Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan pengertian kepemimpinan
2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan pengertian motivasi
3. Mahasiswa mampu menguraikan jenis dan sumber motivasi yang terdapat dalam diri
individu
4. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara kepemimpinan dan motivasi
5. Mahasiswa mampu memahami cara memotivasi karyawan dalam sebuah organisasi
Definisi Kepemimpinan
Mengenai kepemimpinan ini ternyata tidak terlalu mudah dirumuskan suatu definisi
yang baku karena biasanya pengertiannya hanya diambil dari kamus umum dan dalam
penerapannya selalu tercampur aduk dengan pengertian-pengertian lain, seperti kekuasaan,
manajemen, control, pengawasan dan wewenang yang semuanya merujuk kegejala yang
sama (Bennis, 1959). Bahkan Stogdill (1974) menyatakan bahwa banyaknya definisi tentang
kepemimpinan hampir sama dengan jumlah orang yang mendefinisikan kepemimpinan itu
sendiri. Kepemimpinan telah didefinisikan atas dasar bakat, sifat perilaku, pengeruh terhadap
orang lain, pola intreksi, peran, jabatan, posisi, dan persepsi orang lain mengenai keabsahan
kepemimpinan itu sendiri.1
Beberapa dedinisi kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1. Kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia mengarahkan aktivitas
sebuah kelompok menuju suatu tujuan bersama (Hempill & coons, 1957:7).
2. Kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kekuasaan yang ditandai oleh persepsi
anggota kelompok bahwa anggota kelompok yang lain mempunyai hak untuk
merumuskan pola perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan
kegiatan sebagai anggota kelompok (Janda, 1960:358).
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
1
3. Kepemimpianan adalah pengaharuh anatar pribadi yang dialaksanakan dan diarahkan
melalui prosses komunikasi, ke arah pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu
(Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961:24).
4. Kepemimpinan adalah interaksi antar manusia dimana salah satunya menyajikan satu
jenis informasi tertentu sedemikian rupa sehingga yang alain yakin bahwa hasilnya
akan lebih baik jika ia berperilaku sesuai dengan cara-cara yang dianjurkan atau
diaharapkan (Jacobs, 1970: 232).
5. Kepemimpinan adalah pengawalan dan pemeliharaan suatu struktur dalam tahapan
dan interaksi (Stogdill, 1974: 411).
6. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas sebuah kelompok yang
terorganisasi menuju pencapaian suatu tujuan (Roach & Behling, 1984: 46).
7. Benis mengenai kepemimpinan berkata “….The process by which an agent induces a
subordinate to behave in a desired manner” (proses dengan mana seorang agen
menyebabkan bawahan bertingkah laku menurut satu cara tertentu).
8. Ordway Tead dalam bukunya The Art of Leadership menyatakan kepemimpinan
adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
9. George R. Terry dalam bukunya Principle Of Management berkata kepemimpianan
adalah kegiatan mempengaruhi agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan
kelompok.
10. Howard H. hoyt dalam bukunya Aspect Of Modern Public Administration
menyatakan kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia,
kemampuan untuk membimbing.
11. Selain itu kepemimpinan adalah masalah relasi dan pengaruh antara pemimpin dan
yang memimpin. Kepemimpinan tersebut muncul dan berkembang sebagai hasil dari
interaksi otomatis diantara pemimpin dan individu yang dipimpin (ada relasi
interpersonal).
Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata
Motivasi berasal dari kata bahasa latin “movere” yang berarti bahasa latin “movere”
“menggerakkan”. Berdasarkan pengertian ini, makna motivasi yang berarti
“menggerakkan”
menjadi berkembang. Wlodkowski (1985) menjelaskan motivasi
sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan
2
perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistance) pada tingkah laku
tersebut. Pengertian ini jelas bernafaskan behaviorisme.
Sedangkan Imron (1966), menjelaskan motivasi berasal dari bahasa inggris yaitu
motivation, yang berarti dorongan pengalasan dan motivasi. Kata kerjanya adalah to motive
yang berarti mnedorong, menyebabkan, dan merangsang. Motive sendiri berarti alasan, sebab
dan daya peggerak (Echols, 1984 dalam Imron 1996). Motif adalah keadaan dalam diri
seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
guna mencapai tujuan yang diinginkan (Suryabrata, 1984).
