24 Adab Makan D
24 Adab Makan D
Setan.
a. Firman Allah Ta’ala, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu
menyembah.” (QS. Al-Baqarah: 172)
b. Firman Allah Ta’ala, “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi
mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.” (QS. Al-A’raf: 157)
a. Dari Umar bin Abu Salamah r.a, ia berkata, “Saat masih kecil di pangkuan Rasulullah, tanganku
bergerak ke sana- ke mari di piring, kemudian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Wahai
anak, ucapkanlah ‘Bismillah,’ makanlah dengan tangan kanan dan makanlah yang terdekat denganmu.”
Setelah itu berubahlah cara makanku seperti itu. 1
b. Dari Ibnu Mas’ud r.a berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Siapa yang lupa untuk menyebut nama Allah ketika memulai makan, maka hendaklah ia mengucapkan
saat ingat, ‘Bimillahi fi awwalihi wa akhirhi (Dengan nama Allah di awal dan di akhir makanan).” Maka ia
seperti menghadapi makanan baru lagi dan mencegah apa yang tadi sudah didapat setan.” 2
Dari Anas r.a berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bernafas tiga kali ketika hendak minum
dan bersabda,
“Sesungguhnya yang demikian itu lebih segar, lebih steril dan lebih memuaskan.” 4
Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam diberi susu penuh, sedang di sebelah
kanannya seorang Arab Badui dan di sebelah kirinya Abu Bakar. Beliau meminumnya kemudian
memberikannya kepada Arab Badui seraya beliau bersabda, “Dari kanan kemudian ke kanannya.” 5
a. Dari Abu Said Al-Khudri r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang minum sambil berdiri. 6
b. Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat seorang lelaki minum sambil berdiri,
kemudian bersabda, “Muntahkanlah” Ia berkata, “Kenapa?” Beliau bersabda, “Apakah kamu suka
minum bersama seekor kucing?” Ia menjawab, “Tidak.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya ikut minum
bersama kamu sesuatu yang lebih buruk dari seekor kucing, yaitu setan.” 7
7. Tidak Makan dan Minum dari Tempat yang Terbuat dari Emas dan Perak
Dari Hudzaifah r.a, ia berkata, “Aku mendengar Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Janganlah
kamu memakai sutra dan kain diibaj ‘sutra yang lebih halus’; dan janganlah minum dengan
menggunakan bejana yang terbuat dari emas atau perak. Janganlah makan dengan menggunakan piring
dari emas atau perak, karena perabot itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia, dan untuk kita di
akhirat.” 8
a. Dari Kaab bin Malik r.a, ia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam makan dengan
menggunakan tiga jari, dan beliau menjilati tangannya sebelum membersihkannya.” 9
b. Dari Anas r.a, jika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam makan beliau menjilati ketiga jarinya. Anas
berkata, “Rasulullah bersabda, “Jika suapan kalian terjatuh, maka hendaklah diambil dan dibersihkan
dari penyakit (kotoran), kemudian dimakan serta tidak meninggalkannya untuk setan.” Beliau
memerintahkan untuk menghabiskan sisa makanan. Beliau bersabda, “Sesungguhnya kalian tidak tahu
dari sisi makanan mana yang mengandung berkah.” 10
c. Dari Ibnu Umar r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang (umatnya) menelan
dua kurma sekaligus sebelum meminta izin kepada teman-temannya.” 11
d. Dari Ibnu Umar r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Hendaklah setiap orang di antara
kalian makan dengan menggunakan tangan kanannya, minum dengan menggunakan tangan kanan,
mengambil dengan menggunakan tangan kanan, dan memberi dengan menggunakan tangan kanan,
karena sesungguhnya setan makan dengan menggunakan tangan kiri, minum dengan menggunakan
tangan kiri, memberi dengan menggunakan tangan kiri dan mengambil dengan menggunakan tangan
kiri.” 12
Dari Miqdam bin Ma’dikarib r.a, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, ‘Tidaklah anak Adam memenuhi bejana lebih buruk dari memenuhi perutnya. Cukuplah bagi
bani Adam makanan yang dapat menegakkan tulang rusuknya, kalau tidak boleh tidak (harus memenuhi
perutnya) hendaklah 1/3 (perutnya) untuk makanan, 1/3 untuk minuman dan 1/3 lagi untuk nafasnya.”
