Anda di halaman 1dari 7

C.

OSTEOPOROSIS

1. Pengertian

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan


menurunnya kepadatan masa tulang secara keseluruhan akibat
ketidakmampuan tubuh dalam mengatur kandungan mineral dalam tulang
dan disertai dengan rusaknya arsitektur tulang. (Pusdatin , kementrian
RI,2015)

Terdapat perubahan pergantian tulang homeostasis normal, kecepatan


resorpsi tulang lebih besar dari kecepatan pembentukan tulang,
pengakibatkan penurunan masa tulang total. Tulang secara progresif menjadi
rapuh dan mudah patah, tulang menjadi mudah fraktur dengan stress yang
tidak akan menimbulkan pengaruh pada tulang normal.

2. Etiologi

Menurut etiologinya oeteoporosis dikelompokkan dalam osteoporosis


primer dan osteoporosis sekunder. Osteoporosis primer terjadi akibat
kekurangan masa tulang yang terjadi karena faktor usia secara alami.
Osteoporosis primer ini terdiri dari dua bagian.

1) Tipe I (Post Menopouse)


Terjadi 15 – 20 tahun setelah menopause (usia 53 – 75 tahun). Ditandai
oleh fraktur tulang belakang dan berkurangnya gigi geligi. Hal ini
disebabkan luasnya jaringan trabekulaar pada tempat tersebut, dimana
jaringan trabecular lebih responsive terhadap defisiensi estrogen.
2) Tipe II (Senile)
Terjadi pada pria dan wanita usia lebih dari 70 tahun. Ditandai oleh
fraktur panggul dan tulang belakang tipe wedge. Hilangnya masa tulang
kortikal terbesar terjadi pada usia tersebut.
Osteoporosis sekunder terjadi pada tiap kelompok umur yang disebabkan
oleh penyakit atau kelainan tertentu, atau dapat pula akibat pemberian obat
yang mempercepat pengeroposan tulang.

3. Faktor – faktor risiko osteoporosis


Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab atau faktor – faktor yang
berisiko terkena osteoporosis, antara lain :
1. Riwayat keluarga
Seseorang termasuk berisiko tinggi bila orang tuanya juga menderita
osteoporosis. Faktor genetik ini terutama pada ukuran dan densitas
tulang.
2. Jenis kelamin
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen yang mulai menurun sejak usia 35 tahun.
Selain itu wanita mengalami menopause yang dapat terjadi di usia 45
tahun.
3. Usia
Kehilangan masa tulang meningkat seis=ring dengan meningkatnya usia.
Semakin bertambah usia, semakin besar resiko mengalami osteoporosis
karena kepadatan dan kekuatan tulang menurun. Berkurangnya masa
tulang terjadi setelah usia 30 sampai 35 tahun.
4. Aktivitas fisik
Kurang kegiatan fisik menyebabkan sekresi Ca yang tinggi dan
pembentukan tulang tidak maksimum. Namun aktifitas fisik yang terlalu
berat pada usia menjelang menopause justru dapat menyebabkan
penyusutan tulang.
5. Status gizi
6. Kebiasaan konsumsi asupan kalsium
Kalsium, Fosfor dan Magnesium merupakan komponen utama
pembentuk tulang. Kalsium dan vitamin D dibutuhkan untuk
pertumbuhan tulang yang kuat.
7. Kebiasaan merokok
Laki – laki dan perempuan yang memiliki kebiasaan merokok sangat
rentan terhadap osteoporosis karena zat nikotin yang didalamnya
mempercepat penyerapan tulang.
8. Penyakit Diabetes Miletus
Orang yang memiliki penyakit Diabetes Miletus lebih mudah mengalami
osteoporosis. Pemakaian insulin merangsang pengambilan asam amino
ke sel tulang sehingga meningkatkan pembentukan kolagen
tulang,akibatnya orang yang kekurangan insulin atau resistensi insulin
akan mudah terkena osteoporosis.

