Anda di halaman 1dari 34

PANDUAN PRAKTEK PROFESI

COMPLEMENTARY NURSING
CASE STUDY

TIM PENYUSUN :

Aria Wahyuni, M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB


Ns. Wiwit Febrina, S.Kep., M.Kep
Ns. Lisavina Juwita, S.Kep., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS FORT DE KOCK
Fort De Kock Press
BUKITTINGGI 2019
PANDUAN PRAKTEK PROFESI

COMPLEMENTARY NURSING

CASE STUDY

Edisi Pertama

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI

2019
Dokumen ini res mi dan dapat dipertanggung Jawabkan

serta telah disahkan oleh:

Dekan Fakultas Kesehatanf Ka. Prodi Bagian Mutu Prod!

(Aria a
�/
uni, M.Ke ., Ns.Sp.Kep.MB)
1i,
(Ns. Fitrianoia Rezkiki, M.Kep.)

Scanned with CamScanner


Panduan : Complementary Nursing Case Study

Panduan Praktek Profesi

@hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak, mencetak atau menerbitkan sebagian isi atau seluruh


buku dengan cara dan dalam bentuk apapun juga tanpa seijin editor dan penerbit

Penyusun :

Aria Wahyuni, M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB


Ns. Wiwit Febrina, S.Kep., M.Kep
Ns. Lisavina Juwita, S.Kep., M.Kep

Editor : Ns. Silvia, M.Biomed

Penerbit : Fort De Kock Press

Edisi Pertama, Agustus 2019


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamiyn, puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah


SWT, atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan buku
panduan profesi keperawatan Complementary Nursing Case Study.

Buku panduan ini berisi tentang informasi-informasi dan penjelasan yang


mendasar dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan praktek profesi keperawatan
komplementer pada Program Profesi Ners Fakultas Kesehatan Universitas Fort De
Kock Bukittinggi. Melalui pengadaan buku panduan ini diharapkan mahasiswa
dapat mengetahui deskripsi singkat, tujuan, persiapan dan pelaksanaan praktek
profesi Complementary Nursing Case Study, pencapaian kompetensi serta metode
evaluasi termasuk instrumen.

Untuk itu penyusunan buku panduan ini diharapkan dapat bermanfaat dan
berguna bagi peserta didik, pembimbing akademik. Akhir kata, tim penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian buku panduan ini. Masukan dan kritik yang membangun sangat
diharapkan untuk penyempurnaan buku panduan ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tim Prodi

Keperawatan dan Pendidikan Ners


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
VISI DAN MISI FAKULTAS KESEHATAN DAN PROGRAM STUDI .....
iii KATA PENGANTAR
......................................................................................... iv DAFTAR
ISI........................................................................................................ v DAFTAR
LAMPIRAN ....................................................................................... vi

BAB I PANDUAN UMUM PROFESI


A. Ketentuan Umum ............................................................................... 1
B. Ketentuan Khusus .............................................................................. 6

BAB II TUJUAN DAN KOMPETENSI


A. Deskripsi Mata Kuliah ....................................................................... 9
B. Capaian Pembelajaran ........................................................................ 10
C. Kompetensi Utama ............................................................................. 10

BAB III PROSES BIMBINGAN


A. Tujuan................................................................................................. 12
B. Fase Bimbingan.................................................................................. 12

BAB IV EVALUASI
A. Tujuan Evaluasi......................................................................................... 14
B. Metode Evaluasi ........................................................................................ 14

BAB V FORMAT LAPORAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Format Penilaian


Lampiran 2 : Cover
Lampiran 3 : Pernyataan Persetujuan Sebelum Seminar
Lampiran 4 : Halaman Persetujuan
Lampiran 5 : Halaman Pengesahan
Lampiran 6 : Case Report
VISI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS

FORT DE KOCK BUKITTINGGI

Mewujudkan Institut Kesehatan yang Unggul dalam rangka menghasilkan tenaga


kesehatan yang profesional serta memiliki daya saing global Tahun 2021

MISI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS

FORT DE KOCK BUKITTINGGI

1. Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bermutu, berkarakter dan


berkesinambungan.
2. Meningkatkan kualitas tata kelola yang baik (good university governance),
menuju tata kelola yang unggul (excellent university governance)
3. Menjalin jaringan kerjasama yang produktif dan berkelanjutan dengan
kelembagaan pendidikan, pemerintahan dan dunia usaha di tingkat daerah,
nasional dan internasional.

VISI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN NERS

Menjadi Program Studi yang Menghasilkan Perawat Profesional yang Unggul dan
berdaya saing Global pada Keperawatan Komplementer tahun 2021

MISI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN NERS

a. Menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang bermutu, berkarakter dan


berkesinambungan
b. Meningkatkan kualitas tata kelola program studi yang baik menuju tatakelola
yang unggul (sesuai standar)
c. Menjalin kerjasama yang produktif dan berkelanjutan
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

BAB I
PANDUAN UMUM PROFESI

A. Ketentuan Umum

1. Tujuan Program Pendidikan Profesi


Program pendidikan Profesi Ners bertujuan menghasilkan para profesional (Ners)
dibidang keperawatan yang mampu mengelola asuhan keperawatan secara
komprehensif kepada individu, keluarga, komunitas dan masyarakat dengan
mengimplementasikan teori dan konsep ilmu prilaku, ilmu biomedik dan ilmu
keperawatan secara terintegrasi.

2. Persyaratan Mengikuti Program Pendidikan Profesi Ners


Peserta Program Pendidikan Profesi Ners adalah mahasiswa yang telah lulus
pendidikan akademik, termasuk lulus ujian skripsi, yang dinyatakan dengan
yudisium.

