Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No.

2, Oktober 2013

IDENTIFIKASI POTENSI WISATA KULINER


BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL DI KABUPATEN BULELENG, BALI

1 2 3 4
I Ketut Margi Risa Panti Ariani Ni Made Ary Widiastini Ni Made Suriani
1 2,4
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
3
Keluarga, Jurusan Perhotelan, Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja, Indonesia

e-mail: ketutmargi@yahoo.co.id, rp_ariani@yahoo.co.id, ary.widiastini@gmail.com,

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi wisata kuliner yang dapat
dikembangkan di Kabupaten Buleleng. Metode penelitian ini adalah studi dokumentasi,
observasi lapangan dan wawancara mendalam, sedangkan analisis yang digunakan adalah
analisis deskriptif kualitatif. Temuan di lapangan menunjukkan hasil produksi unggulan
masyarakat yang dapat dimanfaatkan menjadi produk wisata kuliner ada tiga jenis yakni
buah duren, singkong/ubi jalar/ubi ungu, dan buah anggur. Ketiga hasil produksi unggulan
ini dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan dan minuman yang telah diuji kualitas baik
dari segi rasa, bentuk, maupun tekstur. Melalui uji kualitas dengan melibatkan pakar kuliner
dari perwakilan hotel, restoran, dan akademisi dihasilkan beberapa resep, yakni: kolak
duren, dodol duren, jus duren spesial, pudding duren kane, dodol ubi jalar, pound cake ubi
jalar ungu, opak kulit singkong, singkong rebus tuak, jus anggur, pudding anggur, dan agar-
agar anggur. Berdasarkan kenyataan tersebut di Kabupaten Buleleng berpotensi
dikembangkan wisata alternatif, yakni wisata kuliner. Hal ini penting karena bukan semata-
mata berkembangnya diversifikasi produk wisata, akan tetapi sekaligus menumbuhkan
ekonomi kreatif di kalangan anggota masyarakat. Untuk mewujudkannya perlu adanya
perhatian khusus serta sinergisitas pihak pemerintah daerah, pengusaha pariwisata, dan
masyarakat (petani).

Abstract
This study aimed to identification the natural resources from agriculture that potential to
develop to be a culinary tourism in Buleleng regency. Study of documentation, field
observations and in-depth interviews are used as a method in this research, and analyzed
by a qualitative descriptive analysis. There are three an excellent product that can be
processed into a culinary products such as durian, cassava/sweet potato/purple potato and
grapes. The third of an excellent product can be processed into a variety of foods and
beverages that have been a good taste, a nice shape and a good texture of the culinary
product. Through the quality test involving the experts: hotel practice, restaurant practice
and the education, finally founded some qualified recipes are: a compote durian, dodol
durian, special juice of durian, pudding from durian kane, sweet potato dodol, pound cake
from purple sweet potato, chips from skin cassava, boiled cassava by tuak, grape juice,
grape pudding and grape jelly. Based on this fact in Buleleng regency potentially developed
alternative tourism, which is a culinary tour. This is important because not only the
development of diversified tourism products, but at the same time grow the creative
economy among members of society. To realize the need for special attention as well as the
synergy of local government, tourism entrepreneurs, and communities (farmers).

Key words: tourism, culinary, agriculture resources.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 257


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 2, Oktober 2013

PENDAHULUAN Namun, hingga saat ini


Seni kuliner merupakan salah satu pengembangan wisata kuliner dengan
daya tarik bagi wisatawan mancanegara memanfaatkan hasil produksi pertanian,
yang mengadakan suatu perjalanan wisata peternakan, dan perikanan masyarakat lokal
dengan tujuan untuk menikmati berbagai belumlah optimal. Di Kintamani contohnya,
jenis makanan yang enak. Dalam di daerah ini merupakan penghasil ikan
mengemas masakan menjadi produk wisata mujair terbanyak yang berasal dari danau
tentu harus memperhatikan standar-standar, justru menjual makananya dengan cara
baik pada teknik pengolahan, rasa, maupun perasmanan dan menu yang disajikan
teknik penyajiannya. Pada penelitian ini, bukanlah ikan mujair, melainkan makanan
hasil produksi pertanian, peternakan dan lainnya seperti cap cay, nasi goreng, mie
perikanan yang dikembangkan menjadi goreng, dan masakan jenis chinesse food
produk wisata kuliner juga harus mengikuti lainnya. Padahal, apabila ikan mujair
standar-standar tersebut sehingga hasil tersebut diolah dan dikemas dengan baik
olahan dapat diterima oleh konsumen serta menarik hingga menjadi sebuah oleh-
terutama wisatawan. Oleh karena itu, oleh yang khas dari Kintamani, tentu akan
pendapat Ariani (1994; 2011) yang memberikan keuntungan yang lebih
mengemukakan bahwa seni kuliner harus khususnya bagi masyarakat. Hal ini belum
terus digali dan dikembangkan mengingat dilakukan oleh masyarakat karena
Indonesia, khususnya Bali memiliki berbagai kurangnya pengetahuan serta kemampuan
hasil produksi yang dapat diolah menjadi untuk mengolah bahan baku lokal tersebut
berbagai jenis makanan dan minuman patut menjadi produk wisata yang memiliki nilai
diperhatikan. Hal ini selain dapat jual yang tinggi.
mempertahankan hasil produksi, Tersedianya hasil produksi
melestarikan budaya Bali, khususnya masyarakat dalam bidang pertanian,
masakan tradisional Bali juga dapat peternakan, dan perikanan seharusnya
menjadi usaha yang memberikan masukan dapat dilakukan beberapa kajian dalam
berupa penghasilan bagi masyarakat dan memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk
daerah di Bali. dapat menghasilkan uang. Terlebih lagi,
Di Bali, saat ini banyak sekali saat ini generasi muda cenderung enggan
dikembangkan tempat makan di antaranya untuk bekerja di bidang-bidang ini dengan
kafe, restoran, resto yang menyajikan alasan kerja yang berat namun penghasilan
berbagai jenis makanan dan minuman ala yang tidak menentu. Akan tetapi, apabila
Indonesia, Cina, dan Eropa. Bahkan, hasil produksi ini dapat diolah untuk
pedagang-pedagang furniture yang ada di memenuhi kebutuhan pariwisata dan
daerah Gianyar banyak yang menggeser mampu menghasilkan uang, maka hal ini
fungsinya menjadi tempat makan istimewa akan memberi pemikiran baru bagi generasi
dengan harga yang tidak terlalu mahal muda untuk bekerja lebih baik pada sektor-
akibat dari menurunnya minat wisatawan sektor ini. Di Kabupaten Buleleng
terhadap furniture tersebut. Melihat hal sesungguhnya ditemukan beberapa potensi
tersebut, dapat dikatakan bahwa minat yang dapat dikemas menjadi wisata kuliner
wisatawan terhadap wisata kuliner cukup sepert: Duren, Anggur, Pohon Aren,
tinggi. Hanya dengan melakukan kerja sama Kambing Etawa, Kopi Luwak dan
yang baik terhadap pihak biro perjalanan sebagainya. Namun, tidak semua warga
wisata, maka wisatawan pun akan datang masyarakat, khususnya petani penghasil
dalam jumlah yang cukup banyak ke tempat produk ini memahaminya.
makan tersebut. Berdasarkan atas kenyataan
tersebut, maka penelitian ini perlu dilakukan.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 258


