Anda di halaman 1dari 9

NAMA : RATNA ANI LESTARI

NIM : 200231100101

KELAS : EKONOMI PEMBANGUNAN –B

MATA KUKLIAH : KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN

1) Di awal abad 19 ada dua tokoh yang mempelopori koperasi dunia yaitu Robert Owen dan William
King mereka yang pertama kali mencetuskan ide koperasi. Tetapi sebenarnya koperasi yang
pertama terjadi pada tahun 1761 di Skotlandia, koperasi ini hanya menjual oatmeal dengan diskon
dan membentuk Fenwick Weavers Cociety dan kemudian menyusulah di negara-negara eropa
seperti Inggris, Prancis, Denmark, dan Jerman. Koperasi modern yang berkembang dewasa ini
lahir pertama kali di Inggris, yaitu di Kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa
perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Pada awalnya, Koperasi Rochdale
berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan
tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk
memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi
anggota yang belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Pada
tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan
perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah.
Perkembangan koperasi di Rochdale sangat memengaruhi perkembangan gerakan
koperasi di Inggris maupun di luar Inggris. Pada tahun 1852, jumlah koperasi di Inggris sudah
mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian dengan nama The
Cooperative Whole Sale Society (CWS). Pada tahun 1945, CWS berhasil mempunyai lebih
kurang 200 pabrik dengan 9.000 orang pekerja. Melihat perkembangan usaha koperasi baik di
sektor produksi maupun di sektor perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka
perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York, Kepenhagen, Hamburg, dan lain-lain.
Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi,
perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang
penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News. The Women’s
Coorporative Guild yang dibentuk pada tahun 1883, besar pengaruhnya terhadap
perkembangan gerakan koperasi, disamping memperjuangkan hak-hak kaum wanita sebagai
ibu rumah tangga, warga negara, dan sebagai konsumen. Beberapa tahun kemudian, koperasi
memulai kegiatan di bidang pendidikan dengan menyediakan tempat membaca surat kabar
dan perpustakaan. Perpustakaan koperasi merupakan perpustakaan bebas pertama di Inggris,
sekaligus digunakan untuk tempat berbagai kursus dan pemberantasan buta huruf. Kemudian
Women Skill Guild Youth Organization membentuk sebuah pusat yaitu Cooperative Union.
Pada tahun 1919, didirikanlah Cooperative Collage di Manchaster yang merupakan lembaga
pendidikan tinggi koperasi pertama.
Revolusi industri di Prancis juga mendorong berdirinya koperasi. Untuk mampu
menghadapi serangan industri Inggris, Prancis berusaha mengganti mesin-mesin yang
digunakan dengan mesin-mesin modern yang berakibat pada peningkatan pengangguran.
Kondisi inilah yang mendorong munculnya pelopor-pelopor koperasi di Prancis seperti
Charles Fourier dan Louis Blanc. Charles Fourier (1772-1837) menyusun suatu gagasan untuk
memperbaiki hidup masyarakat dengan fakanteres, suatu perkumpulan yang terdiri dari 300
sampai 400 keluarga yang bersifat komunal. Fakanteres dibangun di atas tanah seluas lebih
kurang 3 mil yang akan digunakan sebagai tempat tinggal bersama, dan dikelilingi oleh tanah
pertanian seluas lebih kurang 150 hektar. Di dalamnya terdapat juga usaha-usaha kerajinan
dan usaha lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengurus perkampungan ini dipilih
dari para anggotanya. Cita-cita Fourier tidak berhasil dilaksanakan karena pengaruh
liberalisme yang sangat besar pada waktu itu.

Lois Blanc (1811-1880) dalam bukunya Organization Labour menyusun gagasannya


lebih konkrit, dengan mengatakan bahwa persaingan merupakan sumber keburukan ekonomi,
kemiskinan, kemerosotan moral, kejahatan, krisis industri, dan pertentangan nasional. Untuk
mengatasinya, perlu didirikan social work-shop (etelier socialux). Dalam perkumpulan ini,
para produsen perorangan yang mempunyai usaha yang sama disatukan. Dengan demikian,
perkumpulan ini mirip dengan koperasi produsen. Pada tahun 1884, kaum buruh di Perancis
menuntut pemerintah untuk melaksanakan gagasan Lois Blanc untuk mendirikan koperasi,
tetapi koperasi ini kemudian bangkrut.
Di samping negara-negara tersebut, koperasi juga berkembang di Jerman yang dipelopori
Ferdinan Lasalle, Friedrich W. Raiffesen (1818-1888), dan Herman Schulze (1803-1883) di
Denmark dan sebagainya.
Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia di samping
badan usaha lainnya. Setengah abad setelah pendirian Koperasi Rochdale, seiring dengan
berkembangnya koperasi di berbagai negara, para pelopor koperasi sepakat untuk membentuk
International Cooperative Alliance (ICA-Persekutuan Koperasi Internasional) dalam Kongres
Koperasi Internasional yang pertama pada tahun 1896, di London. Dengan terbentuknya ICA,
maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.

