Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOPSIKOLOGI

Nama Mahasiswa : Putri Julia Sari

Nomor Mahasiswa : 2110901003

Nama Percobaan : Indera Penciuman (hidung)

Nomor Percoban : 01

Nama Pelaku Percobaan : Putri Julia Sari

Nama Orang Percobaan : Zahra Pebiana

Tanggal Percobaan : 9 Juni 2022

Tempat Percobaan : Dirumah mahasiswa/i masing-masing

I. Tujuan Penelitian
Untuk membuktikan bahwa zat yang dicium adalah zat yang
berupa gas, serta membedakan beberapa wewangian mulai dari
wangi yang tidak enak sampai yang enak.

II. Dasar Teori


Menurut Puspitawati (2008), sistem olfaction (penciuman) dan
sistem gustatory (pengecapan) disebut sensasi kimiawi karena
berfungsi untuk memonitor substansi-substansi kimiawi dari
lingkungan di luar tubuh. Sistem olfactory merespons substansi
kimiawi yang ada di luar lingkungan dengan cara menghirup napas
melalui reseptor-reseptor nasal.
Menurut Plotnik (dalam buku Basuki, 2008), penciuman disebut
suatu indera kimia karena menerima rangsangan kimia yang dibawa
oleh udara. Bagian atas hidung mempunyai area sempit yang berisi
sel penerima rangsangan penciuman. Fungsi penciuman adalah
melakukan transduksi mengubah reaksi kimia menjadi rangsangan
syaraf.
Menurut Rachmawati (2009), Daerah yang sensitif terhadap
indera penciuman terletak di bagian atas rongga hidung. Struktur
indera penciuman terdiri atas sel penyokong yang berupa sel epithel
dan sel bau yang berupa sel saraf sebagai reseptor.
Menurut Puspitawati (2008), stimulus dalam sistem olfaktori
berupa bahan-bahan kimia yang terdapat dalam lingkungan yang
terhirup saat bernapas. Resptor penerima bau terdiri dari jutaan
reseptor yang terletak dihidung bagian atas dalam jaringan tertutup
selaput lendir yang tidak dilalui udara disebut olfactory mucosa.
Selaput lendir berfungsi untuk melembabkan udara.
Menurut Kimbal (1983), manusia mendeteksi dengan
menggunakan sel-sel yang terletak dikedua epitel olfaktori jauh di
dalam rongga hidung. Daerah itu masing-masing berukuran sekitar
250 mm2, yaitu seluas perangko. Udara yang masuk melalui lubang
hidung melewatinya. Molekul-molekul yang larut dalam air dan lemak
yang ada di udara larut dalam lapisan mukus yang menutupi epitel
dan menimbulkan sensasi penciuman.
Menurut Basuki (2008), Penciuman mempunyai berbagai macam
fungsi. Fungsi yang pertama adalah mengintensifkan pengecapan
makanan. Sebagai contoh kita tidak dapat menjelaskan gula-gula
berwarna hitam (licorice) dari selai permen jelly rasa jeruk dengan
hidung tertutup. Fungsi kedua adalah untuk mewaspadai secara
sangat efektif makanan yang berpotensi berbahaya yaitu bau busuk
dan basi. Fungsi ketiga yang merupakan fungsi yang baru ditemukan
yaitu mendatangkan ingatan yang kuat dan sering berhubungan
dengan perasaan. Sebagai contoh bau dari kue labu bisa
mengingatkan kita pada suatu pesta keluarga. Untuk banyak binatang
seperti kucing dan anjing pembau juga berfungsi untuk menentukan
letak makanan, jodoh atau wilayah.
Menurut Puspitawati (2014), sistem olfactory terdiri dari dendrit-
dendrit yang terletak di saluran-saluran pernapasan dan akson-
aksonnya melalui suatu bagian di tulang tengkorak (cribriform plate)
yang kemudian masuk ke olfactory bulbs kemudian bersinapsis
dengan neuron-neuron lainnya yang akan diproyeksikan melewati
traktus olfaktori menuju otak. Reseptor olfaktori tersebar di seluruh
mukosa tanpa mengetahui tepat letaknya dan tanpa mengetahui
organisasi sistemnya. Walaupun begitu, protein-protein yang berasal
dari berbagai sistem olfaktori akan berproyeksi ke tempat yang sama,
yaitu olfactory bulb sehingga berbagai bau akan menempati pola
spesial tertentu dalam bulbus olfaktori dan masing-masing reseptor
akan merespons derajat bau yang bermacam-macam yang telah
terpola pemrosesan komponen, yaitu suatu pola aktivitas yang
beragam pada berbagai reseptor.
Sel-sel reseptor yang sudah rusak pada sistem olfaktori, akan
selalu berganti dengan sel-sel reseptor yang baru, tidak seperti sistem
sensori lainnya. Sel-sel reseptor yang baru akan segera membentuk
akson dan berkembang menempati tempat yang tepat di bulbus
olfactory. Hanya saja sel-sel baru ini hanya bertahan selama beberapa
minggu saja sekitar 60 hari dan akan digantikan dengan sel-sel yang
lebih baru lagi. Setiap saluran olfaktori akan berproyeksi ke beberapa
struktur lobus temporal medial termasuk amigdala dan korteks
piriform. Sistem olfaktori adalah satu-satunya sistem sensori yang
jalur utama ke otaknya tidak harus melalui talamus. Dalam sistem
olfaktori, terdapat dua jalur menuju otak, yaitu :
I. Dari daerah piriform-amigdala berproyeksi menyebar ke sistem
limbik
II. Dari daerah piriform-amigdala proyeksi melalui nuklei dorsal
medial thelamus ke korteks orbitofrontal (daerah korteks
dipermukaan inferior lobus frontal di sebelah orbits atau lekuk
mata).
Kemampuan membaui makhluk hidup bergantung pada hal-hal
berikut ini :
a) Susunan rongga hidung, tempat reseptor pembau pada setiap
orang berbeda bentuknya.
b) Variasi fisiologis, contohnya pada wanita saat sebelum
menstruasi atau pada saat hamil muda akan menjadi sangat
peka.
c) Spesies, pada spesies tertentu yang kemampuan survivalnya
bergantung pada pembauan akan memiliki inra pembau yang
lebih peka.
d) Besarnya konsentrasi dari substansi yang berbau.

