Disusun Oleh :
Tirsa Shekina
XII MIPA 1
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang maha Esa atas berkatnya dan bimbingannya
saya dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah ini dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini adalah salah satu tugas yang diberikan untuk siswa/siswi kelas XII di
SMA NEGERI 1 CIBARUSAH pada mata pelajaran kimia. Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan laporan karya ilmiah ini dari berbagai sumber yang telah saya pakai
sebagai data dan fakta pada laporan karya ilmiah saya. Saya juga menyadari banyak
kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam menyusun laporan karya ilmiah saya oleh
karena itu saya meminta maaf laporan saya masih jauh dari kata sempurna. Saya juga
mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang membangun untuk dapat membuat
saya menulis lebih baik lagi. Semoga dengan adanya laporan ini tidak hanya sebatas
syarat untuk tugas semata, semoga dapat bermanfaat bagi saya dan orang-orang yang
membacanya. Semoga dapat menambah wawasan bagi para pembacanya.
Tirsa Shekina
1
BAB I
Pendahuluan
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian, jenis serta dampak dan kegunaan yang
ditimbulkan oleh Polimer.
1.5 Sistematika
1. Pengertian Polimer
2. Jenis Polimer
3. Dampak penggunaan Polimer
4. Kegunaan Polimer
2
BAB II
Pembahasan
Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA. Polimer didefinisikan
sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian
satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan
polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer
modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-
an, Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna
melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, seluloid
(sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah
diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang
memulai „ledakan‟ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai
sekarang.
3
proses tertentu polimer dapat memiliki struktur yang linier, bercabang, rantai yang
pendek,
maupun
gabungan dari
beberapa
struktur
tersebut.
Contoh Polimer
Karet Alam
1. Karet Sintesis
Kurang kuat,tidak
1. polibutadiena 1,3-butadiena Tidak baik untuk
tahan panas
ban
2-kloro-1,3-
2. polikloroprena Tahan terhadap
butadiena Selang oli/minyak
minyak atau bensin
(neoprena)
Stirena dan Untuk ban
Tahan terhadap
3. SBR butadiena kendaraan.
oksidasi
2. Polietilena
4
Monomernya : Etilena (CH2=CH2)
Kegunaannya : HDPE (High Density Poly Etilen) : tersusun atas molekul
rantai lurus sehingga lebih padat maka sifatnya padat, kuat dan kaku
digunakan untuk kantong plastik, pembungkus kabel plastik lembaran.
3. Polipropilena
5. Teflon
6. Polistirena
5
Monomernya : Akrilonitril ( CH2=CH-CN )
Kegunaanya : Baju wol, kaos kaki, karpet
10. Nilon
Polimer alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami. Contohnya ialah karet
alami, amilum dalam beras, protein dalam daging, dan selulosa dalam kayu.
Polimer semi sintetik, yaitu polimer hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia.
Contohnya ialah selulosa nitrat.
6
Berdasarkan sifat kekenyalannya
Termoplastik
Termoset
7
Termoset merupakan polimer yang tidak dapat mencair atau meleleh saat
mengalami pemanasan. Sifat utama dari termoset adalah adanya ikatan silang
sehingga menyebabkan kenaikan berat molekul yang besar. Termoset tidak bisa
dibentuk dan tidak dapat larut saat dipanaskan. Jenis termoset di antaranya ialah
fenol formaldehida, urea-formaldehida, poliester tak jenuh, epoksi, dan melamin-
formaldehida. Fenol-formaldehida digunakan dalam pembuatan peralatan listrik dan
elektronik, bagian mobil, perekat kayu lapis, dan pegangan alat dapur. Urea-
formaldehida digunakan sebagai bahan pelapis Poliester tak jenuh digunakan pada
bahan bangunan, bagian-bagian mobil, lambung kapal, aksesoris kapal, saluran
anti korosi, pipa, tangki dan peralatan
bisnis. Epoksi ditemukan pada bahan
pelapis protektif, perekat, peralatan listrik
dan elektronik, bahan lantai industri, bahan
pengaspal jalan raya, dan material
komposit. Sedangkan melamin-
formaldehida banyak digunakan pada
bingkai dekorasi, taplak meja, dan alat
makan.