3. Peraturan bagi mahasiswa


Semua mahasiswa peserta program pendidikan profesi keperawatan harus
mematuhi ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku di setiap bagian tempat
mahasiswa melaksanakan praktek profesi. Apabila mahasiswa peserta didik
melanggar ketentuan, peraturan dan norma, maka akan dikenakan sanksi mulai
dari yang paling ringan sampai yang paling berat, yaitu :

a. Peringatan, akan diberikan kepada mahasiswa peserta didik yang melakukan


pelanggaran ringan menurut kategori bangsal / bagian.
b. Perpanjangan waktu program pendidikan profesi, akan diberikan pada
mahasiswa peserta didik yang melakukan pelanggaran sedang menurut
kategori bangsal/ bagian.
c. Dikeluarkan dari program pendidikan profesi keperawatan, akan dilakukan
pada mahasiswa peserta didik yang melakukan pelanggaran berat menurut
kategori bangsal/ bagian.
d. Untuk ketentuan lebih lanjut akan dijelaskan pada gambaran/ acuan program
pendidikan profesi keperawatan pada setiap mata ajar.

1
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

Pelanggaran yang bersifat melanggar hukum dan undang- undang akan diproses
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

4. Penampilan
Selama melakukan program pendidikan profesi keperawatan, mahasiswa harus
mengikuti aturan dalam penampilan yaitu :

a. Pakaian
Mengenakan pakaian khusus yang telah ditetapkan sebagai pakaian dinas
mahasiswa selama praktek profesi, yaitu:

1) Pakaian putih-putih bila melakukan praktek di Rumah Sakit, khusus untuk


ruangan tertentu maka pakaian yang digunakan sesuai dengan ketentuan
bangsal/ bagian tersebut
2) Pakaian putih sebagai atasan, hitam sebagai bawahan dan dilengkapi
dengan jaket almamater, bila melakukan praktek di Puskemas atau
masyarakat
3) Pakaian khusus digunakan pada ruangan tertentu dengan ketentuan yang
berlaku
4) Mahasiswa diwajibkan menjaga kerapihan penampilan dan nama baik
almamater selama melakukan praktek profesi
b. Memakai tanda pengenal yang ditentukan oleh Universitas Fort De Kock.
c. Mahasiswa tidak diperbolehkan menggunakan perhiasan apapun kecuali jam
tangan.
d. Mahasiswa diharuskan membawa alat praktek pribadi (nursing kit) dan Alat
Perlindungan Diri (APD) pada saat melakukan praktek profesi setiap hari
dengan isi sebagai berikut :
1) Penlight
2) Handscoen bersih
3) Tensimeter
4) Termometer
5) Stetoskop
6) Pinset anatomi
7) Gunting plester

2
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

8) Meteran
e. Kehadiran mahasiswa :
1) Tidak masuk dengan alasan sakit : Mahasiswa yang tidak hadir karena
sakit, diwajibkan melaporkan diri kepada penanggungjawab ruangan dan
preseptor akademik dengan membawa surat keterangan dokter, kemudian
wajib mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan dengan sepengetahuan
preseptor.
2) Izin dengan alasan tertentu : Mahasiswa mengganti dinas sebanyak 2 kali
dari jumlah izin
3) Tanpa Keterangan : Mahasiswa tidak hadir tanpa ada keterangan yang
jelas maka diwajibkan mengganti sebanyak 3 kali dari jumlah
ketidakhadiran
4) Mahasiswa tidak diperkenankan untuk mengganti dinas dengan double
shift dan mahasiswa diperbolehkan mengganti dina diluar jadwal dinas
yang ada setelah memita surat keterangan mengganti dinas
5) Apabila jumah mengganti dinas melebihi dari setengah jumlah hari setiap
siklus maka mahasiswa dianggap gagal dalam siklus tersebut

5. Tempat Pelaksanaan
Program pendidikan Profesi Keperawatan dilaksanakan dilahan praktek yang telah
ditetapkan sebagai tempat praktek pendidikan Profesi melalui kerjasama yang
dibuat sebelumnya antara Universitas Fort De Kock (Program Studi Ilmu
Keperawatan dan Pendidikan Ners) dengan lahan praktek.

6. Lama pendidikan
Program Pendidikan Profesi Keperawatan dilaksanakan berlangsung selama lebih
kurang 1 ( satu ) Tahun yang dibagi atas 2 ( dua ) semester, termasuk evaluasi
belajar mahasiswa

7. Siklus Program Pendidikan Profesi Keperawatan


Program pendidikan profesi keperawatan berlangsung selama ± 1 tahun dengan
jumlah total praktek 36 minggu. Pendidikan ini dibagi atas 2 putaran yaitu :

3
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

a. Semester I
Keperawatan Dasar Profesi (2 SKS) : 2 minggu
Keperawatan Medikal Bedah I (4 SKS) : 4 minggu
Keperawatan Medikal Bedah II (4 SKS) : 4 minggu
Keperawatan Maternitas (3 SKS) : 3 minggu
Keperawatan Anak (3 SKS) : 3 minggu
Keperawatan Jiwa (3 SKS) : 3 minggu
b. Semester II
Keperawatan Gawat Darurat (3 SKS) : 3 minggu
Keperawatan Komunitas dan Kelg (6 SKS) : 6 minggu
Keperawatan Gerontik (2 SKS) : 2 minggu
Manajemen Keperawatan (3 SKS) : 3 minggu
Complementary Nursing Case Study (2 SKS) : 2 minggu

8. Preseptor
Program Pendidikan Profesi Keperawatan Universitas Fort De Kock dimana
didalamnya terlibat para dosen yang menguasai ilmu terkait, beserta preseptor
klinik yang telah ditetapkan untuk mendidik jenjang strata 1 melalui sertifikat
yang diakui oleh Universitas Fort De Kock.

