OLFAKTORI
Dosen Pengampu: Gading Giovani Putri, M.PH
Disusun oleh:
#1 #2 #3
Pengertian Sistem Stimulus Olfaktori Anatomi Hidung
Olfaktori
#4 #5
Mekanisme Sistem Kerusakan pada Sistem
Olfaktori Olfaktori
#1
Pengertian Sistem
Olfaktori
Pengertian
Olfaktori sering diketahui sebagai indera penciuman. Olfaktori
juga merupakan sistem sensori yang berfungsi untuk mencium
bau yang akan menerima, memproses, dan menerjemahkan
aroma yang kita hirup. Panca indera yang satu ini juga disebut
sebagai sensor kimia.
#2
Stimulus Olfaktori
Saraf olfaktori adalah saraf penting bagi penciuman karena merupakan sel
reseptor utama untuk indera penciuman. Saraf ini dikenal sebagai saraf
kranial I, saraf pertama dari 12 saraf kranial yang memonitor rangsangan
bau dari luar ke dalam hidung. Saat baru lahir, indera penciuman bayi akan
lebih kuat dari manusia dewasa karena dengan indera ini bayi akan lebih
mudah mengenali ibunya.
Pada manusia, peran adaptif utama indra kimiawi adalah pengenalan rasa. Namun, terdapat banyak
spesies lainnya yang indera kimiawi ini juga berperan signifikan dalam meregulasi interaksi sosial.
Daerah sensitif indera pembau terletak dibagian atas rongga hidung. Struktur indera pembau terdiri dari
sel penyokong yang berupa sel epitel dan sel pembau yang berupa neuron sebagai reseptor.
- Lubang hidung
- Bulu hidung
- Septum (pemisah) hidung
- Rongga hidung
- Saraf hidung (saraf olfaktori)
- Sinus hidung
- Tulang rawan hidung
- Silia
- Selaput lendir
- Saluran hidung-tenggorokan (nasofaring)
#3 Anatomi Hidung
a) Anatomi hidung bagian luar
Phantosmia Agnosia
Disebut juga penciuman ilusi, Kehilangan kemampuan untuk
dimana penderita akan mengenali objek, orang, suara,
mencium bau dengan sangat bentuk, atau bau meskipun
berlebihan dan terus inderanya tidak sedang
menyimpan persepsi bau mengalami kerusakan dan
tersebut dalam otaknya. kehilangan memorinya.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik