Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

A. JUDUL PRAKTIKUM:
Pengukuran Arus DC
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai praktikum mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengoperasikan ampermeter DC
2. Membaca penunjuk skala pada amperemeter DC
3. Membaca dan menghitung arus pada rangkaian DC
4. Mampu membuat rangkaian simulasi pengukuran dengan software Falstad
C. LANGKAH KEAMANAN
1. Gunakan perangkat dengan aman dan pastikan posisi perangkat aman dari benturan.
2. Lakukan percobaan dengan posisi tubuh yang benar dan pencahayaan yang cukup.
3. Gunakan gelang listrik statis dan pakaian kerja sebelum menyalakan komputer
4. Jika Anda menggunakan meter sebenarnya hati-hati menggunakan:
- Bawa secara aman jangan memaksa diambil satu kali dalam jumlah banyak.
- Tempatkan meter di tengah meja praktik, hindari jangan sampai jatuh.
- Perhatikan batas ukur, selektor fungsi, dan polaritas meter
D. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop / PC dan Mouse
2. Browser (Firefox, Chrome) beserta koneksi Internet
3. Falstad C ircuits: https://www.falstad.com/circuit/circuitjs.html

E. HASIL PERCOBAAN
1. GAMBAR RANGKAIAN
Penggunaan Amperemeter DC
https://tinyurl.com/ydqxkafu

2. GAMBAR RANGKAIAN
Pengukuran arus DC pada tahanan tunggal

https://tinyurl.com/ygxqx4y3

3. GAMBAR RANGKAIAN
Pengukuran arus DC pada tahanan majemuk

https://tinyurl.com/yfu3hpea
4. Tabel Hasil Pengamatan
Tabel 1. Penggunaan Amperemeter DC
Batas Ukur Penunjukan Jarum Nilai maksimal Skala
Nilai Arus terukur
(BU) (Nilai) (Max) 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊
𝑰= 𝑩𝑼
𝑴𝒂𝒙
25 mA 190 250 190
I= x 25 mA =19 mA
250
25 mA 12 50 12
I = x 25 mA =6 mA
50
25 mA 5 10 5
I = x 25 mA =12,5 mA
10
25 mA 2 10 2
I = x 25 mA =5 mA
10
2,5 mA 150 250 150
I= x 2,5 mA =1,5 mA
250
2,5 mA 220 250 220
I= x 2,5 mA =2,2 mA
250
2,5 mA 30 50 30
I = x 2,5 mA =1.5 mA
50
2,5 mA 6 10 6
I = x 2,5 mA =1,5 mA
10
2,5 mA 4 10 4
I= x 2,5 mA =1 mA
10
50 µA 7,5 10 7,5
I= x 50 µA=0,0375 mA
10
50 µA 200 250 200
I= x 50 µA=0,04 mA
250
50 µA 10 50 10
I = x 50 µA=0,01 mA
50

Tabel 2. Pengukuran arus DC pada tahananbeban tunggal


Arus hasil Hitung/ Arus hasil Pengukuran/
Resistansi Beban/ RL Am(dc)
No. Vs (Volt) IHitung
(Ω) (mA)
(mA)
1. 0 100 Ω 0A 0A
2. 1 100 Ω 10 mA 10 mA
3. 2 100 Ω 20 mA 20 mA
4. 3 100 Ω 30 mA 30 mA
5. 4 1000 Ω 4 mA 4 mA
6. 5 1000 Ω 5 mA 5 mA
7. 6 1000 Ω 6 mA 6 mA
8. 7 10.000 Ω 0.7 mA 0.7 mA
9. 8 10.000 Ω 0.8 mA 0.8 mA
10. 9 10.000 Ω 0.9 mA 0.9 mA
Perhitungan
V 1
-I = =0,01 A=10 mA
R 100
Tabel 3. Pengukuran arus DC pada tahanan beban majemuk