Evaluasi hasil belajar dilakukan oleh preseptor di akademik maupun di klinik


setelah mahasiswa selesai mengikuti pendidikan disatu cabang ilmu tertentu
meliputi evaluasi tentang pengetahuan sikap dan keterampilan klinik secara
bersama

9. Metode Pembelajaran
Program Pendidikan Profesi Keperawatan adalah pendidikan pengalaman belajar
klinik dan pengalaman belajar lapangan secara komprehensif.
Bentuk Metode Pembelajaran, yaitu :
a. Pre dan post conference.
b. Tutorial individual yang diberikan preceptor.
c. Diskusi kasus.
d. Case report dan overan dinas.
e. Pendelegasian kewenangan bertahap.

4
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

f. Seminar kecil tentang pasien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan


terkini.
g. Problem solving for better health/ hospital(PSBH).
h. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan.

10. Tata Cara Pengiriman Mahasiswa


Nama mahasiswa yang mengkuti program Pendidikan Profesi Keperawatan
dikirim oleh Program Studi Profesi Ners Universitas Fort De Kock. Kepala
Departemen terkait berkoordinasi dengan Koordinator Profesi Ners dan Ketua
Program Studi Keperawatan dan Profesi Ners mengatur penempatan peserta dan
menjadwalkan lama Pendidikan Ners sesuai dengan kompetensi yang telah
ditentukan. Apabila program pendidikan profesi Ners telah selesai, maka Kepala
Departemen terkait menyerahkan nilai mahasiswa kepada Koordinator Profesi
Ners Fakultas Kesehatan Universitas Fort De Kock.

11. Pengulangan Pendidikan


Program pendidikan profesi keperawatan dapat diulang dengan ketentuan sebagai
berikut :

a. Mengulang ujian, jika nilai antara 56- 65


b. Mengulang selama setengah (1/2) siklus, jika nilai 41-45
c. Mengulang seluruh siklus, jika nilai E (<40)
d. Pengulangan ujian saja dapat dilakukan langsung setelah siklus selesai (waktu
break). Untuk pengulangan siklus akan dijadwalkan oleh koordinator program
profesi.

12. Penilaian
Ujian praktek dilakukan pada setiap akhir mata ajaran terkait, dengan ketentuan
waktu ketidakhadiran telah dilengkapi. Waktu “break” dapat digunakan sebagai
waktu perbaikan terhadap nilai ujian mahasiswa.

Batas lulus sebuah mata ajaran adalah nilai B-, untuk nilai C mengulang ujian dan
D,E mengulang program. Berarti mahasiswa yang tidak lulus mata ajaran tersebut,
harus mengikuti kembali mata ajaran tersebut pada putaran selanjutnya.

5
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

Pemberian nilai BL tidak diperkenankan untuk program pendidikan profesi maka


mahasiswa menemui pembimbing untuk menindak lanjuti nilai yang BL tersebut.
Adapun bentuk evaluasi yang digunakan pada program pendidikan profesi terdiri
dari :

a. Penilaian keaktifan mahasiswa pada saat pre dan post konferens


b. Penampilan/kinerja mahasiswa sehari-hari selama melakukan praktek
profesi c. Log book
d.
Keterampilan
e. Laporan Asuhan Keperawatan lengkap
f. Penyuluhan
g. Nursing Case Study (NCS)
h. Ujian akhir setiap siklus
Untuk pembobotan dari masing - masing item akan disesuaikan dengan mata
ajaran yang terkait

B. Ketentuan Khusus

1. Jadwal Praktek Mahasiswa


Untuk jalur umum, mahasiswa akan melaksanakan praktek di keperawatan
medikal bedah selama 6 hari (Senin – Sabtu) dan 3 hari (Jum’at – Minggu)
untuk jalur khusus pada lokasi praktek dengan ketentuan:

a. Jadwal dinas untuk mahasiswa jalur umum dimulai pukul 07.30 WIB dan
berakhir pada pukul 15.30 WIB (Jumlah jam maksimal dalam satu minggu
adalah 48 Jam)
b. Jadwal dinas untuk mahasiswa jalur khusus dimulai pukul 07.30 WIB dan
berakhir pada pukul 17.30 WIB (Jumlah jam maksimal dalam satu minggu
adalah 30 Jam ditambah 18 jam mengelola asuhan keperawatan di tempat
kerja dan dilaporkan)
c. Untuk pengaturan jadwal dinas mahasiswa akan ditentukan lebih lanjut
pada setiap bagian profesi.

6
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

d. Pembagian shift dinas untuk jalur umum ditentukan oleh preseptor klinik
masing-masing tempat praktek sesuai dengan jam yang telah ditentukan
yaitu 48 jam perminggu

2. Kehadiran
Mahasiswa peserta didik diwajibkan hadir 100% pada saat melakukan praktek
profesi keperawatan medikal bedah

3. Pembimbing
Pembimbing Complementary Nursing Case Study adalah dosen Prodi
Keperawatan dan Pendidikan Ners Universitas Fort De Kock Bukittinggi yang
berjumlah 1 orang untuk masing-masing mahasiswa.

4. Penguji
a. Penguji adalah dosen pengampu mata ajaran terkait. Ujian akhir siklus diuji
oleh 2 orang penguji dari akademik.
b. Penilaian terhadap kinerja mahasiswa dalam menganalisa masalah
keperawatan, melakukan asuhan keperawatan komplementer serta pengasaan
materi dan kasus yang tertuang dalam laporan.

5. Peraturan Praktek Profesi


a. Pada siklus keperawatan komplementer, mahasiswa mengenakan pakaian
seragam putih-hitam, rapi, bersih dan lengkap dengan identitas, tidak
mengenakan perhiasan, kuku pendek dan tidak mengenakan pewarna kuku.
b. Mahasiswa mengambil kasus sesuai dengan keluarga kelolaan
c. Mahasiswa melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan komplementer
d. Mengumpulkan laporan dan ujian sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
oleh koordinator profesi
e. Mengkonsultasikan laporan kepada pembimbing yang sudah ditetapkan oleh
koordinator profesi.

