2. TUJUAN : Mengetahui kandungan zat makanan yang terdapat pada bahan makanan.
1
4. CARA KERJA PERCOBAAN UJI MAKANAN DAN DOKUMENTASI
Hasil pengamatan
a. Mie instan :
b. Tetesi masing masing makanan dengan Berubah warna menjadi
larutan betadin kira-kira 5 tetes ungu kehitaman
b. Santan cair :
Berubah warna menjadi
coklat seperti betadin
c. Susu cair :
Berubah warna menjadi
coklat seperti betadin
2) UJI PROTEIN
a. Tempatkan masing masing bahan makanan
(mie instan, susu cair, dan santan) pada
wadah kecil secara terpisah sebanyak 2 sdt
Hasil pengamatan
b. tetesi makanan tersebut dengan larutan
a. Mie instan :
asam cuka dapur sebanyak 2 sdt. kemudian
Hanya berubah menjadi
tetesi dengan zat pewarna makanan.
hijau tidak terjadi
penggumpalan
b. Santan cair :
Hanya berubah menjadi
hijau tidak terjadi
penggumpalan
c. Susu cair :
Berubah menjadi hijau dan
terdapat gumpalan
2
c. Amati perubahan yang terjadi ( adanya
penggumpalan atau tidak ) dan catat hasil
pengamatan pada table
3) UJI LEMAK
a. tempat masing masing bahan makanan (mie
instan, susu cair, dan santan) ke gelas kecil
secara terpisah sebanyak 2 sdt
Hasil pengamatan
a. Mie instan :
b. tetesi makanan tersebut dengan larutan Tidak berubah tekstur tetap
etanol/alkohol sebanyak 2 sdt berwarna kuning
b. Santan cair :
Berubah tekstur menjadi
endapan dan tidak berubah
warna
c. Susu cair :
Berubah menjadi keruh dan
sedikit berbuih
3
5. DATA HASIL PENGAMATAN DALAM TABEL
6. ANALISA DATA
Betadin digunakan untuk menguji zat makanan yang mengandung amilum atau tidak.
Mie instan yang ditetesi betadin menghasilkan warna ungu kehitaman. Hal ini
menunjukkan bahwa mie instan mengandung amilum. Santan dan susu cair yang
ditetesi betadin berubah warna menjadi coklat terang. Hal ini menunjukkan bahwa
santan dan susu cair tidak mengandung amilum.
Asam cuka dan pewarna makanan hijau digunakan untuk menguji adanya kandungan
protein pada makanan. Mie instan ditambah cuka dan pewarna hijau hanya berubah
warna menjadi hijau gelap dan tidak berubah tekstur atau menggumpal, ini
membuktikan bahwa mie instan tidak mengandung protein. Santan cair berubah
menjadi hijau gelap, tetapi tidak berubah tekstur. Hal ini menunjukkan santan tidak
mengandung protein. Susu cair yang telah ditambahkan cuka dan pewarna berubah
warna menjadi hijau sangat pekat dan terdapat gumpalan yang terpisah (pecah). Pada
penambahan cuka, kelarutan protein akan meningkat jika diberi perlakuan asam yang
berlebih. Hal ini karena ion positif pada asam yang menyebabkan protein pada
awalnya netral menjadi bermuatan positif. Hal ini menyebabkan kelarutannya
bertambah. Semakin tinggi derajat keasaman protein, maka kelarutannya semakin
bertambah pula.
4
7. KESIMPULAN
Betadin, alkohol, dan asam cuka merupakan reagen yang dapat digunakan sebagai
penguji kandungan zat makanan. Dengan menambahkan Betadin, alkohol, dan asam
cuka pada makanan kita dapat mengetahui apakah makanan tersebut mengandung
amilum, protein, ataupun lemak. Jika makanan yang ditetesi reagen betadin berubah
warna menjadi ungu kehitaman, makanan tersebut mengandung amilum. Jika makanan
yang ditetesi alkohol 70% terjadi pengendapan, maka makanan tersebut mengandung
lemak. Sedangkan, makanan yang ditetesi asam cuka. Jika menghasilkan gumpalan,
maka makanan tersebut mengandung protein.
Bahan makanan yang mengandung amilum adalah mie instan karena setelah ditetesi
betadin menghasilkan warna ungu pada makanan. Bahan makanan yang mengandung
lemak adalah santan karena berubah menjadi putih keruh serta terdapat endapan dan
susu cair mengandung sedikit lemak karena berubah menjadi putih tulang dan terdapat
sedikit buih saat ditetesi alkohol. Bahan makanan yang mengandung protein adalah
susu cair karena saat ditetesi asam cuka dan pewarna makanan berwarna hijau,
warnanya berubah menjadi hijau pekat dan terdapat gumpalan yang terpisah (pecah).
8. DOKUMENTASI