Motivasi juga dapat diartikan sebagai tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku
tertentu (Cropley, 1985). Hampir senada Winkles (1987) mengemukakan bahwa motiv adalah
adanya penggerak dalam diri seseorang untukmelakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian ini bermakna jika seseorang melihat suatu manfaat
dan keuntungan yang akan diperoleh maka ia akan berusaha keras untuk mencapai tujuan
tersebut.
Ames dan Ames (1984) menjelaskan motivasi dari pandangan kognitif. Menurut
pandangan ini motivasi didefinisikan sebagai perpektif yang dimiliki seseorang mengenai
dirinya sendiri dan lingkungannya sebagai contoh seorang mahasiswa yang percaya bahwa ia
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan suatu tugas akan termotivasi untuk
menyelesaikan tugas tersebut.
3
Pemenuhan kebutuhan dimulai dari tingkitan yang paling dasar dan secara hirarkis menuju
pada kebutuhan yang lebih tinggi. Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow, menurut
Maslow jika kebutuhan yang lebih rendah tingkatannya telah terpenuhi, maka kebutuahan
yang berada ditingkatan atasnya akan muncul dan minta dipenuhi. Kebutuhan-kebutuha yang
menuntut pemenuhan tersebut dipandang sebagai motivator aktif. Sementara kebutuhan
ditingkat atasnya menjadi strongest need. Oleh karena itu, kebutuhan- kebutuhan manusia
tersebut secara berjenjang dan secara terus menerus minta dipenuhi.
Menurut Maslow, ada lima kebutuhan dasar manusia. Kelima kebutuhan tersebut
adalah; kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan dan rasa terjamin,
kebutuhan social, kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut menurut Maslow harus terpenuhi, sebab
kebutuhan yang telah lama tidak terpenuhi, tidak dapat menjadi active Ada 5 kebutuhan
motivator. Jika kebutuhan tersebut terblokade dan tidak dapat menjadi dasar manusia
menurut Maslow
active motivator, maka usaha manusia hanya bertahan pada level
sebelumnya, dan tidak ada peningkatan. Oleh karena itu, pemenuhan Fisiologis
kebutuhan merupaka hal penting untuk meningkatkan motivasi
Kebutuhan
seseorang termasuk dalam konteks motivasi belajar. Seseorang yang
Keamanan dan
lama kebutuhanya tidak terpenuhi, bisa menjadi penyebab timbulnya
Rasa Terjamin
sikap-sikap destruktif, menentang, dan bahkan frustasi.
Terhadap teori Maslow ini tentu saja tidak sepenuhnya benar, bahwa Kebutuhan
pemenuhan kebutuhan harus hirarkis sehingga seseorang tidak bisa
Sosial
melakukan aktualisasi diri sebelum esteem needs dan kebutuhan Kebutuhan Ego
lainnya terpenuhi. Dalam prakteknya tidak sedikit orang termotivasi
Kebutuhan
melakukan sesuatu yang konstruktif (aktualisasi diri) meski kebutuhan-
Aktualisasi Diri
kebutuhan sebelumnya belum terpenuhi.
Kaitan Antara Motivasi dan Kepemimpinan
Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban
bagi para pegawai di dalam suatu organisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun
organisasi non pemerintahan. Kemudian di dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut
tentunya pasti mempunyai suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil pekerjaan
dan tugas yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang ditentukan sebelumnya. Untuk
mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi maka setiap
pimpinan suatu organisasi dapat dipastikan mempunyai suatu aturan dan ketentuan yang
4
dituangkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini dibuat dengan maksud agar setiap
komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya suatu factor yang harus dimiliki
oleh para pegawai, yakni semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri timbul dan tumbuh
dalam diri pegawai yang disebabkan adanya motivasi dari pimpinan dalam arti pemimpin
memberi motivasi atau dorongan kepada pegawai atau anggotanya, baik kebutuhan batin
maupun kebutuhan lahir. Sadar akan betapa pentingnya pegawai dalam pembangunan sesuai
dengan hakekat Pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
sebagiamana termaktub dalam GBHN adalah pembangunan manusia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.. oleh karena tiu, pemberian motif oleh
pemimpin merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan agar tumbuh dan timbul
semangat kerja dalam diri pegawai, sebab keberhasilan pegawai sangat tergantung dari
motivasi dan kebijakan yang diberikan oleh pimpinan.
