Anda di halaman 1dari 35

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN harus
dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas pemerintah dan tugas
pembangunan. Selain itu ASN juga harus memiliki kualifikasi kompetensi
dan kinerja yang dibutuhkan sesuai dengan jabatannya masing-masing.
Sesuai Peraturan Kepala LAN RI tentang Penyelenggaraan Diklat
Prajabatan Pola Baru memiliki sistem yang menuntut setiap peserta diklat
untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
Selain itu, dalam proses pembelajaran diklat prajabatan pola baru ini
terdapat 5 kegiatan yang dilakukan yaitu: merancang aktualisasi nilai-nilai
dasar profesi ASN, mempersentasikan rancangan aktualisasi nilai-nilai
profesi ASN, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah dirancang di
unit kerja, melaporkan dan mempersentasikan pelaksanaan aktualisasi
nilai-nilai dasar, serta menyusun rencana aksi penyempurnaan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi ASN.
Adanya pelatihan dan Pendidikan pembentukan ASN professional,
maka penyelenggara negara dapat berjalan dengan baik khususnya di
bidang pembangunan, salah satunya pembangunan kesehatan baik
diseluruh sektor fasilitas kesehatan, dalam hal ini fasilitas kesehatan
pertama yaitu puskesmas. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
2

upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih


mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas memiliki tugas yaitu penyelenggaraan Usaha Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP).
Profesi perawat gigi menjadi bagian dari ASN dilingkungan
pemerintah daerah Kabupaten Garut sebagai pelaksana dibidang
kesehatan sangatlah berperan penting dalam mendukung terwujudnya
Kabupaten Garut Yang Maju, Sejahtera, Adil Dan Berwawasan
Lingkungan. Perawat gigi sebagai salah satu bagian dari pelaksana
penyelenggaraan pelayanan di puskesmas memiliki peranan penting
dalam optimalisasi pelayanan di puskesmas khususnya di bagian Poli
Gigi. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat masih sangat rendah sehingga
angka kesakitan gigi dan mulut masih tinggi dan membuat banyaknya
pasien yang berobat ke poli gigi. Berdasarkan laporan kunjungan pasien
rata-rata pasien yang berobat ke Poli Gigi Puskesmas Bl. Limbangan
adalah 20 orang per hari sehingga perlu peningkatan pelayanan di poli
gigi untuk membantu dokter gigi dalam melayani masyarakat agar
pelayanan lebih efektif dan efisien serta meningkatkan kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan puskesmas. Di Puskesmas sendiri sudah
memiliki tenaga kesehatan dokter gigi dan perawat gigi hanya saja
perawat gigi dipuskemas Bl. Limbangan memegang dua jabatan yang
mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan di Poli Gigi karena dokter
gigi bekerja sendiri.
Melalui proses pembelajaran dan mengaktualisasikan nilai-nilai
ASN setiap peserta harus mampu menemukan dan mengungkapkan
makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada setiap
pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang dan akan dilaksanakan di unit
kerja masing-masing. Berdasarkan hal tersebut maka sebagai ASN
penulis membuat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN
dengan issu yang diambil adalah “Optimalisasi pelayanan kesehatn gigi
3

dan mulut pada pasien Poli Gigi di UPT Puskesmas Balubur


Limbangan”.
B. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam diklat ini adalah mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan yang
akan dilaksanakan di unit kerja, yaitu :
1. Menerapkan dan mengimplementasikan nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi di UPT
Puskesmas Balubur Limbangan agar terciptanya dan terlaksananya
visi dan misi UPT Puskesmas Balubur Limbangan sehingga tercipta
PNS yang professional, berkarakter, disiplin, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi.
2. Menerapkan tatanan Manajemen ASN, Whole of Govermment dan
Pelayanan Publik yang berkualitas.
3. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai jabatan atau tugas yang
diemban.
4. Berkontribusi meningkatkan nilai-nilai organisasi di UPT Puskesmas
Balubur Limbangan.

C. Manfaat
1. Bagi ASN
Implementasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam setiap kegiatan
yang dilakukan ASN dapat mengukur karakter ASN menjadi diri yang
profesional, penuh integritas, dan berdedikasi tinggi untuk melayani
masyarakat. Penerapan nilai-nilai tersebut akan mendorong capaian
kinerja yang lebih baik.
2. Bagi Satuan Kerja
Menciptakan suasana lingkungan kerja yang mendukung
pelayanan masyarakat yang optimal, berorientasi kepada kepentingan
publik serta meningkatkan akuntabilitas instansi, kinerja individu yang
akuntabel yang berdasarkan nasionalisme. Terciptanya budaya kerja
4

yang kondusif juga demi tercapainya visi dan misi instansi khususnya
dalam meningkatkan pelayanan.
BAB II
PROFIL ORGANISASI

A. Gambaran Umum UPT Puskesmas Balubur Limbangan

Gambar 1. UPT Puskesmas Bl. Limbangan tampak depan

UPT Puskesmas Bl. Limbangan berdiri sejak tahun 1932.


