ISLAM DI INDONESIA
Nama :
Faradila Azzahra D (11)
Husna ‘Ainun Rahmawati (15)
Reza Asmorojati S (29)
Zaky Abyan (33)
Daftar Isi
01 02
Kiai Hasyim Asy’ari Kiai Ahmad Dahlan
● Biografi ● Biografi
● Keteladanan ● Keteladanan
● Hasil karya ● Hasil karya
● Pengaruh di Indonesia ● Pengaruh di Indonesia
01
Kiai Hasyim
Asy’ari
Biografi Kiai Hasyim Asy’ari
● Nama : Muhammad Hasyim bin Asy’ari bin ’Abdil Wahid bin ‘Abdil Halim bin ‘Abdil Rahman bin
‘Abdillah bin ‘Abdil ‘Aziz bin ‘Abdillah Fatah bin Maulana Ishaq (kerap dipanggil Kiai Hasyim)
● Lahir di Desa Gedang, Tambakrejo, Jombang, Jawa Timur 14 Februari 1871 / 2 Dzulqa’dah 1287
● Wafat pada 25 Juli 1947, dimakamkan di Jombang, Jawa Timur
● Ayahnya Kiai Asy’ari, Dari jalur ayah, nasab Kiai Hasyim bersambung kepada Maulana Ishak hingga
Imam Ja'tar Shadiq bin Muhammad Al-Bagir.
● Ibunya Halimah, jalur nasabnya bersambung kepada pemimpin Kerajaan Majapahit, Raja Brawijaya VI
(Lembu Peteng), yang berputra Karebet atau Jaka Tingkir.
● Konon, beliau dikandung oleh ibunya yang bernama Halimah selama 14 bulan. Dalam keyakinan
masyarakat Jawa pada masa itu, kehamilan yang panjang menandakan bahwa anak yang dikandung
memiliki kecemerlangan atau kecerdasan.
● Beliau berguru kepada Kyai Kholil Bangkalan bersama dengan K. H. Ahmad Dahlan
● Tahun 1892 pergi ke Mekah untuk menunaikan haji menimba ilmu dari beberapa tokoh agama disana.
● Pendiri salah satu pesantren terbesar dan terpenting di Jawa pada tahun 1999, Pondok Pesantren
Tebu ireng.
● Beliau merupakan perintis organisasi kemasyarakatan di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU)
Keteladanan Kiai Hasyim Asy’ari
Kiai Hasyim secara serius dididik dan dibimbing mendalami pengetahuan Islam oleh ayahnya sendiri
hingga berumur lima belas tahun. Melalu ayahnya, Kiai Hasyim mulai mengenal dan mendalami
Tauhid, Tafsir, Hadits, Bahasa Arab, dan bidang kajian islam lainnya.
Belum puas atas pengetahuan yang didapatkan, Kiai Hasyim mulai menjelajahi beberapa pesantren.
Mula-mula, Kiai Hasyim belajar di pesantren Wonokoyo, Probolinggo. Kemudian berpindah ke
Pesantren Langitan, Tuban. Merasa belum cukup, Kiai Hasyim melanjutkan pengembaraan ilmunya ke
Pesantren Tenggilis, Surabaya, dan kemudian berpindah ke Pesantren Kademangan. Kiai Hasyim
melanjutkan ke Pesantren Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo yang diasuh oleh Kiai Ya’qub.
Keteladanan Kiai Hasyim Asy’ari
Berbeda dengan anak muda lainnya, KH Hasyim Asy’ari saat muda lebih suka menghabiskan waktu
untuk belajar kitab-kitab dari pada bermain. Mental Kyai Hasyim Asy’ari pun sudah terlatih sejak
kecil, apalagi saat berada di pesantren Kademangan di bawah asuhan Syaikhona Kholil.
“Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan
baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Hasil Karya Kiai Hasyim Asy’ari
Karya KH. Hasyim Asy’ari yang satu ini banyak membahas tentang bagaimana sebenarnya
penegasan antara sunnah dan bid’ah.
Kitab ini berisikan pemikiran KH. Hasyim Asy’ari yang berkaitan dengan NU. Dalam kitab
tersebut, KH. Hasyim Asy’ari mengutip beberapa ayat dan hadits yang menjadi landasannya
dalam mendirikan NU.
Hasil Karya Kiai Hasyim Asy’ari
● Risalah fi Ta’kidul Akhdzi bi Mazhabil A’immatul Arba’ah (Risalah untuk memperkuat pegangan
atas madzhab empat).