13
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah mencaci
makanan sama sekali, jika beliau tidak menyukainya maka beliau memakannya, jika beliau tidak suka
beliau meninggalkannya.” 14
“Orang kafir makan dengan tujuh usus, sedangkan orang mukmin makan dengan satu usus.” 15
a. Dari Jabir bin Abdullah r.a, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, ‘(Jatah) makanan satu orang cukup untuk dua orang, makanan dua orang cukup untuk empat
orang, dan makanan empat orang cukup untuk delapan orang.” 16
b. Dari Abdullah bin Amr r.a, seorang lelaki bertanya kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang
perbuatan yang paling baik dalam Islam. Beliau bersabda,
“Memberi makanan, dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang tidak
engkau kenal.” 17
c. Dari Abu Ayyub Al-Anshari r.a, ia berkata, “Jika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menerima
makanan beliau memakan sebagian dan mengirimkan sisanya kepadaku.” 18
Dari Abu Said Al-Khudri r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang minum dari
lubang tempat air, dan melarang meniup minuman.” 20
Dari Abu Qatadah r.a berkata, “Rasulullah berkhutbah kepada kami dan di akhir khutbahnya beliau
bersabda, “Sesungguhnya orang yang memberi minum suatu kaum maka dialah yang minum terakhir
kali.” 21
Dari Wahsyi bin Harb, dari bapaknya, dari kakeknya, “Para sahabat Rasulullah berkata, ‘Ya Rasulullah,
kami makan namun tidak merasa kenyang.’ Beliau bersabda, ‘Mungkin kalian berpencar-pencar (ketika
makan).’ Mereka berkata, ‘Benar.’ Beliau bersabda, “Berkumpullah ketika makan, dan sebutlah nama
Allah atasnya, maka Dia akan memberikan makan kalian.” 22
a. Firman Allah Ta’ala, “Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu
malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan:
“Salaamun”. Ibrahim menjawab: “Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal”. Maka dia
pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu
dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan anda makan“. (QS. Adz-Dzariyat: 24-27)
b. Dari Abu Syuraih Al-Ka’bi r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menghormati tamunya, masa
pelayanannya sehari semalam, masa bertamunya tiga hari dan setelah itu adalah sedekah, tidak halal
baginya (tamu) untuk menetap di tempatnya sampai membuat tuan rumah terganggu.” 23
a. Dari Abu Juhaifah r.a, ia berkaa, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya aku
makan tidak dengan bersandar.” 24
b. Dari Anas r.a berkata, “Aku melihat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam duduk dengan
menegakkan kedua betis dan paha (muq’i) ketika makan kurma.” 25
c. Dari Abdullan bin Bisr r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam diberi hadiah daging
kambing, saat memakan daging tersebut, beliau duduk bersimpuh. Seorang Badui berkata, ‘Duduk
(pertemuan) apa ini? Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah menjadikanku hamba yang mulia, tidak
menjadikanku sebagai orang yang diktator dan pembangkang.” 26
Dari Anas r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam diberi kurma, kemudian Rasulullah membaginya
sambil berjalan tergesa-gesa, kemudian memakannya dengan cepat. Dalam riwayat Zuhair, “Makan
dengan terburu-buru.” 27
20. Kencangkan (Tutup) Minuman dan Menyebut Nama Allah Saat Tidur
Dari Jabir r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tutuplah pintumu, sebutlah nama Allah,
matikan lampu dan sebutlah nama Allah, kencangkan (tutup) minumanmu dan sebutlah nama Allah,
tutuplah bejanamu dan sebutlah nama Allah, meski kamu menutupinya dengan sesuatu (yang bukan
tutupnya).” 28
Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika pembantu salah seorang di
antara kalian datang membawa makanan, jika kalian tidak memintanya duduk bersama maka hendaklah
mengambilkan untuknya satu makanan atau dua makanan, sesuap atau dua suap. Karena dialah yang
menangani panasnya makanan dan pengolahannya.” 29
Dari Anas bin Malik r.a, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda,
“Jika makan malam telah dihidangkan sedang shalat (Isya) sudah didirikan maka dahulukanlah makan
malam.” 30
Dari Ibnu Abbas r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, “Jika salah seorang di antara kalian
mengonsumsi makanan di sebuah nampan, maka jangan memulainya dari bagian tengah, tapi dari
bagian pinggir, karena keberkahan terdapat di bagian tengah.” 31
Dari Muadz bin Anas r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, “Siapa yang usai makan,
kemudian berdoa, “Alhamdulilahil Ladzii Ath’amani Hadzath Tha’sama wa Razaqanihi Min Ghairi Haulim
Minnii Walaa Quwwah’ (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan memberi
rezekiku ini tanpa kesusahan dan kekuatan dariku), maka akan dimaafkan segala dosa yang telah lalu
darinya.” 32[Syahida.com/ANW]
———