Pendirinya adalah persatuan istri-istri staf Bupati Kabupaten Garut yang di
pimpin oleh Ibu Bupati Garut. pada tahun 1960 banyak masyarakat yang
meninggal akibat penyakit PES (Tikus), sehingga ada petugas yang
ditugaskan untuk memeriksa dan menyuntik mayat tersebut, dan
ditugaskan Bapak Faeran dan Bapak Sutisna sebagai mantri yang datang
ke Bl. Limbangan.
Pada tahun 1964 di Bl. Limbangan didirikan Balai Pengobatan dan
dikunjung oleh Bapak Yosep sebagai mantri di Balai Pengobatan. Dan
pada tahun 1970 Balai Pengobatan Bl. Limbangan menjadi Puskesmas
dan dipimpin oleh seorang dokter sebagai Kepala Puskesmasnya sampai
dengan sekarang. Sebagai Unit Pelaksana Teknis UPT Puskesmas Bl.
Limbangan Kabupaten/Kota, Puskesmas berperan menyelenggarakan
sebagian dari tugas teknis operasional DinKes Kab/Kota dan merupakan
5

unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan


kesehatan di Indonesia.
UPT Puskesmas Bl. Limbangan merupakan Puskesmas yang
memberikan pelayanan rawat inap di samping melaksanakan tugas fungsi
pokok lainnya. Sehingga dapat di katakan melaksanakan tugas fungsi
puskesmas sekaligus RS yang terlaksana dari pelayanan rawat inapnya.
UPT Puskesmas Bl. Limbangan mempunyai 26 tempat tidur di tunjang
oleh fasilitas penunjang seperti dengan adanya EKG, Rontgent, USG
serta SDM yang lumayan cukup dan lokasi yang strategis.
Mengemban fungsi yang demikian berat maka pengelolaan
puskesmas harus betul-betul optimal untuk dapat memuaskan masyarakat
pelanggan sekaligus mensukseskan program-program pemerintah yang
dibebankan kepada puskesmas. Salah satu bagian dari pengelolaan yang
cukup strategis yaitu pengelolaan keuangan.
UPT Puskesmas Bl. Limbangan menyediakan berbagai jenis
pelayanan, baik Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial, Upaya
Kesehatan Masyarakat Pengembangan dan Upaya Kesehatan
Perorangan, UPT Puskesmas Bl. Limbangan terdapat Ruang pendaftaran,
Poli Umum, Manajemen Terpadu Balita Sakit, Poli Gigi, UGD, Perawatan,
Poned/KIA, Konsultasi Gizi, Laboratorium, Rontgent, Apotek, Imunisasi,
Promkes, Tempat Parkir, Toilet, Mushola.

B. Visi, Misi dan Motto UPT Puskesmas Balubur Limbangan


1. Visi UPT Puskesmas Balubur Limbangan
Visi UPT Puskesmas Bl Limbangan lebih mengarah pada
program pembangunan kesehatan masyarakat yaitu: “Terwujudnya
Masyarakat Kecamatan Balubur Limbangan yang Sehat dan Mandiri”.
2. Misi UPT Puskesmas Balubur Limbangan
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, prima dan
terjangkau,
6

b. Mewujudkan peran serta masyarakat dalam pembangunan


kesehatan,
c. Mewujudkan tata kelola pelayanan kesehatan yang profesional dan
amanah,
d. Mewujudkan organisasi dengan pelayanan petugas yang CERIA
(Cerdik, Efektif, Responsif, Inovatif dan Agamis),
e. Mewujudkan puskesmas sebagai tempat layanan kesehatan yang
memadai dengan lingkungan yang sehat, aman dan nyaman.
3. Motto UPT Puskesmas Balubur Limbangan
Adapun moto UPT Puskesmas Bl Limabangan, yaitu “ Wujud
Syukur kami melayani sepenuh hati dengan CERIA”.

C. Gambaran Umum dan Kependudukan UPT Puskesmas Balubur


Limbangan
1. Gambaran Umum Wilayah
Kecamatan Bl. Limbangan yang merupakan wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Bl. Limbangan terletak di wilayah Kabupaten
Garut bagian utara dengan jarak  28 km, berada pada ketinggian 545
m diatas permukaan laut. Keadaan alamnya terdiri dari dataran
rendah, berbukit dan bergunung, dialiri 3 buah sungai yang agak besar
( Sungai Cimanuk, Cipancar dan Sungai Cipeujeuh ). Kecamatan Bl.
Limbangan meliputi 14 Desa Swakarya, 155 RW, 451 RT, 23.845 KK
dengan jumlah penduduk 87.566 Jiwa.
Luas wilayah kecamatan Bl. Limbangan adalah 73,59 Km 2 atau
7.560,85 Ha. Wilayah Kecamatan Bl. Limbangan mempunyai batas
administrasi sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kecamatan Selaawi
b. Sebelah Selatan : Kecamatan Cibiuk
c. Sebelah Timur : Kecamatan Cibatu
d. Sebelah Barat : Kecamatan Nagreg
7

Gambar 2. Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bl. Limbangan

2. Pertumbuhan Penduduk dan Persebaran


Jumlah penduduk Kecamatan Bl. Limbangan adalah 87.566
orang, dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk
laki-laki : 45.646 orang atau 52,13 % dan penduduk perempuan :
41.920 orang atau 47,87 %, yang tersebar di 14 Desa dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 1. Jumlah Penduduk di Kecamatan Bl Limbangan tahun 2018
JUMLAH PENDUDUK
No. DESA
KK L P JUMLAH
1 Limb. Tengah 1618 2.977 2.872 5.849
2 Limb. Barat 1477 3.088 2.847 5.935
3 Galpak 1633 3.133 3.031 6.164
4 Surabaya 1355 2.802 2.471 5.273
5 Cijolang 1754 3.596 3.259 6.855
6 Neglasari 1990 4.456 3.094 7.550
7 Simpen Kaler 1970 3.356 3.291 6.647
8 Pasirwaru 1686 3.168 3.060 6.228
9 Simpen Kidul 2045 3.827 3.420 7.247
10 Ciwangi 2017 3.801 3.484 7.285
11 Cigagade 1439 2.703 2.628 5.331
12 Limb. Timur 2127 3.736 3.679 7.415
13 Dunguswiru 1146 2.107 1.991 4.098
14 Pangeureunan 1588 2.896 2.793 5.689
Puskesmas 23.845 45.646 41.920 87.566
8

