PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan teknologi saat ini sangat berpengaruh pada kehidupan
manusia sehari-hari. Mulai dari teknologi yang paling kecil sampai pada yang
sangat canggih. Saat ini ada beberapa alat-alat elektronik yang mulai
berkembang untuk membantu kegiatan manusia sehari-hari. Mulai dari
peralatan hiburan sampai pada peralatan yang dapat mengganti tugas manusia
untuk bekerja.
Teknologi saat ini sangat berkembang pesat. Berbagai macam alat
elektronik telah dibuat oleh manusia dengan fungsinya masing-masing.
Dengan sebuah system kerja tidak jauh berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Salah satu perangkat yang paling penting dalam sebuah alat
elektronik adalah sebuah sensor yang dapat mendeteksi kejadian atau situasi
yang ada di sekelilingnya. Mulai dari sensor suara, sensor api, dan sensor
jarak.
Dalam makalah ini kami akan membahas sebuah sensor yang digunakan
di sebuah alat elektronik seperti robot dengan menggunakan sensor jarak,
dalam hal ini kami memilih untuk membahas sebuah sensor ultrasonic.
Sensor ultrasonik adalah sensor yang memanfaatkan prinsip gelombang
ultrasonik. Gelombang ultrasonik merupakan gelombang akustik yang
memiliki frekuensi mulai 20 kHz hingga sekitar 20 MHz (Arief, 2011). Sensor
ultrasonik biasanya digunakan untuk mengukur jarak suatu benda yang berada
di hadapan sensor tersebut. Adapun beberapa aplikasi dari sensor tersebut
adalah sebagai pengukur level ketinggian dan volume air (Arief, 2011; Saleh,
dkk. 2013), detektor jarak (Prawiroredjo & Asteria, 2008), pengukur tinggi
badan (Salam & Yohannes, 2011), otomatisasi keran dispenser (Danel &
Wildian, 2012), sistem navigasi mobile robot (Nurmaini & Zarkasih, 2009),
dan 3D scanner (Fenster, dkk. 2013; Nelson, 2006).
1
Untuk mengukur jarak dari suatu titik ke titik lainnya dapat digunakan
mistar atau meteran. Dengan menggunakan mistar atau meteran, maka dapat
ditentukan jarak antara satu titik ke titik lainnya. Namun untuk beberapa
kasus, misalnya pada penyandang tuna netra hal pengukuran jarak tidak dapat
dilakukannya karena si penyandang tidak dapat melihat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Pengertian Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip
pantulan gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu
objek tertentu di depannya, frekuensi kerjanya pada daerah diatas gelombang
suara dari 40 KHz hingga 400 KHz.
Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan
unit penerima. Struktur unit pemancar dan penerima sangatlah sederhana,
sebuah kristal piezoelectric dihubungkan dengan mekanik jangkar dan hanya
dihubungkan dengan diafragma penggetar. Tegangan bolak-balik yang
memiliki frekuensi kerja 40 KHz – 400 KHz diberikan pada plat logam.
Struktur atom dari kristal piezoelectric akan berkontraksi (mengikat),
mengembang atau menyusut terhadap polaritas tegangan yang diberikan, dan
ini disebut dengan efek piezoelectric.
Kontraksi yang terjadi diteruskan ke diafragma penggetar sehingga
terjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke udara (tempat sekitarnya),
dan pantulan gelombang ultrasonik akan terjadi bila ada objek tertentu, dan
pantulan gelombang ultrasonik akan diterima kembali oleh oleh unit sensor
penerima. Selanjutnya unit sensor penerima akan menyebabkan diafragma
penggetar akan bergetar dan efek piezoelectric menghasilkan sebuah tegangan
bolak-balik dengan frekuensi yang sama.
5
Rangkaian Penerima Gelombang Ultrasonik
Prinsip kerja dari rangkaian pemancar gelombang ultrasonik tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Pertama – tama sinyal yang diterima akan dikuatkan terlebih dahulu oleh
rangkaian transistor penguat Q2.
2. Kemudian sinyal tersebut akan di filter menggunakan High pass filter pada
frekuensi > 40kHz oleh rangkaian transistor Q1.
3. Setelah sinyal tersebut dikuatkan dan di filter, kemudian sinyal tersebut akan
disearahkan oleh rangkaian dioda D1 dan D2.
4. Kemudian sinyal tersebut melalui rangkaian filter low pass filter pada
frekuensi < 40kHz melalui rangkaian filter C4 dan R4.
5. Setelah itu sinyal akan melalui komparator Op-Amp pada U3.
Jadi ketika ada sinyal ultrasonik yang masuk ke rangkaian, maka pada
komparator akan mengeluarkan logika rendah (0V) yang kemudian akan
diproses oleh mikrokontroler untuk menghitung jaraknya.
