Gejala PTSD pada anak dan remaja berdasarkan artikel yang di review dalam
penelitian ini menunjukan sebagian besar mengalami gejala merasa peristiwa akan
symptoms) yakni anak merasa ketakutan saat hujan datang dan awan mulai gelap
dimana terasa seolah-olah kejadian itu akan terulang kembali. Hasil pada
tentang peristiwa bencana angin puting beliung sampai sekarang dan dapat bercerita
sama dengan yang dialami dan kejadian tersebut dianggap kejadian paling
kencang ,wajah pucat, keringat dingin dan tutup telinga dimana dikatgeorikan gejala
PTSD parah
Pada penelitian yang dilakukan oleh ahmad ali ,dkk(2016) pada anak dan
remaja mengalami gejala ringan paling banyak yakni teringat kembali peristiwa
180 responden, adanya reaksi fisik bila terpapar peristiwa trauma sebnayk 177
responden, mengalami mimpi buruk sebanyak 171 responden. Hal ini dapat terjadi
dimana pada kejadian yang traumatis mengirim sinyal pada amygdala (bagian otak
yang memiliki peran dalam mengolah dan mengingat dalam reaksi emosi) yang
Pada hasil artikel yang telah di review terdapat 1 artikel pada penelitian ulfah &
menghindar ini untuk menghilangkan ingatan pada trauma. Hal-hal yang dapat
mengingatkan individu pda trauma sumbernya dari individu sendiri seperti pikiran
dan perasaan yang pernah dialami. Jika gejala ini berkelanjutkan maka akan tidak
Adanya hilang rasa ketertarikan anak karena adanya rasa takut dan kecemasan
aibat trauma. Hal ini memerlukan bantuan, dukungan dan perhatian orangtua dalam
menghadapi rasa ketakutan dan kecemasan akibat bencana. Pada penelitian ulfah
responden paling banyakk berusia 7-12 tahun dimana pada anak usia sekolah paling
faktor yang mempengaruhi dari PTSD yakni adanya efek trauma,keparahan, derajat
taruma dan respon koping dalam menghadapi trauma. Gejala seperti hilangnya
Pada hasil artikel yang telah di review gejala dari hyperarousal symtoms masing
– masing artikel yang direview memiliki gejala yakni sulit konsentrasi (20%), udah
marah (20%), terlalu waspada (20%), mengalami gangguan tidur (20%) dan 1 artikel
memiliki gejala lebih dari 1 yakni sulit konsentrasi, terlalu waspada dan sulit
konsentrasi (20%).
Pada penelitia pratiwi(2020) gejala hyperarousal yang terjadi yakni sulit
fungsional. Penelitian ahmad ali (2016) gejala yang terjadi yakni mudah marah,
terlalu waspada, kemarahan yang mudah meledak dan sulit berkonsentrasi dimana
cukup banyak anak dan remaja yang mengalami tingkat keparahan sedang dan tinggi.
Pada penelitian endiyono (2018) terdapat 84,2% responden yang memiliki gejala
hyperarousal dengan gejala yang paling banyak yakni terlalu waspada, gejala ini dapat
merubaha kualitas dari hidup. Responden yang menderita trauma akan bersikap
waspada terhadap memori yang mengganggu. Mereka juga akan lebih berhati-hati
mekanisme fisiologis yakni sering timbul pada saaat tubuh sedang isitirahat. Hal itu
terjadi karena adanya reaksi yang berlebihan terhadap stress dari sisa trauma yang
pernah dirasakan. PTSD pada anak harus diberikan terapi untu menurunkan gejala
dari PTSD. Pada penelitian mukhadiono (2016) play therapy yang telah dilakukan
pada gejala hyperarousal sebelum terapi mendapatkan gejala tampak cemas, tampak
sedih, mudah marah, terdapat hasil sebelum dan sesudah terapi terdapat selisih nilai.
D. Gambaran PTSD
PTSD adalah keadaan yang terjadi pada seseorang yang mengalami kejadian
traumatik pda hidupnya. Biasanya orang yang mengalami PTSD akan merasa
ketakutan, putus asa dan sering teringat tentang peristiwa yangd ialami nya dan
tersebut.terdapat gejala PTSD yang dialami pada individu yakni re experiencing tau
merasakan kemabali pada kejadian tarumatik, avoidance atau menghindar dan
Pada penelitian ulfah gambaran PTSD cukup parah(63,3%), pada penelitian ali
sebanyak 19,9% memenuhi kriteria dignosis PTSD, dan pada penelitian ediyono
responden mengalami PTSD. Dari beberapa artikel yan telah direview gejala yang
mimpi buruk dan takut peristiwa akan terulang kembali dan pada gejala hyperarousal
waspada ,dan mengalami gangguan tidur dan gejala yang jarang muncul yakni pada
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gejala re-experiencing paling sering muncul dengan tanda takut peristiwa akan
3. Gejala hyperarousal tanda yang sering muncul sulit berkonsentrasi, mudah marah,
B. Saran
1. Bagi praktik keperawatan
dengan terapi-terapi
Diharapkan pemerintahkan aderah lebih responsif dan perhatian pada anak yang
ada