari proses humidifikasi adalah untuk pencegahan iritasi mukosa saluran
pernafasan(Barbara J. Kozier, 2004). Humidifier terbagi menjadi 2 jenis yaitu
humidifier dingin dan panas(Rita, 2001).Sebuah mesin pengatur kelembaban dapat
dibuat dari alat sederhana yang dipakai untuk hiasan aquarium yang sering disebut
mist maker, mesin ini mampu mengeluarkan getaran ultrasonic sebesar 1.7 Mhz(Fuk
et al., n.d.)yang mampu mengubah air menjadi kabut uap melalui prosesatomization
(Dewi & Kifaya, 2016).
Penggunaan cairan desinfektan saat ini menjadi sebuah kontroversi dimana
penggunaan zat-zat kimia seperti klorin hanya dianjurkan dan dapat berfungsi efektif
untuk virus yang menempel pada benda mati, sebaliknya zat tersebut akan berbahaya
jika digunakan untuk tubuh manusia (Riani, 2020). Hal tersebut menjadipemicu
perlunya dilakukan pencarian zat lain yang dapat digunakan sebagai upaya
pencegahan covid-19 namun juga aman bagi penggunanya terutama yang berbahan
dasar alam.Alternatif yang dapat digunakan yaitu minyak atsiri salah satunya yang
berasal dari tanaman sereh. Minyak atsiri sering juga disebut minyak esensial yang
mempunyai aroma khas dari tumbuhan itu sendiriyang dihasilkan proses destilasi
(Rusmiati & Nursa’adah, 2017). Ekstakminyak atsiri sereh sebagai desinfektan alami
yang terbukti mampu menghambat efektifitas toxic dari aedes aegyptisebagai
penyebar virus demam berdarah(Mardi et al., 2016).Penelitian lain menyebutkan
bahwa minyak atsiri dapat menghambat bakteri gram negatifdan positif dengan cara
memecah lapisan dinding sel bakteri, hal ini dapat berlaku juga untuk virus dimana
dinding sel gram negative memiliki kemiripan dengan struktur dinding virus
(sumutcyber.com, 2020)

3
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pedoman Winshield Survey (Pengamatan Sekilas)


1. Kondisi Wilayah
a. Batas wilayah
1) Barat : Parit Baru
2) Timur : Sungai Pulau
3) Utara : Parit Tuan-Tuan
4) Selatan : Parit Siakop
b. Kondisi pemukiman penduduk: Kondisi permukiman cukup bersih, jalanan tidak
beraspal,terdapat lubang genangan air di jalan
c. Kondisi sarana kesehatan lingkungan :
1) Tempat pembuangan sampah : Sampah di kumpulkan tempat yang di buat
masing-masing rumah,setelah terkumpul baru di bakar
2) Saluran pembuangan limbah ; Tidak terdapat saluran pembuangan limbah
3) WC umum : Tidak terdapat wc umum
4) Sumur umum : Terdapat sungai besar
d. Kondisi fasilitas sosial dan fasilitas umum yang tersedia :
1) Lapangan olahraga ; Banyak terdapat lapangan olahraga seperti lapangan
bola,voli, dan juga badminton
2) Mesjid/Mushola/Tempat Ibadah : Masjid Jami AL-MUNIR dan mesjid mesjid
lainnya, jamaah mulai sedikit datang ke masjid karena pandemic Covid 19
3) Taman/tempat hiburan : Tidak terdapat taman hiburan
e. Pasar/tempat usaha : Terdapat pasar yang cukup ramai di teluk pakedai
f. Sumber-sumber pencemaran lingkungan
1) Jenis pencemaran : Polusi,limbah
2) Asal pencemaran : Kendaran bermotor dan limbah rumah tangga
g. Masalah kesehatan lingkungan lainnya: -