III. Alat yang digunakan


1. Minyak wangi
2. Dupa
3. Lem cair
4. Sabun batang

IV. Jalannya Percobaan


Orang percobaan diminta untuk mencium aroma dari bahan
percobaan yakni dari aroma minyak wangi, dupa, lem cair dan sabun
batang kemudian pelaku percobaan mengamati respon dari orang
percobaan benar atau salah dari aroma bahan percobaan tersebut.
V. Hasil Percobaan
Nama Pelaku Percobaan : Putri Julia Sari
Nama Orang Percobaan : Zahra Pebiana
Tanggal test : 9 Juni 2022

NO Bahan Aroma Benar Salah


1. Minyak Wangi Wangi Buah 
2. Dupa Menyengat 
3. Lem Cair Menyengat 
4. Sabun Batang Wangi 

VI. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa
penciuman dari orang percobaan bekerja dengan baik karena dapat
mencium aroma yang benar. Indera penciuman adalah hidung.
Rangsangannya adalah gas yang larut dalam lendir di hidung.
Reseptor bau terdiri dari jutaan penerima bau yang terletak di sebelah
atas hidung. Pada reseptor tersebut terdapat bulu-bulu halus untuk
menangkap molekul bau. Fungsi hidung adalah menyaring dan
menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru dan indera
penciuman. Mekanisme indera penciuman yaitu gas yang masuk ke
hidung larut dalam lendir hidung di bagian atas rongga hidung.

Palembang, 10 Juni 2022

Praktikan,

Putri Julia Sari


Daftar Pustaka

Basuki, H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Hapsari, I. I., Puspitawati, I., & Suryaratri, R. D. (2014). Psikologi Faal. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya Offset.

Kimbal, J. W. (1983). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Rachmawati, F. (2009). Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Anda mungkin juga menyukai