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 2, Oktober 2013

Ada dua permasalahan pokok yang perlu mendeskripsikan kuliner adalah dapur yang
ditemukan jawabannya. Pertama, hasil biasa digunakan untuk merujuk pada
produksi pertanian apa saja yang memiliki sesuatu yang berhubungan dengan
potensi untuk dikembangkan menjadi memasak atau mempersiapkan makanan
produk wisata kuliner di Kabupaten seperti chef, manajemen restoran, dan
Buleleng?. Kedua, produk wisata kuliner apa lainnya. Wisata kuliner dijelaskan olehnya
saja yang dapat dikembangkan dari hasil sebagai suatu kegiatan perjalanan
produksi pertanian masyarakat di pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan
Kabupaten Buleleng? Hasil penelitian ini dengan tujuan untuk menikmati makanan
diharapkan dapat meningkatkan dan minuman.
pemahaman masyarakat, baik tentang
potensi yang dimiliki, proses pengolahan METODE
bahan baku lokal menjadi produk wisata Pengumpulan data pada penelitian
kuliner yang unik bercita rasa tinggi dan dilakukan dengan cara survei lapangan,
menarik bagi konsumen, khususnya wawancara mendalam, dan studi pustaka
wisatawan. Selanjutnya, diharapkan untuk mencari berbagai jenis hasil produksi
menginspirasi tumbuhnya ekonomi kreatif yang dihasilkan oleh masyarakat di daerah-
khususnya yang berkaitan dengan wisata daerah di Bali. Adapun proses tahapan
kuliner di Kabupaten Buleleng. pengumpulan data yang dilakukan pada
Sebagai alat bantu untuk penelitian ini adalah (1) Identifikasi hasil
membedah fenomena yang dikaji digunakan produksi masyarakat, (2) Identifikasi resep-
gagasan atau pemikiran ahli yang relevan di resep, (3) Pengolahan hasil produksi sesuai
antaranya Suwantoro (2004:48). Suwantoro resep, (4) Kuliner yang telah dihasilkan, (5)
menyatakan bahwa salah satu ciri produk Uji coba pasar kepada konsumen, (6)
wisata adalah tidak dapat dipindahkan, Promosi wisata kuliner di Bali. Melalui
tetapi wisatawan-lah yang harus datang jika pengumpulan data ini hasil yang diperoleh
ingin menikmati produk wisata yang pada penelitian tahap I adalah resep-resep
diproduksi, merupakan hal yang tepat untuk yang dapat diterapkan kepada masyarakat
dijadikan dasar pengembangan wisata pada penelitian tahap berikutnya.
kuliner. Hal ini patut diterapkan, mengingat
bahwa dalam pengembangan wisata kuliner HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dengan memanfaatkan bahan baku lokal,
manfaat ekonomis harus dinikmati secara Identifikasi Hasil Produksi Pertanian di
langung oleh masyarakat setempat. Dengan Kabupaten Buleleng
demikian, tentu tidak hanya produk wisata
kulinernya saja yang diproduksi, namun Kabupaten Buleleng merupakan
masyarakatnya juga harus diberikan wilayah Bali Utara yang masih dikenal
pembinaan dan pelatihan sehingga mampu sebagai wilayah yang belum berkembang,
menjadi pengolah, penyaji sekaligus khususnya di bidang pariwisata. Hal ini
sebagai penjual produk wisata kuliner disebabkan karena wilayah ini cukup jauh
tersebut. dari ibu kota provinsi Bali dan Bandara
John M. Echols (1993) menjelaskan Udara Ngurah Rai yang merupakan pintu
bahwa Culinary dapat diartikan sebagai masuk utama wisatawan ke Bali. Kabupaten
sesuatu yang berhubungan dengan dapur Buleleng terletak di belahan utara Pulau
atau masakan. Sementara itu, Suparwoko Bali. Secara geografis terletak pada posisi
(2010) dengan menggabungkan 8o03’40”-8o23”00” LS dan 114o25”55” –
pemahamannya terhadap arti kuliner yang 115o27’28” BT. Kabupaten Buleleng
diperolehnya di internet (http:// berbatasan langsung dengan Laut Jawa di
en.wikipedia.org/wiki/ Culinaryprofesion) bagian Utara, Kabupaten Karangasem di