7
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

6. Lain-lain
Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam ketentuan ini, akan dibicarakan lebih
lanjut dengan Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi.

Untuk pembobotan dari masing- masing item akan disesuaikan dengan mata
ajaran yang terkait.

8
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

BAB II
TUJUAN DAN KOMPETENSI

Mata Kuliah : Complementary Nursing Case Satudy

Beban Studi : 2 sks

A. Deskripsi Mata Kuliah

Complementary Nursing Case Study merupakan bagian dari rangkaian


proses program profesi pendidikan keperawatan yang wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa program Pendidikan Ners. Program ini dijalankan pada akhir siklus
profesi Ners sebagai Karya Ilmiah berbasis keperawatan komplementer.

Setelah menjalankan program ini, mahasiswa diharapkan mampu


menganalisis dan mengaplikasikan keperawatan komplementer pada individu
serta keluarga. Mahasiswa juga diharapkan mampu menggunakan pendekatan
asuhan keperawatan komplementer sebagai dasar analisis kegiatan yang dilakukan
di setiap tindakan.

Keterampilan keperawatan komplementer difokuskan untuk mengasah


kemampuan mahasiswa agar mampu bersikap dan bertindak sebagai perawat
profesional yang memiliki keunggulan dalam keperawatan komplementer.
Jenis-jenis terapi komplementer :
1. Mind-body therapy : intervensi dengan teknik untuk memfasilitasi kapasitas
berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi berpikir yang
mempengaruhi fisik dan fungsi tubuh (imagery, yogo, terapi musik, berdoa,
journaling, biofeedback, humor, tai chi, dan hypnoterapy).
2. Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan kesehatan yang
mengembangkan pendekatan pelayanan biomedis (cundarismo,
homeopathy, nautraphaty).

9
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

3. Terapi biologis yaitu natural dan praktik biologis dan hasil-hasilya misalnya
herbal, dan makanan.
4. Terapi manipulatif dan sistem tubuh (didasari oleh manupulasi dan
pergerakan tubuh misalnya kiropraksi, macam-macam pijat, rolfiing, terapi
cahaya dan warna, serta hidroterapi.
5. Terapi energi : terapi yang berfokus pada energi tubuh (biofields) atau
mendapatkan energi dari luar tubuh (terapetik sentuhan, pengobatan
sentuhan, reiki, external qi gong magnet) terapi ini kombinasi antar energi
dan bioelektromagnetik.

B. Capaian Pembelajaran

Bila merawat klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar, mahasiswa


mampu:

1. Menyusun asuhan keperawatan komplementer sesuai dengan standar profesi


keperawatan
a. Pengkajian yang terkait dengan gangguan fisiologis dan psikologis klien
dan keluarga
b. Menegakkan diagnosa keperawatan komplementer yang terkait dengan
gangguan kebutuhan dasar klien dan keluarga
c. Membuat rencana tindakan keperawatan komplementer
d. Mengaplikasikan asuhan keperawatan berbasis keperawatan komplementer

C. Kompetensi Utama

Setelah mengikuti praktek Complementary Nursing Case Study, mahasiswa


mampu
1. Melakukan komunikasi efektif serta melaksanakan pendidikan kesehatan
dan pemberian asuhan keperawatan komplementer
2. Melaksanakan Asuhan Keperawatan Profesional dengan pendekatan
komplementer dalam menyelesaikan masalah klien

10
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

3. Menggunakan Evidence Base (jurnal) dalam upaya meningkatkan asuhan


keperawatan komplementer

11
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

BAB III
PROSES BIMBINGAN

A. Tujuan

Selama menjalankan praktek profesi, mahasiswa akan dievaluasi baik


selama proses praktek maupun ujian akhir. Proses evaluasi dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi mahasiswa di dalam menerapkan asuhan
keperawatan dan menentukan kelulusan mahasiswa dalam satu siklus
praktek profesi.

B. Fase Bimbingan

1. Fase Orientasi
a. Mahasiswa diberikan pengkayaan selama 1 hari yang diberikan 3
hari sebelum pelaksanaan praktek profesi keperawatan komunitas
dan keluarga
b. Pada hari I, pihak akademik, mahasiswa dan perangkat yang ada di
komunitas melakukan kegiatan pembukaan siklus
c. Mahasiswa mulai membuat kontrak dengan klien kelolaan, membina
hubungan saling percaya dan sebelum mulai melakukan pengkajian.

2. Fase Kerja
a. Mahasiswa mencapai sasaran pembelajaran melalui kegiatan
individual
b. Kegiatan individu
i. Membuat laporan pendahuluan (LP) lengkap
ii. Membuat laporan kasus klien kelolaan dengan minimal 3 buah
NCP
iii. Mencari jurnal keperawatan komplementer sesuai dengan
permasalahan yang didapatkan saat analisa data dan
mengaplikasikan jurnal tersebut kepada keluarga kelolaan.
iv. Membuat case report (out line terlampir)

12
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

v. Melaksanakan Ujian (Seminar CNCS)

3. Fase Terminasi
a. Melakukan revisi laporan sesuai dengan saran dari penguji
b. Melakukan jilid laporan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan

13
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

BAB IV
EVALUASI

A. Tujuan Evaluasi

Selama menjalankan praktek profesi, mahasiswa akan dievaluasi baik


selama proses praktek maupun saat Ujian Seminar. Proses evaluasi
dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi mahasiswa di dalam
menerapkan asuhan keperawatan komplementer dan menentukan
kelulusan mahasiswa dalam satu siklus praktek profesi.