Dalam kitab ini, KH. Hasyim Asy’ari tidak sekadar menjelaskan pemikiran empat imam
madzhab. Namun, beliau juga memaparkan alasan-alasan kenapa pemikiran di antara keempat
imam itu patut kita jadikan rujukan.
Kitab ini berisi empat puluh hadits pilihan yang sangat tepat dijadikan pedoman oleh warga NU.
Hadits yang dipilih oleh KH. Hasyim Asy’ari terutama berkaitan dengan hadits-hadits yang
mejelaskan pentingnya memegang prinsip dalam kehidupan yang penuh dengan rintangan dan
hambatan ini.
Pengaruh di Indonesia
Mendirikan NU Pemikiran pokok tujuan
pendidikan
َو َﻻ ﺗَﺟْ ﻌَ ْل ﯾَدَ كَ ﻣَﻐْ ﻠُو َﻟ ًﺔ إِﻟ َٰﻰ ُﻋ ُﻧﻘِكَ َو َﻻ َﺗ ْﺑﺳُطْ ﮭَﺎ ُﻛ ﱠل ٱ ْﻟﺑَﺳْ طِ َﻓ َﺗ ْﻘﻌُدَ َﻣﻠُوﻣًﺎ ﻣﱠﺣْ ﺳُورً ا
Artinya: "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan
menyesal." (QS. Al Isra: 29)
Keteladanan K.H. Ahmad Dahlan
Seorang figur yang terbuka, toleran, dan tidak fanatik
meski aktif di Muhammadiyah, tidak pernah mengkafirkan
orang-orang Boedi Oetama yang kebanyakan abangan. Begitu juga
dengan para aktivis Syarikat Islam pun tidak beliau kecam atau
direndahkan
َاﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم أَﻧْتَ أَﻋْ َﻠ ُم ِﻣﻧﱢﻰ ِﺑ َﻧﻔْﺳِ ﻰ َوأَﻧَﺎ أَﻋْ َﻠ ُم ِﺑ َﻧﻔْﺳِ ﻰ ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم اﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم اﺟْ ﻌَ ْﻠﻧِﻰ ﺧَ ﯾْرً ا ِﻣﻣﱠﺎ َﯾ ُظﻧ ْﱡون
ََواﻏْ ﻔِرْ ﻟِﻰ ﻣَﺎ ﻻَ ﯾَﻌْ َﻠﻣ ُْونَ َوﻻَ ﺗ َُؤاﺧِذْ ﻧِﻰ ِﺑﻣَﺎ َﯾﻘ ُْوﻟ ُْون
“Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih
mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku
lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak
ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka. (H.R. al-Baihaqi
dalam Syu’abul Iman)
Hasil Karya K.H. Ahmad Dahlan
1. Sekolah Calon Guru, “Al-Qismul Arqa”
2. Sekolah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (Setaraf dengan Volkschool)
3. Dalam buku Islamic Movement in Indonesia, yang diterbitkan Pusat ,Muhammadiyah,
diungkapkan bahwa jumlah lembaga pendidikan Muhammadiyah dari TK-Perguruan Tinggi tidak
kurang dari 9500 unit.
4. Mencetak selebaran berisi doa sehari-hari, jadwal sholat, jadwal puasa ramadhan, dan masalah
agama islam lainnya.
5. Menerbitkan buku-buku meliputi masalah fiqih, akaid, tajwid, hadist, sejarah Para Nabi dan Rasul
dan terjemahan ayat-ayat al-Quran mengenai akhlak dan hukum.
6. Menerbitkan terjemahan buku-buku untuk pengajian tingkat lanjut bagi orang tua, seperti
Maksiat Anggota yang Tujuh dari Ihyaul Ulumiddin karya Al- Ghazali.
Hasil Karya K.H. Ahmad Dahlan
7. Terbitan lainnya yaitu, Rukuning Islam lan Iman, Aqaid, Salat, Asmaning Para Nabi kang
selangkung, Nasab Dalem Sarta Putra Dalem Kanjeng Nabi, Sarat lan Rukuning Wudhu Tuwin
salat ,Rukun lan Bataling Shiyam, Bab Ibadah lan Maksiyating Nggota utawi Poncodriyo, serta
tulisan syeikh Abdul Karim Amrullah di dalam sejarah Al-Munir yang diterjemahkan ke dalam
bahasa jawa.
8. Panti Asuhan Yatim Piatu (PAYP), Khusus PAYP putra diasuh oleh Muhammadiyah,
sedangkan PAYP putri diasuh oleh Aisyiah.