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 259


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 2, Oktober 2013

bagian Timur, Kabupaten Jembrana di melalui pendapingan petani dalam


bagian Barat dan Kabupaten Tabanan, pengembangan agribisnis unggulan dan
Badung dan Kabupaten Bangli di bagian koperasi agribisnis (Antara, 2010).
Selatan. Secara keseluruhan, luas wilayah Hasil produksi pertanian yang
Kabupaten Buleleng 1.365,88 km2 atau memiliki potensi besar untuk dikembangkan
136.588 Ha. Dari luas tersebut, 91,38% menjadi produk wisata kuliner di Kabupaten
(124.819 Ha) adalah lahan kering, 8,40% Buleleng dapat dipaparkan sebagai berikut.
(11.472 Ha) adalah lahan sawah dan 0,22%
(297 Ha). 1. Durian
Potensi komoditi pertanian dalam Durian merupakan salah satu hasil produksi
arti luas di Kabupaten Buleleng antara lain: masyarakat Bali yang cukup memiliki
tanaman pangan (padi sawah, palawija), potensi untuk dikembangkan sebagai wisata
hortikultura (anggur, mangga, rambutan, kuliner. Jumlah durian yang dihasilkan per
durian, jeruk, dll), perkebunan rakyat (kopi, tahunnya adalah 8.127 ton. Berdasarkan
cengkeh, vanili, pisang, dll), peternakan data BPS Provinsi Bali tahun 2011 daerah
(sapi, kambing, ayam kampung, dll), yang paling banyak menghasilkan buah
perikanan laut dan perikanan darat/air durian adalah 1) Bangli sebanyak 2.573 ton,
payau (Antara dkk., 2002). Namun dari hasil 2) Buleleng sebanyak 1860 ton dan 3)
observasi di wilayah Buleleng Timur, Gianyar sebanyak 1.549 ton. Masa panen
utamanya Kecamatan Tejakula, jenis buah durian berkisar antara bulan
tanaman pangan yang sedang diusahakan November – Februari. Namun, ada juga
oleh petani setempat di antaranya yaitu: buah durian yang sengaja dibudidayakan
ketela rambat, ketela pohon dan jagung. agar tidak memiliki musim, dalam artian
Jenis tanaman tahunan atau perkebunan buah durian yang ditanam dapat dipanen
yaitu: kelapa, rontal, rambutan, mangga, kapan saja tanpa mengenal waktu.
kakao, mete, dan sawo. Buah durian atau duren berkhasiat
Dijelaskan juga oleh Antara bahwa dan bermanfaat untuk kesehatan bagi tubuh
pengembangan pertanian lahan kering, manusia. Buah durian ternyata paling
utamanya di Kabupaten Buleleng dan banyak mengandung karbohidrat, lemak,
Karangasem melalui pendekatan agribisnis dan protein. Tak cuma itu, kandungannya
adalah suatu langkah yang benar dan tepat masih ada zat-zat lain seperti serat, kalsium,
(on the right track), karena: 1) Pendekatan asam folat, magnesium, zinc dan besi juga
ini mengintegrasikan secara vertikal dari ada di dalamnya. Dalam 100 gram durian
aktivitas hulu ke hilir dan secara horizontal terkandung 147 Kkal. Artinya, ketika
antara berbagai sektor, sehingga akan seseorang makan 1 (satu) kg durian, jumlah
mampu menciptakan profit yang layak bagi kalori yang ia dapatkan 1.470 Kkal atau
petani di lahan kering; 2) Dalam usaha sudah sebanding dengan porsi makannya
mewujudkan pengembangan pertanian selama satu hari. Buah durian juga banyak
lahan kering melalui pendekatan agribisnis mengandung gula meski ada kandungan
yang berpotensi meningkatkan pendapatan mangan yang bisa menjaga kadar gula agar
petani sekaligus menghilangkan tetap stabil. Biji durian belum diketahui
kesenjangan ekonomi, perlu dukungan manfaat maupun khasiatnya walapun biji
keinginan politik (political will) dari durian dapat dimakan atau dikonsumsi,
pemerintah (pusat, propinsi dan kabupaten) biasanya dibuat bubur durian.
dan masyarakat luas termasuk Lembaga Dijelaskan juga beberapa penyakit
Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten yang bisa diatasi dengan makan buah
Buleleng. Mereka dapat menjadi aktor durian yang tidak terlalu banyak yakni: 1)
penting dalam mewujudkannya, baik melalui Mengatasi sembelit karena banyak
sosialisasi strategi pengembangan maupun mengandung serat, 2) Mengatasi anemia

