OSTEOPOROSIS
1. Pengertian
2. Etiologi
4. Patofisiologi
6. Pemeriksaan Penunjang
Gambaran radiologi yang khas pada penderita osteoporosis adalah
penipisan korteks dan daerah trabekuler yang lebih lusen.
1. Pemeriksaan densitas masa tulang (Densitometri)
2. Pemeriksaan laboratorium : Kalsium serum, fosfat serum, fosfatase
alkali, ekskresi kalium urin, eksresi hidroksi prolin urin
3. Pemeriksaan x-ray
4. Pemeriksaan Computer Tomografi
5. Pemeriksaan biopsi
7. Penatalaksanaan
Terapi pada osteoporosis harus mempertimbangkan 2 hal, yaitu
terapi pencegahan yang pada umumnya bertujuan untuk menghambat
hilangnya masa tulang. Dengan cara memperhatikan faktor makanan,
latihan fisik (senam pencegahan osteoporosis), pola hidup sehat, dan
paparan sinar ultraviolet. Selain itu juga menghundari obat – obatan dan
jenis makanan yang merupakan faktor resiko osteoporosis seperti alcohol,
kafein, diuretika, sedative,kortikosteriod.
Selain pencegahan. Tujuan terapi osteoporosis adalah
meningkatkan massa tulang dengan melakukan pemberian obat – obatan
antara lain hormone pengganti (estrogen dan progesterone dosis rendah).
Kalsitrol, kalsitonin,bifosfat,raloxifene, dan nutrisi seperti kalsium serta
senam beban.
Pembedahan pada pasien osteoporosis dilakukan apabila terjadi
fraktur, terutama bila terjadi fraktur panggul.
9. Analisa data
Adapun data subyektif dan obyektif yang biasa didapatkan pada penderita
osteoporosis adalah sebagai berikut:
1. Data Subyektif:
Klien mengeluh nyeri tulang belakang
Klien mengeluh kemampuan gerak cepat menurun
Klien mengatakan stamina badannya terasa menurun
Klien mengatakan membatasi kegiatannya karena keterbatasan
gerak
Klien mengeluh kurang mengerti tentang proses penyakitnya
2. Data Obyektif
Tulang belakang bungkuk
Terdapat penurunan tinggi badan
Klien tampak menggunakan penyangga tulang belakang
Terdapat fraktur traumatic pada vertebra dan menyebabkan
kifosis angular
Klien tampak gelisah
Klien tampak meringis menahan nyeri
10. Diagnosa keperawatan