3. Tenaga dan Sarana


a. Sumber Daya Manusia
UPT Puskesmas Bl. Limbangan dipimpin oleh seorang Dokter
Umum dengan beberapa staf sebagai aparatnya pada tahun 2019
pegawai UPT Puskesmas Bl. Limbangan tercatat sebanyak 81
orang dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 2. Sumber Daya Manusia UPT Puskesmas Bl. Limbangan
Status Kepegawaian
NO Pendidikan Jumlah
PNS PTT TKK TKS
1 Dokter Umum 3 2 - - 1
2 Dokter Gigi 1 1 - - -
3 SKM (S1) 2 1 - 1
4 Keperawatan (S1) 2 1 - - 1
5 Apoteker (S1) 1 1 - - -
6 D3 Kebidanan 16 14 - - 2
7 D4 Kebidanan 9 5 1 - 3
8 D3 Keperawatan 26 8 - 2 16
9 D3 Keperawatan Gigi 1 1 - - -
10 D3 Gizi 1 1 - - -
11 D3 Analis 3 2 - - 1
12 SPPH 1 1 - - -
13 SMF 1 1 - - -
14 SPK 1 1 - - -
15 S1 Administrasi Negara 1 1 - - -
16 SMTA Sederajat 8 5 - 1 2
17 SMTP 4 1 - - 3
JUMLAH 81 47 1 4 29

b. Sarana
Sarana yang ada di lingkungan UPT Puskesmas Bl. Limbangan
dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3. Sarana di UPT Bl. Limbangan
NO SARANA JUMLAH
1 Puskesmas 1
2 Puskesmas Pembantu 5
3 Poskesdes 1
4 Posyandu 143
5 Poskestren 2
9

D. Data Umum UPT Puskesmas Balubur Limbangan


Letak UPT Puskesmas Bl. Limbangan berada di Desa Limbangan
Tengah, tepatnya di Jalan Raya Limbangan Tengah No. 119 Telp. ( 0262 )
2830514 dengan jarak tempuh dari desa terdekat 500 m dan dari desa
terjauh  12 km.
UPT Puskesmas Bl. Limbangan terdiri dari 1 puskesmas induk, 5
puskesmas pembantu, 1 Poskesdes, 2 poskestren dan 143
posyandu. .Keadaan Personilnya berjumlah 81 Orang. Kegiatan pokok
kesehatan yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Bl. Limbangan meliputi
program :
1. Kesehatan Ibu dan Anak
2. Keluarga Berencana
3. Gizi
4. Penyehatan Lingkungan pemukiman
5. Pencegahan Penyakit Menular
6. Pengobatan rawat jalan
7. Rawat Inap
8. Usaha Kesehatan Sekolah
9. Kesehatan Gigi dan Mulut
10. Kesehatan Mata
11. Perawatan Kesehatan Masyarakat
12. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
13. Kesehatan Jiwa
14. Manajemen Terpadu Balita Sakit
15. Farmasi
16. Laboratorium kesehatan
17. Unit Gawat Darurat
18. Poli Indra
19. HIV dan IMS ( Infeksi Menular Seks )
20. Kesehatan Olah raga
10

21. Pencatatan dan pelaporan


22. Perpustakaan
E. Tugas dan Fungsi UPT Puskesmas Balubur Limbangan
1. Tugas UPT Puskesmas Balubur Limbangan
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Adapun Tugas UPT Puskesmas Balubur Limbangan, yakni
“Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat”.
2. Fungsi UPT Puskesmas Balubur Limbangan
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat
pertama di wilayah kerja UPT Puskesmas Balubur Limbangan
b. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kessehatan Perorangan) tingkat
pertama di wilayah kerja UPT Balubur Limbangan
F. Struktur Organisasi
KEPALA PUSKESMAS
 
       
 
 
     
  SIMPUS
 
 
 
 
 
                         
JABATAN PJ. UKM ESSENSIAL DAN P
PJ. UKM PENGEMBANGAN
FUNGSIONAL KEPERAWATAN MASYARAKAT
     
11

DOKTER UMUM PELAYANAN PROMKES DAN UKS PELAYANAN KESEHATAN JIWA PELAYAN
DOKTER GIGI PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN PELAYANAN UKGMD PEL. PEM
PERAWAT PELAYANAN KIA/KB BERSIFAT UKM PELAYANAN UKGS PELAYAN
BIDAN PELAYANAN GIZI BERSIFAT UKM PELAYANAN KESEHATAN OLAHRAGA PELAYAN
ANALIS PELAYANAN P2 PENYAKIT PELAYANAN KESEHATAN INDERA PELAYAN
APOTEKER PELAYANAN PERKESMAS PELAYANAN KESEHATAN LANSIA PELAYAN
KESLING PEL. KE TRADISONAL KOMPLEMENTER PELAYAN
PROMKES SURVAILANS
GIZI/NUTRISION PELAYANAN KES. PKPR
REKAM MEDIK PELAYANAN KESEHATAN KERJA
12