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 260


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 2, Oktober 2013

karena mengandung folat atau Vitamin B9 anggur yang dihasilkan oleh masyarakat di
yang dibutuhkan untuk memproduksi sel kedua kecamatan ini cukup banyak. Pada
darah merah, 3) Menjaga kesehatan kulit tahun 2010 dihasilkan 11.111 ton buah
karena mengandung Vitamin C yang angur yang dijual ke berbagai daerah yang
berfungsi sebagai antioksidan dan ada di Bali. Masyarakat hingga saat ini telah
antipenuaan, 4) Mengandung banyak menjual buah anggur dan mengolahnya
potasium atau kalsium sehingga baik untuk untuk dikonsumsi langsung, diolah menjadi
keseahtan tulang dan persendian, 5) jus, wine dan kismis. Buah anggur yang
Mengkonsumsi dalam jumlah yang tidak dihasilkan dijual oleh petani kepada
berlebihan, kandungan mangaan dalam pengepul/tengkulak yang kemudian
durian bisa menjaga kadar gula darah tetap disalurkan lagi oleh pengecer kepada
stabil, 6) Mengandung senyawa tembaga konsumen. Terkecuali, apabila buah anggur
yang bisa menjaga kesehatan kelenjar tiroid, itu dibeli oleh perusahaan wine yang
7) Menjaga nafsu makan karena banyak membeli dalam jumlah besar langsung
mengandung thiamin atau Vitamin B1, 8) membeli ke petani untuk diolah di pabriknya.
Mengatasi migrain karena mengandung
senyawa riboflavin atau Vitamin B2, 9) Deskripsi Potensi Wisata Kuliner
Meredakan stres dan mengatasi depresi Berbahan Baku Lokal di Kabupaten
karena mengandung Vitamin B6 atau Buleleng
piridoksin, 10) Menjaga kesehatan gigi dan Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan
mulut karena mengandung phosphor. pada penelitian ini, dihasilkan beberapa
Sebagai buah yang memiliki rasa resep makanan yang potensial
yang gurih, buah durian ini dapat dikemas dikembangkan menjadi produk wisata
menjadi berbagai jenis makanan dan kuliner. Adapun jenis-jenis resep makanan
minuman yang lezat. dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut.

2. Singkong/ Ubi Jalar/ Ubi Ungu Buah Durian


Tanaman pangan dapat diklasifikasi ke Ada beberapa desa di kabupaten
dalam tiga kelompok, yakni: tanaman bahan Buleleng yang menjadi sentra penghasil
makanan, sayur-sayuran, dan buah-buahan. buah durian terkenal di Bali di antaranya
Tanaman bahan makanan meliputi jenis desa Tajun, desa Munduk, desa Bestala,
padi-padian, jagung, umbi-umbian, dan desa Sudaji, desa Silangjana, desa Sawan,
kacang-kacangan. Hasil produksi ubi dan desa Menyali. Beberapa jenis makanan
kayu/singkong di Bali mencapai 107.589 ton yang dapat dikembangkan dari bahan baku
dengan penghasil terbesar adalah buah durian adalah:
kabupaten Karangasem, yakni 61.056 ton 1) Kolak Duren Spesial dari Tanah
pada tahun 2010. Untuk ubi ungu yang juga Buleleng dibuat dengan menggunakan
dikategorikan sebagai ubi jalar buah durian asli dari Kabupaten
menghasilkan sebanyak 23.958 ton dengan Buleleng, pisang yang dibuat menjadi
penghasil terbanyak adalah kabupaten kolak, gula aren buatan masyarakat
Bangli, yakni 9.891 ton (BPS Provinsi Bali, Kabupaten Buleleng dan kuud ental
2011). Kemudian, disusul oleh kabupaten- yang merupakan buah dari pohon palem
kabupaten lainnya di Bali termasuk (ental).
kabupaten Buleleng 2) Dodol Duren, melalui pemanfaatan
duren lokal asli dihasilkan dodol duren
3. Anggur dengan cita rasa yang lezat, namun
Buah anggur banyak ditemukan di tidak terlalu menyengat.
kabupaten Buleleng, yakni di kecamatan 3) Jus Duren Spesial, merupakan jus
Banjar dan kecataman Gerokgak. Buah dengan menggunakan buah duren kane