4. Patofisiologi

Nanti saya kasih pathwaynya hehehe


5. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang dialami penderita osteoporosis adalah :
1. Nyeri tulang akut. Nyeri terutama terasa pada tulang belakang, nyeri
dapat dengan atau tanpa fraktur yang nyata dan nyeri timbul
mendadak
2. Nyeri berkurang pada saat beristirahat di tempat tidur
3. Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan akan bertambah bila
melakukan aktivitas
4. Deformitas tulang. Dapat terjadi fraktur traumatik pada vertebra dan
menyebabkan kifosis angular yang menyebabkan medulla spinalis
tertekan sehingga dapat terjadi paraparesis.
5. Kecenderungan penurunan tinggi badan
6. Postur tubuh kelihatan memendek.

6. Pemeriksaan Penunjang
Gambaran radiologi yang khas pada penderita osteoporosis adalah
penipisan korteks dan daerah trabekuler yang lebih lusen.
1. Pemeriksaan densitas masa tulang (Densitometri)
2. Pemeriksaan laboratorium : Kalsium serum, fosfat serum, fosfatase
alkali, ekskresi kalium urin, eksresi hidroksi prolin urin
3. Pemeriksaan x-ray
4. Pemeriksaan Computer Tomografi
5. Pemeriksaan biopsi
7. Penatalaksanaan
Terapi pada osteoporosis harus mempertimbangkan 2 hal, yaitu
terapi pencegahan yang pada umumnya bertujuan untuk menghambat
hilangnya masa tulang. Dengan cara memperhatikan faktor makanan,
latihan fisik (senam pencegahan osteoporosis), pola hidup sehat, dan
paparan sinar ultraviolet. Selain itu juga menghundari obat – obatan dan
jenis makanan yang merupakan faktor resiko osteoporosis seperti alcohol,
kafein, diuretika, sedative,kortikosteriod.
Selain pencegahan. Tujuan terapi osteoporosis adalah
meningkatkan massa tulang dengan melakukan pemberian obat – obatan
antara lain hormone pengganti (estrogen dan progesterone dosis rendah).
Kalsitrol, kalsitonin,bifosfat,raloxifene, dan nutrisi seperti kalsium serta
senam beban.
Pembedahan pada pasien osteoporosis dilakukan apabila terjadi
fraktur, terutama bila terjadi fraktur panggul.

8. Konsep Asuhan Keperawatan


A. Pengkajian
1. Asesmen
a. Riwayat kesehatan
b. Pengkajian psikososial
c. Pola aktivitas sehari – hari
2. Pemeriksaan fisik
a. Sistem pernafasan
b. Sistem kardiovaskuler
c. Sistem persyarafan
d. Sistem perkemihan
e. Sistem pencernaan
f. Sistem musculoskeletal
3. Manifestasi radiologi
4. Pemeriksaan laboratorium

9. Analisa data
Adapun data subyektif dan obyektif yang biasa didapatkan pada penderita
osteoporosis adalah sebagai berikut:
1. Data Subyektif:
 Klien mengeluh nyeri tulang belakang
 Klien mengeluh kemampuan gerak cepat menurun
 Klien mengatakan stamina badannya terasa menurun
 Klien mengatakan membatasi kegiatannya karena keterbatasan
gerak
 Klien mengeluh kurang mengerti tentang proses penyakitnya
2. Data Obyektif
 Tulang belakang bungkuk
 Terdapat penurunan tinggi badan
 Klien tampak menggunakan penyangga tulang belakang
 Terdapat fraktur traumatic pada vertebra dan menyebabkan
kifosis angular
 Klien tampak gelisah
 Klien tampak meringis menahan nyeri
10. Diagnosa keperawatan

Minta tolong dilanjutkan ya achmad sabri , nanti


saya kasih filenya, terimakasih yaaa...

Anda mungkin juga menyukai