Semangat kerja sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perilaku pimpinannya. Perilaku
pemimpin yang baik yaitu:
1. Seorang pemimpin harus selalu berfikir positif, selalu antusia, mampu mamahami dan
menmghargai pihak lain (bawahan), tetap tenang saat dalam situasi sulit atau
menegangkan, tetap optimis, tidak mengumpat terhadap bawahan, menjelaskan
kesalahannya pada waktu dan tempat yang tepat.
2. Tidak menunda jawaban atau member jawaban yang mengambang
3. Memberi perintah dengan gaya minta tolong
4. Tidak lupa member hadiah atau penghargaan.
Keempat hal tersebut sangat mempengaruhi semangat kerja pegawai dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
Dalam suatu organisasi sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan atau
ketidak berhasilan suatu organisasi. Kedudukan manusia dalam hal ini pegawai yaitu orang-
orang yang bergabung dalam organisasi adalah sangat penting sebagai pendukung
tercapainya tujuan organisasi tempat mereka bekerja. Menyadari hal tersebut peranan
kepemimpinan sebagai pemimpin dan manajer adalah sangat mutlak. Dalam upaya
mempengaruhi perilaku pegawai, pemimpin menggunakan pendekatan pola kepemimpinan
yang berorientasi pada tugas pegawai dan hubungan manusia. (initiating structure dan
consideration).
5
Initiating structure adalah cara kepemimpinan melukiskan hubungannya dengan
pegawai dalam mengorganisasi kerja, hubungan kerja dan tujuan. Kepemimpinan pada posisi
tingkat tinggi dalam initiating structur untuk memberi perintah kepada pegawai
melaksanakan tugas. Sedangkan consideration, hubungan kerja atas dasar kepercayaan,
menghargai gagasan pegawai, menunjukkan kepedulian, kesejahteraan, keamanan, dan
kepuasan pegawai.
Dalam organisasi terjadi saling berinteraksi sesama pegawai dengan pemimpin.
Kondisi yang demiklian akan memungkinkan terwujudnya iklim organisasi, iklim organisasi
adalah lingkungan manusia di dalam mana para pegawai organisasi melakukan pekerjaan
mereka. Iklim dapat mempengaruhi motivasi dan kepuasan kerja. Hal itu dengan membentuk
harapan pegawai tentang konsekuensi yang akan timbul dari berbagai tindakan. Harapan
menimbulkan motivasi atau mendorong pegawai melakukan kegiatan-kegiatan guna
mencapai tujuan, dalam rangka memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis, sosial,
rasa aman, penghargaan dan aktualisasi diri. Terpenuhinya kebutuhan sesuai harapan
mendatangkan kepuasan kerja.
Menurut Ranupandojo dan Husnan, mengemukakan 10 prinsip yang harus dilakukan oleh
pimpinan dalam memberikan motivasi kepada para bawahannya berupa :
2. Pemberian insentif
6
8. Memperhatikan lingkungan tempat kerja
Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia.
Kedisiplinan ini merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting, karena semakin baik
disiplin karyawan, maka akan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa
disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang
optimal.
Definisi disiplin kerja yang dikemukakan oleh Nitisemito (1991 : 199) adalah sebagai
berikut :
Disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari
perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis”
Disiplin kerja menurut Hani Handoko (1990 : 153) adalah sebagai berikut:
Hani Handoko juga mengemukakan bahwa ada dua tipe kegiatan pendisiplinan yaitu :
1. Displin Preventif
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawannya untuk mengikuti berbagai
standar dan aturan sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
2. Disiplin Korektif
Kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba
untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut.
Disiplin menurut Heri Simamora (1995 : 565) sebagai berikut :“Bentuk pengendalian diri
karyawan, dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan kesungguhan tim kerja.
3
Handoko, T Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Erlangga, 1990),p.153
7
Jadi pada dasarnya kedisiplinan kerja adalah fungsi operatif MSDM yang terpenting dan
menjadi tolak ukur untuk mengukur atau mengetahui, apakah fungsi-fungsi MSDM lainnya
secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik atau tidak oleh perusahaan.
Untuk mengetahui seberapa jauh peranan motivasi dalam upaya meningkatkan disiplin kerja
karyawan pada PT.GRANDTEX, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT.