7
pendeteksian objek. Kisaran jarak yang dapat di baca sensor ultrasonic ping
ini adalah 3 cm sampai 3 m.
B. Sensor Jarak Ultrasonik Devantech SRF04
Sensor jarak merupakan sensor yang wajib ada pada robot terkini.
Devantech SRF04 adalah salah satu sensor jarak yang paling banyak
digunakan pada kontes robot di indonesia selain ping Devantech. SRF04
ultrasonik range finder memberikan informasi jarak dari kisaran 3 cm – 3 m.
Harga sensor ini tidak lebih dari Rp 360.000,00. Anda juga dapat membeli
SRF05 yang harganya lebih murah dibandingkan SRF04 dengan kualitas yang
tidak jauh berbeda.
Kit ini sangat mudah untuk dirangkai dan membutuhkan sumber daya yang
kecil sekali, yang sangat ideal untuk aplikasi mobil robot pencari jarak ini
bekerja dengan cara memancarkan pulsa suara dengan kecepatan suara ( 0,9
ft/milidetik )
9
rambat dari sinyal ultrasonik tersebut pada media rambat yang digunakannya,
yaitu udara.
10
merasa tidak nyaman dan terganggu keseimbangannya yang nantinya bisa
menyebabkan nyamuk tersebut mati.
Berdasarkan pnlitian yang dilakukkan pakar entomologi dari FKH IPB, Dr
Upik Kesumawati Hadi, MS, teruji bahwa ultrasonic dapat membunuh
nyamuk. Dalam penelitian ini menggunakan nyamuk Aedes aegypti yang
berusia 3 sampai 5 hari, karena pada usia tersebut nyamuk sudah memiliki
metabolisme yang optimal. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan
persentase nyamuk Aedes aegypti yang mati akibat terkena gelombang
ultrasonik 30 kHz sampai 100 kHz selama 24 jam mencapai 74 persen. Dan
pancaran gelombang ultrasonik ini bisa mencapai 5 meter.
Dalam penelitian ini juga diuji apakah ultrasonik tersebut bisa berdampak
negatif terhadap manusia atau tidak dengan melakukan pengujian biomedis.
Pengujian ini menggunakan hewan percobaan monyet berekor panjang
(Macaca fascicularis) yang secara filogenik dan fisiologis memiliki kemiripan
relatif dengan manusia. Parameter yang diuji adalah perilakunya, hematologi,
kimia darah, fungsi jantung dan metabolismenya.
Ternyata tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara monyet yang
terkena gelombang ultrasonik dengan monyet yang digunakan sebagai kontrol.
Hal ini menunjukkan bahwa gelombang tersebut tidak berbahaya sehingga
tidak menggangu sistem tubuh seperti darah atau jantung, sedangkan
sensitifitas frekuensi suara yang bisa ditangkap manusia adalah 20 Hz sampai
20 kHz
11
BAB III
PENUTUP
2.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah :
1. Sebuah Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip
pantulan gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu
objek tertentu di depannya, frekuensi kerjanya pada daerah diatas gelombang
suara dari 40 KHz hingga 400 KHz.
2. Sensor ultrasonic bekerja dengan cara memantulkan sinyal berfrekuensi
diatas 20 khz yang kemudian akan merambat sebagai sinyal / gelombang
bunyi dengan kecepatan berkisar 340 m/s. kemudian akan dipantulkan dan
akan diterima kembali oleh bagian penerima ultrasonic. Dan akan diproses
untuk menentukan jarak dengan rumus S = 340.t/2
3. Sensor Defantech SRF-04 bekerja dengan cara memancarkan sinyal
ultrasonik sesaat dan menghasilkan pulsa output yang sesuai dengan waktu
pantul sinyal ultrasonik sesaat kembali menuju sensor.
2.2. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah agar dalam semua pembaca dapat
menjadikan makalah ini sebagai acuan untuk penambahan wawasan ilmu di
bidangnya. Untuk itu, kami sangat mengharapkan adanya pengembangan atas
pembuatan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Supiyanto. 2006 . Fisika untuk SMA / MA kelas XII . Jakarta : PT Phibeta Aneka
Gama
Purwanto, Budi. 2009. Fisika SMA Jilid 3Teori dan Implementasinya . Solo : PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
http://atmelmikrokontroler.wordpress.com/2009/06/24/prinsip-kerja-rangkaian-
sensor-ultrasonik/ (diakses pada 25 Oktober 2016)
http://muslimahelektro.blogspot.com/2010/03/sensor-jarak-menggunakan-sensor-
ultra.html (diakses pada 25 Oktober 2016)
http://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/10/30/sensor-jarak-srf04/ (diakses pada
25 Oktober 2016)
13