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 261


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 2, Oktober 2013

yang dagingnya banyak dan rasanya agar. Kabupaten Buleleng sangat terkenal
yang khas. dengan anggur hitamnya yang rasanya akan
4) Pudding Duren Kane, rasa durennya terasa sangat manis apabila dikonsumsi
yang gurih dapat dirasakan pada setelah buah matang dengan sempurna dan
pudding yang menggunakan duren lokal dibiarkan beberapa waktu hingga tangkai
yang meruapakn buah asli dari yang memegang anggur agak kering. Buah
Kabupaten Buleleng. anggur yang ada di kabupaten Buleleng
tidak saja diolah menjadi berbagai jenis
Singkong/Ubi Jalar/Ubi Ungu minuman yang bisa diminum secara
Singkong/ ubi jalar/ ubi ungu dapat langsung oleh konsumen, namun juga dapat
diolah menjadi tepung dan selanjutnya dioleh menjadi wine. Bahkan, buah anggur
diolah menjadi berbagai kue yang enak dan asli Buleleng telah dikontrak oleh salah satu
lezat. Selain itu, singkong juga dapat perusahaan wine yang ada di Bali, yakni
langsung dikonsumsi tanpa dibuat tepung Hatten Wine. Melihat potensi yang dimiliki
terlebih dahulu, namun memerlukan oleh anggur yang di budidayakan oleh
berbagai jenis pengolahan tradisional. masyarakat lokal kabupaten Buleleleng di
Berdasarkan hasil penelitian ada Beberapa desa Banjar, Seririt, dan Gerokgak, maka
resep dengan menggunakan bahan baku haruslah mendapat perhatian khusus dari
singkong/ ubi jalar/ ubi ungu di antaranya: pihak pemerintah dan pengusaha pariwisata
1) Dodol Ubi Jalar, dibuat dengan untuk dapat dikembangkan menjadi daerah
menggunakan tepung ketan, tepung ubi wisata kuliner dengan produk unggulannya
jalar, gula pasir, dan santan. Rasanya berupa buah anggur.
yang kenyal dan enak dapat menjadi
salah satu produk dodol baru yang PEMBAHASAN
dikembangkan di Kabupaten Buleleng. Hasil penelitian (identifikasi potensi dan
2) Pound Cake Ubi Jalar Ungu, dengan hasil uji coba) menunjukkan bahwa di satu
mengolah ubi jalar ungu menjadi tepung sisi Kabupaten Buleleng memiliki produk
sehingga dapat diolah menjadi berbagai pertanian yang potensial dikembangkan
jenis kue, salah satunya kue pound. menjadi produk wisata kuliner. Namun, di
3) Opak kulit singkong, terbuat dari kulit sisi lain dihadapkan pada persoalan
singkong, tepung singkong (cassava) lemahnya kemampuan (pengetahuan dan
dan tepung tapioca. Rasanya yang gurih pengalaman) sumberdaya petani untuk
dan yang menonjol adalah pemanfaatan mengolah produk pertaniannya menjadi
kulit singkong menajdi bahan makanan produk wisata kuliner.
khas Buleleng. Selama ini para petani hanya menjual
4) Singkong rebus tuak, merupakan teknik langsung maupun tidak langsung hasil
merebus singkong dengan pertaniannya kepada konsumen. Dengan
menggunakan nira pohon aren atau cara seperti ini tentu keuntungan yang diraih
pohon lontar. Hal ini sering dilakukan tidak terlalu banyak, terlebih-lebih ketika
oleh masyarakat penghasil gula aren produksi melimpah.
atau gula lontar, yang pada saat Oleh karena itu dalam rangka
pembuatan gula, singkong direbus di meningkatkan pendapatan para petani,
dalam nira tersebut, sehingga singkong maka pengembangan produk wisata kuliner
terasa sangat manis dan kenyal. berbahan baku lokal perlu dilakukan melalui
pemberdayaan masyarakat lokal sebagai
Buah Anggur pengolah, penyaji, dan penjualnya perlu
Anggur paling mudah dibuat dilakukan.
menjadi aneka minuman dan sebagai Dengan demikian akan bertumbuh
perasa dalam kue seperti pudding dan agar- ekonomi kreatif, khususnya di bidang