Elastomer
Berdasarkan kegunaannya
Polimer komersial
8
Polimer komersial umumnya dihasilkan di negara berkembang dengan harga
yang murah untuk keperluan sehari hari. Bahan dasar utama dalam pembuatan
polimer komersial yaitu polietilena, polipropilen, polistirena, polivinilklorida, atau
melamin formaldehid.[9] Polietilena dengan massa jenis rendah digunakan dalam
lapisan pengemas, isolasi kawat, lapisan kabel, barang mainan, botol yang lentur, dan
bahan pelapis. Polietilena dengan massa jenis tinggi digunakan dalam pembuatan
botol, drum, pipa, saluran, lembaran film, isolasi kawat dan kabel. Polipropilena
digunakan dalam pembuatan tali, anyaman, karpet, dan film. Polivinil klorida
digunakan sebagai bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantai, serta isolasi
kawat dan kabel. Sedangkan polistirena digunakan sebagai bahan pengemas dengan
lapisan busa, perabotan rumah, dan barang mainan.
Polimer teknik
Polimer fungsional
9
makanan karna mengandung zat pewarna apa bila terkena panas yang berasal dari
makanan.
a. Plastik
Kegunaan polimer jenis
pertama adalah jenis polimer
plastik. Jenis polimer ini
masih dibedakan lagi ke
dalam beberapa bagian.
Misalnya saja poletilena yang
digunakan untuk botol plastik
yang bersifat fleksibel, plastik pembungkus, jas hujan, kantong plastik, dan
isolator listrik. Jenis polipropilena kebanyakan digunakan dalam pembuatan
tali, botol, maupun karung plastik.
Sementara untuk jenis Polivinil Klorida (PVC) biasa digunakan dalam
pembuatan pipa, karung plastik dan pelapis lantai. Lalu, ada polimer berjenis
teflon yang umumnya menjadi bahan baku pembuatan alat penggorengan,
panci anti lengket, pelapis tangki bahan kimia, dan sebagainya karena cukup
tahan panas. Sedangkan untuk bakelit menjadi bahan baku dalam pembuatan
peralatan kelistrikan dan elektronik.
b. Karet
Jenis kedua polimer
adalah karet. Sama halnya
seperti plastik, karet pun
dibedakan menjadi
beberapa jenis yang lebih
rinci. Untuk karet berjenis
neoprena dapat digunakan
dalam pembuatan selang karet, sol sepatu, sarung tangan, dan lainnya.
Sedangkan, polimer karet yang berbahan dasar styrena butadiena
rubber menjadi bahan baku ban motor.
c. Serat Sintesis
10
Selain kedua jenis polimer di
atas, ada pula jenis lainnya,
yakni serat sintetis. Misalnya
saja untuk jenis nilon 66
banyak digunakan untuk
bahan baku tenda, parasit,
hingga jala. Jenis orlon menjadi bahan baku utama pembuatan karpet maupun
pakaian. Kemudian ada serat sintetis yang digunakan sebagai bahan baku
kemasan minuman yakni dacron. Dacron dipilih karena kualitasnya yang
terbaik.
11
BAB III
Penutup
3.1 Simpulan
Berdasarkan informasi yang didapatkan, polimer adalah rantai berulang
dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang
disebut monomer. Polimer dikelompokan berdasarkan beberapa jenis yaitu
berdasarkan sumbernya, berdasarkan sifat kekenyalannya, dan berdasarkan
kegunaannya.
a) Plastik
sebagai botol minuman, plastic pembungkus, jas hujan, kantong plastik,
isolator listrik, pembuatan tali, botol, karung plastik, pembuatan pipa, karung
plastik, pelapis lantai, bahan baku pembuatan alat penggorengan, panci anti
lengket, pelapis tangki bahan kimia dan menjadi bahan baku dalam
pembuatan peralatan kelistrikan dan elektronik.
b) Karet
dapat digunakan dalam pembuatan selang karet, sol sepatu, sarung
tangan, menjadi bahan baku ban motor.
c) Serat Sintesis
digunakan untuk bahan baku tenda, parasit, hingga jala, menjadi
bahan baku utama pembuatan karpet maupun pakaian, sebagai bahan
baku kemasan minuman yakni dacron.
12
3.2 Saran
Cara menanggulangi dampak negatif dari polimer adalah dengan cara
menerapkan 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle, selain itu hentikan penggunaan
plastic yang berlebihan diganti dengan alternatif yang lebih baik yaitu tas belanja
yang terbuat dari kain. Hindari menggunakan barang sekali pakai agar tidak
memperbanyak sampah limbah polimer. Lakukanlah program pemerintah yaitu diet
plastik agar mengurangi limbah polimer.
13
DAFTAR PUSAKA
Ifa, dkk. (2018).” Pembuatan Bahan Polimer dan Minyak Sawit (PDF)”. Makassar:
CV. Nas Media Pustaka. [pranala nonaktif permanen]
Siburian, dkk. (2017). “Polimer: Ilmu Material (PDF) (edisi ke-2)”. Medan: USU
Press. ISBN 979-458-356-1.
14