4
h. Fasilitas umum :
1) Sarana transportasi umum : -
2) Jenis sarana komunikasi/ media komunikasi masyarakat : Smartphone, Radio,
Televisi, Koran
2. Kondisi tatanan sosial :
a. Kegiatan penduduk :
1) Pagi hari : Bekerja, Sekolah, (melakukan kesibukan pagi)
2) Siang hari : Istirahat
3) Sore hari : Berkumpul bersama keluarga
b. Kegiatan kemasyarakatan yang sedang berlangsung (misal Posyandu, karang
taruna, dll) : (Untuk sementara kegiatan posyandu tidak berlangsung untuk
sementara waktu dikarenakan Covid-19)
3. UKBM (Posyandu Balita, Posyandu Lansia & Posbindu) yang ada di masyarakat
a. Waktu pelaksanaan : -
b. Jumlah kunjungan :-
c. Kegiatan :-
d. Permasalahan yang dialami UKBM : -
4. Kejadian tertentu (terkait kesehatan) yang ditemui di masyarakat pada saat
survey : -
B. KLB ( Kejadian Luar Biasa) yang pernah terjadi di masyarakat ( di tulis secara
narasi)
Pernah ada orang dicurigai sebagai pdp covid 19, dia merupakan salah satu tenaga
kesehatan
C. Identifikasi Persiapan Kondisi Tanggap Darurat Bencana Di Masyarakat (ditulis
secara narasi)
Langsung isolasi diri dan dibawa petugas medis untuk melakukan rapid test

D. Keadaan Geografi
1. Batas wilayah
Barat : Parit Baru

5
Timur : Sungai Pulau
Utara : Parit Tuan-Tuan
Selatan :Parit Siakop
2. Tingkat kepadatan penduduk :346 org/km²
3. Jarak padukuhan ke
a. Puskesmas Teluk Pakedai : 800 M
b. Praktek Nakes .................... :-
c. RSUD Dr Soedarso : 20 KM
d. RS Swasta Antonius : 15 KM
e. Yankes lainnya .................... :-

E. Keadaan Demografi
1. Jumlah RT ................................. : 38 RT
2. Jumlah RW ................................ : 9 RW
3. Jumlah penduduk ....................... : 35. 700 Jiwa
4. Laki-laki jiwa ............................. : 25.982 (51,6 %)
5. Perempuan jiwa .......................... : 19.718 (48,4 %)
6. Jumlah Kepala Keluarga………. : 17.352 KK

F. Pengkajian
Dalam pengkajian yang perlu dikaji pada kelompok Khusus/Rentan atau
komunitas adalah :
a. Core atau inti :
1. Data Demografi: Rt03 pernah mengalami pemekaran wilayah
2. Umur: Masyarakat Rt ini rata-rata berusia produktif
3. Pendidikan: Tingkat pendidikan masyarakat rata-rata adalah SMA/Sederajat
4. Jenis Kelamin: Di RT ini 60% penduduknya berjenis kelamin perempuan dan
40% berjenis kelamin laki-laki
5. Pekerjaan: Mayoritas pekerjaan penduduk petani dan nelayan ,minoritas PNS
6. Agama: masyarakat mayoritas beragama Islam

6
b. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas :
1. Perumahan: Penduduk di Rt 03emilikiperumahan tetap, beberapa memiliki
pagar pada rumahnya, sirkulasi rumah baik, penerangan rumah juga cukup
baik.
2. Pendidikan : Tingkat pendidikan warga Rt 03 banyak yang tamat
SMA/Sederajat
3. Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : Lingkungan Rt 03
cukup aman
4. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan : Untuk pelayanan
kesehatan yang dapat di akses oleh masyarakat Rt 03 tara lain : RSUD,
Puskesmas, RS Swasta, Dan Praktik klinik. Jika sakit rata-rata masyarakat
datang sendiri ke RSUD, Puskesmas atau RS Swasta
5. Pelayanan kesehatan yang tersedia: biasanya masyarakat Rt 03 an berobat atau
berkonsultasi melalui RSUD, Puskesmas, maupun RS Swasta tentang kondisi
yang dialamiya.
Masyarakat juga sebagian memiliki tabungan kesehatan berupa asuransi
kesehatan dan BPJS.
6. Sistem komunikasi: Masyarakat Rt 03 umnya menggunakan media
smartphone atau media massa seperti televise, Radio, koran sebagai media
informasi.
7. Ekonomi: Tingkat ekonoi Rt 03 nengah ke atas, dengan pendapatan pokok 1
jt-1.5 jt/bulan
8. Rekreasi : Rt 03 dekat dengan tempat wisata seperti bukit,air terjun dan pantai