Sumber:
https:/kopkun.com/learning-coop/sejarah-lahirnya-koperas.html
2) Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil
dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi
tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang
ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya
sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi
yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia
sesamanya.
Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto
mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya
untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang
memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan
koperasi kredit model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan
oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De Wolffvan Westerrode
sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank
Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian.
Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena
tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut menjadi koperasi. Di
samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbung desa yang menganjurkan para petani
menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim
paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi.
Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan
dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda
membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –bank Desa , rumah gadai dan Centrale Kas
yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semua itu adalah badan usaha
Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan
penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan
politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang
membahayakan pemerintah jajahan itu.
Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat, Pemerintah
Hindia Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama,
diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927
dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan
Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda
menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933.
Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan
hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.
Diskriminasi pun diberlakukan pada tataran kehidupan berkoperasi Pada tahun 1908,
Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi
untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de
Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve.Pada
tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan
kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai
Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. Namun, pada
tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang
kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan
koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan
menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat
Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi
sedang diduduki oleh tentara Belanda).
Sumber: https://kukm.gunungkidulkab.go.id/berita-39/sejarah-koperasi-di-indonesia.html

3) Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas asas
kekeluargaan.
sumber : https://money.kompas.com/read/2021/05/10/083650126/apa-itu-koperasi-dan-tujuannya
4) Menurut ICA 1995, koperasi adalah perkumpulan otonomi dari orang-orang yang bersatu secara
sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi ekonomi, sosial dan budaya
bersama melalui perusahaan yang mereka kendalikan secara demokratis.
Sumber:
https://www.academia.edu/39203767/PENGERTIAN_TUJUAN_dan_PRINSIP_PRINSIP_K
OPERASI
5) Perbedaan definisi koperasi menurut UU No.25 Tahun 1992 dan definisi koperasi menurut
Organisasi Koperasi Internasional (ICA)
Menurut UU No.25 tahun 1992 koperasi lebih bersifat sebagai badan usaha ekonomi tetapi
meskipun demikian koperasi sebagai badan usaha memiliki ciri-ciri tersendiri. Sedangkan
koperasi menurut ICA bersama-sama dengan nilai dan prinsip koperasi merupakan satu
kesatuan sebagai jati diri atau identitas koperasi,yang membedakan koperasi dengan badan
usaha lain.
6) Nilai-nilai koperasi menurut UU No.25 Tahun 1992
Pasal 1
1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan Koperasi.
3. Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-
seorang.
4. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
Koperasi.
5. Gerakan Koperasi adalah keseluruhan organisasi Koperasi dan kegiatan
perkoperasian yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita bersama
Koperasi.
Pasal 2
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas
kekeluargaan.
Pasal 3
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Pasal 4
Fungsi dan peran Koperasi adalah:
a. membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
b. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat;
c. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya;
d. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.

Sumber :
https://rukanahep.wordpress.com/koperasi-dan-kewirausahaan/makalah-contoh-nilai-nilai-
dan-prinsip-koperasi/
7) Nilai-nilai koperasi menurut ICA koperasi-koperasi berdasarkan nilai-nilai menolong diri sendiri,
tanggung jawab sendiri, demokratis, persamaan, keadilan, dan kesetiakawanan. Mengikuti tradisi
para pendirinya, anggota-anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etis dari kejujuran,
keterbukaan, tanggung jawab sosial kepedulian terhadap orang lain.
8) Prinsip koperasi menurut UU No.25 Tahun 1992
 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka artinya tidak ada unsur paksaaan untuk
menjadi anggota dari kopeerasi dan terbuka kepada anggota koperasi demi terciptanya
suasana kekeluargaan
 Pengelolaan dilakukan secara demokrasi artinya semua yang ada dikoperasi baik
struktur organisasi maupun pemilihan anggota harus bersifat demokrasi
 Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing
anggota
 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
 Kemandirian
 Pendidikan perkoperasian
 Kerjasama antar koperasi
Sumber :
http://penabulucooperative.org/prinsip-koperasi/

9) Prinsip-prinsip koperasi bermula dari aturan-aturan umum pengelolaan koperasi yang di


kembangkan oleh para pelopor koperasi di rochdale, yang di kenal sebagai prinsip “prinsip-prinsip
rochdale”.Adapun prinsip-prinsip itu adalah:
 Adanya pengaturan tentang keanggotaan organisasi yang berdasarkan kesukarelaan.
Keanggotaan koperasi harus bersifat sukarela. Dengan adanya unsur kesukarelaan
maka para anggota koperasi dapat memilih untuk menjadi anggota koperasi bila ia merasa
koperasi dapat memperjuangkan kepentinga-kepntingannya. Bila dalam kenyataanya
koperasi tidak dapat memenuhi harapan seorang anggotanya, maka anggota yang
bersangkutan memiliki hak untuk mengajukan permohonan mengundurkan diri.