GRANDTEX dengan judul :“Motivasi Berperan Dalam Upaya Maningkatkan Disiplin Kerja
Karyawan”
Mengingat pentingnya motivasi, maka wujud perhatian pihak manajemen mengenai masalah
motivasi karyawan dalam bekerja ialah melakukan usaha pemotivasian pada karyawan pada
perusahaan melalui serangkaian usaha tertentu sesuai dengan kebijakan perusahaan, sehingga
motivasi karyawan dalam bekerja akan tetap terjaga. Untuk memotivasi karyawan, pimpinan
perusahaan harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan opeh para karyawan. Satu
hal yang harus dipahami bahwa orang mau bekerja karena mereka ingin memenuhi
kebutuhannya, baik kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari,
berbentuk materi atau non materi, kebutuhan fisik maupun rohaniah.
Pemotivasian ini banyak macamnya seperti pemberian kompensasi yang layak dan adil,
pemberian penghargaan dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar apapun yang menjadi
kebutuhan karyawan dapat terpenuhi lalu diharapkan para karyawan dapat berkerja dengan
baik dan merasa senang dengan semua tugas yang diembannya. Setelah karyawan merasa
senang dengan pekerjaannya, para karyawan akan saling menghargai hak dan kewajiban
sesama karyawan sehingga terciptalah suasana kerja yang kondusif, pada akhirnya karyawan
secara suka rela dan bersungguh-sungguh memberikan kemampuan terbaiknya dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan ini berarti disiplin kerjalah yang akan
ditunjukan oleh para karyawan, karena termotivasi dalam melaksanakan tugasnya dalam
perusahaan.
Sudah seharusnya memiliki karyawan yang penuh semangat dan bermotivasi tinggi dalam
bekerja dan melakukan pekerjaannya secara efektif dan efisien, untuk kemudian pada
akhirnya menunjukkan kedisiplinan yang tinggi dalam usaha mewujudkan misi dan tujuan
yang telah ditetapkan.
Sehubungan dengan hal diatas, maka motivasi merupakan masalah yang sangat penting
dalam suatu perusahaan, karena dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan. Sehingga
8
kemampuan manajemen dalam memberikan motivasi akan sangat menentukan keberhasilan
atau kegagalan dalam pencapian tujuan perusahaan.
9
Kesimpulan
Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan dengan
mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas/perilakunya yang dipakai sebagai Kriteria
untuk menilai kepemimpinannya. bukunya Ordway Tead mengemukakan 10 sifat, yaitu
Energi Jasmaniah dan Mental (Physical and Nervous Energi, Kesadaran akan tujuan dan arah
( A sanse of purpose and direction, Antusiasme (Enthusiasm; semangat, kegairahan,
kegembiraan yang besar), Keramahan dan kecintaan (friendliness and effection), Integritas
(integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati), Penguasaan teknis (technical mastery),
Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness), Kecerdasan (intelligence),
Keterampilan mengajar (teaching skill)
Motivasi berasal dari kata bahasa latin “movere” yang berarti “menggerakkan”.
Berdaarkan pengertian ini, makna motivasi menjadi berkembang. Wlodkowski (1985)
menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistance) pada tingkah laku tersebut.
Pengertian ini jelas bernafaskan behaviorisme. Motivasi sendiri dibagi menjadi dua yaitu
10
motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang bersumber
dari dalam diri individu tersebut, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
bersumber dari luar individu, misalnya dari teman atau orang sekitarnya.
Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi
maka setiap pimpinan suatu organisasi dapat dipastikan mempunyai suatu aturan dan
ketentuan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini dibuat dengan maksud
agar setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya suatu factor yang harus
dimiliki oleh para pegawai, yakni semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri timbul dan
tumbuh dalam diri pegawai yang disebabkan adanya motivasi dari pimpinan dalam arti
pemimpin memberi motivasi atau dorongan kepada pegawai atau anggotanya, baik kebutuhan
batin maupun kebutuhan lahir
11
Contoh Kasus
Hal lain yang diperoleh dibeberapa Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Cirebon,
kurangnya kepedulian kepala sekolah terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi
staf dibawahnya, dan kompensasi yang diperoleh guru masih rendah bila dibandingkan
dengan tingkat pengabdian dan pengorbanan yang diberikan maupun masa kerja yang
dimiliki masing-masing staf atau pegawainya.
Pertanyaan :
2. Solusi apa yang anda dapat lakukan jika berada di posisi guru SMAN Kota Cirebon
tersebut
12
Evaluasi
Pilihan Ganda
13
a. Teori Sosial
b. Teori Keperluan
c. Teori Kebutuhan
d. Teori Kepercayaan
6. Motivasi yang berasal dari dalam individu tanpa adanya rangsangan dari luar.....
a. Motivasi Ekstrinsic
b. Motivasi Instrinsic
c. Motivasi Rasional
d. Motivasi gabungan
7. Maslow, Mengemukakan pendapat bahwa ada ....... Kebutuhan dasar manusia.
a. 4
b. 6
c. 3
d. 5
8. Apa yang dimaksud dengan istilah konstruktif ..........
a. a. Aktualisasi diri
b. b. Penyesuaian diri
c. Kematangan Diri
d. Perilaku Diri
9. Cara pemimpin melukiskan hubungannya dengan pegawai dalam mengorganisasi
kerja, hubungan kerja dan tujuan.
a. Instrinsic stucture
b. Initiating Structure
c. Consideration
d. Ekstrinsic Structure
10. A. Kesejahteraan
B. Tujuan
C. Hubungan Kerja
D. Kepercayaan
Manakah diatas ini yang termasuk ke dalam consideration ......
a. A dan B
b. A dan D
c. B dan D
14
d. B dan C
11. Dibawah ini menurut Ranupandojo dan Husnan merupakan prinsip yang harus
dilakukan oleh seorang atasan untuk memotivasi bawahannya, kecuali…
a. Upah dan Gaji yang layak
b. Insentif
c. Memenuhi kenutuhan jasmani
d. Memperhatikan rasa percaya diri
12. “Disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan
peraturan dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis” merupakan
pengertian menurut…
a. Hani Handoko
b. Niti Semito
c. Sardiman
d. Heri Simamora
13. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawannya untuk mengikuti
berbagai standar dan aturan sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
Merupakan jenis pendisiplinan tipe…
a. Preventif
b. Korelatif
c. Korektif
d. Normatif
14. Kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan
mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut. Merupakan jenis pendisiplinan
tipe…
a. Preventif
b. Korelatif
c. Korektif
d. Normatif
a. Disiplin kerja
15
b. Menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
Essay
16
Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. C
2. D
3. D
4. A
5. C
6. B
7. D
8. A
9. B
10. B
11. C
12. B
13. A
14. C
15. C
Essay
1. Kepemimpinan telah didefinisikan atas dasar bakat, sifat perilaku, pengeruh terhadap
orang lain, pola intreksi, peran, jabatan, posisi, dan persepsi orang lain mengenai
keabsahan kepemimpinan itu sendiri.
2. motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistance) pada tingkah laku
tersebut. Pengertian ini jelas bernafaskan behaviorisme.
3. Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik. Motivasi
intrinsic adalah motivasi yang berasal dari dalam individu tanpa adanya rangsangan
dari luar, sedangkan motivasi ektrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar
17
misalnya pemberian pujian, pemberian nilai sampai pada pemberian hadiah dan
faktor-faktor eksternal lainnya yang memiliki daya dorong motivasional.
4. A. Seorang pemimpin harus selalu berfikir positif, selalu antusia, mampu mamahami
dan menmghargai pihak lain (bawahan), tetap tenang saat dalam situasi sulit atau
menegangkan, tetap optimis, tidak mengumpat terhadap bawahan, menjelaskan
kesalahannya pada waktu dan tempat yang tepat.
B. Tidak menunda jawaban atau member jawaban yang mengambang
C. Member perintah dengan gaya minta tolong
D. Tidak lupa member hadiah atau penghargaan.
5. Initiating structure adalah cara kepemimpinan melukiskan hubungannya dengan
pegawai dalam mengorganisasi kerja, hubungan kerja dan tujuan. Kepemimpinan
pada posisi tingkat tinggi dalam initiating structur untuk memberi perintah kepada
pegawai melaksanakan tugas. Sedangkan consideration, hubungan kerja atas dasar
kepercayaan, menghargai gagasan pegawai, menunjukkan kepedulian, kesejahteraan,
keamanan, dan kepuasan pegawai.
18