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 262


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 2, Oktober 2013

kuliner. Di samping itu diharapkan akan kulit singkong, dan Singkong rebus tuak.
dapat meningkatkan kesejahteraan Sementara, dari bahan baku buah anggur
masyarakat, dan ini sejalan dengan dengan dihasilkan aneka minuman dan sebagai
program Master Plan Percepatan perasa dalam kue seperti pudding dan agar-
Pembangunan Ekonomi Indonesia (lihat agar.
pula Wesnawa, 2011). Mengingat potensi yang dimiliki, maka
Di samping itu, pengembangan wisata pengembangan produk wisata kuliner
kuliner adalah penting. Bukan semata berbahan baku lokal perlu dilakukan melalui
karena bisa dikembangkan sebagai produk pemberdayaan masyarakat lokal sebagai
wisata alternatif, sehingga berkembang pengolah, penyaji, dan penjualnya perlu
dipersifikasi produk wisata, akan tetapi juga dilakukan. Dengan demikian akan
peluang yang harus ditangkap (tuntutan bertumbuh ekonomi kreatif, khususnya di
pasar). Dikatakan demikian karena dalam bidang kuliner, sekaligus akan dapat
kegiatan pariwisata ada unsur budaya, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
makanan yang menjadi daya tarik dan ini sejalan dengan program Master Plan
wisatawan. Hal ini sejalan dengan pendapat Percepatan Pembangunan Ekonomi
Shaw dan Williams (dalam Ardika, 2003). Indonesia.
Dinyatakan, bahwa dalam kegiatan
pariwisata terdapat sepuluh elemen budaya DAFTAR PUSTAKA
yang menjadi daya tarik bagi wisatawan Antara, Made. 2010 http://ejournal.
yakni: (1) kerajinan; (2) tradisi; (3) sejarah unud.ac.id/abstrak/%285%29%20soca-
dan suatu tempat/daerah; (4) arsitektur; (5) antara-pendekatan%20agribisnis
makanan lokal/tradisional; (6) seni musik; %281%29.pdf,
(7) cara hidup suatu masyarakat; (8) agama;
Ariani, Risa Panti 1994, Studi Kelayakan
(9) bahasa; (10) pakaian lokal/tradisional.
Seni Kuliner Bali Mengenai
Hidangan Tradisional Propinsi Bali,
SIMPULAN
Laporan Penelitian, Lembaga
Berdasarkan hasil penelitian dan
Penelitian dan Pengabdian Kepada
pembahasan dapat disimpulkan bahwa
Masyarakat, STKIP Singaraja.
teridentifikasi sejumlah komuditas pertanian
yang memiliki potensi untuk dikembangkan Ariani, Risa Panti 2011, Pengembangan
menjadi produk Wisata kuliner di Kabupaten Media Pembelajaran Berdasarkan
Buleleng. Sejumlah komuditas pertanian Hasil-Hasil Penelitian Boga Sebagai
dimaksud di antaranya adalah buah durian, Usaha Peningkatan Mutu Pangan,
singkong/ubi jalar/ubi ungu, dan buah Lembaga Penelitian Universitas
anggur. Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Produk wisata kuliner yang dapat
dikembangkan dari hasil produksi pertanian Astra Wesnawa, I Gede, dkk, 2011,
masyarakat di Kabupaten Buleleng, dapat Pengembangan Potensi Pariwisata
Berkelanjutan Bagi Peningkatan
dikelompokkan berdasarkan bahan
Kehidupan Sosial Ekonomi
bakunya, yakni buah durian, singkong/ubi
Masyarakat Pada Koridor Bali
jalar/ubi ungu. Dari bahan baku buah durian
dihasilkan produk wisata kuliner seperti: Sebagai Pintu Gerbang Pariwisata
Kolak Duren Spesial, Dodol Duren, Jus Nasional, Lembaga Penelitian
Universitas Pendidikan Ganesha,
Duren Spesial, Pudding Duren Kane, rasa
Singaraja, Bali
durennya yang gurih. Dari bahan baku
singkong/ubi jalar/ubi ungu di hasilkan Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2011,
produk wisata kuliner berupa Dodol Ubi Bali Dalam Angka, Denpasar
Jalar, Pound Cake Ubi Jalar Ungu, Opak

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 263


ISSN: 2303-2898 Vol. 2, No. 2, Oktober 2013

Echols, John M. 1993, Analisa Pasar Pariwisata, Simposium Nasional


Ditinjau Dari Persepsi Wisatawan 2010, Menu Purworejo Dinamis dan
Terhadap Kuliner di Kabupaten Kreatif, Universitas Islam Indonesia,
Sleman Yogyakarta
Suparwoko, 2010. Pengembangan Ekonomi Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar
Kreatif Sebagai Penggerak Industri Pariwisata. Andi. Yogyakarta.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 264

Anda mungkin juga menyukai