B. Metode Evaluasi

Metode evaluasi dilakukan dengan cara diseminarkan di hadapan pembimbing


dan penguji di lingkup program studi keperawatan dan Pendidikan Ners.
Sistem penilaian akan menggunakan acuan penilaian Fakultas Kesehatan
Universitas Fort De Kock dalam nilai angka dan huruf.

Kisaran Angka Huruf


85 – 100 A
80 – 84 A-
75 – 79 B+
70 – 74 B
60 – 64 B-
55 – 59 C+
50 – 54 C
40 – 49 C-
0 – 39 D

14
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

BAB V FORMAT
LAPORAN
COMPLEMENTARY NURSING CASE STUDY

1. Laporan diketik dengan ketentuan penulisan Times New Roman font 12


pada kertas A4
2. Laporan terdiri dari
a. Lembar pengesahan
b. Kata pengantar
c. Daftar Isi
d. BAB I Pendahuluan
Berisikan latar belakang pengambilan kasus dan juga tujuan serta
manfaat penulisan laporan
e. BAB II Tinjauan Teoritis
Berisikan Tinjauan teoritis terkait dengan yang diangkat yang terdiri
dari teori penyakit dan asuhan keperawatan komplementer yang
diambil pada kasus keluarga kelolaan.
f. BAB III Asuhan Keperawatan Komplementer
Berisi Askep mulai dari pengkajian sampai evaluasi
g. BAB IV Critical Review Evedence Base
Bersikan Analisa PICO tentang jurnal yang diangkat terkait asuhan
keperawatan komplementer
h. BAB V Pembahasan
Berisi pembahasan mengenai kasus kelolaan yang dibandingkan
dengan teori, jurnal terkait serta melakukan analisa dari laporan
tersebut
i. BAB VI Penutup
Berisi Kesimpulan dan Saran
j. Daftar Pustaka
k. Lampiran
1. SOP Tindakan keperawatan komplementer yang dilakukan pada
pasien

15
Panduan Profesi Ners Complementary Case Study Universitas FDK

2. Lembaran Asli jurnal terkait


3. Membuat laporan case study (case report)
4. Lembar konsul pembimbing
3. Setelah pelaksanaan ujian akhir, laporan dijilid dan membuat laporan case
study (case report) dengan outline laporan terlampir

16
Lampiran 1 : Format Penilaian

FORMAT PENILAIAN SEMINAR HASIL

Hari/ Tanggal :
Nama Mahasiswa :
NIM :
Judul :

Nilai Nilai x Bobot


Aspek Yang Dinilai Bobot
(0 – 100) / 100
A. PENYAJIAN
1. Ketepatan waktu
2. Kesesuaian materi
3. Efektifitas menggunakan
alat bantu
4. Sikap dan tingkah laku
B. ISI KARYA ILMIAH
1. Kemampuan pengelolaan
asuhan keperawatan
2. Relevansi jurnal dengan
kasus
3. Kemampuan mahasiswa
merumuskan latar
belakang masalah, tujuan
dan manfaat karya ilmiah
4. Kemampuan critical
review mahasiswa dalam
analisa jurnal dan kasus
C. TANYA JAWAB
1. Pengetahuan yang
berhubungan dengan
kasus dan jurnal yang
diangkat
2. Kemampuan menjawab
secara sistematis
Lampiran 2 : Cover

JUDUL

COMPLEMENTARY NURSING CASE STUDY

LOGO UNIVERSITAS

NAMA MAHASISWA
NIM

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
Lampiran 3 : Pernyataan Persetujuan Sebelum Seminar

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Judul :
Nama :
NIM :

Laporan ini telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji


Program Studi Keperawatan dan Pendidikan Ners Fakultas Kesehatan Universitas
Fort De Kock Bukittinggi, pada tanggal………………….

Bukittinggi, Agustus 2019

Pembimbing :

(Nama dan Gelar)


Lampiran 4 : Pernyataan Persetujuan Setelah Seminar

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Complementary Nursing Case Study ini diajukan oleh :


Nama :
NIM :
Judul :

Telah berhasil dipertahankan di hadapan tim dewan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Ners Program Studi Keperawatan dan Pendidikan Ners Fakultas Kesehatan
Universitas Fort De Kock Bukittinggi.

DEWAN PENGUJI

MODERATOR : ( )

PENGUJI I : ( )

PENGUJI II : ( )
Lampiran 5 : Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN

Complementary Nursing Case Study ini diajukan oleh :


Nama :
NIM :
Judul :

Pembimbing

( )

Dekan Fakultas Kesehatan, Ka. Prodi Keperawatan dan Pendidikan Ners

Oktavianis, S.ST., M.Biomed Aria Wahyuni, M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB

DITETAPKAN DI : BUKITTINGGI
TANGGAL :
Lampiran 6 : Case Report

CASE REPORT

ARTICLE TITLE (semua huruf besar, huruf 14 poin, tebal, terpusat,


Maksimum 16 kata) (Satu spasi spasi tunggal, 14 pt)
Abstrak (10 pt, tebal, senter ) (Satu baris spasi tunggal kosong, 10 pt)

Informasi tentang penulis seperti nama lengkap (tanpa gelar akademis), afiliasi, dan alamat ditulis pada file
terpisah (halaman tittle). Afiliasi dan alamat penulis. Berikan nomor sesuai dengan nama penulis, misalnya 1.
Departemen Perawatan Kesehatan Ibu dan Wanita, Fakultas Kesehatan, Universitas Fort De Kock, Jl.
Soekarno Hatta........ Alamat korespondensi adalah alamat email dari salah satu penulis, misalnya
anandita12@fdk.ac.id