Gambar 3. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Balubur Limbangan


13

BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI HABITUASI

A. Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Berdasarkan isu yang diambil tentang optimalisasi pelayanan
kesehatan gigi dan mulut maka rancangan kegiatan yang sesuai dengan
standar operasional prosedur yang berlaku di UPT Puskesmas Balubur
Limbangan, kegiatan tersebut yaitu:
1. Melakukan Anamnesa pada Pasien
a. Tahapan Kegiatan
1) memanggil pasien dengan memberikan senyum dan ramah
2) memperkenalkan diri pada pasien
3) melakukan identifikasi pasien
4) menanyakan keluhan utama yang membuat pasien datang
5) menggali informasi tentang keluhan pasien
6) memeriksa keadaan mulut pasien dan memeriksa keluhan
pasien
7) melaporkan kepada dokter gigi untuk menegakkan diagnosa
8) melakukan tindakan medis sesuai dengan hasi anamnesa dan
intruksi dokter
b. Hasil Kegiatan (Output)
Terlaksananya anamnesa adalah salah satu cara bagi
seorang perawat gigi untuk menggali informasi penyakit pasien
sehingga dapat menentukan diagnosis penyakit dengan tepat,
karena dengan melakukan anamnesis akan menentukkan
diagnosis pasien.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 4 minggu di
Puskesmas Bl. Limbangan, penulis melakukan anamnesa pada
179 pasien yang datang ke Poli Gigi. Kegiatan anamnesa dilakukan
setiap hari pada seluruh pasien yang datang berobat. Dengan
14

melakukan anamnesa yang baik, maka seorang perawat gigi dapat


menyampaikan kepada dokter untuk mendiagnosa penyakit dan
memberikan pengobatan penyakit dengan tepat, sehingga terwujud
pelayanan prima yang mengutamakan kepuasan.
c. Keterkaitan Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Dalam melakukan pemeriksaan pada pasien, sebagai tenaga
medis harus membangun kepercayaan dengan pasien sehingga
mendapatkan informasi tentang keluhan yang diderita pasien.
Setelah melakukan anamnesa tenaga medis bertanggung jawab
atas kerahasian informasi dari penyakit yang diderita pasien
sesuai dengan kode etik.
2) Nasionalisme
Sebagai tenaga medis tidak membeda-bedakan pasien
berdasarkan suku, agama, ras, sosial ekonomi, status sosial
dan golongan dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan dengan senyum dan memberikan salam
dengan berkata sopan santun akan membuat komunikasi
dengan pasien berjalan dengan lancar. Komunikasi berperan
penting dalam proses anamnesa karena dengan komunikasi
yang baik dapat membangun kepercayaan serta kerjasama
antara tenaga medis dan pasien.
4) Komitmen mutu
Melakukan anamnesa sesuai dengan standar pelayanan dan
memberikan jaminan rahasia mengenai informasi yang telah
pasien sampaikan dan diagnosa pasien tersebut.
5) Anti korupsi
Melakukan pelayanan sesuai dengan urutan nomor yang pasien
dapatkan dari proses pendaftaran, melakukan pemeriksaan
15

dengan jujur serta terus terang menyampaikan kepada pasien


hasil pemeriksaan yang didapat.
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan anamnesis yang dilakukan dengan berpedoman
pada nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dan kode etik berkontribusi
untuk mewujudkan tata kelola pelayanan kesehatan yang
profesional dan amanah.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan anamnesis yang dilakukan dengan berpedoman
pada nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dan kode etik serta
menerapkan komunikasi yang efektif dapat menciptakan organisasi
dengan pelayanan petugas yang CERIA (Cerdik, Efektif, Responsif,
Inovatif dan Agamis).
f. Keterkaitan dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan dengan senyum dan memberikan salam
dengan berkata sopan dan santun diharapkan pasien akan
merasa nyaman sehingga dapat tercipta komunikasi yang efektif
antara tenaga medis dan pasien, sehingga tenaga medis akan
responsive terhadap keluhan pasien.
2) Manajemen ASN
Tenaga medis melakukan anamnesis dengan professional yang
sesuai dengan standar pelayanan dan tugas pokok sebagai
perawat gigi.
3) Whole of Government
Tenaga medis dapat berkoordinasi dengan pasien dalam
menggali penyakit yang dialami dan menentukan pengelolaan
yang diberikan.
16

g. Dokumentasi

Gambar 4. Kegiatan Anamnesa pada Pasien

2. Melakukan Pencabutan Gigi Pada Pasien Anak


a. Tahapan Kegiatan
1) menyiapkan alat dan bahan
2) menjelaskan kepada wali pasien bahwa akan dilakukan
pencabutan gigi sulung untuk memberi ruang gigi permanen
yang akan tumbuh (inform consent)
3) menjelaskan kepada pasien anak dan menenangkan pasien
4) mengambil kapas steril 2 gulungan kecil kemudian
disemprotkan chlor ethyl dan letakkan kapas sambil ditekan
dengan pelan pada daerah gusi bukal dan lingual/palatinal gigi
yang akan dicabut
5) lakukan pencabutan dengan cepat
6) memberikan betadine pada tampon dan simpan pada luka
bekas pencabutan pada pasien lalu di gigit tampon tersebut
oleh pasien
7) lakukan intruksi setelah pencabutan
b. Hasil Kegiatan (Output)
Kegiatan pencabutan gigi pada anak ini memberikan ruang
kepada gigi tetap sebagai pengganti gigi sulung untuk tumbuh
dengan baik dan tidak berdesakan dengan gigi sulung atau gigi
tetap lainnya. Selain itu pencabutan ini dilakukan sesuai dengan
waktu tanggalnya gigi sulung pada anak.
17

Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 4 minggu di


Puskesmas Bl. Limbangan, penulis melakukan pencabutan gigi
pada pasien anak sebanyak 25 pasien yang berobat ke Poli Gigi.
c. Keterkaitan Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Pencabutan gigi anak dilakukan secara professional dan sesuai
dengan kompetensi perawat gigi.
2) Etika Publik
Pasien dan wali pasien diberikan penjelasan mengenai tahap-
tahap yang akan dilalui dengan bahasa yang mudah
dimengerti, sopan, dan santun. Pelayanan diberikan sesuai
dengan kode etik yang berlaku.
3) Komitmen Mutu
Pencabutan gigi anak dilakukan sesuai dengan standar
operasional pencabutan gigi anak di puskesmas sehingga dapat
memperkecil kemungkinan terjadinya malpraktik. Setelah
selesai diberikan instruksi setelah pencabutan gigi anak dengan
jelas.
4) Anti Korupsi
Tidak menarik biaya tambahan terhadap pasien diluar biaya
yang sudah tertera.
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Terlaksananya tindakan medik pencabutan gigi anak yang
professional dan sesuai prosedur mewujudkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas, prima dan terjangkau, serta
mewujudkan pelayanan petugas yang CERIA (Cerdik, Efektif,
Responsif, Inovatif dan Agamis).
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan pencabutan gigi anak yang dilakukan dengan
berpedoman pada nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dan kode etik
serta menerapkan komunikasi yang efektif dapat menciptakan tata
18

kelola pelayanan kesehatan yang profesional dan amanah serta


mewujudkan masyarakat yang sehat dengan menjadikan
puskesmas sebagai tempat layanan kesehatan yang memadai
dengan lingkungan yang sehat, aman dan nyaman
f. Keterkaitan dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
Tenaga medis memberikan penangan dan tindakan medis
sesuai prosedur dan dengan cara yang baik dan lemah lembut
sehingga keselamatan pasien terjamin.
2) Manajemen ASN
Melakukan tindakan medis dengan penuh tanggung jawab akan
resiko yang diperoleh.
3) Whole of Government
Tenaga medis dapat berkoordinasi dengan wali pasien
sehingga pasien dapat menjadi kooperatif saat tindakan medis
dilakukan
g. Dokumentasi

Gambar 5. Kegiatan Pencabutan Gigi Pada Pasien Anak

3. Asistensi Dokter dalam Tindakan Pencabutan Gigi Tetap


a. Tahapan Kegiatan
1) Menyiapkan diagnostik set untuk pemeriksaan
2) melakukan anamnesa pada pasien dan disampaikan kepada
dokter
19

3) melakukan inform consent pada pasien sebelum tindakan


pencabutan
4) menyiapkan anasthesi untuk tindakan pencabutan
5) menyiapkan alat-alat yang diperlukan
6) mendampingi dokter pada saat dokter melakukan pencabutan
7) memberikan intruksi setelah pencabutan
b. Hasil Kegiatan (Output)
Kegiatan asisten dokter pada pencabutan gigi tetap dapat
membantu mempermudah pekerjaan dokter dan membuat
pelayanan lebih efektif dan efisien.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 4 minggu di
Puskesmas Bl. Limbangan, penulis melakukan asistensi dokter
dalam pencabutan gigi tetap pada pasien sebanyak 11 pasien yang
berobat ke Poli Gigi.
c. Keterkaitan Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Kegiatan asistensi dokter dilaksanakan dengan tanggung jawab
sebagai seorang perawat gigi dimana datang tepat waktu dan
menyiapkan alat dan bahan sebelum tindakan serta membantu
dokter dalam pelayanan medis.
2) Nasionalisme
Pelayanan yang diberikan sama terhadap semua pasien yang
datang, tanpa membedakan status sosial, suku, agama, dan ras
pasien.
3) Etika Publik
Pasien diberikan penjelasan mengenai tahap-tahap yang akan
dilalui dengan bahasa yang mudah dimengerti, sopan, dan
santun. Sebelum dilakukan tindakan pasien diberikan
pernyataan persetujuan tindakan agar tindakan aman dilakukan.
4) Komitmen Mutu
20

Bekerja sama dengan dokter dalam melaksanakan tindakan


medis agar pelayanan menjadi efektif dan efisien.
5) Anti Korupsi
Dalam menyiapkan anasthesi untuk tindakan anasthesi lokal
penggunaan jarum suntik dipergunakan setiap pasien berbeda-
beda dan setelah digunakan langsung dibuang dan tidak
digunakan kembali, karena dapat menjadikan penyebaran
penyakit melalui jarum suntik.
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan asistensi dokter gigi dalam tindakan pencabutan
gigi tetap mewujudkan pelayanan petugas yang CERIA (Cerdik,
Efektif, Responsif, Inovatif dan Agamis) dan menciptakan tata
kelola pelayanan kesehatan yang profesional dan amanah.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Melakukan asistensi dokter gigi dalam pencabutan gigi tetap
yang berpedoman pada nilai-nilai dasar ASN akan mengoptimalkan
kerjasama yang baik antara dokter dan perawat gigi.
f. Keterkaitan dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
Perawat gigi melakukan asistensi dengan professional dan
mementingkan keselamatan pasien, dokter dan perawat gigi
sendiri.
2) Manajemen ASN
Kegiatan asistensi dilakukan secara professional dan sesuai
dengan prosedur standar pelayanan.
3) Whole of Govermen
Perawat gigi dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan
dokter gigi dalam melakukan tindakan pencabutan gigi tetap.
g. Dokumentasi
21

Gambar 6. Kegiatan Asistensi Dokter dalam Tindakan


Pencabutan Gigi Tetap
4. Membuat Catatan Medis Gigi Bagi Pasien
a. Tahapan Kegiatan
1) Mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis
2) anamnesa pasien dan memeriksa pasien
3) melaporkan hasil pemeriksaan dan anamnesa kepada dokter
gigi untuk menentukan diagnosis
4) mencatat tanggal dan waktu pemeriksaan
5) mencatat rekam medis pasien sesuai dengan identifikasi pada
pasien mulai dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosa
dan tindakan yang telah dilakukan serta obat bila diberi resep
obat setelah tindakan
6) memberikan tanda tangan agar memudahkan identitas pengisi
rekam medis
7) mengecek kembali kelengkapan pengisian rekam medis
sebelum dikembalikan ke bagian rekam medis
b. Hasil Kegiatan (Output)
Seluruh informasi komprehensif mengenai pasien tersebut
dapat tercatat dan mempersiapkan pasien untuk mendapatkan
penangan selanjutnya serta dapat mengetahui riwayat penyakit
yang diderita pasien ketika pasien datang kembali.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 4 minggu di
Puskesmas Bl. Limbangan, penulis melakukan kegiatan
melengkapi rekam medis sebanyak 179 rekam medis sesuai
dengan pasien yang berobat ke Poli Gigi.
c. Keterkaitan Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Membuat laporan medis yang dicatat dalam rekam medis
sesuai dengan temuan hasil anamnesa dan pemeriksaan
dengan penuh tanggung jawab.
22

