Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kegiatan peledakan pada tambang batubara dilakukan jika lapisan tanah
penutup (overburden) yang bersifat non soil tidak memungkinkan penggalian dengan
menggunakan alat berat.. Pada saat peledakan, bahan peledak yang diledakkan
melepaskan dua jenis energi, yaitu work energy dan waste energy. Work energy
merupakan energi hasil peledakan yang menyebabkan pecahnya batuan. Energi ini
terdiri dari shock energy dan gas energi. Pada saat peledakan, tidak semua dari energi
yang dihasilkan digunakan untuk memecahkan batuan, energi sisa ini disebut waste
energy. Waste energy terdiri dari light, heat, sound dan seismic energy. (Konya dan
Walter, 1990).
Gelombang seismik yang timbul akan menghasilkan gangguan pada masa
batuan dan merambat dalam bentuk gelombang tekan. Besarnya gelombang tekan
maksimun (stress wave peak) pada area yang dekat dengan sumber ledakan melebihi
kekuatan tarik batuan sehingga batuan hancur dan menghasilkan zona hancuran
(crushed zone), zona rekahan (fracture zone), atau blasting damage. Sementara itu
pada area yang jauh dari sumber ledakan, dimana gelombang tekan maksimumnya
lebih kecil dari kekuatan tarik batuan, ledakan menghasilkan gelombang tegangan
elastis, gelombang seismik. Getaran elastis dari partikel batuan yang akan
menyebabkan kerusakan pada batuan yang dapat mempengaruhi kestabilan lereng
(Arif, 2016).
Hal tersebut harus dipertimbangkan karena lereng tambang yang tidak stabil
akan mengganggu operasional pertambangan dan membahayakan para pekerja dan
peralatan di sekitarnya. Oleh karena itu untuk dapat mengontrol getaran tanah yang
dihasilkan dari kegiatan peledakan agar kondisi lereng tetap stabil, perlu dilakukan
analisis mengenai pengaruh getaran peledakan terhadap kestabilan lereng.

Pendahuluan - 1
1.2 Rumusan Masalah
Sebagai tolak ukur untuk menganalisis pengaruh getaran peledakan terhadap
kestabilan lereng penyusun merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana menentukan karakteristik peluruhan getaran akibat peledakan ?
2. Seberapa besar penurunan kestabilan lereng akibat getaran peledakan ?
3. Bagaimana melakukan rancangan peledakan yang dapat menghasilkan getaran
minimum ?

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1. Maksud
Penelitian (Tugas Akhir) ini bermaksud menganalisis pengaruh getaran
peledakan terhadap kestabilan lereng.
1.3.2. Tujuan
1. Memperoleh karakteristik peluruhan getaran akibat peledakan.
2. Mengetahui besar penurunan kestabilan lereng akibat getaran peledakan.
3. Memperoleh rancangan peledakan yang menghasilkan getaran minimum.

1.4 Batasan Masalah


1. Data rancangan peledakan yaitu geometri peledakan dan pola peledakan,
2. Pengaruh peledakan yang dianalisis adalah getaran tanah dengan memperhatikan
Peak Particle Velocity (PPV) meliputi : Nilai Peak Particle Acceleration (PPA),
Scale Distance (SD) dan Percepatan horizontal maksimun (amax).
3. Perhitungan faktor keamanan lereng menggunakan perangkat lunak Phase2
dengan metode Elemen Hingga.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Peneliti mampu menguasai teori secara konseptual dan proses secara keseluruhan
tentang pengaruh getaran peledakan terhadap kestabilan lereng.
2. Memberikan masukan kepada perusahaan mengenai permasalahan-permasalahan
yang berkaitan getaran peledakan terhadap kestabilan lereng.
3. Sebagai referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya yang relevan dengan
penelitian ini.

Pendahuluan - 2
1.6 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan yaitu:
1. Alat Tulis dan Menulis
2. Alat Pelindung Diri (APD)
3. Laptop
4. Kamera Digital
5. Blastmate®III
6. Peta Lokasi Daerah Penelitian

1.7 Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah


Kegiatan penelitian Tugas akhir ini dilakukan di Kecamatan Tanah Grogot,
Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Posisi pada peta berdasarkan koordinat
geographis adalah 116o18’4,7772’’BT dan 1o52’13,1916’’ LS.
Lokasi penelitian dapat ditempuh dengan jalur :
1. Melalui jalur udara menggunakan pesawat dapat ditempuh selama ±1 jam dari
Makassar ke Balikpapan. Kemuadian dilanjutkan dengan menggunakan
transportasi motor/mobil selama ±2 jam
2. Melalui jalur laut menggunakan kapal dapat ditempuh selama ±24 jam dari
Makassar ke Balikpapan. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan
transportasi motor/mobil ± 2 jam.

Pendahuluan - 3
Pendahuluan - 4

Anda mungkin juga menyukai