(Satu baris spasi tunggal kosong, font 12-poin) Abstrak (10-pt, tebal, miring) (Satu baris spasi tunggal
kosong, 10 pt)
Abstrak harus ditulis menggunakan font Times New Roman, ukuran 10pt, miring, justifikasi kanan, dan satu
paragraf-tidak terstruktur dengan spasi tunggal, dilengkapi dengan judul bahasa Inggris yang ditulis dengan huruf
tebal di awal abstrak bahasa Inggris. Abstraknya harus "pendek dan manis". Tidak boleh melebihi 200 kata.
Singkatan atau referensi dalam Abstrak tidak boleh digunakan. Abstrak harus mencakup latar belakang, ilustrasi
kasus, dan kesimpulan. Latar belakang mencakup pengantar tentang mengapa kasus ini penting dan perlu
dilaporkan. Harap sertakan informasi tentang apakah ini adalah laporan pertama dari jenis ini dalam literatur.
Ilustrasi kasus mencakup perincian singkat tentang apa yang disajikan pasien, termasuk usia, jenis kelamin, dan
latar belakang pasien. Kesimpulan adalah kesimpulan singkat tentang apa yang harus dipelajari pembaca dari
laporan kasus dan apa dampak klinisnya. Apakah ini merupakan laporan kasus asli yang menarik perhatian
khusus klinis keperawatan atau akankah ia memiliki dampak klinis yang lebih luas di seluruh keperawatan?
Apakah ada poin pengajaran yang diidentifikasi? Jika naskah bukan dari Indonesia, abstrak bahasa Indonesia
akan dibantu oleh editor.
(Satu baris spasi tunggal kosong, 10 pt)

Kata kunci: Bagian ini terdiri dari tiga hingga enam kata kunci / frasa yang mewakili konten utama artikel. Penting
untuk mengindeks naskah dan pengambilan online yang mudah. Itu ditulis dalam bahasa Inggris, urutan abjad (10-
fontpoint, miring), beri koma di antara kata / frasa.

Pendahuluan (14-point, huruf tebal, huruf kapital pada huruf pertama) (Satu baris spasi
tunggal, font 10-poin) Naskah
ditulis dengan font Times New Roman ukuran 12, spasi tunggal,
dibenarkan kiri dan kanan, pada halaman satu sisi, kertas dalam satu kolom dan pada
kertas A4 (210 mm x 297 mm) dengan margin atas 3,5 cm, lebih rendah 2,5 cm, kiri dan
kanan masing-masing 2 cm. Naskah termasuk konten grafik dan tabel harus minimal 8
halaman atau minimal 3500 kata, lebih disukai dalam jumlah halaman genap. Jika jauh
melebihi panjang yang ditentukan, disarankan untuk memecahnya menjadi dua naskah
terpisah. Tata bahasa Inggris Standar harus diperhatikan. Judul artikel harus singkat dan
informatif dan tidak boleh lebih dari 20 kata. Kata kunci ditulis setelah abstrak. (Antara
paragraf diberi spasi satu kosong, spasi tunggal, tanpa indentasi) Judul harus berisi kata
kunci utama dan tidak menggunakan singkatan, berjumlah sekitar 16 kata. Penulis perlu
menulis judul pendek juga diinginkan untuk ditulis sebagai header halaman pada setiap
halaman jurnal. Penulis tidak boleh hanya menulis kata-kata seperti studi / hubungan /
pengaruh dalam judul karena judul harus menunjukkan hasil penelitian, misalnya,
"Pengurangan gula darah melalui latihan diabetes pada orang tua ".
Penggunaan singkatan diizinkan, tetapi singkatan harus ditulis secara penuh dan lengkap
ketika disebutkan untuk pertama kalinya dan harus ditulis di antara tanda kurung. Istilah /
kata-kata asing atau kata-kata regional harus ditulis dengan huruf miring. Notasi harus
singkat dan jelas dan ditulis sesuai dengan gaya penulisan standar. Simbol / tanda harus
jelas dan dapat dibedakan, seperti penggunaan angka 1 dan huruf l (juga angka 0 dan
huruf O). Hindari menggunakan tanda kurung untuk memperjelas atau menjelaskan
definisi. Organisasi naskah meliputi Pendahuluan, Ilustrasi Kasus, Diskusi,
Kesimpulan, dan Referensi. Pengakuan (jika ada) ditulis setelah Kesimpulan dan sebelum
Referensi dan secara naratif, tidak diberi nomor. Penggunaan subpos tidak
disarankan. Antara paragraf, jarak adalah satu ruang.

Naskah ini menggunakan American Psychological Association (APAgaya manual) sebagai


kutipan. Saat menggunakan format APA, ikuti metode kutipan kutipan dalam teks. Ini
berarti bahwa nama belakang penulis dan tahun publikasi untuk sumber harus muncul
dalam teks, misalnya, (Jones, 1998), dan referensi lengkap harus muncul dalam daftar
referensi di akhir makalah. Kutipan dapat diletakkan di awal kalimat, misalnya Johnson
(2005) menyatakan bahwa ... atau sumber diletakkan di akhir kalimat sebagai contoh ...
(Purwanto, 2004).
Bagian Pendahuluan atau Latar Belakang harus menjelaskan latar belakang kasus ini,
termasuk gangguan atau masalah keperawatan, presentasi biasa dan perkembangan, dan
penjelasan presentasi jika itu adalah penyakit atau gangguan baru. Jika itu adalah kasus
yang membahas intervensi yang merugikan, Pendahuluan harus memberikan rincian
penggunaan umum intervensi dan efek samping yang dilaporkan sebelumnya. Ini juga
harus mencakup tinjauan literatur singkat serta memperkenalkan laporan kasus dari sudut
pandang mereka yang tidak memiliki pengetahuan khusus di daerah tersebut, dengan
jelas menjelaskan latar belakang topik tersebut. Itu harus diakhiri dengan pernyataan yang
sangat singkat tentang apa yang dilaporkan dalam artikel.