 Adanya ketentuan atau peraturan tentang persamaan hak antara para anggota.
Pengakuan mengenai hak anggota merupakan suatu prinsip yang sangat penting bagi
koperasi. Melalui prinsip ini, koperasi mengukuhkan dirinya sebagai suatu lembaga
ekonomi yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Prinsip ini antara lain harus di
terapkan dalam bentuk persamaan kepemilikan, persamaan hak suara, dan persamaan hak
untuk mengelola koperasi.
 Adanya ketentuang atau peraturan tentang partisipasi anggota dalam ketatalaksanaan dan
usaha koperasi.
Sebagai sebuah perusahaan, koperasi dimiliki, dikelola, dan diawasi oleh para
anggotanya. Sebagai bukti kepemilikan, maka setiap anggota koperasi harus turut serta
dalam menghimpun modal koperasi. Kebutuhan modal ini pada awalnya dipenuhi dari
simpanan pokok para anggota. Selanjutnya para anggota koperasi dapat menyepakati jenis-
jenis bahan simpanan yang lain. Stelah itu, setiap anggota koperasi, sesuai dengan
keterampilannya, dapat ditunjuk menjadi pengelola koperasi.
Sumber :
https://ashofsulaiman77.wordpress.com/2017/04/03/jati-diri-koperasi-menurut-ica-dan-
menurut-uu-no-25-tahun-1992/

10. a. Lahirnya Koperasi “Kopma UGM” berawal dari gagasan perlunya pemenuhan kebutuhan
kesejahteraan mahasiswa melalui unit usaha yang dikelola oleh mahasiswa sendiri. Keinginan
tersebut dikembangankan pada rapat persiapan tanggal 12 Maret 1982 yang dihadiri oleh
utusan dari Senat Mahasiswa Fakultas di lingkungan UGM. Dalam rapat tersebut sebanyak 43
peserta dari 52 peserta yang hadir langsung mencatatkan diri menjadi anggota sekaligus
sebagai pendiri. 20 Maret 1982 merupakan momentum sejarah terbentuknya koperasi di
kalangan mahasiswa UGM yang dihadiri dua orang pejabat Departemen Koperasi.
Dalam rapat pembentukan tersebut juga telah berhasil ditetapkan Anggaran Dasar
Kopma UGM sekaligus memilih pengurus dan Badan Pemeriksa (sekarang disebut
pengawas) periode pertama (1982-1984) yang selanjutnya dilantik pada tanggal 7 Juni
1982. 2 Agustus 1982 Kopma UGM resmi ber-Badan Hukum dengan Akte Pendirian
No. 1246/BH/XI didapat dari Departemen Perdagangan dan Koperasi dengan
Klasifikasi Koperasi Serba Usaha.

Sumber :https://kopma.ugm.ac.id/profil/

b. Koperasi “Kopma UGM” Raih Penghargaan Koperasi Berprestasi Nasional pada


Peringatan Harkopnas 2018

Sumber:

https://kopma.ugm.ac.id/2018/07/12/kopma-ugm-satu-satunya-koperasi-mahasiswa-berprestasi-2018/
c. Nilai-nilai yang ada di Koperasi “Kopma UGM” dibagi menjadi dua yaitu nilai dasar dan
nilai etis.

1. Nilai dasar adalah nilai yang terbentuk ketika awal berdirinya Koperasi “Kopma UGM” ini
nillai-nilainya adalah:

 Menolong diri sendiri.


 Bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
 Demokrasi.
 Persamaan.
 Keadilan dan kesetiakawanan.

2. Nilai etis adalah nilai turunan dari nilai dasar yang termasuk ke dalam nilai etis adalah:

 Kejujuran.
 Keterbukaan.
 Tanggung jawab sosial.
 Peduli terhadap orang lain.

Prinsip-prinsip Koperasi “Kopma UGM” 

1. Keanggotaan yang bersifat sukarela dan terbuka.


2. Pengawasan secara demokratis oleh anggota.
3. Partisipasi aktif anggota.
4. Otonomi dan kemandirian.
5. Pendidikan, pelatihan, dan penginformasian.
6. Kerjasama antar koperasi.
7. Kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.

Sumber :https://kopma.ugm.ac.id/profil/

11. A. Nama : Fonterra Co-operative Group Limited (Koperasi Susu Fonterra)


Alamat : Selandia Baru

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Fonterra#:~:text=Fonterra%20Co%2Doperative
%20Group%20Limited%20adalah%20koperasi%20susu%20multinasional
%20Selandia,perusahaan%20terbesar%20di%20Selandia%20Baru.
B. Fonterra telah mendapat beberapa penghargaan, seperti Ecolab Eco-effienciency Award,
Commercial/Industrial Environmental Award, Sustainable Bussiness Network Award for
Investation.
Sumber :
http://majalahpeluang.com/rumah-peternak-sapi-selandia-baru-penghasil-susu-terbaik-dunia/
nilai-nilai dan prinsip
1. Responsif
2. Bertanggung jawab
3. Inovatif dan Proaktif
Sumber:
http://dev.ikkm.aidan.work/images/dokumen/penerbitan/koleksi-ilmiah/
Apa_yang_membuat_Koperasi_di_New_Zealand_Begitu_Sukses.pdf

Anda mungkin juga menyukai