Disusun oleh:
Wardatun Jannah
1904104010055
1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan Tulisan Ilmiah ini adalah untuk dapat memahami teori-teori
yang berhubungan dengan land use planning sehingga diharapkan nantinya dapat merencanakan
penggunaan lahan sesuai dengan teori yang ada.
Selain itu factor ekonomi juga berpengaruh pada pemilihan lahan pemukiman, kawasan
lahan dengan kondisi fisik yang baik, struktur tanah yang baik, dekat dengan pusat kota, asri, dan
tidak terlalu padat biasanya memiliki harga yang cukup tinggi sehingga dijadikan lahan
pemukiman bagi penduduk kelas atas. Sedangkan lahan yang jauh dari pusat kota, akses jalan
tidak terlalu baik, yang memiliki harga lebih rendah dijadikan lahan pemukiman bagi penduduk
kelas menengah kebawah.
Selain itu factor administrasi juga berpengaruh pada tata guna lahan, kawasan dengan
proses administrasi yang sulit diselesaikan bisa menghambat perkembangan tata guna lahan,
misalnya lahan sengketa
Melakukan penilaian kapabilitas lahan dari hasil survey dan menganalisis kesesuaian
lahan dengan aktivitas. Hal ini dilakukan melalui analisis SKL (satuan kemampuan lahan) yang
melihat kondisi fisik dasar suatu wilayah, persebaran sarana, dan tata guna lahan eksisting untuk
mengetahui pola aktivitas eksisting. Identifikasi sifat dan pola perkembangan kota. Apakah
terpusat atau bisa jadimeloncat (leap-frog).Selain itu juga mengidentifikasi kawasan yang belum
berkembangdan pusat-pusat aktivitas untuk membaca pola pertumbuhan kota dan
memprediksiperkembangan di masa mendatang. Menyiapkan rencana lokasi dan tujuan untuk
peruntukkan guna lahan.
Gambar (1) Proses Inventarisasi Eksisting Gambar (2) Analisis Arah Perkembangan
Lahan Perkotaan Penggunaan Lahan
Keterangan:
1. Daerah pusat kegiatan
2. Zona peralihan
3. Zona perumahan pekerja
4. Zona permukiman yang lebih baik
5. Zona para penglaju
2.4.2 Teori Ketinggian Bangunan
Teori Ketinggian Bangunan dikemukakan oleh Bergel pada tahun 1955
yangmenyebutkan bahwa penggunaan lahan tidak hanya dipertimbangkan dari jaraknya dari
pusat kotasaja (distance decay principle from the center) melainkan juga jaraknya dari tanah
(height decay principle from the ground). Berikut merupakan kurva hubungan antara
penggunaan lahan denganketinggian bangunan menurut Bergel :
Keterangan:
1. Daerah pusat kegiatan (CBD)
2. Wholesale light manufacturing
3. Permukiman kelas rendah
4. Permukiman kelas menengah
5. Permukiman kelas tinggi
2.4.4 Teori Poros
Teori Poros dicetuskan oleh Babcock pada tahun 1932 sebagai respon akan
TeoriKonsentris Burgess. Teori ini mendasarkan penggunaan lahan pada peranan sektor
transportasi.Keberadaan jalur transportasi akan menyebabkan distorsi pada pola konsentris,
sehingga daerahyang dilalui oleh jalur transportasi akan memiliki perkembangan fisik yang
berbeda dengan daerahyang tidak dilalui oleh jalur transportasi
Keterangan:
1. Pusat Kegiatan (CBD)
2. Transistion Zone: Major Roads
3. Low Income Housing: Railways
4. Middle Income Housing
Arifia, D. 2014. Jurnal Teori Tata Guna Lahan (Land Use). Universitas Sebelas Maret,
Surabaya.
Suharyadi. Hardoyo,R. (2011). Perubahan penggunaan lahan dan faktor yang mempengaruhinya
di kecamatan gunungpati kota semarang. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Firmansyah,A. (2013). Tata guna lahan dalam tinjauan penyusunan kebijakan dan
pengelolaannya secara islami. Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim, Malang.