Pendahuluan harus singkat, yang menyatakan tujuan penelitian. Berikan latar belakang
yang menempatkan naskah ke dalam konteks dan memungkinkan pembaca di luar
lapangan untuk memahami pentingnya penelitian. Definisikan masalah yang ditangani dan
mengapa itu penting dan sertakan tinjauan singkat literatur utama. Catat segala
kontroversi atau ketidaksepakatan yang relevan di lapangan. Akhiri dengan pernyataan
tujuan pekerjaan dan komentar yang menyatakan apakah tujuan itu tercapai. (Satu baris
spasi tunggal, font 12-poin)

Ilustrasi Kasus (font 14-point, huruf tebal, huruf kapital pada huruf pertama) (Satu baris
Ini harus menyajikan semua rincian yang relevan mengenai
spasi tunggal kosong, font 10-poin)
kasus. Bagian ini dapat dibagi menjadi bagian-bagian terpisah yang disajikan dengan
subjudul yang tepat, seperti riwayat dan kondisi penyajian, intervensi, hasil, dll. Ini harus
memberikan perincian terkait kasus tersebut denganrelevan, demografis informasi pasien
yang menyembunyikan identitas mereka (tanpa menambahkan rincian apa pun yang dapat
mengarah pada identifikasi pasien), riwayat medis, gejala yang diamati dan
menggambarkan setiap tes atau perawatan yang dilakukan pada pasien. Jika ini adalah
seri kasus, maka detail harus dimasukkan untuk semua pasien. Diskusikan signifikansi dan
kelangkaan temuan dengan merujuk pada studi sebelumnya.

Jika perlu menyajikan tabel dan gambar, beberapa aturan harus dipatuhi. Tabel hanya
menggunakan 3 (tiga) baris baris (jangan gunakan baris kolom), judul baris, dan akhir
tabel (lihat contoh). Tabel ditulis dengan Times New Roman ukuran 10-pt dan
ditempatkan dalam satu ruang di bawah tabel judul. Judul tabel ditulis dengan ukuran font
9-huruf tebal, huruf kapital di awal kata dan ditempatkan di atas meja dengan format
seperti yang ditunjukkan pada contoh yang tidak menggunakan baris kolom.

Tabel penomoran menggunakan angka Arab. Jarak antara tabel dan paragraf adalah satu
ruang. Kerangka tabel menggunakan garis ukuran 1 pt. Jika tabel memiliki banyak kolom,
itu bisa menggunakan satu format kolom setengah atau halaman penuh. Jika judul di
setiap kolom tabel panjang dan kompleks, kolom diberi nomor dan uraiannya diberikan di
bagian bawah tabel. Tabel ditempatkan di bagian paling atas atau paling bawah dari setiap
halaman dan tidak diapit oleh kalimat. Hindari menginterupsi tabel demi halaman.

Gambar menggunakan satu ruang paragraf. Jika ukuran gambar melewati lebar kolom
maka gambar dapat ditempatkan dengan format kolom tunggal. Gambar diberi nomor dan
diurutkan berdasarkan angka Arab. Teks ditempatkan di bawah gambar dan dalam satu
ruang gambar tunggal. Teks ditulis dengan menggunakan ukuran font 10pt, tebal, huruf
kapital di awal kata, dan ditempatkan seperti pada contoh. Jarak antara teks dan paragraf
adalah dua spasi tunggal.

Gambar yang telah diterbitkan oleh penulis lain harus mendapatkan izin tertulis dari
penulis dan penerbit. Sertakan gambar yang dicetak dengan kualitas baik dalam satu
halaman penuh atau dipindai dengan resolusi yang baik dalam format {nama file} .jpeg
atau {nama file}. bertengkar. Saat gambar dalam format foto, sertakan foto asli. Gambar
akan dicetak dalam warna hitam dan putih, kecuali jika perlu ditampilkan dalam warna.
Penulis akan dikenakan biaya tambahan untuk cetak warna jika lebih dari satu halaman.
Font yang digunakan dalam gambar atau grafik harus dimiliki secara umum oleh setiap
pengolah kata dan sistem operasi seperti Simbol, Times New Roman, dan Arial dengan
ukuran tidak kurang dari 9-pt. File gambar yang berasal dari aplikasi seperti Corel Draw,
Adobe Illustrator dan Aldus Freehand dapat memberikan hasil yang lebih baik dan dapat
dikurangi tanpa mengubah resolusi.

Tabel dan gambar tidak terintegrasi dengan isi naskah, dituliskan setelah referensi atau di
akhir naskah.

Pembahasan
Bagian pembahasan aatau diskusi harus berisi interpretasi utama dari temuan dan hasil
dibandingkan dengan studi sebelumnya. Pentingnya temuan dan presentasi kasus harus
ditekankan dalam bagian ini terhadap temuan sebelumnya di bidang subjek. Bagian ini
harus mengevaluasi kasus pasien untuk akurasi, validitas, dan keunikan dan
membandingkan atau membandingkan laporan kasus dengan literatur yang diterbitkan.
Para penulis harus meringkas literatur yang diterbitkan dengan referensi kontemporer.

Kesimpulan
Bagian Kesimpulan ditulis dalam bentuk narasi. Bagian ini harus menyimpulkan laporan
Kasus dan bagaimana hal itu menambah nilai pada informasi yang tersedia. Jelaskan
relevansi dan signifikansi temuan mereka dengan bidang masing-masing dalam ringkasan
singkat. Bagian ini tidak diperbolehkan untuk menulis karya penulis lain, serta informasi
atau istilah baru di bagian sebelumnya tidak ada. Rekomendasi untuk studi lebih lanjut
dapat ditulis di bagian ini.