2) Nasionalisme
Disiplin dalam melengkapi catatan yang ada pada rekamedis
sesuai dengan standar operasional yang berlaku
3) Komitmen mutu
Informasi yang dicatat direkam medis tetap terjaga
kerahasiaanya
4) Anti korupsi
Mencatat rekam medis dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan
hasil anamnesa dan pemeriksaan tanpa dikurangi atau
dilebihkan sehingga apabila informasi tersebut dibutuhkan dapat
bermanfaat
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan mencatat rekam medis gigi pasein dilakukan
dengan berpedoman pada nilai-nilai dasar ASN akan berkontribusi
dalam tata kelola pelayanan kesehatan yang profesional dan
amanah serta pembangunan kesehatan.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan mencatat rekam medis gigi pasein dilakukan
dengan berpedoman pada nilai-nilai dasar ASN akan tercipta
komunikasi yang baik dan terbangun kepercayaan pada organisasi.
f. Keterkaitan dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
Mencatat rekam medis dengan tepat dan sesuai dengan
anamnesa dan pemeriksaan sehingga keselamatan pasien
terjamin
2) Manajemen ASN
Mencatat rekam medis pasien dengan sistematis sesuai
prosedur dan penuh tanggung jawab serta jujur sesuai tugas
dan fungsinya
23

3) Whole of Government
Berkoordinasi dengan unti rekam medis untuk menjaga
kerahasiaan rekam medis dan penyimpanan dokumen rekam
medis
g. Dokumentasi

Gambar 7. Kegiatan Membuat Catatan Medis Gigi

5. Melakukan Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Kepada Pasien


a. Tahapan Kegiatan
1) melakukan anamnesa dan pemeriksaan gigi
2) melakukan tindakan medis jika diharuskan melakukan tindakan
3) memberikan edukasi tentang yang harus dilakukan setelah
tindakan medis
4) memberikan edukasi tentang cara memelihara kesehatan gigi
dan mulute
5) memberikan kesempatan pasien untuk bertanya
6) memberikan jawaban pertanyaan pasien
b. Hasil Kegiatan (Output)
Pasien mengetahui tentang penyakit yang diderita yaitu
tentang penyebab, penanganan dan pencegahan. Sehingga
setelah diberikan edukasi pasien dapat mengkondisikan diri agar
tidak terjadi lagi penyakit yang sama. Selain itu dengan komunikasi
dua arah akan meningkatkan kepuasan pasien terhadap
pelayanan.
24

Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 4 minggu di


Puskesmas Bl. Limbangan, penulis melakukan kegiatan
memberikan edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut pada pasien
sebanyak 73 pasien yang berobat ke Poli Gigi.
c. Keterkaitan Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Memberikan informasi edukasi dan saran yang benar tentang
penyakit, penyebab, penanganan dan pencegahan dengan
tanggung jawab.
2) Etika Publik
Menyampaikan informasi dengan tata Bahasa yang sopan,
sederhana dan mudah dimengerti oleh pasien sehingga dapat
menumbuhkan kemauan pada pasien untuk merubah pola
hidupnya untuk mencegah penyakit tersebut terulang lagi
3) Komitmen Mutu
Tercapainya kepuasan pasien setelah diberikan edukasi dan
informasi yang lengkap sehingga dapat menerapkan dalam
kehidupannya sehari-hari
4) Anti korupsi
Memberikan informasi dengan sejujur-jujurnya tanpa dikurangi
atau dilebihi kepada pasien sesuai kebutuhan tanpa meminta
imbalan diluar ketentuan yang berlaku.
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan memberikan edukasi kepada pasien yang
dilakukan dengan berpedoman pada nilai-nilai dasar ASN akan
berkontribusi dalam terwujudnya masyarakat yang sehat dan
mandiri dan secara tidak langsung mewujudkan peran serta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Memberikan edukasi dan saran pada pasien yang
berpedoman pada nilai-nilai dasar ASN akan menoptimalkan
25

program-program pembinaan yang baik antara tenaga medis dan


pasien.
f. Keterkaitan dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
Memberikan informasi dengan ramah, lengkap dan menjawab
semua pertanyaan pasien sehingga terbentuk pelayanan yang
bermutu dan partisipatif
2) Manajemen ASN
Memberikan edukasi dan saran pada pasien dengan penuh
tanggung jawab dan jujur sesuai dengan tugas dan fungsinya
3) Whole of Government
Berkoordinasi dengan dokter gigi untuk menentukan edukasi
apa yang harus diberikan kepada pasien serta membuat
komitmen dengan pasien supaya menjalankan edukasi yang
sudah diberikan
g. Dokumentasi

Gambar 8. Kegiatan
Melakukan Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Kepada Pasien

6. Sterilisasi Alat-Alat Kedokteran Gigi


a. Tahapan Kegiatan
1) merendam alat di cairan desinfektan
2) mencuci alat dengan air mengalir
3) mengeringkan alat
4) memasukan alat ke alat sterilisasi
5) mendistribusikan alat yang telah disterilisasikan
26

b. Hasil Kegiatan (Output)