Am1 Am2 Am3


No. Vs (Volt) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω)
(mA) (mA) (mA)
1. 10 100 100 100 66.667 mA 33.333 mA 33.333 mA
2. 10 100 100 1.000 52.381 mA 47.619 mA 4.762 mA
3. 10 100 1.000 1.000 16.667 mA 8.333 mA 8.333 mA
4. 10 100 150 100 62.5 mA 25 mA 37.5 mA
5. 10 100 100 150 62.5 mA 37.5 mA 25 mA
6. 10 1.000 100 100 9.524 mA 4.762 mA 4.762 mA
7. 10 1.000 100 150 9.434 mA 5.66 mA 3.774 mA
8. 10 1.000 150 100 9.434 mA 3.774 mA 5.66 mA
9. 10 1.000 1.000 100 9.167 mA 833.333 mA 8.333 mA
10. 10 1.000 100 1.000 9.167 mA 8.333 mA 833.333 mA

F. PERTANYAAN
1. Apakah fungsi Amperemeter DC?
2. Apa fungsi selector pada multimeter?
3. Apakah fungsi Batas Ukur pada selector?
4. Apa yang terjadi jika kita salah menentukan Batas Ukur?
5. Bagaimana cara membaca arus yang terukur pada Amperemeter analog (Amperemeter
dengan tampilan jarum)?
6. Bagaimana cara mengukur arus pada R3 berikut? Berikan gambar
7. Melanjutkan pertanyaan no 6, Jika Vs = 10 Volt, berapa arus di R3? 8. Bagaimana cara
mengukur arus pada R4 berikut? Berikan gambar

1. Melanjutkan pertanyaan no 7, Jika Vs = 10 Volt, berapa arus di R4?


2. Apakah hasil yang dapat disimpulkan dari simulasi Falstad di atas?
3. Apakah yang dapat disimpulkan dari percobaan yang telah dilaksanakan?

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Untuk mengetahui beda potensial pada tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau
pada sebuah rangkaian elektronika.
2. Saklar Selector, Saklar ini berfungsi untuk memilih posisi pengukuran serta batas pengukurannya.
Umumnya alat ukur ini memiliki 4 posisi pilihan yaitu pengukuran resistansi (ohm), arus DC
(ampere), tegangan DC (volt), serta tegangan AC (volt)
3. Agar Nilai batas Ukur tidak melebihi atau kurang dari cakupan pengukuran sehingga hasil
pengukuran lebih akurat.
4. Sekring pada amperemeter akan putus.
Skala yg Ditunjuk
5. Rumus menghitung Arus Listrik Hasil Ukur= X Batas ukur
Skala Maksimum
6.

https://tinyurl.com/yffojvuc
R2x R4 1 K x 1K
- Rp= = =500
R 2+ R 4 1 K +1 K
- Rs=R 3+ R 1=1 K +1 K=2 K
- Rt =Rp+ Rs=500+2 K=2.5 K
V 5
- I= = =0,002 A=2 mA
Rt 2.5 K

7.

https://tinyurl.com/yf42hsqm
R2x R4 1 K x 1K
- Rp= = =500
R 2+ R 4 1 K +1 K
- Rs=R 3+ R 1=1 K +1 K=2 K
- Rt =Rp+ Rs=500+2 K=2.5 K
V 10
- I= = =0,004 A=4 mA
Rt 2.5 K

8.

https://tinyurl.com/yfx6ggq3
RP 500
- Vrp= = x 5=1
Rtot 2500
Vrp 1
- I 4= = =0,001 A=1 mA
Rt 1000
9. Jika Vs = 10 Volt, Arus ddi R4
RP 500
- Vrp= = x 10=2
Rtot 2500
Vrp 1
- I 4= = =0,002 A=2 mA
Rt 1000

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, jika nilai Vs diperbesar maka arus akan semakin besar,
sedangkan apabila nilai R diperbesar maka kuat arus akan semakin kecil. Jika nilai R pada
masing-masing cabang diperbesar dengan Vs tetap, maka kuat arusnya akan semakin kecil.

Mengetahui,
Dosen Pengampu Nama Mahasiswa

Drs. Djoko Santoso, M.Pd. Maradika Eka Nugraha


NIP. 19580422 198403 1 002 NIM. 2150 2241 019

Anda mungkin juga menyukai