7
G. Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas

N Dx Tujuan Tujuan Strategi Rencana Evaluasi


Sumber Tempat PJ
o. Umum Khusus Intervensi Kegiatan Kriteria Standar
1. Resiko ttertular Setelah Setelah 1. Pembangunan Gotong 1. Menurunk 1. Mencegah Mahasis Masjid Pengurus
Covid 19 di dilakukan dilakukan tempac cuci Royomg an resiko dan wa dan Rt 03 Masjid
masjid saat tindakan tindakan tangan tertular menurunk masyara Rw 01
shalat keperawatan keperawata sebelum Covid 19 an resiko kat Kampun
berjamaah. diharapkan n di masuk masjid pada tertular g
resiko tertular harapkan: 2. Membuat jamaah Covid 19 Tengah ,
Covid 19 pada 1. Resiko pintu masuk 1 masjid di pada Teluk
masyarakat Rt Tertulas jalur dengan Rt 03 jamaah Pakedai
03 dapat Covid Ruang masjid di
menurun 19 Sterilisasi Rt 03
Menurun 3. Menyarankan
jamaah
untukmemba
wa sajadah
secara
mandiri

8
H. Pelaksanaan Dan Penanggulangan Yang Telah Dilakukan Pada Wilayah Setempat

No. Masalah Tujuan Rencana Sasaran Waktu Tempat Dana PJ


Kegiatan
1. Resiko ttertular Resiko Tertulas Gotong Royong Warga Arean 12 Juni 2020 Masjid Kas Masjid Pengurus
Covid 19 di masjid Covid 19 masjid, Jami AL- Masjid
saat shalat Menurun Pengurus MUNIR ,
berjamaah. masjid, Kampung
Warga yang Tengah ,
beragama Teluk
islam Pakedai

9
I. Upaya Tindakan Selanjutnya Bersama Tim Kesehatan Lainnya Terhadap
Covid 19 Di Wilayah Setempat

Dalam rangka pencegahan Covid 19 di area Rt 03 Rw 01maupun


seluruh area
Teluk Pakedai berupaya upaya untuk pencegahan Covid 19 dengan penyemprotan
desifektan keseluruh area Singkawang dengan bantuan Tenaga Kesehatan, TNI,
POLRI, Pemadam Kebakaran, Lembaga Sosial dan Para Tokoh Masyarakat ikut
ambil peran dalam upaya tersebut. Penyemprotan seluruh area Singkawang tersebut
di lakukan pada semua desa maupun Rt pada area sekitar rumah, tempat ibadah,
sekolah kantor, dan lainnya yang bertujuan mengurangi resiko tertular Covid 19.
Takhanya sampai disitu saja, Walikota Singkawang juga membagikan
sabun kepada masyarakan sebagai bentuk peduli dan edukasi dalam mencegah
Covid 19 yang di harapkan agar masyarakat dapat lebih sering menjaga
kebersihanterutama dalam halmencuci tangan.

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Walau tengah di landa pandemic seperti seperti saat ini, kita sebagai
masyarakat yang secara langsung juga merasakan dampak dari pamdemik covid 19
yang sedang mewabah yang kian hari-kian memburuk. Kita perlu motivasi dan
inovasi untuk tetap dapat bertahan dan melanjutkan kativitas sehari-hari dengan
mengurangi resiko tertular dari covid 19 tentunya. Misalnya saja dalam beribadah,
warga Rt 18 sudah ikut serta dalam pembangunan sarana dan prasarana dalam
pembangunan fasilitas yang nantinya yang akan di gunakan para jama’ah masjid demi
menjaga kekhusyukan shalat dan mengurangi resiko terlular covid 19.

11
DAFTAR PUSTAKA

Shodiqin, Asep. dkk (2019) MODEL PEMBERDAYAAN JAMAAH MASJID


MENGHADAPI DAMPAK CORONAVIRUS DISEASE 2019 ( COVID 19),
Bandung; UIN Sunan Gunung Djati

Syamsuddin. Dkk (2020) RancangBangun Mesin Humidifier sebagai Proteksi


Pencegahan Covid-19 dengan Cairan Desinfektan Alami Sereh Wangi,
Bandung; UIN Sunan Gunung Djati

12

Anda mungkin juga menyukai