Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL

Nama Mahasiswa : Tirsa Shekina Tanggal Pemeriksaan :

NPM : 11522473 Nama Asisten :

Kelas : 1PA30 Paraf Asisten :

1. Percobaan : Indra Penciuman dan Pengecap

Nama Percobaan : Pembauan

Nama Subjek Percobaan : Tirsa Shekina

Tempat Percobaan : Rumah Pratikan

a. Tujuan Percobaan : Untuk membuktikan bahwa zat yang


dibaui adalah zat yang berupa gas, serta
membedakan beberapa wewangian mulai
dari bau yang tidak enak sampai yang
enak.

b. Dasar Teori : Menurut Rhoades., & Pflanzer. (2003),


bau adalah kemampuan untuk mendeteksi
bahan kimia di udara. Ini adalah salah satu
indra tertua dan terpenting, karena
memungkinkan kita mengidentifikasi
potensi ancaman dan peluang di sekitar
kita. Indera penciuman juga terkait erat
dengan indra perasa kita, karena rasa
makanan sangat ditentukan oleh bau yang
kita kaitkan dengannya.
Menurut Stanfield, C. L. (2011), indera
penciuman terletak di hidung, di area
khusus yang disebut epitel penciuman.
Epitel penciuman mengandung jutaan
neuron reseptor penciuman yang
bertanggung jawab untuk mendeteksi bau
dan menyampaikannya ke otak. Ketika
molekul bau berikatan dengan neuron
reseptor penciuman, itu memicu sinyal
listrik yang dikirim ke bohlam
penciuman, bagian otak yang
bertanggung jawab untuk memproses
informasi penciuman.
Menurut Iswari, M., & Nurhastuti. (2018),
bola penciuman kemudian mengirimkan
informasi penciuman ke bagian lain dari
otak, termasuk amigdala, yang terlibat
dalam respons emosional, dan
hippocampus, yang terlibat dalam
pembentukan memori. Inilah mengapa
bau seringkali dapat membangkitkan
ingatan emosional yang kuat.

c. Alat Yang : Beberapa macam wewangian dan slayer


Digunakan penutup mata.

d. Jalannya Percobaan : 1.1. Praktikan diminta untuk


menggunakan slayer penutup
mata.

1.2. Minta rekan untuk memberikan


wewangian tersebut.

1.3. Praktikan diminta untuk mencium


dan menebak wangi tersebut.
e. Hasil Percobaan : 1.1. Praktikan berhasil mencium
semua wewangian dengan benar.

f. Kesimpulan : Indera penciuman adalah indera yang


kompleks dan penting yang
memungkinkan kita mendeteksi bahan
kimia di udara. Ini terkait erat dengan
indra perasa kita, dan kedua indra
berperan dalam respons emosional dan
pembentukan ingatan kita. Hasil yang
didapatkan oleh praktikan menjelaskan
bagaimana indra penciuman bekerja, dan
bagaimana seorang praktikan dapat
mencium dan mengidentifikasi
wewangian yang berbeda dengan benar
meskipun matanya ditutup. Hal ini
menunjukkan bahwa indera penciuman
adalah indera yang kuat yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengingat bau yang berbeda, bahkan
ketika indera lainnya terganggu.

g. Daftar Pustaka : Iswari, M., & Nurhastuti. (2018).


Anatomi, fisiologi dan genetika.
Padang: Goresan Pena.
Rhoades., & Pflanzer. (2003). Human
physiology. California: Thomson
Learning.
Stanfield, C. L. (2011). Principles of
human physiology. Harlow:
Pearson Education Limit.
2. Percobaan : Indra Penciuman dan Pengecap

Nama Percobaan : Merasakan berbagai macam rasa

Nama Subjek Percobaan : Tirsa Shekina

Tempat Percobaan : Rumah Pratikan

a. Tujuan Percobaan : Memahami dan mengetahui bahwa lidah


merupakan alat pengecap rasa serta
membuat peta rasa.

b. Dasar Teori : Menurut Rhoades., & Pflanzer. (2003),


lidah manusia dapat mengenali lima rasa
dasar: manis, asam, asin, pahit, dan
umami. Rasa ini dirasakan oleh pengecap
di lidah dan langit-langit. Kuncup
pengecap mengandung sel reseptor rasa,
yang bertanggung jawab untuk mengenali
dan mengirimkan informasi rasa ke otak.
Menurut Stanfield, C. L. (2011), saraf
trigeminal adalah saraf sensorik yang
bertanggung jawab untuk mengirimkan
informasi tentang sentuhan, rasa sakit,
dan suhu dari wajah ke otak. Saraf
trigeminal juga berperan dalam indera
perasa. Saat kita makan makanan, saraf
trigeminal mengirimkan sinyal ke otak
tentang komposisi, suhu, dan rasa sakit
makanan. Informasi ini juga digunakan
untuk menciptakan pengalaman rasa.
Menurut Iswari, M., & Nurhastuti.
(2018), indera penciuman juga terkait erat
dengan indera perasa kita. Saat kita
makan, bau makanan tersebut terlepas ke
udara dan memenuhi lubang hidung kita.
Bau ini mengikat reseptor penciuman di
hidung Anda, yang mengirimkan sinyal
ke otak Anda. Otak kemudian
menggabungkan informasi rasa dari
kuncup pengecap dengan informasi
penciuman dari reseptor penciuman untuk
menciptakan sensasi rasa.

c. Alat Yang Digunakan : Cotton bud, lima larutan rasa (manis, asin,
pahit, asam, dan pedas), dan sapu tangan
(handuk kecil).

d. Jalannya Percobaan : 1.1. Praktikan diminta untuk mengambil


gelas secara acak tanpa mengetahui
rasa larutan tersebut.

1.2. Kemudian, cotton bud dicelupkan


ke dalam larutan tersebut.

1.3. Praktikan diminta untuk merasakan


dan menuliskan rasa apa yang
terdapat pada larutan tersebut.

e. Hasil percobaan : 1.1. Hasilnya praktikan dapat menebak


semua larutan rasa dengan benar.

f. Kesimpulan : Indera perasa adalah pengalaman yang


kompleks dan beragam yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor, termasuk lima rasa
dasar, indra penciuman, dan saraf
trigeminal. Seorang praktikan dapat
dengan benar mengidentifikasi rasa dari
larutan yang berbeda, meskipun mata
ditutup dan tidak dapat merasakan larutan
secara langsung. Ini menunjukkan bahwa
praktikan dapat menggunakan indera
penciuman dan saraf trigeminal untuk
menciptakan pengalaman rasa yang
lengkap.
Praktikan di bagian ini dapat
menggunakan indera penciuman dan saraf
trigeminal untuk menciptakan
pengalaman rasa yang lengkap, meskipun
mereka tidak dapat merasakan larutan
secara langsung. Hal ini menunjukkan
bahwa indera penciuman dan saraf
trigeminal sangat penting untuk persepsi
rasa, dan dapat digunakan untuk
menciptakan pengalaman rasa yang
lengkap bahkan ketika indera lainnya
terganggu.

g. Daftar Pustaka : Iswari, M., & Nurhastuti. (2018).


Anatomi, fisiologi dan genetika.
Padang: Goresan Pena.
Rhoades., & Pflanzer. (2003). Human
physiology. California: Thomson
Learning.
Stanfield, C. L. (2011). Principles of
human physiology. Harlow:
Pearson Education Limit.

Anda mungkin juga menyukai