Ucapan Terima Kasih


Pengakuan diberikan kepada sumber studi pendanaan (lembaga donor, nomor kontrak,
tahun penerimaan) dan mereka yang mendukung pendanaan itu. Nama-nama mereka
yang mendukung atau membantu penelitian ditulis dengan jelas. Nama-nama yang
telah
disebutkan sebagai penulis naskah tidak diizinkan di sini.

Referensi (14pt, cetak tebal, huruf kapital di awal kata)


Referensi ditulis dengan font Times New Roman ukuran 11 pt, spasi tunggal, jarak antara referensi
yang dimasukkan. Referensi menggunakan menggantung, yang pada baris kedua indentasi
sebanyak 0,25 ", dibenarkan benar. Referensi hanya berisi artikel yang telah diterbitkan, dan dipilih
yang paling relevan dengan naskah. Itu lebih suka referensi primer. Format referensi mengikuti
gaya kutipan "nama-tahun" (gaya APA edisi 6.) Semua sumber dalam referensi harus dirujuk
dalam naskah dan apa yang ada dalam naskah harus dalam referensi ini. Penulis harus menulis
keluarga / nama belakang sumber penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung digunakan,
misalnya (Potter & Perry, 2006) atau Potter dan Perry (2006). Tulis nama penulis pertama dan "et
al", jika ada lebih dari enam penulis.

Contoh:
Jurnal Penulis, AA , Penulis, BB, & Penulis, CC (tahun). Judul artikel: Sub-judul. Judul Jurnal,
volume(terbitan
nomor), nomor halaman.
Wu, SFV, Courtney, M., Edward, H., McDowell, J. , Shortridge-Baggett, LM, & Chang, PJ (2007)
.Efikasi diri, harapan hasil, dan perawatan diri vior pada orang dengan diabetes tipe di Taiwan.
Jurnal Keperawatan Klinis, 16 (11), 250-257.
Referensi dengan delapan penulis atau lebih, tulis enam nama penulis pertama berikut ellipsis (...)
& nama penulis terakhir. Contoh:
Dolan, R., Smith, RC, Fox, NK, Purcell, L., Fleming, J., Alderfer, B., ... & Roman, DE (2008).
Manajemen diabetes: Tantangan remaja. Pendidik Diabetes, 34, 118-135.
Prosiding Konferensi Schnase, JL, & Cunnius, EL (Eds.). (1995). Prosiding dari CSCL '95:
Internasional Pertama
Konferensitentang Dukungan Komputer untuk Pembelajaran Kolaboratif. Mahwah, NJ: Erlbaum.
Surat kabar tanpa nama Penulis Generic Prozac melakukan debut. (2001, 3 Agustus). The
Washington Post, hlm. E1, E4.
Pedoman Penulis - Laporan Kasus - Jurnal Keperawatan Indonesia Halaman 5 dari 6
Buku Penulis, AA (Tahun). Judul sumber: Huruf kapital di awal subtitle. Kota: Penerbit.
Peterson, SJ, & Bredow, TS (2004). Teori kisaran menengah: Aplikasi untuk penelitian
keperawatan. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Penulis buku bab, AA (Tahun). Judul bab: Huruf kapital di awal subtitle. Di Initial, Surname
(nama penulis / editor buku) (eds). Judul buku. Lokasi / Kota: Penerbit.
Hybron, DM (2008). Filsafat dan ilmu kesejahteraan subjektif. Dalam M. Eid & RJ Larsen (Eds.),
Ilmu kesejahteraan subyektif (hal.17-43). New York, NY: Guilford Press.
Buku yang diterjemahkan Ganong, WF (2008). Fisiologi kedokteran (Ed ke-22). (Petrus A., trans).
New York: McGraw Hill Medical.
(Buku asli diterbitkan 2005).
Tesis / Disertasi Jika tersedia dalam database Gilliland, AL (2010). Model teori yang didasarkan
pada dukungan tenaga kerja yang efektif oleh doula (Disertasi Doktor).
Diboleh dariSkripsi Disertasi danProQuest. (UMI No 3437269)
Jika tidak dipublikasikan Nama belakang, AA (tahun). Judul disertasi / tesis. (Disertasi doktoral /
tesis master yang belum diterbitkan).
Nama Institusi, Lokasi. Considine, M. (1986). Politik asuransi Australia pada 1970-an: Dua studi
kasus. (Disertasi doktor yang tidak diterbitkan
). Universitas Melbourne, Melbourne, Australia.
Database Artikel Penulis, AA, Penulis, BB, & Penulis, CC (Tahun pub). Judul artikel. Judul Jurnal,
Volume (Masalah),
pp-pp. doi: xx.xxxxxxxxx [OR] Diperoleh dari URL beranda publikasi
Borman, WC, Hanson, MA, Oppler, SH, Pulakos, ED, & White, LA (1993). Peran pengalaman
pengawasan awal dalam kinerja pengawas. Jurnal Psikologi Terapan, 78(8), 443-449. Diperoleh
dari http://www.eric.com/jdlsiejls/ supervisor / early937d%
Artikel database dengan DOI (Digital Object Identifier) Brownlie, D. (2007). Menuju presentasi
poster yang efektif: Bibliografi beranotasi. European Journal of
Marketing, 41(11/12), 1245-1283. doi: 10.1108 / 03090560710821161
Sumberonline lain penulis, AA (tahun). Judul sumber. Diperoleh dari URL halaman beranda
publikasi
Artikel dari situs web Menjelajahi Linguistik. (1999, 9 Agustus). Diperoleh dari
http://logos.uoregon.edu/explore/orthography/chinese.html#tsang
Artikel online Becker, E. (2001, 27 Agustus). Petani Prairie menuai hasil konservasi. The New York
Times, hlm. 12-90.
Diperoleh dari http://www.nytimes.com

(Satu baris spasi tunggal, 12pt)

Anda mungkin juga menyukai