Alat-alat kedokteran gigi menjadi steril dan siap digunakan
untuk memeriksa pasien. Sterilisasi alat dapat mencegah penularan
penyakit melalui alat-alat medis.
c. Keterkaitan Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Melakukan sterilisasi dengan penuh rasa tanggung jawab
dengan mengikuti setiap tahapannya sesuai dengan SPO yang
ada
2) Komitmen Mutu
Melakukan sterilisasi sesuai dengan //prosedur agar virus dan
bakteri yang terdapat pada alat-alat kedokteran gigi mati dan
tidak menularkan antara pasien sat uke pasien lainnya
3) Anti korupsi
Jujur pada saat mensterilkan alat sesuai dengan SPO dan
peduli serta empati bagaimana bila kita menjadi pasien dengan
alat yang tidak disterilkan terlebih dahulu.
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan sterilisasi yang dilakukan dengan berpedoman
pada nilai-nilai dasar ASN akan berkontribusi dalam mewujudkan
puskesmas sebagai tempat layanan kesehatan yang memadai
dengan lingkungan yang sehat, aman dan nyaman.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Melakukan sterilisasi yang berpedoman pada nilai-nilai dasar
ASN akan menoptimalkan pelayanan kesehatan karena dapat
mencegah penularan penyakit melalui alat-alat kedokteran gigi.
f. Keterkaitan dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
27

Mensterilkan alat mendukung dalam pelayanan kesehatan pada


masyarakat demi mencegah menularnya penyakit antar pasien
di poli gigi.
2) Manajemen ASN
Bertanggung jawab dalam melakukan sterilisasi yang sesuai
dengan standar prosedur operasional yang berlaku.
g. Dokumentasi

Gambar 9. Sterilisasi Alat-Alat Kedokteran Gigi

7. Melakukan Pembersihan Karang Gigi (Scalling)


a. Tahapan Kegiatan
1) menyiapkan alat-alat scalling
2) melakukan pembersihan karang gigi dengan menggunakan
scaller ultrasonic pada regio 1 sampai regio 4 daerah bukal,
lingual, labial dan palatal
3) memoles gigi yang sudah dibersihkan menggunakan pumis dan
pasta gigi
4) memoles gusi dengan betadine
5) memberikan intruksi setelah pembersihan karang gigi
b. Hasil Kegiatan (Output)
Kegiatan pembersihan karang gigi ini dapat membuang
karang gigi yang menempel pada gigi pasien yang sulit dibersihkan
dengan sikat gigi sehingga gigi pasien bersih dari karang gigi dan
gusi menjadi sehat.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 4 minggu di
Puskesmas Bl. Limbangan, penulis melakukan pembersihan
28

karang gigi pada pasien sebanyak 2 pasien yang berobat ke Poli


Gigi.

c. Keterkaitan Nilai-nilai Dasar


1) Akuntabilitas
Kegiatan pembersihan karang gigi ini dilaksanakan dengan
tanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai
perawat gigi.
2) Nasionalisme
Pelayanan yang diberikan sama terhadap semua pasien yang
datang, tanpa membedakan status sosial, suku, agama, dan ras
pasien.
3) Etika Publik
Pasien diberikan penjelasan mengenai tahap-tahap yang akan
dilalui dengan bahasa yang mudah dimengerti, sopan, dan
santun. Sebelum dilakukan tindakan pasien diberikan informasi
tindakan agar tindakan aman dilakukan.
4) Komitmen Mutu
Melakukan tidakan pembersihan karang gigi sesuai dengan
Standar Prosedur Operasional.
5) Anti Korupsi
Tidak menarik biaya tambahan terhadap pasien diluar biaya
yang sudah tertera.
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan pembersihan karang gigi dapat mewujudkan
puskesmas sebagai tempat layanan kesehatan yang memadai
dengan lingkungan yang sehat, aman dan nyaman serta dapat
terwujudnya masyarakat yang sehat.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
29

Kegiatan pembersihan karang gigi yang dilakukan dengan


berpedoman pada nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dan kode etik
serta menerapkan komunikasi yang efektif dapat menciptakan tata
kelola pelayanan kesehatan yang profesional dan amanah serta
mewujudkan masyarakat yang sehat dengan menjadikan
puskesmas sebagai tempat layanan kesehatan yang memadai
dengan lingkungan yang sehat, aman dan nyaman
f. Keterkaitan dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
Perawat gigi melakukan pembersihan karang gigi dengan
professional dan mementingkan keselamatan pasien, dokter
dan perawat gigi sendiri.
2) Manajemen ASN
Kegiatan pembersihan karang gigi dilakukan secara
professional dan sesuai dengan prosedur standar pelayanan.
3) Whole of Goverment
Tenaga medis dapat berkoordinasi dengan pasien sehingga
pasien dapat menjadi kooperatif saat tindakan medis dilakukan.
g. Dokumentasi

Gambar 10. Kegiatan Pembersihan Karang Gigi (Scalling)

8. Pencabutan gigi tetap dengan akar tunggal


a. Tahapan Kegiatan
1) melakukan inform consent pada pasien sebelum tindakan
pencabutan
2) menyiapkan anasthesi untuk tindakan pencabutan
30

3) menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan


4) melakukan anasthesi local pada daerah gigi yang akan dicabut
5) memastikan obat anasthesi berfungsi
6) melakukan pencabutan pada gigi pasien
7) memberikan intruksi setelah pencabutan
b. Hasil Kegiatan (Output)
Kegiatan pencabutan gigi tetap dengan akar tunggal dapat
membuang sumber penyakit pada mulut pasien yaitu gigi yang
sudah berlubang dan tidak dapat dipertahankan, sehingga keadaan
gigi dan mulut pasien menjadi lebih sehat.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 4 minggu di
Puskesmas Bl. Limbangan, penulis melakukan pencabutan gigi
pada akar tunggal sebanyak 4 pasien yang berobat ke Poli Gigi.
c. Keterkaitan Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Pencabutan gigi tetap akar tunggal dilakukan secara
professional dan bertanggung jawab sesuai dengan kompetensi
perawat gigi.
2) Nasionalisme
Pelayanan yang diberikan sama terhadap semua pasien yang
datang, tanpa membedakan status sosial, suku, agama, dan ras
pasien.
3) Etika Publik
Pasien diberikan penjelasan mengenai tahap-tahap yang akan
dilalui dengan bahasa yang mudah dimengerti, sopan, dan
santun. Sebelum dilakukan tindakan pasien diberikan
pernyataan persetujuan tindakan agar tindakan aman dilakukan.
4) Komitmen Mutu
Pencabutan gigi tetap dengan akar tunggal dilakukan sesuai
dengan standar operasional pencabutan gigi di puskesmas.
5) Anti Korupsi
31

Dalam menyiapkan anasthesi untuk tindakan anasthesi lokal


penggunaan jarum suntik dipergunakan setiap pasien berbeda-
beda dan setelah digunakan langsung dibuang dan tidak
digunakan kembali, karena dapat menjadikan penyebaran
penyakit melalui jarum suntik.

d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi


Kegiatan pencabutan gigi tetap dengan akar tunggal dapat
mewujudkan pelayanan petugas yang CERIA (Cerdik, Efektif,
Responsif, Inovatif dan Agamis) dan menciptakan tata kelola
pelayanan kesehatan yang profesional dan amanah.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Melakukan pencabutan gigi tetap dengan akar tunggal yang
berpedoman pada nilai-nilai dasar ASN akan mengoptimalkan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas dan dapat
mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri.
f. Keterkaitan dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
Melakukan tindakan pencabutan gigi dengan akar tunggal
dengan professional dan mementingkan keselamatan pasien
dan tenaga medis sendiri.
2) Manajemen ASN
Kegiatan pencabutan gigi tetap dengan akar tunggal dilakukan
secara professional dan sesuai dengan prosedur standar
pelayanan.
3) Whole of Goverment
Tenaga medis dapat berkoordinasi dengan pasien sehingga
pasien dapat menjadi kooperatif saat tindakan medis dilakukan.
g. Dokumentasi
32

Gambar 11. Kegiatan Pencabutan gigi tetap dengan akar tunggal


33

B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Habituasi


Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Habituasi
PELAKSANAAN KEGIATAN
NO KEGIATAN MEI JUNI
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melakukan anamnesa                                                                    
  pada pasien                                                                  

Melengkapi administrasi kepegawaian dan konsultasi


2 Melakukan pencabutan                                                                  
  pada pasien anak                                                                  
3 Asistensi dokter dalam                                                                  
  tindakan pencabutan                                                                  
  gigi tetap                                                                  
dengan mentor

Membuat catatan medis gigi


4                                                                  
bagi pasien
5 Melakukan edukasi                                                                  
  kesehatan gigi dan                                                                  
  mulut kepada pasien                                                                  
6 Sterilisasi alat-alat                                                                  
  kedokteran gigi                                                                  
7 Membersihkan karang gigi
Melakukan pencabutan gigi
8
tetap dengan akar tunggal

Keterangan :
: Pelaksanaan Kegiatan : Libur
34

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Menjadi ASN adalah sebagai pelayan publik harus berorientasi
pada pelanggan yaitu masyarakat. Nilai-nilai dasar ASN yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
serta mata diklat pelayanan publik, manajemen ASN dan Whole of
Government harus melandasi setiap bentuk pelayanan terhadap
masyarakat yang terdapat dalam rancangan aktualisasi. Kegiatan yang
akan dilaksanakan selama 1 bulan setelah kegiatan on kampus ini
diharapkan menjadi pembelajaran dan inovasi yang dapat diaplikasikan di
unit kerja sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai perawat gigi
dipuskesmas..
Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan
anamnesa pada pasien, melakukan pencabutan gigi pada pasien
anak, asistensi dokter dalam tindakan pencabutan gigi tetap,
membuat catatan medis gigi pada pasien, melakukan edukasi
kesehatan gigi dan mulut kepada pasien dan sterilisasi alat-alat
kedokteran gigi. Serta kegiatan tambahan yaitu melakukan
pembersihan karang gigi dan melakukan pencabutan gigi tetap
pada akar tunggal. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama
kurang lebih 4 minggu sejak tanggal 10 Mei sampai dengan 12 Juni
2019, Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan pencapaian kegiatan
aktualisasi dan habituasi adalah 100%.
Sebagai seorang ASN diharapkan mampu menjadi
perwujudan nilai-nilai ANEKA sebagai bentuk optimalisasi
pelayanan di poli gigi UPT Puskesmas Balubur Limbangan
khususnya perawat gigi sebagai tenaga kesehatan. Adanya
pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatnya
35

pelayanan yang optimal dan kegiatan tersebut akan menjadi suatu


habituasi ke depannya.

B. Saran
1. Dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai ASN, seluruh ASN
diharapkan mampu memegang nilai-nilai dasar ASN sebagai pedoman
yang diimplementasikan dalam seluruh kegiatan di lingkungan
kerjanya.
2. Terselenggaranya kegiatan ini, saran yang disampaikan oleh penulis
yaitu agar kegiatan aktualisasi dan habituasi ini nantinya dapat
dilakukan di UPT Puskesmas Balubur Limbangan dan menjadi
habituasi agar dapat terwujud pelayanan yang optimal sesuai dengan
harapan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai